Anda di halaman 1dari 15

 Kelahiran Nabi Muhammad SAW

 Rasulullah SAW lahir pada tahun Gajah.


 Tahun ini adalah masa di mana pasukan gajah yang dipimpin Abrahah Habasyah
datang ke Makkah dan ingin merobohkan Ka’bah.
 Di tahun ini, Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan sebagai anak yatim.
 Ayahnya yang bernama Abudllah wafat sebelum Rasulullah SAW lahir.
 Beberapa tahun setelahnya, ibunya yang bernama Aminah meninggal dunia.
 Nabi Muhammad SAW akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
 Setelah dua tahun dibesarkan, giliran kakeknya yang menyusul wafat.
 Selanjutnya Rasulullah dibesarkan Abu Thalib yang notabene pamannya.
 Abu Thalib dikenal sebagai orang yang dermawan meski hidup sebagai seorang fakir
atau serba kekurangan.

 Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW


 Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa
karunia istimewa yang menjadi tanda kebesarannya sebagai nabi terakhir.
 Tanda tersebut meliputi wajah nabi yang bersih bersinar mengalahkan sinar bulan,
tumbuh suburnya daerah tempat tinggal Halimah (ibu menyusui Nabi), dan lain
sebagainya.
 Pada saat Rasulullah ingin mendapatkan wahyu pertamanya, beliau bermimpi
Malaikat Jibril mendatanginya.
 Kemudian beliau menyendiri di Gua Hira, tepatnya di sebelah atas Jabal Nur.
 Di tempat itulah beliau diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar.
 Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama.
‫ك الَّ ِذي َخلَقَ◌ ا ْق َرْأ َو َربُّكَ اَأْل ْك َر ُم◌@ الَّ ِذي عَلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم◌ عَلَّ َم اِإْل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬
َ ِّ‫◌ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang mengajar
(manusia) dengan merantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS. Al-Alaq, ayat 1-4).
 Peristiwa inilah yang menjadi awal mula perjuangan Rasulullah menyebarkan agama
Islam di muka bumi. Beliau menjadi Nabi terakhir yang diutus menyebarkan agama
Islam kepada seluruh umat.

 Dakwah Rasulullah SAW


 Setelah mendapatkan wahyu pertamanya, Nabi kemudian melakukan dakwah secara
sembunyi-sembunyi.
 Orang-orang pertama yang masuk Islam dan mengikuti beliau adalah Khadijah
istrinya, para ashabat seperti Abu Bakar Al-Shiddiq, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman,
Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.
 Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, Allah SWT
menurunkan surat Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara
terang-terangan.
َ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َوَأ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِكين‬
Artinya: “maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

 Perintah Berzakat
 Kewajiban berzakat pertama kali diberlakukan ketika Nabi Muhammad telah berada di
Madinah.
 Beliau mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi Qadli di Yaman.
 Rasulullah memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan kepada ahli kitab
beberapa hal, termasuk menyampaikan kewajiban zakat.
 Beliau berkata: “Sampailah bahwa Allah SWT telah mewajibkan zakat kepada harta
benda mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-
orang miskin di antara mereka.”
 Harta benda yang dizakati di masa Rasulullah SAW adalah binatang ternak seperti
sapi, kambing, unta, kemudian emas dan perak.
 Selanjutnya tumbuh-tumbuhan seperti gandum, anggur kering (kismis), dan kurma
juga menjadi bahan makanan yang bisa dibayarkan untuk zakat.
 Prinsip zakat yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mengajarkan berbagi dan
kepedulian.
 Oleh sebab itu, zakat harus mampu menumbuhkan rasa empati serta saling
mendukung terhadap sesama muslim.

