Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH SINGKAT RASULULLAH SAW

1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW


Nabi Muhammad lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender
Romawi (1450 tahun yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama
Abdullah. “Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari
Senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan,” Tahun tersebut juga
disebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah
Habasyah tengah menyerang Ka’bah.Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala
kebesaranNya.

Burung ababil pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit. Kisah
kelahiran Nabi Muhammad ini ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah.
Rasulullah lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah
meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya, akhirnya dibesarkan oleh
kakeknya, Abdul Muthalib. Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan
ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah
pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.

2. Masa Kecil Nabi Muhammad


Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa kecilnya,
Rasulullah tumbuh dan menjalani kehidupannya seperti pada anak pada umumnya. Adanya tradisi
Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas membuat ibunya harus
menyembunyikannya di pedalaman.

Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya
sampai berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah
binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas
pada masanya.

3. Masa Remaja Nabi Muhammad


Pada masa Remasa, Nabi Muhammad terjaga dari perbuatan merugikan kawan sekitarnya.
Sampai suatu ketika, Nabi pun bercerita ketika dua kali duduk saat mendengarkan pesta
perkawinan di zaman Jahiliyah.

Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak
pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Muhammad yang menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan peristiwa Harbul Fijar antara
Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.

4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa


Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya semakin menekuni dunia bisnis.
Nabi pun berdagang dengan kawan terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib. Barulah pada saat berusia
25 tahun, Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yakni Siti Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari dunia perniagaan. Perempuan ini
biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan
bersama mitranya. Hal ini menjadi alasan bagi mereka berdua dalam melakukan perjalanan dagang
tersebut.
5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan mereka berdua, membuat Khadijah merasa
kian tertarik. Perempuan ini akhirnya mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk
menyampaikan keinginannya yakni melamar Muhammad.

Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah
satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan
Muhammad untuk melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28
tahun.

6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama


Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari
Allah seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih. Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran
Allah yang menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir
zaman. Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat Jibril menghampirinya.
Rasul pun sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu
pertama yang ia bawakan dari Allah yakni Surah Al – “Alaq 1 – 4.

7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad


Nabi Muhammad akhirnya memulai dakwahnya secara terang-terangan pada keluarga paling
dekat yaitu kalangan Bani Hasyim. Hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima dan
memutuskan untuk beriman kepada Allah. Sementara Abu Thalib ikut melindungi Rasul saat
berdakwah. Dakwah secara terang-terangan ini selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum
Quraisy. Bahkan beberapa orang menuduh Nabi Muhammad gila dan melemparkan kotoran ke
tubuh Nabi. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul
selama berdakwah.

8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy


Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah
Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi.
Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni
menyembah berhala. Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi
Muhammad. Mereka juga memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul
wafat. Rencana pembunuhan ini pun sering melibatkan orang luar agar tidak memecahkan perang
saudara.

9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah


Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan sahabatnya
serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena tidak
semua dari mereka merupakan orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan.
Kondisi kaum Muslimin yang sudah mulai sejahtera di tahun kedua Hijriah, barulah muncul
perintah zakat. Nabi Muhammad SAW akhirnya langsung mengutus Mu’adz bin Jabal untuk
menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan pada ahli
kitab tentang hal ini.

10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah


Nabi Muhammad melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina.
Saat itu, Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau melaksanakannya sendiri pada
63 ekor sementara sisanya ia serahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
Penyembelihan ini Nabi Muhammad lakukan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Perintah
ini pun sudah ada di dalam Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan yang bisa umat Muslim
jadikan sebagai kurban. Sebagai umat Muslim, juga harus mengetahui cara menyembelih dan
tujuannya.

11. Wafatnya Nabi Muhammad


Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah, terjadilah
peristiwa sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni
Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan
mati pula.”. Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala dan
demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2
minggu. Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah
dengan badan sudah lemah.

