Burung ababil pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit. Kisah
kelahiran Nabi Muhammad ini ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah.
Rasulullah lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah
meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya, akhirnya dibesarkan oleh
kakeknya, Abdul Muthalib. Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan
ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah
pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.
Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya
sampai berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah
binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas
pada masanya.
Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak
pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Muhammad yang menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan peristiwa Harbul Fijar antara
Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah
satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan
Muhammad untuk melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28
tahun.
Allah SWT memberikan kemampuan yang begitu luar biasa dan sama halnya seperti Nabi
Musa, Isa dan Sulaiman. Mukjizat akan mendukung kebenaran kenabian untuk para Nabi dan Rasul-
Nya. Maksud lainnya adalah melemahkan lawan dan musuh jika hanya merugikan dan membahayakan
umat Muslim.
2. Pembelahan Dada
Halimah mengasuh Muhammad kecil kurang lebih selama 2 bulan. Ibunya sempat
menolak jika anaknya hidup di Mekkah karena terasa tidak begitu mendukung untuk
perkembangan Muhammad. Akhirnya, bayi itu pun kembali mengikuti ibu asuhnya dan tumbuh
remaja dengan saudara-saudaranya.
3. Membelah Bulan
Kisah mukjizat oleh Nabi Muhammad ini terjadi saat kaum kafir menentangnya untuk
membuktikan kenabiannya. Rasulullah akhirnya menunjukkannya dengan membelah bulan atas
kebesaran Allah. Kalangan Quraisy tentu terkejut pada apa yang bisa Muhammad lakukan.
“Bahwa orang Mekkah meminta utusan Allah untuk menunjukkan kepada mereka
tentang mukjizat, dan ia menunjukkan kepada mereka adanya pemisahan bulan.” (Sahih
Al Bukhari) Membelah bulan ini tentu hanya salah satu dari banyaknya mukjizat dari Nabi
Muhammad atas kebesaran Allah.
4. Air Mengalir dari Jari Tangannya
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya bisa terlihat ketika air bisa mengalir dari jari
tangannya. Kisah ini bertepatan dengan hari Al Hudaibiyah atau perjanjian. Orang-orang
merasakan haus yang sangat luar biasa. Hal ini membuat mereka akhirnya bergegas menuju ke
Rasulullah tepat setelah wudhu.
Orang-orang berkata jika tidak memiliki air untuk minum dan wudhu kecuali hanya
sepanci air kecil yang tentunya kurang bagi semuanya. Muhammad pun meletakkan tangannya
ke dalam wadah dan air mulai keluar dari jari-jarinya. Akhirnya semua manusia di sekitarnya
bisa menghilangkan rasa haus.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya orang yang
datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum mempersilahkan tamu memakannya.
Mereka makan secara bergantian sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang
setelahnya.
Namun seseorang datang membawa kabar pada Rasulullah bahwa banyak rumah telah
mengalami kerusakan akibat hujan yang turun dalam waktu lama. Nabi Muhammad berdoa agar
bisa pindah ke Madinah sesuai dengan permintaan umatnya. Awan-awan pun langsung bergerak
ke pusat kota.
9. Hidupnya Kerikil
Nabi Muhammad bisa menghidupkan kerikil yang menjadi salah satu mukjizatnya.
Peristiwa ini terjadi pada sebuah halaqah yang menunjukkan adanya batuan kecil sedang
bertasbih pada tangan Rasulullah. Kejadian ini juga ada di dalam suatu hadits riwayat Thabrani.
Abu Dzar r.a. berkata bahwa sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah di dalam sebuah
halaqah. Ada batu kerikil di tangannya dan sedang bertasbih di telapaknya. Bersama kami ada
Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali semoga Allah merahmati semuanya.
Batang kayu yang menjadi tempat biasa Nabi Muhammad berkhotbah terdengar
menangis. Orang-orang terdahulu mendengarnya bagaikan unta sedang melahirkan sehingga
terasa sangat menyakitkan. Rasulullah pun datang menghampirinya untuk meletakkan tangan
kemudian terdiam.