 Kurban di Zaman Rasulullah SAW


 Nabi Muhammad SAW melaksanakan kurban saat melakukan haji Wada di Mina.
 Pada saat itu Rasulullah SAW menyembelih 100 ekor unta.
 Beliau menyembelih sendiri sebanyak 63 ekor unta, sementara sisanya disembelih
oleh Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah.
 Seluruh hewan kurban tersebut disembelih setelah Shalat Idul Adha (QS. Al-Hajj
[22]: 36).
َّ ۚ ‫ص َو ۤا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ط ِع ُموا@ ْالقَ@@انِ َع‬ ْ َ‫ت ُجنُوْ بُهَا فَ ُكلُوْ ا ِم ْنهَا َوا‬ ْ َ‫ف فَاِ َذا َو َجب‬ َ ‫َو ْالبُ ْدنَ َج َع ْل ٰنهَا لَ ُك ْم ِّم ْن َش َع ۤا ِٕى ِر ِ لَ ُك ْم فِ ْيهَا َخ ْي ۖ ٌر فَ ْاذ ُكرُوا@ ا ْس َم ِ َعلَ ْيهَا‬
َ‫َو ْال ُم ْعتَ ۗ@ َّر َك ٰذلِكَ َس َّخرْ ٰنهَا@ لَ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬
“Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak
memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan
menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila
telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa
cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.
Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.”
 Dalam surah Al-Hajj [22] ayat 36 tersebut dijelaskan tentang jenis hewan yang
dijadikan kurban, tujuan dari berkurban, cara menyembelih hewan kurban, waktu
memakan daging kurban, dan orang-orang yang dapat memakan daging kurban.

 Peristiwa Isra Mi’raj


 Pada tahun ke-11 menjadi nabi, Rasulullah SAW mengalami peristiwa yang
menyedihkan.
 Abu Thalib dan istrinya Khadijah wafat di tahun tersebut.
 Setelah itu, Allah kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
 Momen itu yang disebut dengan perjalanan Isra Mi’raj.
 Dalam perjalanan itulah Rasulullah mendapatkan perintah salat lima waktu yang wajib
dikerjakan oleh seluruh umat Islam.

 Wafatnya Nabi Muhammad SAW


 Peristiwa memilukan terjadi saat Abu Bakar sedang tidak berada di Madinah.
Peristiwa tersebut adalah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
 Setelah mendengar kabar tersebut, Abu Bakar langsung pergi ke rumah Aisyah untuk
melihat jasad Nabi Muhammad.
 Ketika Rasulullah meninggal dunia, Abu Bakar mengatakan, “Ketahuilah, barangsiapa
yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini telah mati, dan
barang siapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup dan
tidak akan pernah mati.”
 Kemudian Abu Bakar membacakan firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar ayat 30:
َ‫ِّت َوِإنَّهُ ْم َميِّتُون‬
ٌ ‫ِإنَّكَ َمي‬
Artinya: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (QS.
AZ-ZUMAR: 30).
 Kekhalifahan Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah
kematian Nabi Muhammad.
 Daulah Bani Umayah berdiri setelah wafatnya khalifah Ali bin Abi Thalib, pemimpin
terakhir Kekhalifahan Rasyidin.
 Pendiri Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I, Gubernur
Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
 Saat didirikan pada 661 masehi, khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah I.
 Setelah kematian Muawiyah I pada 680, konflik perebutan kekuasaan mengakibatkan
perang saudara.
 Kekuasaan akhirnya jatuh ke tangan Marwan I, dari marga yang lain.
 Wilayah Suriah tetap menjadi basis kekuatan utama Bani Umayyah setelah itu, dan
Damaskus adalah ibu kotanya.
 Pemerintahan Bani Umayyah berlangsung selama 365 tahun, yang terbagi atas dua
periode, yaitu pemerintahan di Damaskus selama 90 tahun dan pemerintahan di
Cordoba (Spanyol) selama 275 tahun.

