Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

BIOGRAFI NABI MUHAMMAD DAN MASA KENABIAN

Disusun Oleh:

Nama: Azalia Putri Ramadanti

Kelas/ Absen: VIII A / 09

SMP N 2 PLERET

TAHUN AJARAN

2022/2023
BIOGRAFI NABI MUHAMMAD DAN MASA KENABIAN

Lahirnya Nabi Muhammad

Nabi Muhammad lahir di Kota Mekah pada tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun
Gajah bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Nabi Muhammad merupakan,putra Abdullah bin
Abdul Muthatlib dan Aminah binti Wahb. Ketika Nabi Muhammad masih berusia dua bulan
di dalam kandungan, ayahnya meninggal dunia. Sesaat setelah lahir,sang kakek yang
bernama Abdul Muthalib, membawanya tawaf keliling Ka’bah sebagai tanda syukur kepada
Allah. Kakeknya yang memberinya nama Muhammad, yang berarti orang yang terpuji.

Ketika Rasulullah berusia enam tahun, sang ibu, Aminah, meninggal dunia.
Kemudian Nabi Muhammad dirawat oleh kakeknya dari pihak ayah yaitu Abdul Mutalib.
Selang dua tahun, sang kakek wafat. Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh Ummu Aiman,
budak ayahnya, bersama Abdul Muthalib. Sayangnya, Abdul Muthalib hanya bisa merawat
Nabi Muhammad selama dua tahun, hingga tutup usia pada tahun 578. Setelah itu, Rasulullah
diasuh oleh pamannya, Abu Thalib, hingga dewasa. Ketika diasuh oleh Abu Thalib, Nabi
Muhammad kerap diajak pergi berdagang ke berbagai daerah, yang juga membuat Nabi
tumbuh sebagai seorang pedagang sekaligus penggembala kambing.

Saat Rasulullah berusia 25 tahun, beliau menikah dengan Siti Khadijah binti
Khuwailid al-Asadiah, yang kala itu berumur 40 tahun. Sebagai warga Mekkah, Rasulullah
dikenal sebagai orang yang sangat jujur, dapat dipercaya, suka bersilaturahmi, menyantuni
orang lemah dan miskin, menghargai tamu dan berani membela kebenaran. Sesuatu yang
sangat langka di masa itu di Mekah yang yang terkenal dengan penduduk bertemperamen
keras, kejam, suka berbohong, sering menindas, dan menyembah berhala.

Awal Masa Kenabian

Selama beberapa malam Rasulullah bermimpi hal yang sama, sebagai isyarat
kenabian yang diberikan saat beliau ada di antara sadar dan tertidur. Sampai akhirnya
Rasulullah memutuskan untuk bermalam di gua Hira, Untuk menyendiri dan merenungkan
tentang hakikat hidup. Di gua Hira, Rasulullah selalu mendapat mimpi yang sama. Saat itu
tidak semua penduduk Mekah menyembah berhala. Ada 4 orang yang dikenal sebagai ahli
kitab, yaitu : Waraqah bin Naufal, Zaid bin Amr, Usman bin nuwairah, dan Ubaidillah bin
jahsy.
Di gua Hira, Rasulullah kembali selalu mendapat mimpi yang sama.
Waraqah meyakini bahwa Rasulullah yang sering merenungkan berbagai permasalahan
manusia, itu mendapatkan Wahyu. Waraqah adalah anak paman Khadijah dan merupakan
seorang penganut agama Nasrani pada masa jahiliyah. Dia yang menulis kitab Arab. Dia
menulis kitab Injil dengan bahasa Arab. Saat itu dia telah menjadi syekh yang tua renta lagi
buta.Rasulullah akan menjadi manusia pilihan Allah.

Suatu malam di gua Hira, Rasulullah didatangi oleh malaikat Jibril. Beliau dipaksa
untuk membaca oleh malaikat Jibril. Padahal Rasulullah buta huruf. Maka malaikat Jibril
menuntun beliau untuk membaca, surat yang kini kita kenal sebagai surat Al-alaq:1-5
"Bacalah dengan menyebut asma Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah Yang
mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia Apa apa
yang tidak diketahuinya." Peristiwa ini terjadi pada hari Senin tanggal 21 Ramadan di malam
hari, bertepatan dengan 10 Agustus 610M. Waktu itu Muhammad berusia 40 tahun, 6 bulan,
12 hari menurut kalender hijriyah.