Dalam Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan bahwa mukjizat dalam bentuk kitab hanya
ada pada 4 nabi dan rasul. Keempatnya adalah Musa AS, Daud AS, Isa AS dan Muhammad
SAW. Al-Qur’an menjadi paling terakhir dan abadi sepanjang zaman. Sementara sebelumnya
tidak berlaku ke masa berikutnya
Ada banyak pelajaran menarik di dalam kisah Nabi Muhammad yang bisa Anda jadikan
sebagai tauladan. Tidak hanya Rasulullah saja, ada banyak juga Nabi dan Rasul lainnya
memiliki perjalanan hidup begitu menginspirasi. Belum lagi dengan berbagai mukjizatnya dari
Allah SWT.
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di
kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali
ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di
Tanah Suci. Setelah peristiwa kelahiran, kisah Nabi Muhammad berikutnya yang patut menjadi teladan
adalah peristiwa diturunkannya wahyu pertama dari Allah. Sebelum dijadikan seorang Rasul, Allah pun
telah memberikan anugerah keistimewaan kepada Nabi Muhammad.
Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang hingga mampu mengalahkan sinar
rembulan. Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah yang menunjukkan nabi terakhir dengan
kemuliaan dan kedudukan yang tinggi. Selain karunia wajah yang bersinar, Rasulullah juga diberikan
wahyu pertama yang sungguh luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama,
Rasulullah mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya. Nabi
Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya dengan menyendiri di Gua Hira.
Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah bahwa mimpi yang dialaminya benar
adanya. Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama yang
diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu sebagai berikut:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq, 1-
4)
Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah waktu
di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai.
Di mana, Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat
manusia.
Berdakwah Secara Rahasia
Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019).
Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah
jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)
Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak kalah menarik adalah kisah perjalanan
dakwahnya secara diam-diam. Setelah mendapatkan wahyu pertama, Nabi Muhammad kemudian mulai
melakukan dakwah secara rahasia atau sembunyi-sembunyi.
Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan
Bilal bin Rabah merupakan orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya.
Setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia, kemudian Allah
memberikan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.
Perintah ini seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut :
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci
Makkah, Arab Saudi. Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari
berbagai negara.
Peristiwa Isra Mi'raj juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang
bermakna dan mempunyai pesan mendalam.
Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib
wafat.
Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11
kepemimpinan Nabi Muhammad. Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang
Nabi Muhammad. Ia harus kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang
telah mengasuh sejak kecil.
Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut juga dengan Isra
Mi'raj.
Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit ke-7
yang disebut dengan Mi'raj.
Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah salat 5 waktu yang wajib ditunaikan
seluruh umat muslim.
Semua bermula dari kaum kafir Quraisy yang berencana menyudutkan Nabi Muhammad agar
kenabiannya tidak terbukti. Mereka kesal pada Rasulullah karena dianggap sudah menghina Tuhan
yang mereka sembah serta mendakwahkan agama baru.
Suatu hari, Habib Ibn Malik bersama Abu Jahal dan pembesar Quraisy lainnya meminta agar
Nabi Muhammad dibawa kehadapannya. Setelah Rasulullah datang, mereka pun menantang sesuatu
yang tidak masuk akal untuk membuktikan kebenaran kenabiannya.
“Jika memang Engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami.
Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakkan yang sebelah di
atas bukit Abu Qubais, dan letakkan sebelahnya lagi di atas bukit Qaiqa’an (dua bukit di Makkah)”.
Mendengar permintaan tersebut, Nabi Muhammad pun menanggapinya dengan berkata, “Jika aku
sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang diutus oleh Allah
untuk menunjukkan jalan kebenaran pada kalian?”
Setelah itu, Rasulullah pergi meninggalkan para kafir Quraisy lalu mendirikan sholat dua rakaat
seraya berdoa kepada Allah. Kemudian malaikat Jibril menghampiri Rasulullah dan berkata,
“Assalamualaikum ya Rasulullah. Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, ‘Kekasihku,
janganlah kau bersedih dan bersusah hati. Aku selalu bersamamu. Pergilah temui mereka! Kuatkan
hujjahmu. Ketahuilah, Aku telah menundukkan matahari dan bulan, juga siang dan malam’.”
