51 6
Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh
dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru seharusnya
dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah dan dibesarkan sebagai anak
yatim karena Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah SAW lahir.
Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya, Aminah, Nabi
Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib.
Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun dibesarkan
oleh kakeknya, Abdul Mutholib meninggal pada umur Rasul yang kedelapan dan Nabi
diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal dengan orang yang dermawan
walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hanya
dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat berkembang dan tumbuh
dengan pamannya.
Harta benda yang dizakati di zaman Rasulullah SAW yakni, binatang ternak seperti
kambing, sapi, unta, kemudian barang berharga seperti emas dan perak, selanjutnya
tumbuh-tumbuhan seperti syair (jelai), gandum, anggur kering (kismis), serta kurma.
Namun kemudian, berkembang jenisnya sejalan dengan sifat perkembangan pada
harta atau sifat penerimaan untuk diperkembangkan pada harta itu sendiri, yang
dinamakan “illat”. Berdasarkan “Illat” itulah ditetapkan hukum zakat.
Prinsip zakat yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mengajarkan berbagi dan
kepedulian, oleh sebab itu zakat harus mampu menumbuhkan rasa empati serta
saling mendukung terhadap sesama muslim. Dengan kata lain, zakat harus mampu
mengubah kehidupan masyarakat, khususnya umat muslim.
Baca Juga: Hikmah Menunaikan Zakat
Satu-satunya rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah
nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya
tentang ibadah dan keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yang
mencakup semua sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah makan
hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih banyak orang yang
buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau. Akibatnya, mereka terhalang
untuk melihat dan merasakan kebenaran yang dibawanya.
4. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan
Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau
disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
"Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu"
kata Waraqah.
"Apakah mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad Saw. "Ya…,"
jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
10. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan
dengan tahun 622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau
keluar dari rumahnya yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan
bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt
menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9 beliau manaruh pasir
di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah
bersama ke kota Madinah. Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari
Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
Dalam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh
anak-anak, orang tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah
ibadah yang tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan
membunuh dengan cara yang sadis dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai
upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi
balas dendam. Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak
27 kali.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu
Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad
saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga
putrinya Fathimah datang membuangnya.
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik
penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak
membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada
tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesti besar-besaran kepada
penduduk Makkah.