Akan lebih baik jika memungkinkan Wakil Manajemen Mutu yang melakukan hal
tersebut bahkan jika perlu bersama dengan Pimpinan sehingga dapat langsung
mengambil kebijakan penting yang tidak mungkin diambil oleh staf biasa. Misal jika
hasil RTM ada rekomendasi perbaikan bahwa pelaksana di ruang IGD agar dapat
melakukan tindakan sesuai SOP, namun dalam kenyataan setelah dilakukan monitoring
atas pelaksanaan hasil rekomendasi RTM ternyata banyak faktor yang mempengaruhi
sehingga pelaksana tidak melakukan tindakan sesuai SOP misalnya SOP dimaksud
tidak ada atau peralatan tidak lengkap atau tenaga pelaksana belum mendapat
pelatihan sesuai tindakan seperti BTCLS, maka keputusan bisa diambil Pimpinan untuk
mengarahkan pelaksana agar nantinya diharuskan mengikuti Pelatihan yang akan
diadakan Puskesmas. Keputusan ini tentu saja terkait dengan pengeluaran biaya
Puskesmas yang tentu saja perlu Keputusan Pucuk Pimpinan di Puskesmas.
Tim Audit
Rencana audit
TGL& TGL&
UNIT AUDITOR KEGIATAN/ STANDAR/ KRITERIA WAKTU WAKTU
PROSES YANG YANG MENJADI ACUAN AUDIT I AUDIT II
DIAUDIT
Proses UNIT
Kriteria Audit
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Tanggal:
Dasar atau pedoman yang bisa digunakan untuk melakukan survei indeks
kepuasan masyarakat adalah PERMENPAN RB NO. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Dalam PERMENPAN RB No 14 Tahun 2017 cukup banyak dijelaskan
bagaimana survei kepuasan masyarakat harus dilakukan. Waktu pelaksanaan survei
bisa 3 bulan, 6 bulan atau minimal satu (1) tahun sekali. Selain itu juga dijelaskan
penetapan sampel untuk responden yang akan mengisi survei, unsur yang harus ada di
instrumen survei ( pertanyaan ), serta cara menganalisa jawaban hingga bisa
menghasilkan keputusan akhir “ Indeks Kepuasan Masyarakat”.
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM di persepsikan ke dalam angka dengan nilai
rentang 1 s.d 4. Nilai 4 adalah nilai tertinggi / terbaik. Hasil IKM dapat dipublikasikan
kepada masyarakat dengan menempelnya pada tempat yang mudah dilihat.
4. Tim PMKP ( Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien )
Garis besar kegiatan Tim PMKP adalah sebagai berikut :
a. Penetapan, Monitoring dan Penilaian Indikator Mutu Klinis ( EP 9.1.1 )
b. Identifikasi dan Tindak Lanjut KTD, KPC, KNC dan KTC ( EP 9.1.1 )
c. Laporan Pelaksanaan Manajemen Risiko ( Minimal dilakukan FMEA untuk 1 kasus = EP
9.1.1.8 )
d. Penetapan, Monitoring dan Penilaian Indikator Perilaku Tenaga Klinis ( EP 9.1.2 )
e. Perencanaan Program Tahunan PMKP ( EP 9.1.3 dan 3.1.2 )
f. Penetapan Prioritas Perbaikan Pelayanan Klinis berdasarkan 3H (High Risk, High Cost,
High Volume) dan kecenderungan terjadinya masalah.
g. Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan 6 Sasaran Keselamatan Pasien
Ruang lingkup penyelenggaraan PPI secara garis besar adalah penerapan terhadap 11
kewaspadaan standar dan 3 kewaspadaan transmisi.
Kewaspadaan standar meliputi :
a. Kebersihan Tangan
b. Alat Pelindung Diri
c. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien
d. Pengendalian Lingkungan
e. Pengelolaan Limbah
f. Panatalaksanaan Linen
g. Perlindungan Kesehatan Petugas
h. Penempatan Pasien
i. Kebersihan Pernafasan / Etika Batuk dan Bersin
j. Praktik Menyuntik Yang Aman
k. Praktik Lumbal Fungsi Yang Aman
Kewaspadaan transmisi meliputi :
a. Kewaspadaan Transmisi Melalui Kontak
b. Kewaspadaan Transmisi Melalui Droplet
c. Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara
Untuk memastikan Pelaksanaan Program PPI tetap pada jalurnya, Tim PPI dapat
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kewaspadaan standar dan kewaspadaan
transmisi. Lembar Monitoring dapat dibuat menyesuaikan dengan jenis kewaspdaan
yang ingin dikontrol.
Misalnya monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan kewaspadaan standar pertama :
Kebersihan tangan yaitu melakukan kontrol terhadap kepatuhan mencuci tangan
petugas kesehatan terutama yang berada pada unit utama sasaran PPI yaitu ruang
IGD, Gigi, Persalinan, Laboratorium.
Contoh tabel sbb :
Penulis :
Tin
(Pendamping Akreditasi Administrasi Manajemen )
Diposting oleh Tin di 20.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
16 komentar:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Terimkasih....sangat membantu
Balas
7.
8.
Wied8 Februari 2020 20.29
9.
Maaf, tulisan diatas itu kurang tepat, kurang benar, kurang lengkap.. 🙏🙏
Balas
Balasan
1.
10.
11.
12.
13.
14.
Masyallah bagus sekali... Singkat padat dan jelas terimakasih banyak ilmunya
Balas
15.
trimakasih ..sangat membantu saya dalam rangka memperbaiki mutu dan kinerja
pukesmas kami yg akan melaksanakan BLUD....tq.
Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Tin
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
► 2020 (1)
► 2019 (3)
▼ 2018 (4)
o ▼ Agustus (4)
Perbandingan Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Pend...
Antara SMD dan PIS-PK
Manajemen Mutu Puskesmas
Akreditasi FKTP di Kab. Kapuas
Tema Kelembutan. Gambar tema oleh TommyIX. Diberdayakan oleh Blogger.