IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
KISI-KISI
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
BAB I
SEJARAH DAN MAKNA AGAMA ISLAM
A. Sejarah dan Perkembangan Agama Islam
1. SEJARAH TURUN DAN PERKEMBANGAN AGAM ISLAM
Jazirah Arab hanya dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Penduduknya
terutama terdiri dari orang desa nomaden, sebagian lainnya menetap di kota-kota seperti Mekah dan
Madinah.Terdapat jalan raya Hijaz yang merupakan jalur komunikasi ke dalam dan ke luar jazirah
Arab.
Ahli geografi membagi Jazirah Arab menjadi Arabia Petrix (daerah di sebelah barat daya
Lembah Syria), Arabia Deserta (daerah Syiria itu sendiri), dan Arabia Felix (negeri Yaman, yang
terkenal dengan nama Bumi Hijau).
Penduduk Jazirah Arab dibagi menjadi (1) Arab Baidah (bangsa Arab yang telah punah),(2)
Arab Baqiyah (bangsa Arab yang masih lestari), yang terbagi lagi menjadi Arab Ariba (kelompok
Qathan, dengan tanah airnya Yaman) dan Arab Musta’ribah (sebagian besar penduduk Arabia dari dusun
sampai ke kota).Suku Quraisy adalah salah satu suku yang berpengaruh di jazirah Arab. Hasyim
merupakan kabilah pada zamannya.
1.2. Latar Belakang Dan Tujuan Turunnya Agama Islam Kepada Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammmad saw dilahirkan di Mekah. Ayahnya adalah Abdullah, putra dari Abdul
Muthalib, seorang Kepala Suku Quraisy. Ibunya ialah Aminah binti Abdul Wahhab. Sejak kecil
Nabi Muhammad saw. tumbuh dewasa dengan menghimpun sifat-sifat terpuji danadab yang mulia.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
6 tahun : Ibunya wafat saat perjalanan kembali dari Madinah ke Mekah setelah berziarah, dan
menjadi yatim piatu, lalu diasuh oleh kakenya Abdul Muthalib.
8 tahun : Kakeknya, Abdul Muthalib, meninggal dunia, kemudian Rasulullah diasuh oleh
pamannya Abu Thalib.
12 tahun : Diajak oleh pamnnya, Abu Thalib, turut serta dengan kafilah dagang ke Syam
(Suriah). Seorang pendeta Kristen bernama Buhairah, melihat ciri-ciri seroang Nabi
pada Muhammad saw.
25 tahun : Menikah dengan Khadijah dan dikaruniai 6 orang anak, 2 putra : Qasim dan
Abdullah, dan 4 putri :Zainab, Ruqaiyah, Ummu Kalsum dan Fatimah.
35 tahun : Muhammad saw dapat menyelesaikan perselisihan antar suku, mengenai siapa yang
berhak unutk meletakan Hajar Aswad di tempatnya. Yaitu dengan cara Nabi
Muhammad saw. meletakan batu itu di atas surbannya dan mempersilakan setiap kepala
suku secara bersama membawanya dengan memegang tiap-tiap ujung/pinggir surban.
Atas keputusannya ini Rasullulah dijuluki Al-Amin (orang yang terpercaya).
Menjelang umur 40 tahun :Sering mengasingkan diri ke Gua Hira.
40 tahun : Menerima wahyu pertama Al-‘Alaq ayat 1-5
Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar Mekkah masih diwarnai
dengan kebiasaan menyembah berhala sebagai Tuhan yang dikenal dengan istilah Paganisme. Dan masa
dimana Muhammad dilahirkan disebut dengan zaman Jahiliah, sehingga mendorong nabi untuk
bertahanus ( menyendiri untuk berdzikir ) di Gua Hira.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Dengan turunnya wahyu pertama ini, Muhammad SAW resmi sebagai Nabi dan Rasul.
