Akan lebih baik jika memungkinkan Wakil Manajemen Mutu yang melakukan
hal tersebut bahkan jika perlu bersama dengan Pimpinan sehingga dapat langsung
mengambil kebijakan penting yang tidak mungkin diambil oleh staf biasa. Misal jika
hasil RTM ada rekomendasi perbaikan bahwa pelaksana di ruang IGD agar dapat
melakukan tindakan sesuai SOP, namun dalam kenyataan setelah dilakukan
monitoring atas pelaksanaan hasil rekomendasi RTM ternyata banyak faktor yang
mempengaruhi sehingga pelaksana tidak melakukan tindakan sesuai SOP misalnya
SOP dimaksud tidak ada atau peralatan tidak lengkap atau tenaga pelaksana belum
mendapat pelatihan sesuai tindakan seperti BTCLS, maka keputusan bisa diambil
Pimpinan untuk mengarahkan pelaksana agar nantinya diharuskan mengikuti
Pelatihan yang akan diadakan Puskesmas. Keputusan ini tentu saja terkait dengan
pengeluaran biaya Puskesmas yang tentu saja perlu Keputusan Pucuk Pimpinan di
Puskesmas.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
Tim Audit
Rencana audit
UNIT
TGL& TGL&
WAKTU WAKTU
AUDIT I AUDIT II
DIAUDIT
Proses
Kriteria Audit
UNIT
Uraian Ketidaksesuaian
Bukti – Bukti Obyektif Metode A
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu penyel
(Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Unit kerja:
Auditor Audit
Tanggal:
3. Tm Kepuasan Pelanggan
Masalah sesuaian/ tindak lanjut
Dasar atau pedoman yang bisa digunakan untuk melakukan survei indeks
kepuasan masyarakat adalah PERMENPAN RB NO. 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik.
Dalam PERMENPAN RB No 14 Tahun 2017 cukup banyak dijelaskan
bagaimana survei kepuasan masyarakat harus dilakukan. Waktu pelaksanaan survei
bisa 3 bulan, 6 bulan atau minimal satu (1) tahun sekali. Selain itu juga dijelaskan
penetapan sampel untuk responden yang akan mengisi survei, unsur yang harus
ada di instrumen survei ( pertanyaan ), serta cara menganalisa jawaban hingga bisa
menghasilkan keputusan akhir “ Indeks Kepuasan Masyarakat”.
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM di persepsikan ke dalam angka dengan
nilai rentang 1 s.d 4. Nilai 4 adalah nilai tertinggi / terbaik. Hasil IKM dapat
dipublikasikan kepada masyarakat dengan menempelnya pada tempat yang mudah
dilihat.
Nilai RPN dengan persentase kumulatif 80% sebagai cut off point
Ruang lingkup penyelenggaraan PPI secara garis besar adalah penerapan terhadap
11 kewaspadaan standar dan 3 kewaspadaan transmisi.
Kewaspadaan standar meliputi :
a. Kebersihan Tangan
b. Alat Pelindung Diri
c. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien
d. Pengendalian Lingkungan
e. Pengelolaan Limbah
f. Panatalaksanaan Linen
g. Perlindungan Kesehatan Petugas
h. Penempatan Pasien
i. Kebersihan Pernafasan / Etika Batuk dan Bersin
j. Praktik Menyuntik Yang Aman
k. Praktik Lumbal Fungsi Yang Aman
Kewaspadaan transmisi meliputi :
a. Kewaspadaan Transmisi Melalui Kontak
b. Kewaspadaan Transmisi Melalui Droplet
c. Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara
Untuk memastikan Pelaksanaan Program PPI tetap pada jalurnya, Tim PPI
dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi. Lembar Monitoring dapat dibuat menyesuaikan dengan
jenis kewaspdaan yang ingin dikontrol.
Misalnya monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan kewaspadaan standar
pertama : Kebersihan tangan yaitu melakukan kontrol terhadap kepatuhan mencuci
tangan petugas kesehatan terutama yang berada pada unit utama sasaran PPI yaitu
ruang IGD, Gigi, Persalinan, Laboratorium.
Contoh tabel sbb :
Total
Penulis :
Tin
(Pendamping Akreditasi Administrasi Manajemen )