Mukjizat yang Luar Biasa Nabi Muhammad dari Allah

Allah SWT memberikan kemampuan yang begitu luar biasa dan sama halnya seperti Nabi
Musa, Isa dan Sulaiman. Mukjizat akan mendukung kebenaran kenabian untuk para Nabi dan Rasul-
Nya. Maksud lainnya adalah melemahkan lawan dan musuh jika hanya merugikan dan membahayakan
umat Muslim.

1. Air Susu yang Melimpah


Mukjizat pertama kali sudah ada ketika kelahiran Nabi Muhammad. Halimah yang
memiliki tubuh kurus kering mencoba menyusui bayi Muhammad dan terlihat air susu mengalir
dengan deras. Padahal sebelumnya, hal ini tidak pernah terjadi pada anak kandungnya bahkan
merasa sering kurang. Bersamaan dengan keanehan yang dialami oleh Halimah, suaminya pun
juga merasa heran. Pasalnya unta betina tua miliknya tiba-tiba menghasilkan air susu begitu
melimpah. Keduanya pun bisa meminumnya dengan sangat puas bahkan dapat memenuhi
kebutuhan untuk sehari-hari.

2. Pembelahan Dada
Halimah mengasuh Muhammad kecil kurang lebih selama 2 bulan. Ibunya sempat
menolak jika anaknya hidup di Mekkah karena terasa tidak begitu mendukung untuk
perkembangan Muhammad. Akhirnya, bayi itu pun kembali mengikuti ibu asuhnya dan tumbuh
remaja dengan saudara-saudaranya.

Muhammad yang sedang menggembala bersama saudaranya, tiba-tiba datanglah dua


orang laki-laki berpakaian serba putih. Keduanya langsung membelah dadanya dan langsung
mengambil benda hitam di dalamnya. Nabi sebenarnya tidak tahu apa tujuannya begitu pun
dengan Halimah dan suaminya.

3. Membelah Bulan
Kisah mukjizat oleh Nabi Muhammad ini terjadi saat kaum kafir menentangnya untuk
membuktikan kenabiannya. Rasulullah akhirnya menunjukkannya dengan membelah bulan atas
kebesaran Allah. Kalangan Quraisy tentu terkejut pada apa yang bisa Muhammad lakukan.

“Bahwa orang Mekkah meminta utusan Allah untuk menunjukkan kepada mereka
tentang mukjizat, dan ia menunjukkan kepada mereka adanya pemisahan bulan.” (Sahih
Al Bukhari) Membelah bulan ini tentu hanya salah satu dari banyaknya mukjizat dari Nabi
Muhammad atas kebesaran Allah.
4. Air Mengalir dari Jari Tangannya
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya bisa terlihat ketika air bisa mengalir dari jari
tangannya. Kisah ini bertepatan dengan hari Al Hudaibiyah atau perjanjian. Orang-orang
merasakan haus yang sangat luar biasa. Hal ini membuat mereka akhirnya bergegas menuju ke
Rasulullah tepat setelah wudhu.

Orang-orang berkata jika tidak memiliki air untuk minum dan wudhu kecuali hanya
sepanci air kecil yang tentunya kurang bagi semuanya. Muhammad pun meletakkan tangannya
ke dalam wadah dan air mulai keluar dari jari-jarinya. Akhirnya semua manusia di sekitarnya
bisa menghilangkan rasa haus.

5. Makanan yang Sedikit Cukup untuk Banyak Orang


Abu Thalhah serta istrinya sempat mendengar Muhammad sedang ada dalam keadaan
lemas. Keduanya lalu memutuskan untuk mengundang Nabi makan di rumahnya. Nyatanya
Rasulullah datang dengan mengajak banyak sahabatnya bahkan mencapai 70 sampai 80 orang.

Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya orang yang
datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum mempersilahkan tamu memakannya.
Mereka makan secara bergantian sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang
setelahnya.

6. Satu Gelas Susu Mampu Mengenyangkan Banyak Orang


Mukjizat Nabi lainnya juga berhubungan dengan poin sebelumnya. Susu yang bisa
mengenyangkan banyak orang bisa menjadi salah satu kisah menarik dari Rasulullah. Abu
Hurairah adalah teman Nabi Muhammad yang sangat miskin dan kelaparan namun memiliki
banyak ilmu pengetahuan dan hafalan.