2. Kedua,QS. 68 (AL-Qalam) : 1-7, beberapa minggu setelah turun wahyu pertama
3. Ketiga, QS. 73 (Al-Muzammil) : 1-8
Mulai dari wahyu pada tahap pertama hingga ketiga disebut masa pemantapan, wahyu
turun dengan tema-tema perintah :
1) Membaca (iqra’)
2) Menuntut ilmu atas dasar iman dan pentingnya mencari serta menyebarkan ilmu
3) Pentingnya sarana mencari dan menyebarkan ilmu pengetahuan : Iqra’ (membaca),
menulis dan alat tulis, dan Nun (tinta)
4) Perintah shalat malam (bahkan sebelum adanya perintah shalat wajib) serta membaca
Al-Qur’an
5) Keseimbangan untuk memperbanyak ibadah di malam hari dan bekerja keras di siang
hari
4. Keempat, QS. 74 (Al-Muddatsir) : 1-7, berisi perintah untuk bangkit menyampaikan dakwah
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
Dengan turunnya wahyu keempat, mulailah Rasulullah saw mulai berdakwah dengan tahapan :
Mengundang kerabat karib dalam sebuah jamuan. Namun mendapat tantangan dari
kaum kafir Quraisy. Sebagian kerabat menolak dengan cara lemah-lembut dan ada pula yan
menolak dengan kasar, salah satunya ialah Abu Lahab.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Hubungannya dengan paman beliau, abu Thalib, berusaha dilepaskan oleh para
penguasa Mekah, kaum feudal, dan para pemilik budak. Mereka meminta agar Abu Thalib
memilih satu diantara memerintahkan Muhammad SAW. berhenti dari dakwahnya atau
menyerahkan keponokannya itu kepada mereka. Abu Thalib terpengaruh dengan segala ancaman
yang diberikan dan meminta Nabi Muhammad SAW menghentikan dakwahnya, tetpai Nabi tetap
menolak dengan tegas dan akhirnya pamannya itupun meneguhkan hati untuk terus mendukung
dakwah beliau.
Mereka berusaha menukar Muhammad SAW dari Abu Thalib dengan seorang
pemuda yang gagah dan tampan bernama Umarah bin Walid. Namun usaha ini tetap gagal
karena Abu Thalib menolaknya
Kaum Quraisy mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk menemui langsung Muhammad
SAW dan membujuknya dengan harta, tahta, wanita. Namun tetap gagal.
Kaum Quraisy mulai menggunakan kekerasan fisik. Hal tersebut berupa penyiksaan
terhadap anggota keluarga mereka sendiri yang masuk Islam sampai ia murtad kembali (termasuk
budak-busak). Hal ini menyebabkan mengungsikan sahabat-sahabatnya ke luar Mekah. Pada
tahun kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Habasyah (Ethiopia) sebagai
negeri tempat pengungsian, karena raja negeri itu seseorang yang adil, lapang hati, dan suka
menerima tamu.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
untuk seluruh umat manusia. Pendapat ini keliru, karena Allah dalam Q.S. 34 (Saba’) : 28
berfirman, yang artinya : “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.”.
Teori mengenai tempat asal datangnya Islam ke Indonesia atau Asia Tenggara :
a) Teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab atau tepatnya Hadramaut.
Dikemukakan oleh Crawfurd, Kreyzer, Nieamann, De Hollander, dan Veth. Tokoh
Indonesia yang juga mengemukakan teori ini adalah Buya Hamka.
b) Teori yang menyatakan Islam datang dari India. Dikemukakan oleh Pijnapel tahun 1872.
Membawa Islam melalui jalur perdagangan.
c) Teori yang menyatakan Islam datang dari Benggali (Bangladesh). Dikembangkan oleh Fatimi.
Dia mengutip Tome Pures yang mengungkapkan bahwa kebanyakan orang terkemuka di Pasar
adalah orang Benggali atau keturunan mereka.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Diantara para ulama’ yang sangat berperan dalam dakwah Islam di Indonesia adalah yang dikenal
dengan Wali Songo, artinya wali yang jumlahnya ada sembilan orang, yaitu :
1) Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim → orang yang disegani ajaran dan fatwanya
2) Sunan Ampel atau Raden Rahmat → mendirikan pesantren Ampel Denta di Jawa Timur
3) Sunan Bonang atau Makdum Ibrahim → menggunakan kesenian dan kebudayaan
4) Sunan Drajat atau Raden Qasim → mengutamakan pencapaian kesejahteraan sosial masyarakat
5) Sunan Kudusatau Ja’far Shadiq → dijuluki Wali al-Il’mi (orang yang luas ilmunya)
6) Sunan Giri atau Raden Paku → ahli tata negara dan menciptakan permainan Jelungan, Jamuran
7) Sunan Kalijagaatau Raden Mas Said → mengenalkan Islam lewat pertunjukan Wayang
8) Sunan Muria atau Raden Umar Said → mengembangkan tradisi Kenduri (upacara mengirim
doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam)
9) Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah → melalui pernikahan untuk memperluas
hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh dan memperkuat kedudukan.
