Anda di halaman 1dari 4

SIRAH NABAWIYAH – PERIODE MADINAH

A. HIJRAH KE MADINAH
Ibnu sa’ad dalam kitabnya ath-thabaqat menyebutkan riwayat dari Aisyah ra. : “ketika pengikutnya
mencapai 70 orang, Rasul Saw merasa senang. Karena Allah swt telah membuatkan benteng pertahanan
dari suatu kaum yang memiliki keahlian dalam peperangan, persenjataan & pembelaan. Tetapi permusuhan
& penyiksaan kaum musyrikin semakin gencar, akhirnya kaum muslimin meminta izin kpd Rasulullah saw
untuk hijrah ke madinah, Rasul mengizinkan, kemudian mereka hijrah secara sembunyi-sembunyi, kecuali
Umar bin Khatab ra.
Demikianlah secara berangsur-angsur kaum muslimin hijrah ke madinah sehingga tidak ada yang
tertinggal kecuali rasulullah saw, abu bakar, ali, dan orang-orang yang ditahan, sakit dan tidak mampu
keluar.
Setelah melihat banyak kaum muslim yang sudah hijrah, Abu bakar meminta izin untuk berhijrah. Tetapi
Rasulullah saw berkata agar ia tidak tergesa-gesa, rasul ingin memperoleh izin dulu dari Allah Swt. Setelah
turun wahyu, akhirnya Allah memudahkan Rasul untuk hijrah ke Madinah pada tgl 2 Rabiul awal, tigabelas
tahun setelah bitsah. Kepergian Rasulullah saw diwarnai dengan pengepungan & pengejaran dari kaum
musrik yang berencana membunuh Rasul, tetapi hal tsb digagalkan oleh Allah SWT.
Sesampainya di Quba Rasulullah saw disambut gembira oleh penduduknya & ia tinggal dirumah
Kultsum bin hidam selama beberapa hari. Disinilah Ali menyusul setelah mengembalikan barang titipan
kepada pemiliknya. Di quba Rasulullah membangun sebuah mesjid, sebelum akhirnya melanjutkan
perjalan ke Madinah. Rasulullah memasuki madinah tepat tanggal 12 rabiul awal malam hari dan beliau
tinggal di rumah abu Ayub.
B. ASAS MASYARAKAT BARU
Hijrah Rasulullah saw ke madinah merupakan langkah awal terbentuknya darul islam. Disamping juga
merupakan pernyataaan berdirinya Negara islam dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Karena itu
pekerjaan pertama yang dilakukan rasulullah saw adalah meletakkan asas-asas penting, sbb:
1. Pembangunan masjid.
2. Mempersaudarakan kaum muslim secara umum dan kaum muhajirin & anshar secara khusus.
3. Membuat perjanjian yang mengatur kehidupan sesama kaum muslimin & menjelaskan hubungan
mereka dengan orang diluar islam secara umum & orang yahudi secara khusus. Isi perjanjian itu
antaralain :
a. Kaum muslimin dari seluruh kabilah adalah satu umat.
b. Seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lain, lantaran ia membunuh kaum
kafir. Orang mukmin tidak boleh membantu orang kafir dalam melawan mukmin
lainnya.
c. Jaminan Allah adalah satu. Dia melndungi orang yang lemah atas yang kuat. Orang
mukmin saling tolong - menolong dalam menghadapi gangguan.
d. Orang yahudi dan bani Auf dipandang sebagai bagian dari kaum mukminin. Orang
yahudi tetap pada agama mereka & orang muslim tetap pada agamanya, kecuali orang
yang telah berbuat kedzaliman dia telah membinasakan diri & keluarganya.
e. Setiap orang dijamin keselamatannya untuk tinggal atau pergi dari madinah, kecuali
orang yang berbuat kedzaliman & kejahatan.

