Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Kehadiran Nabi Muhammad pada masyarakat Arab adalah terjadinya kristalisasi


pengalaman baru pada dimensi ketuhanan yang mempengaruhi segala aspek kehidupan
masyarakat, termaksud hukum-hukum yang digunakan pada masa itu. Keberhasilan Nabi
Muhammad dalam memenangkan kepercayaan Bangsa Arab relative singkat. Kemampuannya
dalam memodifikasi jalan hidup orang-orang Arab yang sebelumnya jahiliah kejalan orang-
orang yang bermoral Islam.

Dalam berdakwah Nabi Muhammad tidak hanya menggunakan aspek kenabiannya


dengan menggunakan tablig namun juga menggunakan strategi politik dengan memunculkan
aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan persoalan. Seperti, dakwah di Mekkah yang
terbagi menjadi dua yaitu dakwah secara diam-diam dan dakwah secara terbuka. Disini dapat
kita lihat adanya strategi Nabi dalam menyeru umat manusia untuk beribadah kepada Allah Swt.
Walaupun dalam menjalankan perintah Allah, Nabi mendapat banyak tantangan yang besar dari
berbagai pihak namun atas izin Allah segalah hal yang dilakukan Nabi dapat berjalan lancar.

Semakin bertambah jumlah pengikut Nabi semakin besar pula tantangan yang harus di
hadapi Nabi, mulai dari cara diplomatic di sertai bujuk rayu hingga tindakan kekerasan di
lancarkan orang-orang quraisy untuk menghentikan dakwah Nabi. Namun Nabi tetap pada
pendirian untuk menyiarkan agama Islam.

Sistem pemerintahan dan strategi politik Nabi dapat kita lihat jelas setelah terbentuknya
negara Madinah. Di sini Islam semakin kuat dan berkembang karena bersatunya visi misi
masyarakat Islam. Peradabannya salah satunya yaitu Piagam Madinah. Melalui Piagam Madinah
Nabi Muhammad memperkenalkan konsep negara ideal yang di warnai dengan wawasan,
transparansi, partisipasi, adanya konsep kebebasan dan tanggung jawab sosial politik secara
bersama.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. KELAHIRAN DAN MASA KECIL NABI MUHAMMAD SAW.

Nabi Muhammad SAW. Lahir pada hari Senin tanggal 20 April 517 M bertepatan dengan
tahun Gajah. Beliau berasal dari kalangan bangsawan Quraisy dari Bani Hasyim. Ayahnya
bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan Ibunya Aminah binti Wahab. Garis nasab Ayah
dan Ibunya bertemu pada Kilab bin Murrah. Apabila ditarik ke atas,selisih keturunan beliau
baik dari ayah maupun dari ibunya sampai kepada Nabi Ismail as. dan Nabi Ibrahim as.1

Lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa luar biasa. Ibunya, Aminah adalah
putri Wahab dengan Barrah, tetapi ia di pelihara saudara ayahnya, Wahuyb. Katanya,
Abdullah dinikahkan ayahnya dengan mas kawin delapan ekor unta dengan upacara dan
pesta sederhana. Setelah menikah, agaknya Abdullah tetap tinggal di rumah ayahnya, dan
hanya berkunjung di rumah Aminah, suatu yang umum perkawinan berlainan kelompok
kerabat waktu itu. Beberapa bulan setelah menikah, Abdullah di laporkan mengadakan
perjalanan kafilah ke syiriah, tetapi sepulangnya, jatuh sakit di Madinah. Ayahnya menyuruh
Abangnya, Harist menjemputnya, tetapi terlambat Abdullah telah meninggal dunia.2

Kebiasaan bangsa Arab bahwa setiap anak-anak yang baru lahir diasuh dan disusui oleh
wanita kampung dengan maksud agar mendapatkan udara desa yang asi bersih dan pergaulan
masyarakat yang baik, bagi setiap pertumbuhan anak-anaknya.

Muhammad sempat diasuh oleh 8 pengasuh wanita, yaitu: Aminah ( Ibu Kandungnya
TsuibahAl-Aslamiyah, Khaulah binti Al-Munzir, Halimah Assa’diyah, ada lagi seorang
wanita dari bani Sa’ad selain Halimah Assa’diyah, dan juga 3 orang suka relawan yang
berbudi luhur, serta Ummu Aiman.