Malaikat Jibril kemudian menghilang dan Nabi segera pulang ke rumah. Beliau
meminta Khadijah untuk menyelimutinya. Lalu sambil menggigil, Nabi menceritakan
kejadian yang baru dialami. Khadijah yang bijak, berusaha untuk membesarkan hati
suaminya. Rasulullah masih merasa tegang, cemas dan was-was, hingga turun Wahyu yang
kedua. Yaitu itu QS Al qalam 1- 7 : "Nun demi Kalam dan apa yang mereka tulis, berkat
nikmat Tuhanmu, kamu sekali-kali bukan orang gila. Sesungguhnya bagi kamu benar-benar
pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Sesungguhnya pula kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung. Maka kelak kamu maupun orang-orang kafir itu akan melihat siapa
diantara kalian yang gila. Sesungguhnya Tuhanmulah yang paling mengetahui siapa yang
sesat dari jalannya dan siapa yang mengikuti petunjuk"

Beberapa hari kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang ketiga. QS Al Muzammil:


1-10. "Wahai orang yang berselimut, bangunlah untuk melaksanakan salat di malam hari…"
Tanggung jawab besar itu bukan suatu hal yang mudah untuk diterima batin. Maka turunlah
Wahyu yang ke-4 QS Al Mudatsir: 1 - 7. "Wahai orang yang berselimut bangunlah dan
sampaikanlah peringatan. Agungkan Tuhanmu. Bersihkan pakaianmu. Ini dari perbuatan
dosa. Dan janganlah kau memberi hanya karena ingin menerima lebih.
Demi Tuhanmu tabahkan hatimu."
Paginya Rasulullah bertemu Waraqah bin Naufal, beliau menceritakan turunnya
wahyu yang keempat itu. Waraqah mendukung. dengan turunnya wahyu ke-4 berarti
Rasulullah diperintahkan untuk berdakwah pada umat manusia. Waraqah mengatakan, jika
diberi usia panjang, ingin mengikuti agama Rasulullah. Maka Rasulullah segera menanyakan
kepada istrinya, kesediaannya untuk mengikuti dakwah Rasulullah. Siti Khadijah langsung
menyetujui, membaca syahadat, dan menjadi orang pertama yang masuk Islam. Berikutnya
Ali bin Abi Tholib yang tinggal bersama mereka, juga menyatakan diri masuk Islam,
meskipun pada saat itu beliau masih anak-anak. Sesudahnya Zaid bin haritsah, bekas budak
Rasulullah juga memeluk Islam, diikuti oleh Abu Bakar yang merupakan sahabat Rasulullah.
Lalu yang berikutnya teman dekat rasulullah yang lain seperti Utsman bin Affan,
Abdurrahman bin auf, Thalhah bin Ubaidillah, Sa'ad bin Abu waqqash dan Zubair bin
awwam juga menyatakan diri masuk Islam. Selanjutnya sahabat-sahabat itu mengajak yang
lainnya menjadi pengikut Rasulullah.

Semula Rasulullah menyiarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi, dengan


menyebarkannya melalui saudara-saudara dekatnya. Beliau mengundang makan mereka,
kemudian menyerukan ajakannya. Saat itu Abu Lahab langsung menyangkal keras, dan
mentertawakan. Sejak saat itu Abu Lahab dan keluarganya menjadi musuh Islam yang paling
militan. Meskipun jalannya tidak mudah, Rasulullah terus menerus, gigih dan persisten
menyiarkan agama Islam. Apapun rintangan yang dihadapi oleh kekasih Allah ini. Sungguh
beruntung kita sekarang mewarisinya. Semoga kisah ini mempertebal iman, dan rasa syukur
kita.

Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy

Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang
dakwah Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar
meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama
nenek moyang yakni menyembah berhala. Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala
cara untuk membunuh Nabi Muhammad. Mereka juga memberikan uang tebusan pada Abu
Thalib agar membiarkan Rasul wafat. Rencana pembunuhan ini pun sering melibatkan orang
luar agar tidak memecahkan perang saudara.

Wafatnya Nabi Muhammad

Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah,
terjadilah peristiwa sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya
wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan
sesungguhnya mereka akan mati pula.”. Beliau mengalami sakit dalam beberapa waktu, suhu
tubuhnya tinggi dan sampai akhirnya mengembuskan nafas terakhir. Pada hari senin,tanggal
8 Juni 632,Nabi Muhammad meninggal di rumah istrinya,Aisyah.Nabi Muhammad wafat
pada usia 63 Tahun. Jasadnya kemudian dikebumikan di Kompleks Masjid Nabawi di
Madinah, yang saat ini di bawah naungan Kubah Hijau.

Anda mungkin juga menyukai