C. PERIODE PERANG MEMBELA DIRI


Peperangan-peperangan berikut ini merupakan peperangan yang bersifat difensif, masing-masing
dari peperangan ini merupakan tindak balas terhadap persekongkolan atau permusuhan yang dilancarkan
oleh kaum musyrikin.
a. Peperangan pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Perintah perang ini dilaksanakan pada bulan shafar, awal bulan ke-12 sejak hijrah Nabi SAW ke
madinah. Saat itu rasulullah keluar u/ pertama kali dengan tujuan perang. Perang ini dinamakan perang widan,
yang bertujuan memerangi kaum quraisy & bani hamzah. Tetapi, rasulullah saw tidak melanjutkan peperangan ini
karena bani hamzah menawarkan perdamaian. Setelah itu rasulullah saw kembali ke Madinah tanpa melakukan
peperangan.
b. Perang Badar al-kubra.
Mendengar berita mengenai rencana kedatangan khalifah perdagangan kaum Quraisy dari syam
dibawah pimpinan abu sofyan, rasulullah saw mengajak kaum muslimin untuk mencegat & merampas khalifah
tersebut atas dasar sebagai ganti harta mereka yang dirampas kaum musrikin di Mekah.
Di tengah perjalanan Abu sofyan mendengar berita tsb, kemudian serta merta mempersiapkan diri & bersiap siaga
penuh dengan 1000 personil. Sedangkan rasulullah saw keluar dengan 314 sahabat & 70 ekor unta. Atas izin Allah
swt peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin.
c. Banu Qainuqa : “Pengkhianatan pertama kaum Yahudi”
Sesuai dengan riwayat ibnu Hisyam, peristiwa ini terjadi ketika ada seorang wanita mesir pergi ke
pasar hendak menyepuh perhiasannya, kemudian diganggu oleh kaum yahudi hingga nampak aurat dari wanita
tersebut. Melihat kejadian itu, salah satu dari kaum musimin mendatangi tempat tersebut dan membunuh orang
yahudi yang berbuat keributan, kemudian orang yahudi mengeroyok orang muslim tersebut hingga orang muslim
tersebut mati terbunuh.
Tindakan orang yahudi ini menyebabkan kemarahan kaum muslimin, sehingga terjadilah peperangan antara kaum
muslimin dengan orang yahudi bani qainuqa. Dengan demikian, kaum yahudi yang pertama kali melanggar
perjanjian yang telah dibuat. Insiden ini terjadi pertengahan bulan syawal tahun kedua hijriah. Kemudian rasulullah
saw mengepung mereka hingga beberapa hari & akhirnya mereka menyerah dan menerima hukuman dari rasulullah
saw.
d. Perang uhud
Peperangan ini terjadi karena para tokoh quraisy yang tidak terbunuh pada perang badar bersepakat untuk
membalaskan dendam orang-orang yang terbunuh pada perang tersebut. Mereka mengerahkan pasukan yang besar,
mendengar berita tsb rasulullah saw bermusyawarah dengan para sahabat dan mengajukan 2 pilihan. Atas desakan
kaum muda, akhirnya pilihan rasulullah saw jatuh pada berperang keluar madinah menuju Uhud. Rosulullah saw
keluar dengan 1000 pasukan pada tgl 7 syawal, 32 bulan setelah hijrah.
Rasulullah saw membagi 2 pasukan, sebagian besar pasukan ikut berperang dan sebagian pasukan pemanah
bertahan dibukit untuk melindungi. Pertempuran sengit terjadi. Atas izin Allah pertempuran dimenangkan oleh
pasukan kaum muslimin. Kaum muslimin mengejar kaum musyrik yang melarikan diri dalam peperangan sambil
mengumpulkan barang rampasan. Melihat hal ini, pasukan pemanah yang berada di bukit merasa tertarik untuk
mengambil barang rampasan tersebut, sehingga bukit tidak terjaga kecuali oleh beberapa orang yang istiqomah
terhadap perintah rasulullah saw. Melihat kejadian ini, kaum musyrik kembali menyerang. Pada saat itulah kaum
muslimin terhenyak, terdesak hingga mereka berperang tidak teratur.
Kemudian, sabtu sore rasulullah saw meninggalkan uhud & bermalam di Madinah. Pada malam itu rasulullah saw
& para sahabat mengobati luka, dan usai solat subuh rasulullah saw memerintahkan pasukannya untuk mengejar
musuh dan menyerahkan panji peperangan pada Ali. Mendengar berita tersebut, kaum musrikin yang sedang
berpesta dihinggapi rasa takut dan langsung keluar dari madinah menuju mekah.
e. Tragedi di ar – raji dan biru ma’unah.
Tragedi ini terjadi pada tahun ke-3 dan ke-4 secara berturut-turut, tragedi ar-raji dan ma’unah
merupakan peristiwa terbunuhnya para utusan nabi ketika hendak menyampaikan dawah islam.
f. Pengusiran orang-orang yahudi bani naidir
Pengusiran ini terjadi ketika kaum yahudi bani naidir berencana akan melakukan penghianatan