Dengan izin Allah, Rasulullah telah memperlihatkan kebenarannya. Saat hari beranjak sore dan
matahari terbenam di ufuk barat, semesta diliputi kegelapan yang disusul dengan munculnya bulan
purnama. Setelah bulan berada tepat di atas Rasulullah, bulan bergerak turun dan terbelah menjadi dua
bagian. Rasulullah pun berkata, “Saksikanlah! Saksikanlah! Saksikanlah!”. Ketika bulan sudah
terbelah dan berada di kedua gunung sesuai permintaan para kafir Quraisy, kedua potongan bulan
tersebut menyatu kembali seperti semula.
Sayangnya meski Rasulullah sudah menunjukkan mukjizat dan kebesaran Allah, para kafir
Quraisy tetap tidak mau beriman kepada Allah. Mereka malah menuduh Nabi Muhammad sebagai
tukang sihir.
Itulah kisah mukjizat Nabi Muhammad ketika membelah bulan. Sebagai seorang muslim, sudah
sepatutnya untuk mengetahui kisah Rasulullah, serta menjadi pembelajaran untuk selalu menjadi
seorang muslim yang taat.
Kisah 1001 Malam Negeri Penuh Keajaiban Pada Zaman Dahulu Kala tersebut boleh dialami
lagi oleh insan-insan Muslim di Zaman Modern sekarang ini. Boleh jadi Kisah 1001 Malam Negeri
Penuh Keajaiban di Masyarakat Muslim di Zaman Modern ini malah lebih tenang dan lebih senang dan
damai karena sungguh dalam sekali berserah dirinya kepada Allah SWT.
Ayah beliau meninggal sebelum kelahiran beliau. Sementara ibu beliau meninggal ketika
baginda berusia kira-kira enam tahun. Paristiwa meninggalnya ibu beliau tersebut menjadikan beliau
seorang anak yatim-piatu. Menurut tradisi keluarga golongan atas Mekkah, beliau akhirnya dipelihara
oleh seorang ibu angkat (ibu susu:-wanita yang menyusukan baginda) yang bernama Halimah as-
Sa’adiah di kampung halamannya di pegunungan selama beberapa tahun. Dalam tahun-tahun itu,
baginda telah dibawa ke Mekkah untuk mengunjungi kakek beliau dan beliau tinggal di Mekkah diasuh
oleh kakek beliau, Abdul Muthalib. Setelah kakek beliau meninggal, beliau dijaga oleh paman beliau
yang bernama Abu Talib. Ketika inilah beliau sering kali membantu mengembala kambing-kambing
paman beliau di sekitar Mekkah dan kerap menemani paman beliau dalam urusan perdagangan ke
Negeri Syam yang disebut Negeri Suriah.
Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, para sahabat Nabi meneruskan Zaman Keemasan Islam
tersebut.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., Zaman Keemasan Islam masih tetap terasa di banyak
penjuru dunia sejak Tahun 500-an sampai 1400-an.
Zaman Keemasan Islam yang terjadi Tahun 500-an sampai 1400-an tersebut, menurut buku-
buku teks Pendidikan Agama Islam, adalah zaman dimana banyak bermunculan para ilmuwan Muslim,
yaitu Zaman Daulah Abbasiyah dan kawan-kawannya, tidak boleh dipungkiri juga bahwa zaman
tersebut menunjukkan kebesaran dan kehebatan Islam. Daulah Kekhalifahan Bani Abbas biasa
dikaitkan dengan Daulah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang disebut-sebut sebagai Daulah Khalifah yang
paling terkenal dalam zaman keemasan kekhalifahan Bani Abbasiyah. Dalam memerintah Daulah
Khalifah Harun Al-Rasyid digambarkan sangat bijaksana, yang selalu didampingi oleh penasihatnya,
Abu Nawas, seorang penyair yang kocak, yang sebenarnya adalah seorang ahli hikmah atau filsuf etika.
Zaman keemasan itu digambarkan dalam kisah 1001 malam sebagai negeri penuh keajaiban.
Sebenarnya zaman keemasan Bani Abbasiyah telah dimulai sejak pemerintahan Khalifah Abu Jakfar
Al-Mansur yaitu pada masa Khalifah Al-Mahdi (775-785 M) dan mencapai puncaknya di masa
pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid.
