Anda di halaman 1dari 17

Kisah Nabi Muhammad SAW

dari Lahir sampai Wafat


By
Maulidina Ramadhani
-
4 January 2022
728573

Share

Siapa yang tahu tentang sejarah Nabi Muhammad SAW? Nabi Muhammad SAW adalah tokoh penting
dalam sejarah agama Islam. Hingga saat ini umatnya di seluruh penjuru dunia mengagumi kisah nabi
Muhammad SAW. Beliau adalah suri tauladan bagi umat muslim hingga saat ini dan hari akhir nanti.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup, penyempurna ajaran Allah SWT yang telah disampaikan
oleh nabi-nabi sebelumnya. Seperti dilansir dalam situs Nu.or.id, sebagai nabi terakhir, perjalanan Nabi
Muhammad tak lepas dari upaya menyeru seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah SWT dan
menunjukkan mereka jalan yang lurus dalam urusan dunia maupun akhirat.
Seperti nabi-nabi sebelumnya, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu dan mukjizat yang luar biasa
dari Allah SWT. Dan itu adalah kitab suci Al Quran yang menjadi pedoman bagi umat muslim.

Baca Juga: Kisah Haru Rasulullah SAW Mengasuh Anak Yatim Di Hari Raya Idul
Fitri

Selain wahyu dan mukjizat, kisah Nabi Muhammad SAW yang lain juga tidak kalah menarik untuk
disimak. Mulai dari kelahiran beliau, hingga kisah meninggalnya kekasih dan utusan mulia Allah SWT ini.
Berikut ini kisah Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan hikmah dan semoga dapat menjadi contoh
dalam kehidupan kita sehari-hari.

Daftar Isi
 Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu Pertama
 Berdakwah secara Rahasia
 Allah Memerintahkan Dakwah secara Terang-Terangan
 Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah
 Kurban di Zaman Rasulullah SAW
 Peristiwa Isra Mi’raj
 Mukjizat Nabi Muhammad
o Turunnya Al-Quran
o Membelah Bulan
o Menyembuhkan Sakit Mata
 Wafatnya Nabi Muhammad SAW
 Siapa Sahabat Nabi Muhammad yang Dermawan?
o Abu Bakar As-Shidiq
o Umar bin Khattab
o Utsman bin Affan
 Lingkungan di Sekitar Sumur Tumbuh Subur
o Ali bin Abi Thalib
o Talhah bin Ubaidillah

Kelahiran Nabi Muhammad SAW


Rasulullah SAW lahir pada Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah
Habasyah ingin merobohkan Ka’bah yang diperkirakan terjadi pada 12 Rabiul Awal. Dengan kebesaran-
Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan mengirimkan burung-burung ababil untuk
menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit. Kisah Nabi Muhammad ini terdapat di Al-Quran,
Surat Al Fil yang artinya pasukan gajah.

Baca Juga: Kisah-Kisah Teladan Nabi Ulul Azmi

Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah dan dibesarkan sebagai anak yatim karena
Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah SAW lahir. Beberapa tahun setelah
menghabiskan waktu dengan ibunya, Aminah, Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh
kakeknya yaitu Abdul Muthalib.

Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun dibesarkan oleh kakeknya, Abdul
Mutholib meninggal pada umur Rasul yang kedelapan dan Nabi diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu
Thalib dikenal dengan orang yang dermawan walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi kebutuhan
sehari-harinya. Hanya dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat berkembang dan tumbuh
dengan pamannya.

Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu


Pertama
Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari
Allah seperti wajahnya yang bersih dan bersinar yang mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah
tempat Halimah (ibu yang menyusui Nabi) padahal tadinya gersang dan kering, dan lain sebagainya. Itulah
tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi yang terakhir yang memiliki
kedudukan yang tertinggi nantinya.

Pada saat Rasul ingin mendapatkan wahyu pertamanya, Rasul mendapatkan sebuah mimpi Malaikat Jibril
menghampirinya. Rasul pun menyendiri di Gua Hira tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Disitulah Rasul
diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar.

Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama yang ia bawakan dari Allah
SWT dalam Surat Al ‘Alaq yang artinya,

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq, 1-
4)
Walaupun Nabi merasa ketakutan, disitulah kisah Nabi Muhammad sebagai rasul dimulai. Disitulah
tempat datangnya Nabi yang terakhir yang akan membawa kedamaian untuk seluruh umat.

Baca Juga: Tahun Baru Islam, Perisitiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Berdakwah secara Rahasia


Setelah mendapatkan wahyu yang pertama, Nabi kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-
sembunyi. Adapun orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya adalah Khadijah, Abu Bakar Al-
Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.