 Sejarah
 Pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dari Kekhalifahan Rasyidin, terjadilah
perang saudara antara Ali dengan Muawiyah I di Shiffin.
 Perang Shiffin ini diakhiri dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata
tidak menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan
politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij.
 Setelah Ali terbunuh, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan.
 Namun, setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari posisinya demi mendamaikan
kaum muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah.
 Dengan demikian, dimulailah kekuasaan Bani Umayyah.
 Oleh karenanya, sering disebut bahwa Daulat Bani Umayyah itu didirikan dengan
kekerasan dan tipu daya.
 Bani Umayah juga mengubah pemerintahan yang awalnya demokratis menjadi
monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan).

 Masa keemasan Kekhalifahan Bani Umayyah


 Setelah resmi menjadi khalifah Bani Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota
pemerintahan dari Madinah ke Damaskus.
 Muawiyah kemudian memfokuskan diri pada perluasan wilayah, hingga akhirnya
berhasil menaklukkan seluruh kerajaan Persia, sebagian Kerajaan Bizantium di Afrika,
Khurasan, dan Afganistan.
 Bani Umayyah mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid
I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang memimpin pada tahun 705-715 masehi.
 Di masa pemerintahan Al Walid bin Abdul-Malik (705-715), kekuasaan Kekhalifahan
Umayyah meluas hingga ke Spanyol.
 Penaklukan Andalusia terjadi pada 711 Masehi.
 Pembangunan diutamakan pada masa ini. Dibangunnya rumah sakit dan Masjid Al
Amawi di Damaskus, Masjid Al Aqsa di Yerussalem, perluasan Masjid Nabawi di
Madinah, merupakan sejarah penting dari peran Dinasti Umayyah.
 Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi
juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan.
 Ketika Umar bin Abdul Aziz (717-720) menjadi khalifah, bidang keilmuan Islam
merupakan prioritas utama.
 Pengarsipan hadis, pengembangan bahasa Arab, ilmu qiraah (membaca Alquran),
fikih, hingga berbagai karya tulis maupun produk ilmiah berkembang pesat pada masa
ini.

 Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah


 Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah tidak terlepas dari Al-
Farabi.
 Al-Farabi adalah salah seorang ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang
berhasil menuliskan karya-karyanya yang hingga saat ini masih digunakan rujukan
oleh ilmuwan-ilmuwan dari zaman modern.
 Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa Bani Umayyah juga
belajar ilmu bahasa, kesenian, filsafat, geografi, sejarah, kimia, fisika, kedokteran, dan
astronomi.
 Ilmu Agama : Salah satu ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadis, yang
ditandai dengan kodifikasi dan pembukuan hadis.
 Ilmu Bahasa : Pemerintah Bani Umayyah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa
resmi dalam administrasi pemerintahan di berbagai wilayah. Hal ini kemudian
mendorong lahirnya ahli bahasa, yaitu Sibawaihi, yang menghasilkan karya berjudul
Al-Kitab yang menjadi pedoman ilmu tata Bahasa Arab hingga saat ini.
 Ilmu filsafat : Filsafat Islam pertama kali muncul pada masa Daulah Umayyah,
dimulai dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam Bahasa Arab. Salah satu
ilmuwan muslim dalam bidang filsafat yang sangat terkenal adalah Al-Farabi, yang
menyetujui dan mengembangkan logika Aristoteles.
 Ilmu Kedokteran : Ilmuwan dalam bidang kedokteran yang terkenal adalah Abu Al-
Qasim Az-Zahrawi. Az-Zahrawi adalah dokter bedah terkemuka yang memberikan
kontribusi besar bagi perkembangan ilmu kedokteran, khususnya ilmu bedah. Ia
dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern.
 Ilmu fisika : Salah satu ahli fisika dari Bani Umayyah adalah Ibnu Bajjah, yang
mengatakan bahwa selalu ada reaksi pada setiap aksi. Teori ini sangat berpengaruh
pada fisikawan setelahnya, termasuk Newton dan Galileo.