2.3. Dakwah Islam di Indonesia dari Zaman Kerajaan Sampai Zaman Penjajahan
Ada tiga faktor yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia, yaitu :
1) Faktor Agama
Akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya yang memerintahkan, menjunjung tinggi
kepribadian, meningkatkan harkat dan martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas rohaniawan dan
sistem kasta.
2) Faktor Politik
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Para penguasa, bangsawan, dan pejabat di negara-negara bagian terdorong untuk menganut
agama Islam, yang dipandang mereka sebagai senjata ampuh untuk melawan dan menumbangkan
kekuatan Hindu.
3) Faktor Ekonomi
Perdagangan melalui lautan Indonesia dan hampir seluruhnya dikuasai para pedagang Arab.
Kerajaan Samudra Pasai, pertama kali berdiri di Indonesia abad ke-13 M. Posisi sangat
strategis, persinggahan dalam pelayaran antara India dengan Cina, antara Timur dengan Barat.
Kerajaan Malaka, berdiri abad ke-15 M. Runtuh pada 1511 oleh Portugis yang dipimpin
Alfonso D’ Albuquerque.
Kerajaan Demak,kerajaan Islam pertama di Jawa, berdiri abad ke-16 M. Pernah berusaha
merebut Malaka yang telah jatuh ke tangan Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus, namun
mengalami kegagalan. Meskipun begitu, Demak berhasil menggagalkan upaya Portugis
menguasai Sunda Kelapa.
Kerajaan Mataram, berjaya saat dipimpin oleh Sultan Agung. Terjadi sentralisasi kekuasaan,
Mataram mengubah struktur politik dan masyarakat di Jawa.
Kerajaan Ternate dan Tidore, berdiri abad ke-15 M di Kepulauan Maluku (Ternate dan
Tidore).
Kerajaan Goa, terkenal dengan rajanya Sultan Hassanudin. Pada abad ke-17 menjadi pusat
perdagangan di Indonesia timur.
→Dalam persiapan kemerdekaan, BPUPKI dan PPKI menghasilkan Konstitusi (UUD) yang di
dalamnya ada peraturan tentang “Ketuhuanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”.
→18 Agustus 1945, peraturan tersebut diubah dan diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha
Esa” untuk menghindari perpecahan dikalangan masyarakat Indonesia.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
→ 22 Oktober 1945, tokoh dan pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad.
Resolusi itu mewajibkan umat Islam membela tanah air Indonesia, dan apabila meninggal menjadi
syahid.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
3. Adanya Nabi yang menerima wahyu Tuhan Yang Maha Esa, yang berisi ajaran-ajaran
Tuhan dalam sebuah Kitab Suci;
4. Adanya ajaran akhlak/moral untuk berbuat baik, yang berisi nilai-nilai kebaikan dan
bersumber pada nilai ke-Tuhanan yang Maha Esa tersebut.
Fungsi utama agama Islam dalam kehidupan umat manusia secara umum adalah :
a. Sebagai hidayah, yaitu petunjuk kebenaran sehingga manusia mengetahui jalan kehidupan yang
benar. [QS (Al-Baqarah): 185]
b. Sebagai aturan atau jalan kehidupan yang menjaga manusia dari kesesatan [QS. 45
(AlJatsiyah): 18].
c. Sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit hati, seperti pemarah, dengki, kikir,
malas, dll. [QS (Yunus): 57], [QS (Al-Isra’): 82]
d. Sebagai penolong manusia untuk memperoleh kemudahan dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang sulit, seperti bagaimana proses perkembangan embrio sejak terjadi konsepsi.
[QS (Al-Mukminun): 12-14]
e. Sebagai motivator agar manusia tetap tabah menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup.