Allah Memerintahkan Dakwah secara Terang-


Terangan
Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, turunlah perintah Allah SWT dalam Surat
Al-Hijr ayat 94 dan memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.

‫َفاْص َدْع ِبَم ا ُتْؤ َم ُر َو َأْع ِر ْض َع ِن اْلُم ْش ِر ِكيَن‬

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS. Al-Hijr, 94)

Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah


Pada zaman Rasulullah SAW di tahun pertama di Madinah itu, Nabi dan para sahabatnya beserta segenap
kaum muhajirin (orang-orang Islam Quraisy yang hijrah dari Mekah ke Madinah) masih dihadapkan
kepada bagaimana menjalankan usaha penghidupan di tempat baru tersebut. Hal ini dikarenakan, selain
memang tidak semua di antara mereka orang yang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan, semua harta
benda dan kekayaan yang mereka miliki juga ditinggal di Mekah.

Saat kondisi kaum Muslimin sudah mulai sejahtera, tepatnya pada tahun kedua Hijriyah, barulah
kewajiban zakat diberlakukan. Nabi Muhammad SAW langsung mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi
Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya supaya menyampaikan kepada ahli kitab
beberapa hal, termasuk menyampaikan kewajiban zakat dengan ucapan,

“Sampaikan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang dipungut dari
orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka,”

Sebagai kepala negara saat itu, ucapan Rasul langsung ditaati oleh seluruh umat muslim tanpa ada
perlawanan.

Harta benda yang dizakati pada zaman Rasulullah SAW yakni, binatang ternak seperti kambing, sapi, unta,
kemudian barang berharga seperti emas dan perak, selanjutnya tumbuh-tumbuhan seperti syair (jelai),
gandum, anggur kering (kismis), serta kurma. Namun kemudian, berkembang jenisnya sejalan dengan sifat
perkembangan pada harta atau sifat penerimaan untuk diperkembangkan pada harta itu sendiri, yang
dinamakan “illat”. Berdasarkan “Illat” itulah ditetapkan hukum zakat.

Baca Juga: Hikmah Menunaikan Zakat

Prinsip zakat yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mengajarkan berbagi dan kepedulian, oleh sebab itu
zakat harus mampu menumbuhkan rasa empati serta saling mendukung terhadap sesama muslim. Dengan
kata lain, zakat harus mampu mengubah kehidupan masyarakat, khususnya umat muslim.
Kurban di Zaman Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW melaksanakan kurban saat melakukan haji Wada di Mina. Pada saat itu
Rasulullah SAW menyembelih 100 ekor unta. Beliau menyembelih sendiri sebanyak 63 ekor unta,
sementara sisanya disembelih oleh Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah. Seluruh hewan kurban
tersebut disembelih setelah Shalat Iduladha (QS. Al-Hajj : 36).

Dalam surah Al-Hajj ayat 36 tersebut dijelaskan tentang jenis hewan yang dijadikan kurban, tujuan
dari berkurban, cara menyembelih hewan kurban, waktu memakan daging kurban, dan orang-orang yang
dapat memakan daging kurban.

Peristiwa Isra Mi’raj


Pada tahun kesebelas era Nabi Muhammad SAW terjadi peristiwa yang menyedihkan. Tahun ini sering
disebut dengan tahun kesedihan karena pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah wafat pada tahun
tersebut.

Baca Juga : HIKMAH ISRA MIRAJ, AMALAN, DAN CARA MEMPERINGATI Saat
Pandemi

Setelah peristiwa tersebut, Allah kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasul dalam
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang disebut dengan Isra yang dimana setelah
itu Rasulullah melakukan perjalanan kembali dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh yang disebut sebagai
Mi’raj. Disitulah, Rasulullah mendapatkan perintah sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan seluruh umat
Islam.

Selain itu ada beberapa hal yang perlu sahabat telisik lebih dalam kisah Nabi Muhammad Dibalik
Peristiwa Isra Miraj yang Jarang Diketahui.

Mukjizat Nabi Muhammad

Turunnya Al-Quran
Turunnya Al-Quran saat Nabi Muhammad sedang menyendiri di Goa Hira adalah mukjizat terbesar dan
kekal. Mengutip dari Huzaemah Tahido Yanggo selaku Rektor IIQ Jakarta, Al-Qur’an bukan saja untuk
mematahkan segala bantahan dan argumen kaum musyrikin kepada kebenaran wahyu yang dibawah
Rasulullah Muhammad Saw, tetapi ia juga ditujukan kepada seluruh umat manusia.
Membelah Bulan
Rasululllah menerima mukjizat ini saat orang-orang kafir menentang dirinya. Untuk menunjukkan
kenabiannya, Rasulullah membelah bulan di depan mereka semua.