 Keruntuhan Dinasti Umayyah


 Saat kekuasaan Bani Umayyah berada di tangan Yazid II (720-724 M), masyarakat
menyatakan konfrontasi karena merasa kehidupannya kurang diperhatikan.
 Kerusuhan pun terus berlanjut hingga masa pemerintahan Hisyam, bahkan muncul
gerakan oposisi yang tidak berhasil dipadamkan.
 Setelah Hisyam wafat, khalifah-khalifah selanjutnya tidak hanya lemah, tetapi juga
bermoral buruk.
 Pada akhirnya, kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus runtuh pada bulan Januari 750
masehi, ketika Khalifah Marwan II dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah di
pertempuran Zab Hulu.
 Setelah kalah, Marwan II melarikan diri ke Mesir, dan akhirnya terbunuh pada bulan
Agustus di tahun yang sama.
 Peristiwa itu menjadi tanda berakhirnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.
Setelah pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus runtuh, salah seorang
keturunannya bernama Abdurrahman ad-Dakhil berhasil melarikan diri ke Afrika
Utara dan menyeberang ke Andalusia (Spanyol).
 Abdurrahman kemudian mulai membangun kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia
dan memusatkan pemerintahannya di Cordoba.
 Pemerintahan Kekhalifahan Umayyah di Cordoba berlangsung cukup lama.
 Namun, keruntuhan mulai terlihat pada perjalanan awal abad ke-9.
 Mulai muncul intrik dan pergolakan di kalangan sendiri dan wilayah kekuasaan
Umayyah pun sedikit demi sedikit tercerai-berai.
 Pada 1031, Hisyam III selaku Khalifah Umayyah di Cordoba saat itu, mengundurkan
diri dari jabatannya.
 Situasi semakin kacau lantaran mengalami krisis kepemimpinan.
 Tidak adanya pemimpin yang mumpuni membuat dewan menteri terpaksa menghapus
jabatan khalifah.
 Kekuasaan Bani Umayyah di Cordoba berakhir pada 1031 masehi.

 Garis Waktu Umayyah di Damaskus


661 M- Muawiyah I menjadi khalifah dan mendirikan Bani Umayyah
670 M- Perluasan ke Afrika Utara, penaklukan Kabul
677 M- Penaklukan Samarkand dan Tirmiz, serangan ke Konstantinopel
680 M- Kematian Muawiyah, Yazid I naik takhta, peristiwa Karbala
685 M- Khalifah Abdul-Malik menegaskan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi
700 M- Kampanye menentang kaum Barbar di Afrika Utara
711 M- Penaklukan Spanyol, Sind, dan Transoxiana 713 M- Penaklukan Multan
716 M- Serangan ke Konstantinopel
717 M- Umar bin Abdul-Aziz menjadi khalifah, reformasi besar-besaran
749 M- Kekalahan tentara Umayyah di Irak dari pasukan Abbasiyyah
750 M- Damaskus direbut Abbasiyyah, Kekhalifahan Umayyah jatuh
756 M- Pisah dari Abbasiyyah, pindah ke Cordoba

 Daftar Pemimpin Kekhalifahan Umayyah


 Kekhalifahan Utama di Damaskus
Muawiyah I bin Abu Sufyan, 661-680 M
Yazid I bin Muawiyah, 680-683 M
Muawiyah II bin Yazid, 683-684 M
Marwan I bin al-Hakam, 684-685 M
Abdullah bin Zubair bin Awwam, 685 M (transisi)
Abdul-Malik bin Marwan, 685-705 M
Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M
Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M
Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M
Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M
Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M
Al-Walid II bin Yazid II, 743-744 M
Yazid III bin al-Walid, 744 M
Ibrahim bin al-Walid, 744 M
Marwan II bin Muhammad, 744-750 M