Suatu hari, Muhammad bertemu dengannya dan memintanya untuk mengikutinya.


Kemudian Nabi menemukan satu gelas susu dan mengundang banyak orang datang ke
rumahnya. Abu Hurairah sebagai orang pertama meminumnya dan seterusnya sampai semuanya
merasa kenyang sepuasnya.

7. Do’a Minta Hujan


Ketika Rasulullah sedang berkhutbah pada Shalat Jumat, ada seseorang yang meminta
kepada Nabi untuk berdoa segera turun hujan. Hal ini karena kekeringan telah berlangsung
cukup lama dan sangat berdampak pada berbagai hal. Nabi Muhammad pun mencoba
mendoakan sampai Jumat berikutnya.

Namun seseorang datang membawa kabar pada Rasulullah bahwa banyak rumah telah
mengalami kerusakan akibat hujan yang turun dalam waktu lama. Nabi Muhammad berdoa agar
bisa pindah ke Madinah sesuai dengan permintaan umatnya. Awan-awan pun langsung bergerak
ke pusat kota.

8. Mengobati Sakit Mata


Sesaat sebelum penaklukan Benteng Khaibar berlangsung, Ali bin Abi Thalib yang
sebagai pemegang bendera mengeluh sakit mata. Rasulullah pun memanggil Ali dan langsung
meludahi matanya. Nyatanya hal ini menjadi salah satu mukjizatnya dari Allah karena bisa
sembuh dalam waktu singkat.
Mata Ali pun langsung sembuh dan tampak tidak pernah sakit sebelumnya. Ali bin Abi
Thalib yang bertugas untuk membawa bendera bisa dengan mudah melanjutkan tugasnya.
Mukjizat milik Nabi Muhammad inipun membuat penaklukan Benteng Khaibar dapat berlanjut.

9. Hidupnya Kerikil
Nabi Muhammad bisa menghidupkan kerikil yang menjadi salah satu mukjizatnya.
Peristiwa ini terjadi pada sebuah halaqah yang menunjukkan adanya batuan kecil sedang
bertasbih pada tangan Rasulullah. Kejadian ini juga ada di dalam suatu hadits riwayat Thabrani.
Abu Dzar r.a. berkata bahwa sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah di dalam sebuah
halaqah. Ada batu kerikil di tangannya dan sedang bertasbih di telapaknya. Bersama kami ada
Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali semoga Allah merahmati semuanya.

10. Pelepah yang Menangis


Selama belum ada mimbar, Rasulullah yang berkhotbah kerap bersandar pada sebatang
pelepah kurma. Peristiwa menarik ketika sudah terdapat tempat untuk berdakwah, pohon bekas
sandarannya itu pun terdengar menangis. Nabi Muhammad pun langsung mengusapkan tangan
ke permukaannya.

Batang kayu yang menjadi tempat biasa Nabi Muhammad berkhotbah terdengar
menangis. Orang-orang terdahulu mendengarnya bagaikan unta sedang melahirkan sehingga
terasa sangat menyakitkan. Rasulullah pun datang menghampirinya untuk meletakkan tangan
kemudian terdiam.

11. Kitab Suci Al-Qur’an


Nabi Muhammad mendapat utusan pada zaman orang-orang yang ahli untuk fasih
berbahasa, sastra dan bersyair secara alami. Rasulullah akhirnya membawa Al-Qur’an kepada
mereka demi memudahkan pemaknaan. Mukjizat ini menjadi paling utama bagi Muhammad
dari Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan bahwa mukjizat dalam bentuk kitab hanya
ada pada 4 nabi dan rasul. Keempatnya adalah Musa AS, Daud AS, Isa AS dan Muhammad
SAW. Al-Qur’an menjadi paling terakhir dan abadi sepanjang zaman. Sementara sebelumnya
tidak berlaku ke masa berikutnya

Ada banyak pelajaran menarik di dalam kisah Nabi Muhammad yang bisa Anda jadikan
sebagai tauladan. Tidak hanya Rasulullah saja, ada banyak juga Nabi dan Rasul lainnya
memiliki perjalanan hidup begitu menginspirasi. Belum lagi dengan berbagai mukjizatnya dari
Allah SWT.

