Anda di halaman 1dari 30

Darrell Faiq Athallah Maulana(9)

Ghifari Mukti Wibowo (16)


Hassan Musa Abdurrahman (18)
Izyan Rashdan (19)
Khalifaturrahman Brataningrat (21)
Muhammad Yusuf Pradiyanto (24)
SILSILAH KELUARGA
NABI MUHAMMAD SAW
KISAH NABI MUHAMMAD SAW
SEJAK DILAHIRKAN
HINGGA REMAJA
KELAHIRAN

12 Rabi’ul Awal atau 29 Agustus 580


Masehi di Mekkah.

Tahun kelahiran Nabi dikenal sebagai


"Tahun Gajah" yaitu tahun ketika pasukan
gajah yang dipimpin oleh Abrahah
Habasyah ingin menghancurkan Ka’bah

Ayahnya bernama Abdullah &


ibunya bernama Siti Aminah

Tahun Gajah
Masa Kecil
Beliau yatim piatu sejak kecil.
Ayah meninggal saat Nabi masih dalam kandungan.

Nabi diasuh oleh ibu susuan, Sayyidah Halimah as-


Sa’diyah sampai usia 3 tahun.

Setelah itu, ia diasuh oleh ibunya. Namun, ibu Nabi wafat


saat beliau berusia 6 tahun.

Selanjutnya, Nabi dibesarkan oleh kakeknya, Abdul


Muthalib. Namun, kakeknya wafat saat Nabi berusia 8
tahun.

Nabipun diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.


Masa Kecil
Saat usia 8 tahun, Nabi Muhammad mulai bekerja
menggembala kambing milik orang kaya Makkah selama
4 tahun.

Alasan Nabi menjadi penggembala kambing:


1. Membantu meringankan beban ekonomi Abu Thalib.
2. Menggembala kambing tidak butuh modal.
3. Nabi Muhammad senang berada di padang luas
karena beliau bebas merenungkan segala sesuatu
secara mendalam tanpa ada yang mengganggunya.
4. Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari (4/516),
para ulama berkata, “Hikmah para Nabi diberi ilham
untuk menggembalanya sebelum menjadi Nabi adalah
agar mereka memiliki sifat sabar &kasih sayang.
Masa Remaja
Saat usia 12 tahun, beliau diajak Abu Thalib untuk
ikut dalam kafilah dagang ke Syam (sekarang Suriah,
Palestina, Yordania & Lebanon).
Sejak saat ini, beliau semakin menekuni dunia
perdagangan

Nabi Muhammad sudah menjadi pemimpin kafilah


dagang ke luar negeri pada saat usianya baru 17
tahun. Ia berdagang hingga ke lebih dari 17 negara,
yaitu Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman,
dan lainnya

Nabi berdagang dengan mitra terbaiknya Saib bin Abi


Saib. Rekan terbaiknya dalam berdagang. Ia tidak
pernah berselisih & tidak curang
Masa Remaja
Saat usia 20 tahun, terjadi 'Perang Fijar' perang antara
kabilah Quraisy dari Bani Kinanah melawan kabilah Qais
dan ‘Aylan.

Dinamakan Al Fijar karena terjadinya pelanggaran


terhadap ketentuan yang berlaku pada bulan-bulan suci.

Perang Fijar terjadi di Nakhlah, suatu tempat yang


berada di antara Kota Mekah & Thaif, berlangsung
beberapa kali, selama 4 tahun.

Nabi mengikuti perang Fijar al-Baradh yaitu peperangan


terakhir & terdahsyat di antara yang lainnya. Ini adalah
perang pertama bagi Rasulullah.
Nabi membantu menyiapkan anak panah untuk paman-
pamannya berperang.
KISAH NABI MUHAMMAD SAW
MENIKAH & MENERIMA WAHYU
Pernikahan
Nabi Muhammad
Saat berusia 25 tahun Nabi menikah dengan Siti
Khadijah binti Khuwailid al-Asadiah yang berusia
40 tahun.

Siti Khadijah dijuluki ath-Thahirah (suci), karena ia


perempuan mulia yang tak pernah sekalipun ikut
dalam arus gelombang zaman Jahiliyah.