 Keamiran di Cordoba
Abdur-rahman I, 756-788 M
Hisyam I, 788-796 M
Al-Hakam I, 796-822 M
Abdur-rahman II, 822-888 M
Abdullah bin Muhammad, 888-912 M
Abdur-rahman III, 912-929 M
 Kekhalifahan di Cordoba
Abdur-rahman III, 929-961 M
Al-Hakam II, 961-976 M
Hisyam II, 976-1008 M
Muhammad II, 1008-1009 M
Sulaiman, 1009-1010 M
Hisyam II, 1010-1012 M
Sulaiman, 1012-1017 M
Abdur-rahman IV, 1021-1022 M
Abdur-rahman V, 1022-1023 M
Muhammad III, 1023-1024 M Hisyam III, 1027-1031 M
 Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah adalah kekhalifahan ketiga Islam untuk
meneruskan Nabi Muhammad.
 Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas
bin Abdul-Muththalib (566-652).
 Dinasti Abbasiyah memerintah sebagai khalifah di Baghdad, Irak, setelah
menggulingkan Kekhalifahan Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 masehi.
 Khalifah Abbasiyah memindahkan Ibu Kota pemerintahan dari Damaskus ke
Baghdad.
 Selama lima abad pemerintahannya, kekhalifahan ini berhasil menjadikan dunia Islam
sebagai pusat pengetahuan dunia.

 Revolusi Abbasiyah
 Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena
mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan
mereka yang lebih dekat.
 Pemberontakan yang dilakukan Bani Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang
Arab yang dirugikan dengan tambahan faksi Yaman dan Mawali mereka.
 Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas, kemudian mulai menjalankan kampanye untuk
mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada
masa pemerintahan Khalifah Umar II.
 Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan mereka semakin
memuncak.
 Akhirnya pada 750 masehi, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Dinasti
Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah.

 Masa pemerintahan dan pucak keemasan


 Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola
pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya.
 Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 132 H (750 M)
sampai 656 H (1258 M).
 Para ahli biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima
periode, sebagai berikut.
1. Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
2. Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
3. Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat (1055 M – l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain,
tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari
bangsa Mongol.
 Sementara pemimpin yang berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah pada masa
keemasannya adalah sebagai berikut.
1. Al-Mahdi (775-785 M)
2. Al-Hadi (775- 786 M)
3. Harun Ar-Rasyid (786-809 M)
4. Al-Ma'mun (813-833 M)
5. Al-Mu'tashim (833-842 M)
6. Al-Watsiq (842-847 M)
7. Al-Mutawakkil (847-861 M)

 Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.


 Utamanya peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil
pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.
 Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga banyak membawa
kekayaan.
 Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma'mun, kekayaan negara
banyak dimanfaatkan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, lembaga
pendidikan dokter, dan farmasi.
 Selama pemerintahannya, Bani Abbasiyah berhasil mengkonsolidasikan kembali
kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan.
 Faktor yang paling utama penyebab tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan pada
masa Dinasti Abbasiyah adalah didirikannya tempat-tempat pendidikan, seperti
akademi dan perpustakaan.
 Pada masa itu, perpustakaan berperan layaknya universitas pada zaman sekarang.
 Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
berada pada zaman keemasannya.
 Hal tersebut menjelaskan perkembangan pada bidang ekonomi, pendidikan dan hukum
pada masa Dinasti Abbasiyah.
 Pada masa inilah negara Islam menempatkan diri sebagai negara terkuat dan tak
tertandingi.

 Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah


 Persaingan antarbangsa
- Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan orang-orang
Persia.
- Namun dalam prosesnya, orang-orang Persia tidak merasa puasdan menginginkan
sebuah dinasti dengan staf dari negaranya.
- Sementara bangsa Arab beranggapan bahwa mereka istimewa dan menganggap
rendah bangsa non-Arab.
- Oleh karena itu, muncullah dinasti-dinasti yang ingin melepaskan diri dari
kekuasaan Baghdad.