Dari peradaban India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah dan Dimnah maupun
berbagai cerita fabel yang bersifat anonim. Dari Peradaban Yunani, dibaca Kitab Injil yang merupakan
Kitab Allah. Dari bahasa Peradaban Ibrani, dibaca Kitab At Taurat dan Az Zabur. Kitab-kitab yang
bukan dalam bahasa Arab tersebut dikaji dan menjadi khazanah perpustakaan Muslim.
Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India.
Selain itu juga diterjemahkan buku-buku filsafat dari Yunani, terutama filsafat etika dan logika. Salah
satu akibatnya adalah berkembangnya aliran pemikiran muktazilah yang sangat mengandalkan
kemampuan rasio dan logika dalam dunia Islam. Sedangkan dari sastera Persia terjemahan dilakukan
oleh Ibnu Mukaffa, yang meninggal pada tahun 750 M. Pada masa itu juga hidup budayawan dan
sastrawan masyhur seperti Abu Tammam (meninggal 845 M), Al-Jahiz (meninggal 869 M), Abul Faraj
(meninggal 967 M) dan beberapa sastrawan besar lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya
pada bidang sastra dan seni saja, melainkan juga berkembang , meminjam istilah Ibnu Rusyd, Ilmu-
ilmu Naqli dan Ilmu Aqli.
Ilmu-ilmu Naqli seperti Tafsir, Teologi, Hadis, Fiqih, Ushul Fiqh dan lain-lain. Dan juga
berkembang ilmu-ilmu Aqli seperti Ilmu Falak Astronomi, Matematika, Kimia, Bahasa, Sejarah, Ilmu
Alam, Geografi, Kedokteran dan lain sebagainya. Perkembangan ini memunculkan tokoh-tokoh besar
dalam sejarah ilmu pengetahuan dan dalam linguistik atau ilmu bahasa muncul antara lain Ibnu Malik
At-Thai seorang pengarang buku nahwu yang sangat terkenal, dan Alfiyah Ibnu Malik, dalam bidang
sejarah muncul sejarawan besar Ibnu Khaldun serta tokoh-tokoh besar lainnya yang memiliki pengaruh
yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.
Tingkat kemakmuran yang paling tinggi adalah pada Zaman Harun Al-Rasyid. Masa itu
berlangsung sampai dengan masa Al-Makmun. Al-Makmun menonjol dalam hal gerakan intelektual
dan ilmu pengetahuan dengan menerjemahkan buku-buku dari Peadaban Yunani. Kecenderungan
orang-orang Muslim secara sukarela sebagai anggota milisi mengikuti perjalanan perang sudah tidak
lagi terdengar. Keaskaran kemudian terdiri dari prajurit-prajurit Turki yang profesional. Militer Daulah
Bani Abbasiyah menjadi sangat kuat. Akibatnya, tentara itu menjadi sangat dominan sehingga Khalifah
berikutnya sangat dipengaruhi atau menjadi boneka mereka.
Sebagai respon dari kenyataan tersebut Khalifah Al-Wasiq (842-847 M) mencoba melepaskan
diri dari dominasi askar-askar Turki tersebut dengan memindahkan ibukota ke Samarra, tetapi usaha itu
tidak berhasil mengurangi dominasi militer Turki. Khalifah Al-Wasiq sangat tidak suka dengan segala
macam kedzoliman dan penjajahan. Salah satu faktor penting yang merupakan penyebab Daulah
Abbasiyah pada periode pertama ini berhasil mencapai masa keemasan ialah terjadinya persamaan
derajat atau asimilasi dalam Daulah Abbasiyah ini. Diikutkannya unsur-unsur non Arab, terutama
bangsa Suryani dan Persia, dalam pembinaan peradaban Baitul Hikmah dan Darul Hikmah yang
didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid dan mencapai puncaknya pada masa Khalifah Al-Makmun.