Wahyu Pertama Sang Rasul

Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di
kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali
ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di
Tanah Suci. Setelah peristiwa kelahiran, kisah Nabi Muhammad berikutnya yang patut menjadi teladan
adalah peristiwa diturunkannya wahyu pertama dari Allah. Sebelum dijadikan seorang Rasul, Allah pun
telah memberikan anugerah keistimewaan kepada Nabi Muhammad.

Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang hingga mampu mengalahkan sinar
rembulan. Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah yang menunjukkan nabi terakhir dengan
kemuliaan dan kedudukan yang tinggi. Selain karunia wajah yang bersinar, Rasulullah juga diberikan
wahyu pertama yang sungguh luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama,
Rasulullah mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya. Nabi
Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya dengan menyendiri di Gua Hira.
Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah bahwa mimpi yang dialaminya benar
adanya. Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama yang
diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu sebagai berikut:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq, 1-
4)

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah waktu
di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai.
Di mana, Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat
manusia.
 
Berdakwah Secara Rahasia

Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019).
Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah
jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak kalah menarik adalah kisah perjalanan
dakwahnya secara diam-diam. Setelah mendapatkan wahyu pertama, Nabi Muhammad kemudian mulai
melakukan dakwah secara rahasia atau sembunyi-sembunyi.

Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan
Bilal bin Rabah merupakan orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya.

Setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia, kemudian Allah
memberikan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.

Perintah ini seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut :
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."

Peristiwa Isra Mi'raj

Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci
Makkah, Arab Saudi. Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari
berbagai negara.

Peristiwa Isra Mi'raj juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang
bermakna dan mempunyai pesan mendalam.
Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib
wafat.

Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11
kepemimpinan Nabi Muhammad. Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang
Nabi Muhammad. Ia harus kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang
telah mengasuh sejak kecil.

Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut juga dengan Isra
Mi'raj.

Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit ke-7
yang disebut dengan Mi'raj.

Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah salat 5 waktu yang wajib ditunaikan
seluruh umat muslim.

Kisah Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Semua bermula dari kaum kafir Quraisy yang berencana menyudutkan Nabi Muhammad agar
kenabiannya tidak terbukti. Mereka kesal pada Rasulullah karena dianggap sudah menghina Tuhan
yang mereka sembah serta mendakwahkan agama baru.

Suatu hari, Habib Ibn Malik bersama Abu Jahal dan pembesar Quraisy lainnya meminta agar
Nabi Muhammad dibawa kehadapannya. Setelah Rasulullah datang, mereka pun menantang sesuatu
yang tidak masuk akal untuk membuktikan kebenaran kenabiannya.

“Jika memang Engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami.
Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakkan yang sebelah di
atas bukit Abu Qubais, dan letakkan sebelahnya lagi di atas bukit Qaiqa’an (dua bukit di Makkah)”.
Mendengar permintaan tersebut, Nabi Muhammad pun menanggapinya dengan berkata, “Jika aku
sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang diutus oleh Allah
untuk menunjukkan jalan kebenaran pada kalian?”

Setelah itu, Rasulullah pergi meninggalkan para kafir Quraisy lalu mendirikan sholat dua rakaat
seraya berdoa kepada Allah. Kemudian malaikat Jibril menghampiri Rasulullah dan berkata,
“Assalamualaikum ya Rasulullah. Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, ‘Kekasihku,
janganlah kau bersedih dan bersusah hati. Aku selalu bersamamu. Pergilah temui mereka! Kuatkan
hujjahmu. Ketahuilah, Aku telah menundukkan matahari dan bulan, juga siang dan malam’.”