 Kemerosotan ekonomi
- Meski sempat bergelimang kekayaan, Kekhalifahan Abbasiyah mulai mengalami
kemunduran di bidang ekonomi karena pendapatan terus menurun sementara
pengeluaran mereka terus meningkat.

 Perang Salib
- Perang Salib yang berlangsung selama beberapa periode tidak hanya menelan
banyak korban, tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar.

 Serangan Bangsa Mongol dan jatuhnya Baghdad


- Pada 1258 masehi, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang
menyerang Baghdad.
- Penguasa terakhir Kekhalifahan Abbasiyah benar-benar tidak berdaya
membendung tentara mongol sebanyak itu.
- Jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol secara otomatis mengakhiri
kekuasaan Bani Abbasiyah.

 Hasil Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah


 Ilmu Hadis
- Ilmu hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang hadis dari sunat, perawinya, isi,
dll.
- Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadis yang besar dan terkenal beserta hasil
karyanya, antara lain:
1. Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Bagdad, kitabnya yang termasyur
adalah al-Jami’us sahih dan terkenal dengan sahih Bukhari.
2. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jami’us dan terkenal
dengan ‘Sahih Muslim”.
3. Abu Dawud dengan kitab hadisnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.
4. Ibnu Majah dengan kitab hadisnya Sunan Ibnu Majah.
5. At-Tirmidzi sebagai kitabnya ‘Sunan Tirmidzi’.

 Ilmu Tafsir
- Ilmu tafsir adalah ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al-
Qur’an.
- Sebab-sebab turunnya ayat/Asbabun nuzulnya, hukumnya, dan lain-lain.
- Adapun ahli tafsir yang termasyur ketika itu antara lain:
1. Abu Jarir at-Tabari dengan tafsirnya Al-Qur’anul Azim sebanyak 30 juz.
2. Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah 14
jilid.

 Ilmu Fikih
- Ilmu fikih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam (segala
sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang diharamkan oleh
agama Islam).

 Filsafat Islam
- Filsafat Islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan-ketentuannya
berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
- Manfaat filsafat Islam adalah untuk menemukan hakikat segala sesuatu sebagai
ciptaan Allah dan merupakan bukti kebesaran-Nya.
- Allah swt. berfirman Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal.” (Q.S. Ali-‘Imran/3: 190)

 Ilmu Tasawuf
- Ilmu tasawuf yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati, pikiran,
dan ucapan dari sifat yang tercela sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada
Allah swt.
- Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan batin).
- Orang muslim yang menjalani kehidupan tasawuf disebut sufi.

 Sejarah
- Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang
meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan
disusun secara sistematis.
- Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran, manfaat, dan
hikmahnya dari peristiwa tersebut.
- Allah swt. berfirman dalam Surah Yusuf ayat 111 : Artinya: “Sungguh, pada kisah-
kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.” (Q.S.
Yusuf/12: 111)

 Kedokteran
- Pada masa Dinasti Abbasiyah kedokteran mengalami perkembangan dan
kemajuan, khususnya tatkala pemerintahan Harun ar-Rasyid dan khalifah-khalifah
besar sesudahnya.
- Pada waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan sehingga banyak
mencetak sarjana kedokteran.

 Matematika
- Para tokohnya antara lain:
1. Al-Khawarizmi (194-266 H). Beliau telah menyusun buku Aljabar dan
menemukan angka nol (0). Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah
dikembangkan oleh umat Islam (Arab).
2. Umar Khayam. Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.

 Astronomi
- Astronomi ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, dan bintang-
bintang serta planet-planet yang lain.
- Tokoh-tokohnya antara lain:
1. Abu Mansur al-Falaqi
2. Jabir al-Batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama.

 Ilmuwan/Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah


 Ahli Filsafat Islam antara lain:
1. Al-Kindi (185-252 H/805-873 M), terkenal dengan sebutan ‘Filosof Arab’, beliau
menerjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab. Bermacam-macam ilmu telah
dikajinya, terutama filsafat. Al-Kindi bukan hanya filosof, tetapi juga ahli ilmu
matematika, astronomi, farmakologi, dan sebagainya.