Diriwayatkan oleh muslim dari Anas, suatu hari malaikat jibril mendatangi Nabi
Muhammad SAW. Saat itu ia sedang bermain dengan teman-temannya sebayanya. Malaikat

1
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam ( Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2013), h.28
2
Fuad Hashem, Sirah Muhammad Rasulullah ( Bandung: Penerbit Mizan, 1996), h. 79

4
Jibril membawanya, merebahkannya, lalu membela tubuhnya. Segumpal hati dikeluarkan
seraya berkata “ Ini adalah tempat bersarangnya setan dalam tubuhmu” 3.

Pada saat ini Jibril mencuci hati itu dengan air zam-zam yang di taruh dalam sebuah
bejana emas, kemudian ia merapatkannya kembali dan mengembalikannya dengan tempat
semula di tubuh Nabi Muhammad SAW. Setelah itu nabi Muhammad SAW dikembalikan ke
tempat teman-temannya. Mereka berlari berhamburan ke tempat ibu asuhnya Halimah.
“Muhammad telah di bunuh!“ ujar mereka.semua bergegas menghampiri Nabi Muhammad
SAW yang pucat pasih ketakutan. Anas menurunkan “ aku pernah melihat bekas jaitan di
dada beliau.” 4

Nabi Muhammad menjadi yatim piatu saat usia 6 tahun. Ibunya meninggal saat akan
berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Aminah tinggal di Yatsrib selama satu bulanan,
kemudian pulang ke Makkah. Di awal perjalanan, Aminah jatuh sakit. Sakitnya kian hari
makin parah hingga akhirnya ia wafat di desa Abwa’ yang berada di antara Makkah dan
Madinah. Selanjutnya Nabi Muhammad saw diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Namun
saat ia berusia 8 tahun kakeknya meninggal, sehingga Nabi diasuh oleh pamannya, Abu
Thalib. Dalam usia muda, Muhammad hidup sebagai pengembala kambing keluarganya dan
penduduk Makkah. Melalui kegiatan itu Nabi dijuluki al-amin, orang yang terpercaya karena
sifat jujur yang dimilikinya.

Selanjutnya Nabi Muhammad melakukan perjalanan usaha untuk pertama kali dalam
kafilah ke siriah (syam) dalam usia 21 tahun. Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 25
tahun, ia berangkat ke Syiria membawa dagangan seorang saudagar wanita yang kayak raya
yang telah lama menjanda, Khadijah. Pada saat itu Nabi memperoleh laba yang besar.
Khadijah kemudian melamarnya pada saat itu usia Nabi 25 tahun, dan usia Khadijah 40
tahun. Pekawinan bahagia mereka enam orang anak : dua putra dan empat putri, yaitu Qasim,
Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua putranya meninggal
dunia ketika Nabi Muhammad Berusia 50 Tahun. 5

3
Mahdi Rizqulllah Ahmad, Biografi Rasullah ( Jakarta: Qisthi Press, 2005), h. 133.
4
Ibid.,
5
Supriadi, Sejarah ,h.61

5
B. NABI MUHAMMAD DIANGKAT MENJADI RASUL

Menjelang usia 40 tahun, selama satu bulan dalam setiap tahun Muhammad
mengasingkan diri ke Gua Hira’ untung merenungi alam dan ciptaannya. Istriya tersebut
member dukungan atas keinginannya tersebut. Dandia membawakan bekal untuk Nabi
selama di Gua Hira’. Pada tanggal 17 Ramadhan 611 M, malaikat jibril
mendatanginnyamenyampaikan wahyu pertama Allah yang pertama.6

Muhammad mulai menerima wahyu dari Allah SWT sebagai petunjuk dan untruksi untuk
melaksanakan tugasnya.wahyu pertama diterima Nabi Muhammad SAW yaitu :

‫سانَ َما لَ ْم‬ ِ ْ ‫) َعلَّ َم‬4( ‫) الَّذِي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬3( ‫) ا ْق َرأْ َو َربُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم‬2( ‫ق‬
َ ‫اْل ْن‬ ٍ َ‫سانَ ِم ْن َعل‬ ِ ْ َ‫) َخ َلق‬1( َ‫ا ْق َرأْ بِاس ِْم َربِِّكَ الَّذِي َخلَق‬
َ ‫اْل ْن‬
)5( ‫يَ ْعلَ ْم‬

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.”(QS. Al ‘Alaq: 1-5).

C. DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW


1. Periode Makkah

Tahapan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Dalam dakwahnya melalui
berbagai fase keadaan. Dakwah secara sembunyi-sembunyi. Tahap atau fase ini dijalani
oleh Rasulullah selama 3 tahun ;

 Dakwah secara terang-terangan dengan tetap menahan diri untuk tidak melakukan
peperangan. Fase ini berlangsung sampai turunnya perintah hijrah ke Madinah.
 Dakwah secara terang-terangan dan mengadakan perlawanan terhadap mereka
yang lebih dulu menyerang kaum muslimin. Masa ini berlangsung sampai
terjadinya perjanjian hudaibiyah.
 Dakwah secara terang-terangan yang disertai dengan peperangan melawan orang
orang yang berupaya menghalangi jalan dakwah Islam.

6
Nasution, Sejarah, h.33-34

6
Nabi Muhammad mendidik umatnya secara bertahap. Ia mulai mengenalkan Islam
pada keluarga dekatnya. Adapun orang pertama yang diajak Nabi untuk memeluk Islam
adalah istrinya, Siti Khadijah. Kemudian diikuti oleh golongan kanak-kanak yaitu Ali bin
Abi Thalib (anak pamannya) dan Zaid bin Haritsah (anak pembantu yang kemudian
diangkat menjadi anak angkatnya). Kemudian golongan sahabat yang sudah dekat
bergaul dengannya seperti, Abu Bakar Ash-Shiddiq yang langsung menerima ajakannya.
Kemudian seruan itu meluas ke kalangan kaum Quraisy seperti Usman bin Affan, Zubair
bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu
Ubaidillah bin Jarrah, Arwam bin Abi Warqam, Fatimah bin Khattab bersama suaminya
Said bin Zaid, dan beberapa orang lainnya.7 Mereka itulah yang disebut dengan
Assabiquna al awwalunna yang berarti orang-prang yang pertama kali memeluk Islam.
Pada tahap awal ini, pusat kegiatan pendidikan Islam tersebut diselenggarakan secara
sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abi Arqam.

Dakwah ini berlangsung selama kurang lebih 3 tahun. Sampai akhirnya turun
petunjuk dan perintah dari Allah agar memberikan seruannya secara terbuka. Allah swt.
berfirman yang artinya; “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang
memperolok-olokkan (kamu)”. QS. Al-Hijr : 94-95.

Dengan turunnya perintah tersebut, maka mulailah Nabi Muhammad saw. berdakwah
secara terang-terangan memberikan perngajaran kepada umatnya secara terbuka dan lebih
meluas. , bukan hanya di lingkungan keluarga di kalangan penduduk Makkah, baik dalam
rangka ibadah haji maupun perdagangan. Dengan demikian tantangan yang dihadapi oleh
Nabi Muhammad saw. pun semakin terbuka pula. Tetapi semua itu dihadapinya dengan
kesabaran dan keyakinan bahwa Allah akan selalu memberikan petunjuk dan pertolongan
dalam menghadapi tantangan tersebut.

Beberapa cara penghadangan kafir Quraisy Makkah terhadap dakwah Nabi


Muhammad saw. yaitu :

7
Mursal Aziz, Siti Fatimah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan : FEBI UIN-SU Press) h. 13

7
a. Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan. Hal ini mereka lakukan
dengan tujuan untuk melecehkan orang orang muslim dan menjatuhkan kekuatan
mental mereka.
b. Menjelek-jelekkan ajaran Nabi Muhammad, membangkitkan keraguan, dan memberi
anggapan yang menyangsikan ajaran beliau.
c. Melawan Al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang dulu agar mereka meninggalkan
Al-Qur’an
d. Menyodorkan beberapa bentuk penawaran seperti harta, tahta, dan wanita.
e. Menyiksa siapapun yang memeluk islam.

Mahmud Yunus menyatakan bahwa pembinaan pendidikan Islam masa Makkah yang
dilakukan Rasulullah saw. meliputi :

 Pendidikan keagamaan, yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata-mata


dan tidak menyeutukkannya dengan nama berhala manapun.
 Pendidikan akliyah dan ilmiyah, yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal
darah dan kejadian alam semesta.
 Pendidikan akhlak dan budi pekerti. Nabi Muhammad saw. mengajarkan sahabt dan
umatnya untuk berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.
 Pendidikan jasmani (kesehatan), yaitu mementingkan kebersihan badan, pakaian, dan
kediaman.8