Dengan izin Allah, Rasulullah telah memperlihatkan kebenarannya. Saat hari beranjak sore dan
matahari terbenam di ufuk barat, semesta diliputi kegelapan yang disusul dengan munculnya bulan
purnama. Setelah bulan berada tepat di atas Rasulullah, bulan bergerak turun dan terbelah menjadi dua
bagian. Rasulullah pun berkata, “Saksikanlah! Saksikanlah! Saksikanlah!”. Ketika bulan sudah
terbelah dan berada di kedua gunung sesuai permintaan para kafir Quraisy, kedua potongan bulan
tersebut menyatu kembali seperti semula.

Sayangnya meski Rasulullah sudah menunjukkan mukjizat dan kebesaran Allah, para kafir
Quraisy tetap tidak mau beriman kepada Allah. Mereka malah menuduh Nabi Muhammad sebagai
tukang sihir.

Itulah kisah mukjizat Nabi Muhammad ketika membelah bulan. Sebagai seorang muslim, sudah
sepatutnya untuk mengetahui kisah Rasulullah, serta menjadi pembelajaran untuk selalu menjadi
seorang muslim yang taat.
Kisah 1001 Malam Negeri Penuh Keajaiban Pada Zaman Dahulu Kala tersebut boleh dialami
lagi oleh insan-insan Muslim di Zaman Modern sekarang ini. Boleh jadi Kisah 1001 Malam Negeri
Penuh Keajaiban di Masyarakat Muslim di Zaman Modern ini malah lebih tenang dan lebih senang dan
damai karena sungguh dalam sekali berserah dirinya kepada Allah SWT.

Ayah beliau meninggal sebelum kelahiran beliau. Sementara ibu beliau meninggal ketika
baginda berusia kira-kira enam tahun. Paristiwa meninggalnya ibu beliau tersebut menjadikan beliau
seorang anak yatim-piatu. Menurut tradisi keluarga golongan atas Mekkah, beliau akhirnya dipelihara
oleh seorang ibu angkat (ibu susu:-wanita yang menyusukan baginda) yang bernama Halimah as-
Sa’adiah di kampung halamannya di pegunungan selama beberapa tahun. Dalam tahun-tahun itu,
baginda telah dibawa ke Mekkah untuk mengunjungi kakek beliau dan beliau tinggal di Mekkah diasuh
oleh kakek beliau, Abdul Muthalib. Setelah kakek beliau meninggal, beliau dijaga oleh paman beliau
yang bernama Abu Talib. Ketika inilah beliau sering kali membantu mengembala kambing-kambing
paman beliau di sekitar Mekkah dan kerap menemani paman beliau dalam urusan perdagangan ke
Negeri Syam yang disebut Negeri Suriah.

Zaman Nabi Muhammad adalah Zaman Keemasan Islam.


Beliau sungguh-sungguh meyakini apa yang disebut Kitab Allah Al Qur’an di Surah Al Baqarah [2],
ayat 136 …
‫اط َو َما ُأوتِ َي ُمو َس ٰى َو ِعي َس ٰى َو َما ُأوتِ َي النَّبِيُّونَ ِمن‬ ِ َ‫وب َواَأْل ْسب‬
َ ُ‫ق َويَ ْعق‬
َ ‫ْحا‬
َ ‫يل َوِإس‬ ِ ‫نز َل ِإلَ ٰى ِإ ْب َرا ِهي َم َوِإ ْس َم‬
َ ‫اع‬ ‫ُأ‬
ِ ‫نز َل ِإلَ ْينَا َو َما‬
‫ُأ‬
ِ ‫قُولُوا آ َمنَّا بِاهَّلل ِ َو َما‬
َ‫ق بَ ْينَ َأ َح ٍد ِّم ْنهُ ْم َونَحْ نُ لَهُ ُم ْسلِ ُمون‬
ُ ‫َّربِّ ِه ْم اَل نُفَ ِّر‬
Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman): “Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami (Al-Quran), dan kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail dan Nabi Ishak dan Nabi Yaakub serta anak-anaknya, dan juga kepada apa yang
diberikan kepada Nabi Musa (Taurat) dan Nabi Isa (Injil), dan kepada apa yang diberikan kepada
Nabi-nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membeza-bezakan antara seseorang dari mereka; dan
kami semua adalah Islam (berserah diri, tunduk taat) kepada Allah.”

Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, para sahabat Nabi meneruskan Zaman Keemasan Islam
tersebut.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., Zaman Keemasan Islam masih tetap terasa di banyak
penjuru dunia sejak Tahun 500-an sampai 1400-an.

Zaman Keemasan Islam yang terjadi Tahun 500-an sampai 1400-an tersebut, menurut buku-
buku teks Pendidikan Agama Islam, adalah zaman dimana banyak bermunculan para ilmuwan Muslim,
yaitu Zaman Daulah Abbasiyah dan kawan-kawannya, tidak boleh dipungkiri juga bahwa zaman
tersebut menunjukkan kebesaran dan kehebatan Islam. Daulah Kekhalifahan Bani Abbas biasa
dikaitkan dengan Daulah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang disebut-sebut sebagai Daulah Khalifah yang
paling terkenal dalam zaman keemasan kekhalifahan Bani Abbasiyah. Dalam memerintah Daulah
Khalifah Harun Al-Rasyid digambarkan sangat bijaksana, yang selalu didampingi oleh penasihatnya,
Abu Nawas, seorang penyair yang kocak, yang sebenarnya adalah seorang ahli hikmah atau filsuf etika.
Zaman keemasan itu digambarkan dalam kisah 1001 malam sebagai negeri penuh keajaiban.
Sebenarnya zaman keemasan Bani Abbasiyah telah dimulai sejak pemerintahan Khalifah Abu Jakfar
Al-Mansur yaitu pada masa Khalifah Al-Mahdi (775-785 M) dan mencapai puncaknya di masa
pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid.

Di masa-masa itu para Khalifah mengembangkan berbagai jenis kesenian, terutama


kesusasteraan pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya. Berbagai buku bermutu diterjemahkan
dari peradaban Suryani, India maupun Yunani. Dari peradaban Suryani, yang ketika itu terkenal dengan
kearifan Para Hawariyun pengikut setia Nabi Isa Alaihissalam, diterjemahkan Kitab-kitab At Taurat,
Az Zabur dan Al Injil dari Bahasa Suryani ke dalam Bahasa Arab.

Dari peradaban India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah dan Dimnah maupun
berbagai cerita fabel yang bersifat anonim. Dari Peradaban Yunani, dibaca Kitab Injil yang merupakan
Kitab Allah. Dari bahasa Peradaban Ibrani, dibaca Kitab At Taurat dan Az Zabur. Kitab-kitab yang
bukan dalam bahasa Arab tersebut dikaji dan menjadi khazanah perpustakaan Muslim.

Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India.
Selain itu juga diterjemahkan buku-buku filsafat dari Yunani, terutama filsafat etika dan logika. Salah
satu akibatnya adalah berkembangnya aliran pemikiran muktazilah yang sangat mengandalkan
kemampuan rasio dan logika dalam dunia Islam. Sedangkan dari sastera Persia terjemahan dilakukan
oleh Ibnu Mukaffa, yang meninggal pada tahun 750 M. Pada masa itu juga hidup budayawan dan
sastrawan masyhur seperti Abu Tammam (meninggal 845 M), Al-Jahiz (meninggal 869 M), Abul Faraj
(meninggal 967 M) dan beberapa sastrawan besar lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya
pada bidang sastra dan seni saja, melainkan juga berkembang , meminjam istilah Ibnu Rusyd, Ilmu-
ilmu Naqli dan Ilmu Aqli.