2. Al Farabi (180-260 H/780 – 863 M), beliau menerjemahkan buku-buku asing ke


dalam bahasa Arab. Al Farabi banyak menulis buku mengenai logika, matematika,
fisika, metafisika, kimia, etika, dan sebagainya. Filsafatnya mengenai logika antara
lain dalam bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan logika adalah
ilmu tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dan dapat menunjukkannya
kepada kebenaran. Dia diberi gelar guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi
guru besar pertama. Buah karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.

3. Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) (370 - 480H/980 - 1060 M). Di Eropa dikenal dengan
nama Avicena. Sejak kecil ia telah belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, teolog
Islam, ilmu-ilmu kedokteran dan Islam. Beliau seorang dokter di kota Hamazan,
Persia, yang aktif mengadakan penelitian tentang berbagai macam jenis penyakit.
Beliau juga terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud atau wahdatul
wujud, juga ahli fisika dan ahli jiwa. Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan
Ibnu Sina berjumlah lebih dari dua ratus buku, yang terkenal antara lain: 1. Asy Syifa,
buku ini adalah buku filsafat, terdiri atas empat bagian yaitu logika, fisika,
matematika, dan metafisika. 2. Al-Qanun atau Canon of Medicine. Menurut
penyebutan orang-orang barat, buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa latin
dan pernah menjadi buku standar untuk Universitas-universitas Eropa sampai akhir
abad ke-17.

4. Ibnu Rusyd. Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H/1126 M dan meninggal dunia
tahun 675 H/1198 M. Dia dikenal di Eropa dengan nama Averoes. Dia adalah ahli
filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme. Dia juga ahli ilmu hayat,
ilmu fisika, ilmu falak, ilmu akhlak dan juga ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya
antara lain: a. Fasul Maqal fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal. b.
Bidayatul Mujtahid c. Tahafutut Tahafud d. Fikih. Karangan beliau hingga kini masih
banyak dijumpai di perpustakaan Eropa dan Amerika.

 Ahli Kedokteran Muslim


1. Hunain Ibnu Iskak, lahir pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. Beliau
adalah dokter spesialis mata, karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit,
dan banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam
bahasa Arab.

2. Ibnu Sina, di samping filosof juga sebagai tokoh kedokteran, bukunya yang sangat
terkenal di bidang kedokteran adalah Al-Qanun Fi Al-tib dijadikan buku pedoman
kedokteran di Universitas-universitas Eropa maupun negara-negara Islam.

 Ahli Sejarah
1. Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M) dengan hasil karyanya Uyun Al Akhbar yang berisi
sejarah politik negeri-negeri Islam. At-Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang
sejarah para rasul dan raja-raja. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M) hasil karyanya Al
Ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.

 Ahli Fikih
1. Imam Abu Hanifah (80 – 150 H/700 – 767 M) beliau menyusun madzhabnya yaitu
madzhab Hanafi.
2. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H/788 M dan meninggal di Hijaz
pada tahun 170 H/788 M, beliau menyusun madzhab Maliki.

3. Imam Syafii nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i (150 – 204 H/767 –
802 M), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal Al Quran dan menyusun madzhabnya
yaitu madzhab Syafi’i.

4. Imam Hambali (164 – 241 H/780 – 855 M), beliau menyusun madzhabnya, yaitu
madzhab Hambali.

 Ahli Tasawuf
1. Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran tasawufnya dinamakan
‘Mahabbah’.

2. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059– 111 M) - hasil karyanya yang
terkenal adalah ‘Ihya Ulumuddin’.

3. Abdul Farid Zunnun Al Misri, lahir tahun 156 H/773 M – 245 H/860 M), beliau dapat
membaca Hieroglif yang ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).

Anda mungkin juga menyukai