kepada rosulullah saw, tetapi rosulullah saw mengetahui rencana tersebut. Akhirnya beliau mengambil keputusan
untuk mengusir dan memberi kaum yahudi bani naidir jangka waktu 10 hari untuk meninggalkan perkampungan.
g. Perang dzatur riqa’
Menurut para ulama sirah, peperangan ini terjadi pada tahun keempat hijri: sebulan setengan
setelah pengusiran orang ban naidhir. Sebab terjadinya peperangan ini adalah, karena adanya pengkhianatan
sebagian besar kabilah nejd terhadap kaum muslimin. Pengkinatan ini mengakibatkan terbunuhnya 70 da’I yang
keluar menyeru ke jalan Allah.
Rosul berangkat menuju kabilah muharib dan bani tsa’labah dan mengangkat abu dzar al-ghifari
sbg amir madinah. Rasulullah berkemah di suatu tempat di nejd. Tetapi Allah memasukkan rasa takut kedalam hati
kabilah-kabilah tsb, sehingga mereka melarikan diri dari kemungkinan serbuan kaum muslimin dan tidak terjadi
serbuan sama sekali.
h. Perang bani musthaliq ( muraisi )
Ibnu isa dan sebagian para ulama siroh menyebutkan perang ini terjadi pada tahun ke-6 hijriah.
Tetapi menurut pendapat yang sohih terjadi pada bulan syaban tahun ke5 hijriah. Peperangan ni terjadi Karena
rosulullah saw mendengar bahwa bani musthaliq telah berkumpul di bawah pimpinan harits bin dhirar untuk
menyerang rosulullah saw, oleh karena itu rosulullah langsung keluar kearah mereka sampai bertemu di sekitar
telaga muraisi. Dan di sinilah tejadi peperangan yang sengit hingga bani musthaliq mengalami kekalahan.
i. Berita bohong ( haditsul ifki )
Dalam perjalanan pulang kaum muslimin dari perang bani musthaliq, tersiar berita bohong yang
bertujuan untuk merusak keluarga rosulullah saw.
j. Perang khandaq ( perang ahzab )
Menurut ibnu ishaq,urwah bin zubair, qatadah, baihaki dan jumhur para ulama siroh menyebutkan
perang ini terjadi pada tahun ke-5 hijriah. Ada juga yang menyebutkan terjadi pada tahun ke-4 hijriah, pendapat ini
di kemukakan oleh musa bin uqbah di riwayatkan oleh bukhari dan di ikuti oleh malik.
Adapun penyebabnya adalah karena beberapa pemimpin yahudi dari bani naidhir berangkat ke kota mekah untuk
mendorong kaum musyrikin qurais melancarkan serangan kepada rosulullah saw. Mereka berjanji : “kami akan
berperang bersama kalian hingga berhasil menghancurkanya.” Selanjutnya mereka menyakinkan bahwa
kepercayaan orang qurais lebih baik dari pada kepercayaan/agama Muhammad rosululloh saw. Maka mereka
bersama kaum musyrikin qurais bersepakat untuk memerangi kaum muslimin pada hari yang telah ditentukan
bersama. Kemudian para pemimpin kaum yahudi mendatangi suku gathafan dan berhasil mewujudkan persekutuan
kemudian turut pula bergabung kaum bani fuzarah dan bani murrah yang selama ini menyimpan dendam pada
kaum muslimin. Ketika rosululloh saw mendengar berita keberangkatan mereka dari mekah maka beliau
mengumumkan kaum muslimin dan memerintahkan untuk mengadakan persiapan berperang. Rosulullah saw
keluar bersama dengan kaum muslimin dari madinah dan berkemah di lereng gunung sila dengan
membelakanginya. Kemudian atas usul salman al-farisi mereka menggali parit yang memisahkan mereka dengan
musuh mereka.
Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin dlam perang ini tanpa adanya peperangan.hal ini terjadi
karena :
1. Nu’aim bin masud seorang laki-laki dari kaum musyrikin, datang kepada Nabi menyatakan dirinya masuk
islam dan bersedia diberi tugas apa saja oleh rasulullah saw. Rasulullah saw memberikan tugas untuk
memecah belah musuh.
2. Allah mengirimkan angin taufan pada malam hari yang dingin dan mencekam. Angin taufan ini merusak
perkemahan mereka.

k. Perang banu quraidhah


Di sebutkan dalam ash – shahihain bahwa ketika rosulullah saw kembali dari khandaq tidak lama
setelah meletakan senjata dan mandi, jibril dating dan berkata : “ apakah kamu sudah meletakan senjata? “
rosulullah saw menjawab : “ demi allah swt, kami belum meletakannya. Lalu jibril menyuruhnya berangkat menuju
perkampungan banu quraidhah. Rosululah saw mengepung banu quraidhah yang bertahan di benteng mereka
selama 25 malam, sampai mereka menyerah dan Allah swt melemparkan rasa takut ke dalam hati mereka

“Sirah nabawiyah”
Dr. Muhammad sa’id ramadhan al-buthi
Rabbani press-1999
Henni rosmaini

Anda mungkin juga menyukai