Ilmu-ilmu Naqli seperti Tafsir, Teologi, Hadis, Fiqih, Ushul Fiqh dan lain-lain. Dan juga
berkembang ilmu-ilmu Aqli seperti Ilmu Falak Astronomi, Matematika, Kimia, Bahasa, Sejarah, Ilmu
Alam, Geografi, Kedokteran dan lain sebagainya. Perkembangan ini memunculkan tokoh-tokoh besar
dalam sejarah ilmu pengetahuan dan dalam linguistik atau ilmu bahasa muncul antara lain Ibnu Malik
At-Thai seorang pengarang buku nahwu yang sangat terkenal, dan Alfiyah Ibnu Malik, dalam bidang
sejarah muncul sejarawan besar Ibnu Khaldun serta tokoh-tokoh besar lainnya yang memiliki pengaruh
yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Tingkat kemakmuran yang paling tinggi adalah pada Zaman Harun Al-Rasyid. Masa itu
berlangsung sampai dengan masa Al-Makmun. Al-Makmun menonjol dalam hal gerakan intelektual
dan ilmu pengetahuan dengan menerjemahkan buku-buku dari Peadaban Yunani. Kecenderungan
orang-orang Muslim secara sukarela sebagai anggota milisi mengikuti perjalanan perang sudah tidak
lagi terdengar. Keaskaran kemudian terdiri dari prajurit-prajurit Turki yang profesional. Militer Daulah
Bani Abbasiyah menjadi sangat kuat. Akibatnya, tentara itu menjadi sangat dominan sehingga Khalifah
berikutnya sangat dipengaruhi atau menjadi boneka mereka.

Sebagai respon dari kenyataan tersebut Khalifah Al-Wasiq (842-847 M) mencoba melepaskan
diri dari dominasi askar-askar Turki tersebut dengan memindahkan ibukota ke Samarra, tetapi usaha itu
tidak berhasil mengurangi dominasi militer Turki. Khalifah Al-Wasiq sangat tidak suka dengan segala
macam kedzoliman dan penjajahan. Salah satu faktor penting yang merupakan penyebab Daulah
Abbasiyah pada periode pertama ini berhasil mencapai masa keemasan ialah terjadinya persamaan
derajat atau asimilasi dalam Daulah Abbasiyah ini. Diikutkannya unsur-unsur non Arab, terutama
bangsa Suryani dan Persia, dalam pembinaan peradaban Baitul Hikmah dan Darul Hikmah yang
didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid dan mencapai puncaknya pada masa Khalifah Al-Makmun.
Pada masa itu perpustakaan-perpustakaan tampaknya lebih menyerupai sebuah universitas ketimbang
sebuah taman bacaan. Orang-orang datang ke perpustakaan itu untuk membaca, menulis, dan
berdiskusi. Di samping itu, perpustakaan ini juga berfungsi sebagai pusat penerjemahan. Tercatat
kegiatan yang paling menonjol adalah pengkajian terhadap buku-buku kedokteran, filsafat, matematika,
kimia, ilmu falak astronomi dan ilmu alam. Di masa-masa berikutnya para ilmuwan Islam bahkan
mampu mengembangkan dan melakukan inovasi dan penemuan sendiri. Santun dan keterbukaan dan
rendah hati membuat insan-insan Muslim yang saleh ketika itu dengan mudah mengambil hikmah dari
segala pengalaman sudut pandang. Di sinilah letak sumbangan Islam terhadap ilmu dan peradaban
dunia.
Firman Allah di dalam Kitab Al Qur’anul Karim, Surah Al Hujurat [49] ayat 13, diamalkan
dengan sungguh-sungguh oleh insan-insan Muslim di Zaman Keemasan Islam ketika itu.
Firman Allah tersebut berbunyi:
‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬
Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan,
dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-
kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di
sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau
bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan
keadaan dan amalan kamu).

Jadi masyarakat Muslim yang seharusnya menjadi pewaris hasil penelitian ilmuwan Muslim
yang saleh di Zaman Keemasan Islam tersebut, jangan sampai malah tidak suka melakukan penelitian
ilmiah, jangan suka meniru dan membajak hasil karya orang lain dan jangan sampai terkesan mundur
dan gagap dan tidak tahu menahu soal pemanfaatan teknnologi. Bangsa-bangsa Muslim tidak boleh
bangga dengan kemiskinan, jangan sampai yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, jangan
suka perang harga diri, jangan mengizinkan pembiaran kebodohan dan pembiaran masalah, jangan
membiarkan rasuah, nepotisme, mengatur solusi tapi sebenarnya bukan solusi, reka-rekaan untuk
mengatur dalam berbagai hal yang ujungnya menzalimi rakyat sendiri yang tidak tahu apa-apa.