Pada tahun ke-10 kenabian, Nabi Muhammad saw. menghadapi tiga peristiwa yang
menyedihkan sehingga tahun ini disebut tahun duka cita. Adapun tiga peristiwa tersebut;
Pertama, pamannya Abu Thalib yang senantiasa membela dakwahnya dan melindunginya
meninggal pada usia 87 tahun. Kedua, selang tiga hari pamannya meninggal, meninggal
pula istrinya Siti Khadijah pada usia 65 tahun. Sepeninggal dua pendukung utamanya itu,
kaum kafir Quraisy tidak segan-segan lagi melampiaskan amarah mereka pada Nabi.
Ketiga, ketika Nabi berdakwah di Thaif, beliau diejek, disoraki, dan dilempari batu,
bahkan sampai terluka di bagian kepala dan badannya.9

8
Zuhairini, Sejarah. h. 22
9
Nasution, Sejarah, h. 38-39

8
Dalam situasi berduka cita tersebut, Allah mengisra’mi’rajkan Rasulullah saw. pada
tanggal 27 Rajab tahun ke 11 kenabian. Peristiwa itu merupakan kejadian luar biasa dan
juga menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri untuk menguji apakah mereka percaya
pada kejadian diluar akal manusia itu.

2. Periode Madinah

Penduduk Yatsrib (Madinah) sebelum Islam terdiri dari dua suku bangsa yaitu Arab
dan yahudi yang keduanya ini saling bermusuhan. Karena kegiatan dagang di Yatsrib
dikuasai atau berada di bawah kekuasaan yahudi. Waktu permusuhan dan kebencian
antara kaum yahudi dan Arab semakin tajam, kaum yahudi melakukan siasat memecah
belah dengan melakukan intrik dan menyebarkan permusuhan dan kebencian diantara
suku Aus dan Khazraj. Siasat ini berhasil dengan baik, dan mereka merebut kembali
posisi kuat terutama dibidang ekonomi. Bahkan siasat yahudi itu mendorong suku khazraj
bersekutu dengan bani qainuqah (yahudi), sedangkan suku aus bersekutu dengan bani
quraizah dan bani nadir. Klimaks dari permusuhan dua suku tersebut adalah perang Bu’as
pada tahun 618 M seusai perang baik kaum aus maupun khazraj menyadari, akibat dari
permusuhan mereka, sehingga mereka berdamai.

Setelah kedua suku berdamai dan suku khazraj pergi ke Makkah, dan setelah di
Makkah Nabi Muhammad Saw menemui rombongan mereka pada sebuah kemah. Beliau
memperkenalkan islam dan mengajak mereka agar bertauhid kepada Allah SWT karena
sebelumnya mereka telah mendengar ajaran taurat dari kaum yahudi dan mereka tidak
merasa asing lagi dengan ajaran Nabi maka mereka menyatakan masuk islam dan berjanji
akan mengajak penduduk Yastrib masuk islam. Setibanya di Yatsrib meraka bercerita
kepada penduduk tentang Nabi Muhammad Saw, dan agama yang dibawanya serta
mengajak mereka masuk islam. Sejak itu nama Nabi dan Islam menjadi bahan
pembicaraan masyarakat Arab di Yatsrib. Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, ada suatu
perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam. Perkembangan datang dari sejumlah
penduduk Yatsrib (Madinah) yang berhaji ke Mekkah. Mereka yang terdiri dari suku
‘Aus dan Khajraj. Gejala-gejala kemenangan di Yatsrib (Madinah) telah di depan mata
Nabi menyuruh para sahabatnya untuk berpindah ke sana. Tidak tersisa seorang mukmin
pun berada di Mekkah kecuali Rasululllah saw. Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, dan

9
beberapa orang yang memang diperintahkan untuk tetap di Makkah sampai ada perintah
dari Allah swt. Pada waktunya Jibril turun kepada Rasulullah saw. Membawa wahyu dari
Allah swt. Seraya mengabarkan persengkongkolan Quraisy yang hendak membahayakan
bahkan ingin membunuh Rasulullah saw.10

Setelah mendapat perintah hijrah dari Allah swt. Rasulullah saw. Menemui sahabat
karibnya yaitu Abu Bakar agar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
perjalanan. Nabi Muhammad saw. Juga menemui Ali dan meminta kepadanya agar tidur
dikamarnya untuk tujuan mengelabui musuh yang berencana membunuhnya.11

Hijrah artinya merangkul kerjasama untuk membangun tatanan baru di Negeri yang
aman. Tidak dapat disangkal bahwa Rasulullah saw. Dalam hal ini adalah sang imam,
pemimpin sekaligus pemberi petunjuk di dalam membangun masyarakat Madinah.