Menyembuhkan Sakit Mata


Sebelum menaklukan Benteng Khaibar, Ali bin Abi Thalib yang menjadi pemegang bendera mengalami
sakit mata. Nabi Muhammad menyembuhkan mata Ali dengan meludahinya. Atas izin Allah, Ali dapat
melihat dengan jernih.

Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Pada saat sahabat Abu Bakar sedang tidak di Madinah, terjadi sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan
dimana Nabi Muhammad SAW wafat. Pada saat Abu Bakar diberitahu, beliau segera datang ke rumah
Aisyah. Beliau mengucapkan,

“Ketahuilah, barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini


telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup
tidak akan pernah mati.”

Kemudian beliau membacakan firman Allah SWT,

‫ِإَّنَك َم ِّيٌت َو ِإَّنُهْم َم ِّيُتوَن‬


Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).(QS. Az-Zumar: 30)

Siapa Sahabat Nabi Muhammad yang Dermawan?

Sahabat adalah seseorang yang menjadi tempat aman untuk berbagi suka dan duka. Definisi sahabat bagi
Nabi Muhammad adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal
dalam keadaan Islam.

Sahabat nabi adalah orang-orang berprestasi untuk urusan dunia dan akhirat. Mereka terus menebar
kebaikan dan pengorbanan sampai akhir hayatnya. Hal ini terlihat dari minat para sahabat untuk bidang
filantropi atau wakaf sosial. Begini kisahnya!

Abu Bakar As-Shidiq


Di mana ada Nabi Muhammad, di situ ada Abu Bakar. Mereka bersahabat bukan hanya untuk senang-
senang, akan tetapi juga membuat kolaborasi apik untuk wakaf. Dalam kisah Nabi Muhammad semasa,
beliau pernah mendapatkan hibah berupa tanah yang merupakan milik anak yatim dari Bani Najjar.

Melansir dari Tabung Wakaf, hibah tersebut Rasulullah tolak karena Rasulullah tidak mungkin
mengambil hak anak yatim begitu saja. Beliau memutuskan untuk membelinya saja dengan harga 10
Dinar, lalu Abu Bakar As-Shidiq yang membayarnya.

Tanah wakaf tersebut digunakan untuk perluasan Masjidil Haram. Ekspansi dilakukan karena jumlah
muslim semakin bertambah hingga masjid diperluas menjadi 50×50 meter. Dalam sejarah, bukan hanya
kolaborasi Nabi Muhammad dan Abu Bakar untuk wakaf tanah perluasan masjid, tetapi juga saudagar
kaya raya Abdurrahman bin Auf.

Umar bin Khattab


Umar bin Khattab tampak luar merupakan sosok tegas dan tegar, namun lembut di dalam hatinya. Ia
mewakafkan tanah di khaibar untuk disulap menjadi kebun kurma produktif pada tahun ke 7 hijriyah.
Walaupun ia menyukai tanah tersebut, tanpa berat hati ia mewakafkan tanahnya dan hasil kebun ia
sedekahkan kepada fakir miskin, hamba sahaya, fisabilillah, atau orang-orang yang membutuhkan.

Utsman bin Affan

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi yang terkenal dermawan dan senang berbagi. Selain berjasa dalam
membentuk mushaf yang rapi, ia gemar membuat kebaikan berkelanjutan, seperti seperti wakaf sumur
yang masih hidup hingga sekarang. Awal mulanya, ia melakukan wakaf sumur saat Madinah mengalami
musim panceklik.

Saat kota sedang kesulitan air bersih, satu-satunya sumber air yang tersisa dimiliki oleh seorang Yahudi,
yaitu sumur Raumah. Rasa air dari sumur tersebut mirip dengan air zamzam yang ada di Mekkah.
Masyarakat pun rela antri untuk membeli air bersih dari yahudi. Melihat kondisi tersebut, Rasulullah
bersabda:

Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbang kan hartanya untuk dapat
membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapatkan surgaNya
Ta’ala (HR. Muslim)
Usman segera menemui pemilik sumur untuk berbicara dan tawar menawar. Awalnya, yahudi enggan
untuk menjual sumur karena asset tersebut merupakan mata pencariannya. Supaya empu sumur tetap hidup
berkecukupan, Utsman pun menawar untuk membeli setengah sumur.

Sang Yahudi pun sepakat. Akan tetapi, karena kebutuhan yang tinggi, Utsman pun menawar lagi untuk
membeli seluruh sumur. Atas kesepakatan harga, yahudi pun setuju untuk menjual seluruh sumurnya.
Semua orang dapat menggunakan air secara gratis, termasuk Yahudi sebagai sang empu sumur.

