hingga Wafat
Umat Islam sudah sering memperingati Maulid Nabi sebagai peringatan hari lahir Nabi
Muhammad SAW. Bagaimana kisah perjalanan hidupnya sampai wafat banyak
memberikan pelajaran meskipun tidak selalu mudah dan bahagia. Rasulullah tetap
mendapatkan tantangan dan cobaan dari Allah.
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin,
lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan,”
Tahun tersebut juga disebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di
bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah.
Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil
pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ini ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun
Gajah. Rasulullah lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya,
Abdullah telah meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya,
akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui
Muhammad meski ASI-nya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah pun diberi
balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.
Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad tidak bisa merasakan kasih sayang
ibunya sampai berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah
asuhan Halimah binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap,
bersikap baik dan cerdas pada masanya.
Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku
tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Muhammad yang menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan peristiwa Harbul
Fijar antara Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah
satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad
dengan Muhammad untuk melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika
Nabi berusia 28 tahun.
Dakwah secara terang-terangan ini selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy.
Bahkan beberapa orang menuduh Nabi Muhammad gila dan melemparkan kotoran ke
tubuh Nabi. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang
Rasul selama berdakwah.
Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad.
Mereka juga memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat.
Rencana pembunuhan ini pun sering melibatkan orang luar agar tidak memecahkan
perang saudara.
Kondisi kaum Muslimin yang sudah mulai sejahtera di tahun kedua Hijriah, barulah
muncul perintah zakat. Nabi Muhammad SAW akhirnya langsung mengutus Mu’adz bin
Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya agar
menyampaikan pada ahli kitab tentang hal ini.
Penyembelihan ini Nabi Muhammad lakukan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha.
Perintah ini pun sudah ada di dalam Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan yang bisa
umat Muslim jadikan sebagai kurban. Sebagai umat Muslim, juga harus mengetahui cara
menyembelih dan tujuannya.
Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala dan
demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang
lebih 2 minggu. Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di
kediaman Aisyah dengan badan sudah lemah.
Untuk mengenang beliau serta nilai-nilai luhur Islam, buku Nabi Muhammad Sang Pejuang
Hemat oleh Muhammad Imarah berisikan berbagai peristiwa dari sebelum beliau lahir
hingga wafat.