Khadijah merupakan wanita terpandang, cantik


rupawan, dan berasal dari golongan kaya Arab.
Awalnya, Nabi Muhammad SAW & Khadijah bekerja
sama saat berdagang. Khadijah kagum dengan
kepribadian Nabi Muhammad SAW yang baik, jujur,
dan patut diteladani.
Nabi
Muhammad SAW
Menerima Wahyu
Hadist Riwayat Bukhari & Muslim
Aisyah RA berkata:
“Peristiwa awal turunnya wahyu Rasul menerima
kepada Rasulullah SAW adalah wahyu pertama
diawali dengan Ar-ru'yah ash- saat usia 40
shadiqah (mimpi yang benar) di tahun
dalam tidur."
"Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali Gua Hira
yang Beliau lihat adalah sesuatu Setelah mendapatkan mimpi,
yang menyerupai belahan cahaya Rasulullah SAW pergi ke Gua
Hira untuk berdiam diri.
Subuh.. Dan di dalam dirinya Beliau beribadah di sana
dimasukkan perasaan untuk selalu setiap malam selama
beberapa hari. Hingga pada
ingin menyendiri.”
17 Ramadhan, datanglah
malaikat Jibril kepadanya
Turunnya Wahyu
Malaikat Jibril Kemudian malaikat Kemudian malaikat menyuruh beliau
mendatangi kembali lagi kepada membaca surat Al-Alaq ayat 1-5
Rasulullah Muhammad &
berkata “Iqra”. berkata “Iqra”. . ‫ َخ َل َق ا ن َس ا َن ْن َع َل‬. ‫اا ْق َر ْأ ا ْس َرِّب َك ا َّل ي َخ َل َق‬
Nabi Muhammad Beliau pun ‫ٍق‬ ‫ِم‬ ‫ِإْل‬ ‫ِذ‬ ‫ِم‬ ‫ِب‬
‫َن‬ ‫ا‬ ‫َس‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫َّل‬ ‫َع‬ . ‫ِم‬ ‫َل‬ ‫َق‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫َّل‬ ‫َع‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬ ‫ا‬ . ‫َرُم‬ ‫ْك‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫َك‬ ‫ُّب‬ ‫َر‬ ‫َو‬ ‫ْأ‬ ‫َر‬ ‫ْق‬ ‫ا‬
menjawab “Aku menjawab kembali ‫ِإْل‬ ‫ِب‬
tidak bisa “Aku tidak bisa ‫ْم‬ ‫َم ا َلْم َي ْع َل‬
Al Alaq 1-5
membaca”. membaca”.
Lalu, malaikat Kemudian malaikat "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
pun menarik & menarik & segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
menutupi mendekap lagi pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang
Rasulullah Rasulullah sampai tidak diketahuinya."
hingga ia ketiga kalinya

merasa hingga beliau


kepayahan merasa kesusahan Turunnya Surat Al-Alaq 1-5 ini sekaligus
sebagai pengukuhan status Muhammad sebagai
Rasul. Rasul SAW menerima perintah
menyampaikan & mendakwahkan agama Islam.
Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad SAW berdakwah
sirriyah (sembunyi-sembunyi) dalam menyebarkan Islam.
Nabi Muhammad melakukan dakwah sirri bukan karena takut,
namun mengantisipasi pengikut Nabi yang masih sedikit &
belum kuat. Sedangkan ancaman siksaan kafir Quraisy masih
kuat.
Selain itu, status kota Mekkah sebagai pusat agama bangsa
Arab, terdapat para pengabdi ka’bah & tiang sandaran bagi
berhala yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab.
Oleh karena itu, Nabi mendahulukan prinsip ‘menjaga
keselamatan nyawa (hifzh an-nafs) daripada prinsip menjaga
agama (hifzh ad-din)
Nabi Muhammad Saw berdakwah sirriyah
selama 3 tahun. Pertama kali, Nabi menawarkan
Islam kepada orang-orang terdekat. Dalam sejarah
Islam dikenal sebagai "As-Saabiquun al-Awwalluun"
(Orang-orang yang pertama masuk Islam). Mereka ada
sekitar 40 orang, beberapa yang pertama adalah:
Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin Isteri
Nabi
Zaid bin Haritsah bin Syarahil, Maula (budak)
beliau, al-Kalbi
Ali bin Abi Thalib Sepupu beliau
Abu Bakr ash-Shiddiq, Sahabat paling dekat
Reaksi kaum kafir Quraisy
terhadap dakwah Nabi

Reaksi kaum kafir Quraisy atas


dakwah Rasulullah Saw di Makkah
adalah menolak kebenaran dakwah
tersebut dengan beragam cara
mulai dari sekedar olokan, cemooh,
hinaan, hingga tindakan aniaya
penyiksaan yang menyebabkan
terbunuhnya sejumlah pengikut
Nabi Muhammad SAW dari
kalangan budak.
Hijrah Nabi
Muhammad SAW
ke Madinah
Latar Belakang
Selama 13 tahun hidup di kota Mekkah, Rasulullah
SAW & para pengikutnya sering mengalami cobaan
& siksaan yang sangat pedih dari kaum kafir
Quraisy.

Khadijah, istri Rasululah SAW meninggal dunia. Beliau


kehilangan istri tercinta tempat curahan kasih
sayangnya.

Kesedihan bertambah setelah tidak lama berselang,


paman Rasulullah SAW, Abu Thalib juga bepulang ke
Rahmatullah. Kematian Abu Thalib, menyebabkan
Rasullah SAW kehilangan pelindung setia yang
senantiasa melindunginya dari berbagai macam
ancaman.
Latar Belakang
Keadaan tersebut membuat kehidupan umat Islam di
Mekah sudah tidak kondusif. Oleh karena itu setelah
melakukan perjanjian Aqabah kedua, ada 73 jamaah
haji dari datang dari Yatsrib meminta kepada Nabi
SAW agar pindah ke Yatsrib (Madinah). Mereka
berjanji akan melindungi Nabi SAW dari segala macam
ancaman.