[QS (Al-Thalaq): 7] , [QS (Yusuf): 87]
Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia, dari aspek hukum :
a. Memelihara agama → tauhid kepada Allah SWT dengan ketaatan menjalankan aturan-Nya
b. Memelihara jiwa (diri) → kewajiban mempertahankan hidup, dan dilarang membunuh diri
maupun jiwa orang lain.
c. Memelihara keturunan → adanya lembaga pernikahan untuk memelihara kejelasan keturunan
seseorang, dan dilarang melakukan perzinaan (hubungan seks di luar nikah)
d. Memelihara akal → kewajiban menghindari segala macam hal yang menyebabkan akal cidera
dan tidak normal, seperti meminum minuman yang memabukkan, konsumsi narkoba, dll.
e. Memelihara harta → keharusan memperoleh harta secara halal, larangan mendapatkannya
secara haram
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
a. Agama Tauhid → Satu-satunya agama yang mengajarkan ke-Esa-an Allah SWT secara murni.
[QS. Al-Ikhlas : 1-4]
b. Agama sempurmna → Agama yang mengandung ajaran yang memberi petunjuk pada seluruh
aspek kehidupan manusia. [QS. Al-Maidah : 3]
c. Agama fitrah → Ajaran Agama Islam itu sesuai dengan fitrah kehidupan manusia dan tidak
menimbulkan efek negatif dalam kehidupan manusia. [QS. Ar-Rum : 30]
d. Agama universal → agama yang berlaku sampai akhir masa dan berlaku sampai akhir dan
berlaku kepada umat manusia seluruhnya setelah diutusnya Rasulullah SAW [QS. Saba’ : 28]
e. Agama yang mengandung kebenaran mutlak → artinya kebenaran ajaran Islam tidak
bergantung pada dukungan pembenaran unsur lain, karena agama Islam berupa firman-firman
Allah, dan Allah adalah Yang Maha Benar Mutlak [QS. Al-Baqarah : 147]
f. Agama yang Mudah → pelaksanaan ajarana agama Islam sangat mudah dan memberikan
kemudahan kepada umat Islam untuk mengamalkannya sesuai dengan kemampuannya. [QS. Al-
Baqarah : 286]
Secara garis besar, agama Islam mengandung tiga ajaran pokok, yaitu :
1) Akidah atau iman
2) Syari’ah atau islam
3) Akhlak atau ihsan
Potensi kehidupan manusia yang mendasari pembagian ruang lkingkup tersebut
1) Qalbu untuk beriman
2) Akal untuk memahami
3) Indera dan fisik untuk beramal
Sumber ajaran Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah atau Hadis dan ijtihad (ra’yu), yang
ditegaskan juga pada QS.4 (Al-Nisa'): 59 yang artinya:
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
2.5.1. Al-Qur’an
a. Pengertian
Al-Qur'an adalah Kalamullah, diturunkan dengan bahasa Arab yang membacanya ibadah,
merupakan sumber ajaran Islam yang utama. Dengan kata lain Al-Qur’an adalah firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam secara berangsur-angsur melalui
malaikat Jibril sebagai mukjizat dan pedoman hidup bagi umatnya.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur sejak Nabi diangkat menjadi Rasul umur 40 tahun sampai
menjellang wafatnya pada umur 63 tahun. Al-qur’an diturunkan dengan bahasa Arab.
Untuk menyampaikan firman-Nya kepada manusia, Allah memilih Nabi atau Rasul lalu Allah
menyampaikannya dengan 3 cara:
c. Kandungan Al-Qur’an
Secara garis besar, Al-Qur’an mengandung prinsip-prinsip pokok ajaran sebagai petunjuk,
pedoman bagi manusia dalam menghadapi kehidupan, yaitu :
a. Pokok-pokok kimanan/keyakinan
b. Prinsip-prinsip syari’ah
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
c. Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancaman siksa bagi yang
berbuat dosa (nadzir)
d. Kisah-kisah, sejarah
e. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan, seperti : astronomi, fisika, kimia, ilmu
hukum, ilmu bumi, ekonomi, pertanian, kesehatan, teknologi, dsb
d. Fungsi Al-Qur’an
1. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk (hidayah) bagi manusia.
