Anda di halaman 1dari 3

Biografi Valentino Rossi

Valentino Rossi adalah seorang pembalap legendaris yang masih bertarung di MotoGP saat ini. Rossi
melanjutkan dominasi di arena balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan dengan titel
juara dunia berturut-turut di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra
dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak
rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Hingga 2010, total pembalap eksentrik ini
membukukan 9 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, tujuh kali di kelas
puncak, 500cc, dan Moto GP. Rossi lahir di Urbino, Italia 16 Februari 1979.
Dalam karirnya sepanjang GP Valentino Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu
setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya
terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba
pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan
tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah
mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim Honda eks Doohan yang dikepalai oleh seorang
mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh
perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung
penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika
menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga
ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika
memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan
melemparnya saat berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian
serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan
melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi
membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang
khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama
membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna
Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia
bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya
adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003
menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda,
Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia
pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia
juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan
Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1
milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu
mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan
pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang
mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan
mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005
Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling
banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali juara pada musim 2005).
Biodata Valentino Rossi
Nama : Valentino Rossi
Lahir : Urbino, 16 Februari 1979
Kebangsaan : Italia
Tinggi/Berat : 180cm/69kg
Karir :
1. Go-kart pertama (1985)
2. Debut balap karting 60cc (1989)
3. Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)
4. Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)
5. Juara Italian Minibike Endurance (1992)
6. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)
7. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)
8. Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan,
Spanish
9. Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)
10. Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996)
kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola,
Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)

11. Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama
di kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin,
5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)

12. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix
Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris,
Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)

13. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di
kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)

14. Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol,
Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)

15. Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V
untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11
kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal,
Brazil, dan Australia (2002)

16. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda
Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol,
Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)

17. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP
World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan,
Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)

18. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi
pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis,
Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)
Penghargaan :
1. Gelar Juara Dunia 125cc (1997)
2. Gelar Juara Dunia 250cc (1999)
3. Gelar Juara Dunia 500cc (2001)
4. Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)
5. Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)
6. Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)
7. Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)
8. Gelar Juara Dunia Moto GP (2008)
9. Gelar Juara Dunia Moto GP (2009)

Anda mungkin juga menyukai