Pada masa itu perpustakaan-perpustakaan tampaknya lebih menyerupai sebuah universitas ketimbang
sebuah taman bacaan. Orang-orang datang ke perpustakaan itu untuk membaca, menulis, dan
berdiskusi. Di samping itu, perpustakaan ini juga berfungsi sebagai pusat penerjemahan. Tercatat
kegiatan yang paling menonjol adalah pengkajian terhadap buku-buku kedokteran, filsafat, matematika,
kimia, ilmu falak astronomi dan ilmu alam. Di masa-masa berikutnya para ilmuwan Islam bahkan
mampu mengembangkan dan melakukan inovasi dan penemuan sendiri. Santun dan keterbukaan dan
rendah hati membuat insan-insan Muslim yang saleh ketika itu dengan mudah mengambil hikmah dari
segala pengalaman sudut pandang. Di sinilah letak sumbangan Islam terhadap ilmu dan peradaban
dunia.
Firman Allah di dalam Kitab Al Qur’anul Karim, Surah Al Hujurat [49] ayat 13, diamalkan
dengan sungguh-sungguh oleh insan-insan Muslim di Zaman Keemasan Islam ketika itu.
Firman Allah tersebut berbunyi:
يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan,
dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-
kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di
sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau
bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan
keadaan dan amalan kamu).
Jadi masyarakat Muslim yang seharusnya menjadi pewaris hasil penelitian ilmuwan Muslim
yang saleh di Zaman Keemasan Islam tersebut, jangan sampai malah tidak suka melakukan penelitian
ilmiah, jangan suka meniru dan membajak hasil karya orang lain dan jangan sampai terkesan mundur
dan gagap dan tidak tahu menahu soal pemanfaatan teknnologi. Bangsa-bangsa Muslim tidak boleh
bangga dengan kemiskinan, jangan sampai yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, jangan
suka perang harga diri, jangan mengizinkan pembiaran kebodohan dan pembiaran masalah, jangan
membiarkan rasuah, nepotisme, mengatur solusi tapi sebenarnya bukan solusi, reka-rekaan untuk
mengatur dalam berbagai hal yang ujungnya menzalimi rakyat sendiri yang tidak tahu apa-apa.
Tepat di sebelah makam dan mimbar Rasulullah terdapat raudhah yang biasanya digunakan
jemaah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah peristiwa wafatnya
utusan Allah paling akhir ini.
Konon, Nabi Muhammad menderita sakit yang dialami selama beberapa bulan. Setelah
melewati penyakitnya, Nabi Muhammad dikabarkan meninggal dunia.
Pada saat terjadinya peristiwa menyedihkan itu, sahabatnya Abu Bakar sedang tidak berada di
Madinah. Kemudian setelah diberitahu, beliau segera datang ke rumah Aisyah dan mengucapkan
pidato, yaitu sebagai berikut:
"Ketahuilah, barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini
telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup tidak
akan pernah mati."
Kemudian beliau pun mengucapkan firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 30:
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
Pada saat itulah, seluruh umat muslim berduka dan harus merelakan suri tauladan yang tidak lelah
mengajarkan kebaikan dalam menjalani kehidupan.
Peristiwa ini akan selalu dikenang umat muslim sebagai peristiwa besar dan bersejarah dari perjalanan
seorang yang memiliki segala sifat baik dan kemuliaan.
Pada dasarnya, siksa kubur terbagi menjadi dua jenis, yaitu siksa kubur yang bersifat terus-menerus
dan sementara. Siksa kubur terus-menerus adalah siksaan yang berlangsung selamanya.
Siksa ini dimuat dalam riwayat al-Barra bin Azib tentang kisah orang kafir yang berbunyi:
"Kemudian dia dibukakan pintu neraka dan dia melihat tempatnya di neraka sampai datang hari
kiamat."
Siksa kubur sementara adalah penyiksaan yang diberikan pada orang Islam yang melakukan
maksiat ringan. Orang tersebut akan mendapat siksa sesuai kemaksiatan. Setelah selesai, ia akan
dimasukkan ke surga.
Siksa kubur bisa berhenti karena beberapa pekerjaan shaleh, seperti doa, sedekah, istighfar,
pahala haji, syafaat, atau bacaan Al-Quran yang sampai kepadanya.
Membaca surah al-Ikhlas pada sakit orang yang yang akan meninggal.
Membaca surah al-Mulk setiap malam.
Meninggal di sang atau malamnya hari Jumat.
Meninggal akibat memerangi orang kafir.
Meninggal dunia karena sakit perut.