Kelas :8F
Namun, Abdullah meninggal dunia saat Aminah mengandung Nabi Muhammad yang saat
itu baru berusia 2 bulan. Sehingga Nabi Muhammad terlahir sebagai seorang anak tanpa
didampingi oleh ayahnya
Sejarawan menyebut, Abdul Muthalib membawa bayi Nabi Muhammad SAW ke Kakbah.
Hal ini dilakukannya untuk berdoa sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah
atas kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kakek Rasulullah SAW kemudian menyerahkan bayi Muhammad kepada salah seorang ibu
susuan dari Bani Sa'ad bin Bakar. Ibu susuannya bernama Halimah binti Abi Dzuaib.
Sebelum Halimah menjadi ibu susu yang terpilih, diceritakan bahwa saat itu Halimah dan
rombongannya pergi ke Mekah. Di sana, mereka kemudian ditawari untuk menyusui bayi
Muhammad.
Di tengah-tengah kelompok yang menolak, hanya Halimah yang bersedia dan bersikeras
untuk menyusui bayi Muhammad. Hingga ia dan suaminya berhasil membawa sang bayi
pulang. Nabi Muhammad pun saat itu tinggal bersama ibu susunya di dusun Bani Sa'ad
selama empat tahun.
Perlu diketahui bahwa zaman dulu masyarakat Arab memiliki kebiasaan menyusukan anak-
anak mereka kepada perempuan desa. Hal ini bertujuan agar anak-anaknya tumbuh di
lingkungan pedesaan yang udaranya masih bersih dan berada di lingkungan dengan
bahasa Arab yang fasih
Nabi Muhammad juga kehilangan sang Ibu, Siti Aminah, yang meninggal dunia
setelah mereka berdua ziarah ke makam Abdullah. Aminah dikabarkan jatuh sakit
sebelumnya dan dikuburkan di sebuah desa bernama Abwaa'.
Alhasil, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekah bersama Ummu Aiman, sosok
pelayan di keluarganya yang kemudian dianggap sebagai saudara sendiri oleh
orang tua Nabi Muhammad SAW.
Sepeninggal ibunya, Nabi Muhammad harus diasuh oleh Abdul Muthalib, kakeknya.
Sang kakek dikisahkan memiliki tempat spesial karena Nabi Muhammad SAW
menghabiskan masa kecil bersamanya.
Demikianlah, seorang Nabi Muhammad yang masih berusia 6 tahun sudah harus
menjadi seorang anak yatim piatu tanpa kedua orang tuanya. Hal ini membuat Nabi
Muhammad dirawat sepenuhnya oleh Abdul Muthalib yang sangat menyayanginya.
Nabi Muhammad kecil hidup bahagia dalam asuhan Abdul Muthalib dan Ummu
Aiman. Namun, seakan kebahagian tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian,
Muhammad kecil kembali kehilangan seseorang yang istimewa baginya, yakni sang
kakek, Abdul Muthalib
Tidak dapat dibayangkan bagaimana kesedihan seorang anak usia 8 tahun tersebut.
meninggalkan duka yang mendalam bagi para sahabat dan seluruh kaum muslimin. Nabi meninggal di
usia 63 tahun dan dimakamkan di Kubah Hijau, Madinah, Arab Saudi. Meskipun Nabi telah
meninggal, namun Abu Bakar, sahabat Nabi mengimbau kepada kaum muslimin untuk tetap
melakukan dan meneladani apa yang telah diperintahkan oleh Nabi Muhammad semasa hidupnya