Hal ini membuat Nabi SAW segera memerintahkan


para sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam waktu
dua bulan hampir semua kaum muslimin sekitar 150
orang telah meninggalkan kota Mekkah.

Perjanjian Aqabah II
Hal ini yang melatarbelakangi hijrah Rasulullah SAW
ke Madinah adalah gerakan untuk mencari
keselamatan bagi dirinya & kaumnya, serta agamanya
Dakwah Nabi
Muhammad SAW
di Madinah
Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah
pada 12 Rabi'ul Awwal tahun pertama
Hijriah merupakan awal dimulainya
dakwah. Beliau berdakwah secara terang-
terangan.

Nabi Muhammad SAW menerapkan


sejumlah strategi dakwah untuk
menjadikan Madinah sebagai pusat Madinah
pemerintahan Islam.
Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
1. Membangun Masjid sebagai Pusat Kegiatan Dakwah.
Rasulullah SAW membangun 2 masjid sebagai pusat dakwah di Madinah, yaitu:
- Masjid Quba' yang dibangun saat kedatangan pertamanya
-Masjid Nabawi
Fungsi Masjid saat zaman Rasulullah SAW:

Sebagai sarana pembinaan umat Islam di


bidang akidah, ibadah & akhlak


Menjadi tempat belajar agama Islam


bersumber Al-quran & hadist


Sebagai sarana silaturrahim antara kaum


muslimin

Sebagai sarana sosial

Menjadi tempat bermusyawarah


Masjid Nabawi dahulu & saat ini
Tempat menyusun strategi perang
Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
2. Melakukan perjanjian antara kaum muslim dengan non muslim ( Kaum Yahudi ) Madinah
untuk menjaga stabilitas posisi kaum muslimin dari gangguan penduduk asli, bangsa Arab,
maupun Yahudi. Perjanjian ini melahirkan Perjanjian Madinah.

Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah


3. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin & Anshar 4. Meletakkan Dasar-Dasar Politik,
Ekonomi & Sosial yang Islami.
Rasulullah SAW juga mempersaudarakan 2 kaum
Membentuk negara Islam, yang
muslimin, yakni Muhajirin & Anshar. Rasulullah pusat pemerintahannya di Madinah
SAW menganjurkan untuk kedua kaum tersebut M e m b a n g u n e k o n o m i r a k y a t
dengan mendirikan pasar. Pasar
untuk saling memupuk persaudaraan dan Madinah menjadi jantung
melarang adanya rasisme. Hal ini dilakukan untuk perekonomian negara Islam yang
pertama.
memperkuat umat Islam.
n 8H
adha
Ram
20

Fathu Mekkah adalah terbukanya kota Mekkah, atau


kemenangan Rasulullah SAW atas Kota Mekkah
kang
Bela
atar
L
Diawali dari perjanjian damai kaum
muslimin Madinah dengan orang musyrikin
Quraisy, pada nota kesepakatan Shulh
Hudaibiyah pada tahun 6 Hijriyah.
Isi nota perjanjian adalah "siapa saja
diizinkan untuk bergabung dengan salah
satu kubu, baik kubu Nabi SAW dan kaum
muslimin Madinah atau kubu orang kafir
Quraisy Makkah". Kedua pihak sepakat
melakukan gencatan senjata selama 10 Perjanjian Hudaibiyah
tahun.
FATHU MEKKAH
Maka bergabunglah suku Khuza’ah di kubu Atas pengkhianatan kafir Quraiys Mekkah
Nabi SAW dan suku Bakr bergabung di kubu terhadap perjanjian Hudaibiah, Rasulullah SAW
orang kafir Quraisy. bersikap tegas. Maka pada 20 Ramadhan 8 H,
Rasullullah SAW bersama 10.000 sahabatnya
Bani Bakr melakukan serangan mendadak di berangkat dari Madinah ke Mekkah.
malam hari terhadap Bani Khuza’ah. Secara
diam-diam, kafir Quraisy mengirimkan Kota Makkah yang selama ini dikuasai oleh kafir
bantuan personil & senjata kepada Bani Bakr. Quraisy berhasil dikuasai oleh kaum muslimin
dengan damai. Abu Sufyanpun memeluk Islam.
Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah,
pergi ke Madinah untuk memperbaiki
perjanjian yang telah dilanggar, tetapi nabi
Muhammad menolak.
Pasca Kemenangan
Rasul SAW
Akibat ulah kaum kafir Quraisy, kota
Makkah dipenuhi oleh berhala. Setelah
thawaf mengelilingi Ka'bah, Nabi
Al Fath (1)
Muhammad mulai menghancurkan
berhala di sekitar Ka'bah atau yang
tersebar di kota Mekkah & membersihkan
Ka'bah.

Setelah kemenangan Rasulullah SAW ,


kaum Quraisy masuk Islam. Sejak saat
itulah, Mekkah menjadi negeri Islam.

Anda mungkin juga menyukai