Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Muhammad  

lengkap menjadi panutan bagi setiap umat muslim untuk


diterapkan di dalam kehidupan. Mengingat sangat banyak sifat baik dari Nabi
Muhammad SAW  yang patut diteladani. Kisah Nabi bukan hanya sekedar dongeng
semata, namun benar-benar dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. 
Salah satu momen untuk mengenang Nabi Muhammad ketika beliau masih hidup
yakni pada saat perayaan Maulid Nabi . Bagaimana kisah semasa Rasulullah SAW
ketika masih hidup sampai beliau wafat  memberikan banyak sekali pembelajaran
meskipun tidak selalu bahagia dan menyenangkan.  
Sebagai manusia paling dimuliakan Allah SWT, Nabi tetap mendapatkan tantangan
dan cobaan yang berat dari Allah SWT. Meskipun begitu Nabi tetap menjalankan
perintah Allah SWT untuk menyebarkan kebenaran dengan mengajak kaum jahiliyah
memeluk agama Islam. 

Kisah Nabi Muhammad dari Lengkap, Lahir  Hingga Wafat


Berikut ini kisah Nabi Muhammad SAW lengkap dari lahir hingga wafat yang patut
diteladani setiap umat Islam. 

1. Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW 


Berdasarkan sejarah, Nabi Muhammad SWT lahir di kota Makkah pada hari Senin,
12 Rabi’ul Awal atau pada tahun 571 di dalam kalender Romawi.  Rasulullah lahir
dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. 

“Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin,
lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan, ” 
Tahun kelahiran Nabi juga disebut sebagai Tahun Gajah yaitu tahun ketika pasukan
gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka’bah. Dengan segala
kebesarannya, Allah SWT menghentikan pasukan gajah melalui burung Ababil yang
melemparinya dengan batu kecil. 

Kisah kelahiran Nabi Muhammad SWT ini dijelaskan  di dalam Surah Al Fil yang
berarti Tahun Gajah. Rasulullah SAWlahir di masa ini kemudian dibesarkan sebagai
seorang anak yatim karena ayahnya, Abdullah meninggal dunia sebelum usianya
genap 3 Tahun. Semasa kecil, Nabi akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul
Muthalib. 

2. Masa Kecil Nabi Muhammad SAW 


Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa ia
kecil, Rasulullah SAW tumbuh dan menjalani kehidupan seperti anak kecil pada
umumnya. Lestarinya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas
setelah kelahirannya membuat ibunya harus menyembunyikan Nabi di pedalaman. 

Tradisi Quraisy ini terpaksa membuat Nabi Muhammad SAW tidak merasakan kasih
sayang ibunya saat ia berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini membuat Nabi berada di
bawah asuhan Halimah binti Sa’diyah (ibu susunya) selama tiga tahun. Rasulullah
SAW tumbuh menjadi anak yang tanggap, baik dan cerdas pada masanya. 

3. Masa Remaja Nabi Muhammad SAW 


Ketika masa remaja, Nabi Muhammad SAW terjaga dari segala perbuatan yang
merugikan orang disekitarnya. Sampai suatu ketika, Rasul pun bercerita saat ia dua
kali duduk mendengarkan pesta pernikahan di zaman Jahiliyah. 

Allah SWT justru menutup telinganya sampai ia tertidur dan terbangun keesokannya.
“Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk. ” (HR Thabrani). 
Nabi kemudian menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan dengan peristiwa
Harbul Fijar antara Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan. 

4. Nabi Muhammad SAW Dewasa 


Saat memasuki usia dewasa, Nabi Muhammad  semakin menekuni dunia bisnis. Ia
pun memutuskan untuk berdagang dengan sahabat terbaiknya yaitu Saib bin Abi
Saib. Barulah ketika menginjak usia 25 tahun, Rasulullah SAW menjalin kerja sama
bisnis dengan seorang wanita kaya raya yakni Siti Khadijah. 

Perkenalan Muhammad dengan Siti Khadijah berawal dari dunia perniagaan.


Perempuan tersebut sudah biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah
untuk kemudian membagi keuntungan bersama mitranya. Hal tersebut kemudian
menjadi alasan bagi keduanya dalam melakukan perjalanan dagang. 

5. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah 


Seringnya Muhammad dan Khadijah melakukan kegiatan perdagangan, membuat
Khadijah merasa kian tertarik dengan Nabi. Perempuan tersebut akhirnya mengutus
salah seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan
keinginannya yaitu melamar Nabi Muhammad. 

Nabi Muhammad SAW pun lantas menyampaikan kabar gembira ini kepada para
pamannya. Salah satunya yaitu, Hamzah bin Abdul Muthalib lalu ia mendatangi
rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad SAW untuk melamar Khadijah. Tak
lama setelah lamaran itu, keduanya menikah ketika Nabi berusia 28 tahun. 
6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama 
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan
beberapa karunia yang istimewa dari Allah SWT. Seperti wajahnya selalu terlihat
bersinar dan bersih. Hal ini menjadi salah satu pertanda kebesaran Allah SWT yang
menandakan jika kedatangan Nabi terakhir dengan kedudukan yang tertinggi sampai
akhir zaman. 

Suatu hari Nabi Muhammad SAW mendapatkan sebuah mimpi saat Malaikat Jibril
menghampirinya. Saat itu Rasul sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya
yakni di samping Jabal Nur. Kemudian, turunlah wahyu pertama dari Allah yakni
Surah Al – 'Alaq 1 – 4. 

7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad SAW 


Nabi Muhammad SAW selama ini menjalankan dakwah secara diam-diam. Karena
ancaman kaum jahiliyah yang begitu menentang bahkan sampai mengancam akan
membunuhnya. Sampai suatu ketika Nabi memulai dakwahnya secara terang-
terangan.

Dakwah ini dilkukan pertama kali pada keluarga paling dekat yaitu kalangan Bani
Hasyim. Saat itu, hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima lalu memutuskan
untuk beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib, paman Rasul ikut
melindungi saat ia berdakwah. 

Dakwah secara terang-terangan tersebut tentu selalu mendapatkan pertentangan


oleh kaum Quraisy. Bahkan beberapa orang menyebut jika Nabi Muhammad SWT
gila dan melemparkan kotoran ke arah Nabi. Pertentangan ini tidak hanya datang
dari kaum Quraisy, Abu Jahal dan Abu Lahab pamannya bahkan juga ikut menentang
Rasul selama ia berdakwah. 

8. Banyak Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy 


Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan juga Abu Lahab
menentang dakwah Rasulullah SAW. Keduanya bahkan memutuskan untuk
mendesak pengikutnya agar meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajara
Muhammad SAW hanya akan merusak agama nenek moyang yaitu menyembah
berhala. 

9. Perintah Berzakat dan Kurban di Zaman Rasulullah SAW 


Kondisi kaum Muslimin yang mulai sejahtera pada tahun kedua Hijriah, muncul
sehuah perintah untuk zakat. Nabi Muhammad SAW kemudian langsung mengutus
Mu’adz bin Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman.  

Selain itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah qurban ketika sedang
melakukan haji Wada di Mina. Saat itulah, Rasulullah SAW menyembelih sebanyak
100 ekor unta. Beliau menyembelih sendiri 63 ekor sementara sisanya ia serahkan
kepada Ali Bin Abi Thalib. 

10. Wafatnya Nabi Muhammad SAW 


Rasulullah SAW wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah SWT yaitu Surat Az
Zumar ayat 30, yang artinya 

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. ”. 
Diketahui, Nabi Muhammad mulai sakit pada bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau
awalnya menderita sakit kepala dan demam hingga pada akhirnya membuat suhu
tubuhnya meninggi. Kondisi tersebut terus terjadi selama kurang lebih 2 minggu.
Rasulullah SAW akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya lalu tibalah ia di kediaman
Aisyah dengan badan yang lemah. Tak lama setelah itu, kemudian Rasul meninggal
dunia. 

Kabar meninggalnya Rasul ini membuat seluruh penduduk Mekkah sangat bersedih.
Mereka merasa kehilangan sosok yang begitu bijak dan mulia.  

Demikian tadi ulasan mengenai Kisah Nabi Muhammad dari lengkap. Semoga
menambah keimanan kita semua! 

Anda mungkin juga menyukai