Anda di halaman 1dari 1

PERANG DZATUR RIQA’

Perang dzatur riqa’ di kenal perang yang melawan orang orang Badui yang mana mereka dikenal keras kepala dan
suka melakukan penyerangan di daerah Najd,dan terkadang suka merampas dan merampok.Orang orang Badui
tidak berhimpun di suatu wilayah dan mereka juga tidak mempunyai benteng pertahanan,maka ada sedikit
kesulitan untuk menghadapi mereka,dalam hal ini lebih sulit di hadapi dari pada penduduk mekkah dan
khaibar.Karena mereka menghimpun untuk menyerang pinggiran Madinah maka Rasulullah saw mengirim pasukan
untuk memberi pelajaran kepada mereka,yang di sebut dengan perang dzaturriqa’.

Ringkasan peristiwa,Rasulullah mendapat informasi tetang Bani Tsa’labah yang berhimpun bersma bani
Mugharib di Ghaftahan.Berdasarkan informasi ini beliau berangkat bersama 400 atau 700 prajurit.Madinah di
wakilkan kepada Abu dzar atau utsman bin affan,tiba di suatu tempat yang di sebut Nakhl,yang di tempuh dengan
perjalanan kaki,dua hari dari Madinah.Beliau bertemu dengan segolongan penduduk dari Ghathafan mereka
menawarkan perdamaian dan tidak terjadi pertempuran.

Di dalam riwayat Al Bukhari dari Abu musa Al Asy ‘ari,dia berkata,”kami keluar bersama Rasulullah,kami
berjumlah 6 orangdandi tengah kami ada seekor onts,kami berjalan di belakang onta tersebut hingga kaki kami
pecah pecah,begitu juga kaki ku hingga kuku kaki ku terlepas.Kami membalut telapak kaki kami dengan kain
perca,karena itu tempat tersebut kami beri nama Dzaturriqa’ (yang ada tambalannya)karena kami membalut
dengan sobekan kain perca.

Dalam perjalan pulang mereka menawan seorang wanita dari kaum musyrik,lalu suaminya brnadzar untuk
tidak kembali sebelum dapat menghancurkan darah seorang sahbat.Maka malam hari dia datang,tetapi
sebelumnya Rasulullah sudah menunjuk dua orang sebagai peronda untuk menjaga orang orang muslim,agar tidak
di serang musuh,tetapi suam wanita itu bisa menusukkan anak panah kepada Abbad yang sedang sholat tetapi ia
tidak membatalkan sholatnya sampai pada salam terakhir barulah ia mencabut 3 anak panah yang mengenainya.

Peperangan ini cukup efektif untuk menanamkan rasa takut di dalam hati orang orang Badui yang di kenal
keras.Jika kita menulusuri lebih jauh bebrapa pengiriman satuan pasukan setelah peperangan ini,kita bisa melihat
bahwa kabilah di Ghathafan tidak berani lagi mengangkat kepala.Bahkan sedikit demi sedikit mereka menyerah dan
tidak sedikit di antara mereka yang masuk islam,sehingga kita bisa melihat beberapa kabilah dari oaring orang arab
Badui itu bergabung kepada kaum muslimin dalam penaklukkan Mekkah.Bahkan dengan usainya peperangan
ini,mulai tampak pembuka untuk menaklukkan bebrapa negeri dan kerajaan kerajaan yang besar.

Anda mungkin juga menyukai