Lingkungan di Sekitar Sumur Tumbuh Subur


Kehadiran sumur menjadi berkah bagi seluruh masyarakat karena air melimpah ruah. Lingkungan di
sekitar sumur juga ditumbuhi 1.500 pohon kurma yang hasilnya layak dijual ke pasar. Sampai sekarang,
hasil dari kebun kurma dikelola dan diawasi oleh Departemen Pertanian Arab Saudi.

Sebagian dari keuntungan digunakan untuk membiayai anak-anak yatim atau fakir miskin. Lalu, sebagian
disimpan di rekening khusus atas nama Utsman bin Affan. Saking melimpah, surplus digunakan untuk
membeli tanah di kawasan elite untuk membangun hotel pariwisata di dekat Masjid Nabawi.

Ali bin Abi Thalib


Sahabat adalah sosok yang hadir saat suka dan duka. Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad
yang belajar tentang islam sejak usia dini. Salah satu bentuk pengorbanannya yaitu Ali menyamar menjadi
Nabi Muhammad dengan tidur di atas tempat tidurnya saat Rasulullah hijrah.

Saat kaum kafir Quraisy ingin menyerang, ternyata mereka menemukan Ali yang berada di tempat tidur.
Sontak, para penyerang merasa sia-sia menunggu semalaman untuk membunuh Nabi Muhammad. Mereka
pun meninggalkan Ali yang juga kaget melihat para pemberontak.

Baca Juga: 10 KISAH SAHABAT NABI MUHAMMAD DIJAMIN MASUK SURGA

Supaya tidak ketahuan, Ali menyusul hijrah ke Madinah sendirian selang tiga hari pasca penyerangan. Ia
bersembunyi pada siang hari, lalu melanjutkan perjalanan pada malam hari. Itu adalah bentuk kesetiaan Ali
terhadap Rasulullah.

Talhah bin Ubaidillah


Semasa hidupnya, Nabi Muhammad dikelilingi oleh sahabat yag dermawan, seperti Talhah bin Ubaidillah.
Ia mewakafkan harta berupa kebun miliknya sendiri. Kalau beliau terlalu memikirkan duniawi, ia bisa saja
menjual kebun Bairuha dengan harga sangat mahal. Akan tetapi, Abu Thalhah bukanlah sosok tamak.

Ia tanpa ragu berwakaf untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam. Ia memutuskan utnuk berwakaf saat
mendengar ayat dari surat Ali Imron ayat 92:

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai. Apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya. (QS. Ali Imran, 92)
Ayat ini memacu motivasinya untuk menjemput kehidupan akhirat yang bahagia. Maka dari itu, ia tidak
ragu berwakaf atas nama Allah dan Rasulullah SAW.

Jika punya sahabat yang baik, jangan dijauhi, tapi dekati. Karena pasti ia memiliki petunjuk baik untuk
kita. Ustadz H. Ahmad Shonhaji menjelaskan kalau Rasulullah memiliki kualitas sahabat yang patut kita
tiru. Simak selengkapnya di video ini:
Itulah ringkasan cerita kehidupan Nabi Muhammad yang wajib kita ketahui, terutama kita sebagai umat
muslim. Semoga dengan mengetahui Rasulullah SAW ini kita dapat belajar lagi dan menjadikannya
sebagai pedoman hidup kita, salah satunya ketika berzakat.(MR)

Hitung nisabmu di kalkulator zakat di sini. Zakatmu ringankan beban, klik di sini sekarang!

Temukan Kebaikan Zakat Sekarang

 TAGS

 Kisah Nabi

 Kisah Teladan
 Muhammad

 Nabi

Share

Previous articlePengertian 6 Rukun Iman, Makna dan Urutannya


Next article11 Kisah Lengkap Sahabat Nabi Muhammad Dijamin Masuk Surga
RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR

Bulan Rabiulawal, Bulan Maulid yang Penuh Keteladanan Rasulullah SAW

Bulan Safar: Benarkah Sebagai Bulan Malapetaka? Adakah Keutamaan Khusus?

Makna Kemerdekaan dalam Islam sebagai Bentuk Rasa Syukur


Panduan Lengkap Fiqh Zakat
Terdiri dari 8 Bab memberikan pemahaman kepadamu tentang pentingnya syariat Zakat, Jenis-Jenisnya,
dan semua hal yang paling sering ditanyakan tentang zakat.

Baca Panduan Fiqh Zakat

Hitung dengan Kalkulator Zakat


Download Panduan Zakat

Zakat.or.id adalah website edukasi zakat,infak, sedekah, wakaf, & keislaman yang dikelola oleh Dewan
Syariah & Tim Digital Dompet Dhuafa

 Tentang Kami

 Panduan Fiqih Zakat Lengkap (Gratis Ebook)

© Dompet Dhuafa 2023

Anda mungkin juga menyukai