MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa
kecilnya, Rasulullah tumbuh dan menjalani kehidupannya seperti pada anak pada
umumnya. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas pada
masanya.
Pada masa Remasa, Nabi Muhammad terjaga dari perbuatan merugikan kawan
sekitarnya. Sampai suatu ketika, Nabi pun bercerita ketika dua kali duduk saat
mendengarkan pesta perkawinan di zaman Jahiliyah.
Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu,
aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang
dakwah Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar
meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa
merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala. Banyak dari kaum Quraisy
yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad. Mereka juga
memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat. Rencana
pembunuhan ini pun sering melibatkan orang luar agar tidak memecahkan perang
saudara.
Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan
sahabatnya serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan
hidup. Hal ini karena tidak semua dari mereka merupakan orang berkecukupan,
kecuali Usman bin Affan.
10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah
Nabi Muhammad melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada
di Mina. Saat itu, Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau
melaksanakannya sendiri pada 63 ekor sementara sisanya ia serahkan kepada Ali Bin
Abi Thalib.
Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah,
terjadilah peristiwa sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan
turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu
akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”.
Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala
dan demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi
selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya
dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan sudah lemah.
Untuk mengenang beliau serta nilai-nilai luhur Islam, buku Nabi Muhammad Sang
Pejuang Hemat oleh Muhammad Imarah berisikan berbagai peristiwa dari sebelum
beliau lahir hingga wafat.