Wafatnya Nabi Muhammad

Tepat di sebelah makam dan mimbar Rasulullah terdapat raudhah yang biasanya digunakan
jemaah untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah peristiwa wafatnya
utusan Allah paling akhir ini.

Konon, Nabi Muhammad menderita sakit yang dialami selama beberapa bulan. Setelah
melewati penyakitnya, Nabi Muhammad dikabarkan meninggal dunia.

Pada saat terjadinya peristiwa menyedihkan itu, sahabatnya Abu Bakar sedang tidak berada di
Madinah. Kemudian setelah diberitahu, beliau segera datang ke rumah Aisyah dan mengucapkan
pidato, yaitu sebagai berikut:

"Ketahuilah, barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini
telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup tidak
akan pernah mati."

Kemudian beliau pun mengucapkan firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 30:
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
Pada saat itulah, seluruh umat muslim berduka dan harus merelakan suri tauladan yang tidak lelah
mengajarkan kebaikan dalam menjalani kehidupan.
Peristiwa ini akan selalu dikenang umat muslim sebagai peristiwa besar dan bersejarah dari perjalanan
seorang yang memiliki segala sifat baik dan kemuliaan.

SIKSA AZAB KUBUR

Penyebab Siksa Kubur dan Perkara yang Dapat Menyelamatkannya


Siksa kubur adalah hukuman yang ingin dihindari setiap umat Muslim. Azab ini diberikan
kepada hamba kafir atau mereka yang melakukan perbuatan dosa semasa hidupnya. Azab siksa kubur
ini pertama kali dirasakan oleh ruh, kemudian berlanjut ke jasad.

Pengertian dan Penyebab Siksa Kubur


Mengutip buku Menghindari Azab Kubur tulisan Hasan Zakaria Fulaifal (2006:77), siksa kubur
adalah azab yang diterima seseorang sesuai dengan kemaksiatan yang dilakukan. Azab yang dilamai di
alam barzah ini akan menimpa ruh dan jasad seseorang.
Siksa kubur bisa dipicu oleh beberapa perkara, yaitu:

 Berdusta atau berbohong.


 Berkhianat.
 Adu domba.
 Kencing pada badan.

Pada dasarnya, siksa kubur terbagi menjadi dua jenis, yaitu siksa kubur yang bersifat terus-menerus
dan sementara. Siksa kubur terus-menerus adalah siksaan yang berlangsung selamanya.

Siksa ini dimuat dalam riwayat al-Barra bin Azib tentang kisah orang kafir yang berbunyi:
"Kemudian dia dibukakan pintu neraka dan dia melihat tempatnya di neraka sampai datang hari
kiamat."

Siksa kubur sementara adalah penyiksaan yang diberikan pada orang Islam yang melakukan
maksiat ringan. Orang tersebut akan mendapat siksa sesuai kemaksiatan. Setelah selesai, ia akan
dimasukkan ke surga.

Siksa kubur bisa berhenti karena beberapa pekerjaan shaleh, seperti doa, sedekah, istighfar,
pahala haji, syafaat, atau bacaan Al-Quran yang sampai kepadanya.

Kiat Menghindari Siksa Kubur


Ada beberapa perkara yang dapat menyelamatkan seseorang dari azab kubur, di antaranya:

 Membaca surah al-Ikhlas pada sakit orang yang yang akan meninggal.
 Membaca surah al-Mulk setiap malam.
 Meninggal di sang atau malamnya hari Jumat.
 Meninggal akibat memerangi orang kafir.
 Meninggal dunia karena sakit perut.

Anda mungkin juga menyukai