Berbeda dengan Periode Makkah, pada periode Madinah Islam merupakan kekuatan
politik. Ajaran Islam yang bekenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di
Madinah. Nabi Muhammad saw. Mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala
Agama, tetapi juga sebagai kepala Negara.12

Selama 13 tahun Rasulullah berdakwa ajaran Islam di mekkah, Nabi Muhammad


telah banyak mengalami pertentangan dan permusuhan. Namun Madinah merupakan kota
yang penduduknya lebih mudah menerima ajaran Rasulullah dari pada penduduk
Mekkah. Masyarakat Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammmad dengan suka
cita, orang-orang Madinah berbondong-bondong memeluk Islam. Oleh karena itu islam
lebih cepat berkembang di madinah. 13

a. Pembentukan Sistem Sosial Kemasyarakatan


Yang paling dahsyat adalah perubahan sosial. Suatu perubahan mendasar dari
masa kebobrokan moral menuju moralitas yang beradab. Dalam tulisan Ahmad Al-
Husairy, diuraikan bahwa peradaban pada masa Nabi dilandasi dengan asas-asas yang

10
Zubaidah, sejarah, h.22
11
Nasution, sejarah, hlm.41
12
Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2008), h.25
13
Ibid, h. 27

10
diciptakan sendiri oleh Muhammad di bawah bimbingan wahyu.14 Diantaranya
sebagai berikut.
 Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah berhenti disuatu tempat
maka Rasulullah memerintahkan agar di tempat itu dibangun sebuah masjid.
Rasulullah ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Beliau mengangkat
dan memindahkan batu-batu masjid itu dengan tangannya sendiri. Saat itu,
kiblat dihadapkan ke BaitulMaqdis. Tatkala pembangunan selesai, Rasulullah
memasuki pernikahan dengan Aisyah pada bulan Syawal. Sejak saat itulah,
Yastrib dikenal dengan Madinatur Rasul atau Madinah Al-Munawwarah.
Kaum muslimin melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini, baik
beribadah, belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli maupun
perayaan-perayaan. Tempat ini menjadi factor yang mempersatukan mereka.
 Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar.
Dalam Negara Islam yang baru dibangun itu, Nabi meletakan dasar-
dasarnya untuk menata kehidupan sosial dan politik. Dikukuhkannya ikatan
persaudaraan (Ukhwah Islamiyah) antara golongan Anshar dan Muhajirin, dan
mempersatukan suku Aus dan Khazraj yang telah lama bermusuhan dan
bersaing. Persaudaraan ini terjadi lebih kuat daripada hanya persaudaraan
yang berdasarkan keturunan. Dengan persaudaraan ini, Rasulullah telah
menciptakan sebuah kesatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti dari
persatuan yang berdasarkan kabilah.
 Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum Muslimin dan non
Muslimin
Di Madinah, ada tiga golongan manusia, yaitu kaum muslimin, orang-
orang arab, serta kaum non muslim (orang-orang yahudi). Rasulullah
melakukan satu kesepakatan dengan mereka untuk terjaminnya sebuah
keamanan dan kedamaian. Juga untuk melahirkan sebuah suasana saling
membantu dan toleransi diantara golongan tersebut.
 Peletakan Asas-asas Politik, Ekonomi, dan Sosial

14
Muhammad Yamin Peradaban Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw., 2017, h. 116

11
Islam adalah agama dan sudah sepantasnya jika di dalam negara
diletakkan dasar-dasar Islam maka turunlah ayat-ayat Alquran pada periode
ini untuk membangun legalitas dari sisisisi tersebut sebagaimana dijelaskan
oleh Rasulullah dengan perkataan dan tindakannya. Hidupla kota Madinah
dalam sebuah kehidupan yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama.
Terjadi sebuah persaudaraan yang jujur dan kokoh, ada solidaritas yang erat
diantara anggota masyarakatnya.
b. Bidang Politik
Selanjutnya, Nabi Saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh
pendudukan Yatsrib, baik orang muslim maupun non muslim (Yahudi). Piagam inilah
yang oleh Ibnu Hasyim disebut sebagai Undang-undang Dasar Negara Islam
(DaulahIslamiyah) yang pertama.15
 Setiap kelompok mempunyai pribadi keagamaan dan politik. Adalah hak
kelompok, menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberi
keamanan kepada orang patuh.
 Kebebasan beragama terjamin buat semua warga Negara.
 Adalah kewajiban penduduk madinah, baik kaum muslimin maupun bangsa
Yahudi, untuk saling membantu, baik secara moril atau materil. Semuanya
dengan bahu membahu harus menangkis setiap serangan terhadap kota
Madinah.

Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah berkembang pesat. Ada tiga faktor yang
menjadikan Madinah Al-Munawwarah cepat dalam menerima Islam yaitu :

 Akidah Islam jelas, sesuai dengan fitrah dan tidak rumit. Inilah yang
menjadikan akidah Islam mudah tertanam dihati mereka.
 Penduduk Madinah tinggal bersama orang-orang Yahudi. Yang menjadikan
mereka tidak masuk agama Yahudi adalah kesombongan dan arogansi orang-
oramg yahudi. Sebab, mereka mengklaim bahwa mereka adalah bangsa
pilihan Allah, sehingga agama yahudi merupakan agama khusus bagi mereka,

15
Ibid., h. 118

12
tidak boleh selain mereka memeluknya, apalagi orang-orang ysng tergolong
rakyat jelata.
 Madinah hidup ditengah-tengah lautan darah. Sebagai rekaman sejarah
Madinah 150 tahun silam. Tumpahan darah terakhir yang membasahi setiap
rumah di antara rumah-rumah di Madinah adalah tumpahan darah perang
Bu’ats (suku Auz dan suku Khazraj) yang megorbankan sebagian besar para
pemimpin Madinah. Setelah datang dakwah Nabi Muhammad saw. Dan
dakwahnya merupakan penyelamat yang dikirimkan oleh Allah untuk
menyelamatkan Madinah dari perselisihan yang menjadikan Madinah sebagai
lautan darah.

13
BAB III

PENUTUP

Pada 17 Ramadhan 611 M, di Gua Hira Malaikat Jibril muncul di hadapan Nabi
Muhammad untuk menyampaikan wahyu Allah SWT. Nabi di perintahkan untuk mnyeru
manusia kepada satu agama yaitu Islam. Masadakwa Rasulullah terbagi menjadi dua Fase yaitu
Fase Makkah dan Madinah.

Pada Fase Makkah kebijakan dakwa Rasulullah adalah dengan menonjolkan


kepemimpinan dengan menonjolkan aspek-aspek keteladanannya. Dakwah yang dilakukan oleh
Nabi pada Fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-
terangan.

Pada Fase Madinah ada beberapa bidang yang dikembangkan sebagai wujud dari upaya
Nabi untuk membentuk Negara Islam diantaranya yaitu pembentukan sistem sosial
kemasyarakatan, militer, politik, dakwah, ekonomi, dan sumber pendapatan Negara. Pada fase
ini Islam menjadi agama yang sangat berkembang dengan visi dan misi yang satu yaitu menjadi
negara Islamiah dengan pedoman Al-qur’an dan Sunnah Nabi. Dan Nabilah yang
memperkenalkan pertama kali konsep Negara Demokrasi yang sekarang banyak di anut oleh
negara-negara modern Islam maupun non Islam

Dakwah Nabi Muhammad saw. Di Madinah dianggap keahiran agama Islam setelah
ruang dakwah di Makkah terasa sempit bagi kaum Muslimin. Allah Swt. Memilihkan buat Nabi-
Nya Madinah sebagai pilot project masyarakat Islam pertama. Setelah Rasulullah saw. Berada di
Madinah Al-Munawwarah, maka beliau segera mewujudkan pondasi bangunan Negara Islam di
Madinah. Beliau mewajibkan setiap orang Islam dimanapun berada agar segera hijrah, kecuali
orang-orang yang berhalangan. Sebab, Negara Islam butuh pada fasilitas dan bantuan setiap
orang islam, seperti tenaga dan harta, di samping agar kaum muslimin semuanya berada dalam
satu wilayah dan perlindungan Negara Islam, sehingga mereka tidak menjadi orang-orang yang
tertindas di bumi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hashem, Fuad , Sirah Muhammad Rasulullah, Bandung: Penerbit Mizan, 1996


Mursal Aziz & Siti Fatimah, Sejarah Peradaban Islam, Medan : FEBI UIN-SU Press, 2018
Nasution, Syamaruddin, Sejarah Peradaban Islam, Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2013
Rizqulllah, Mahdi Ahmad, Biografi Rasullah, Jakarta: Qisthi Press, 2005
Supriadi, Sejarah
Yamin, Muhammad, Peradaban Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw., 2017
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta : Rajawali Pers, 2014
Zuhairini, Sejarah.

15

Anda mungkin juga menyukai