2. Al-Qur’an memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu.
3. Al-Qur’an berfungsi memberikan rahmat dan menyampaikan kabar gembira kepada
manusia yang berserah diri.
4. Al-Qur’an sebagai penawar jiwa yang sakit (syifa').
e. Kedudukan Al-Qur’an
Dalam Tarikh Tasyri’ Islami (sejarah pembinaan hukum Islam), kita menemukan bahwa Al-
Qur’an merupakan pedoman pertama dan utama bagi umat Islam. Setiap persoalan selalu
dikembalikan solusi dan pemecahannya kepada Al-Qur’an.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ibadah, pengadilan, politik dalam Al-Qur’an tidak lebih
dari sepersepuluh isi Al-Qur’an
Ayat-ayat hukum yang berhubungan dengan ibadah dan muamalah ada 500 (sebagian
berpendapat hanya 200)
2.5.2. Sunnah/Hadits
a. Pengertian
Istilah hadits menurut para ahli hadits adalah sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, baik berupa pebuatan, perkataan, maupun
persetujuan beliau (taqrir). Kata sunnah menurut kamus bahasa Arab bermakna jalan, arah,
peraturan, mode atau cara tentang tindakan atau sikap hidup.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
b. Sejarah Sunnah/Hadits
Seratus tahun setelah hijrah (abad ke-1) terdapat banyak sekali hadis. Untuk menguji validitas
dan kebenaran suatu hadis, para muhadisin menyeleksi berbagai riwayat tentang hadis dengan
memperhatikan jumlah dan kualitas jaringan periwayat hadis tersebut yang dikenal dengan sanad.
c. Klasifikasi Sunnah/Hadits
Ditinjau dari segi bentuknya, hadits diklasifikasikan menjadi:
1) Fi’li (perbuatn Nabi)
2) Qauli (perkatan Nabi)
3) Taqriri (keiizinan atau persetujuan Nabi), seperti perbuatan sahabat yang disaksikan Nabi,
dan Nabi tidak menegornya
Ditinjau berdasarkan jumlah perawinya (dari segi jumlah orang yang menyampaikan hadits, atau
sanadnya), hadits dapat diklasifikasikan kepada:
1) Mutawatir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang menurut akal tidak
mungkin mereka bersepakat dusta.
2) Masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak kepada orang banyak pula,
tetapi jumlahnya tidak sampai kepada derajat mutawatir.
3) Ahad, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih yang tidak sampai pada
tingkat masyhur maupun mutawatir. Ada ulama yang memasukkan hadits masyhur
kepada golongan hadits ahad
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
3) Dhaif, yaitu lemah, baik karena terputus salah satu sanadnya atau karena salah seorang
pembawanya kurang baik.
4) Maudhu’, yaitu hadits palsu, hadits yang dibikin oleh seseorang dan dikatakannya sebagai
sabda atau perbuatan Nabi .
Kitab-kitab hadis banyak sekali, dan diantara kitab-kitab tersebut ada 7 kitab hadis yang dianggap
para ulama sebagai kitab hadis yang utama sehingga disebut Kutub Sittah, yaitu:
a) Shahih Bukhari
b) Sahahih Muslim
c) Sunan Abu Daud
d) Sunan Nasai
e) Sunan Tirmidzi
f) Sunan Ibnu Majah
g) Musnad Imam Ahmad
2.5.3. Ijtihad/Rakyu
a. Pengertian
Ar-ra’yu artinya penglihatan yang berasal dari kata ra`a (melihat). Akan tetapi yang dimaksud
dengan penglihatan di sini bukanlah penglihatan mata, melainkan penglihatan akal.
Ijtihad diambil dari kata ijtahada - yajtahidu – ijtihadan, yang artinya mengerahkan segala
kesungguhan dan ketekunan secara optimal untuk menggali dan menetapkan suatu hukum (syara’)
dari sumber Al-Qur`an dan Sunnah.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Ijtihad merupakan keunikan yang spesifik dalam ajaran Islam yang universal, sehingga
penerapan hukum-hukum syara’ serta pengalihan hukum dan norma dapat diselaraskan dengan situasi
dan kondisi yang berlaku tanpa keluar atau meninggalkan sumber pokoknya (Al-Qur’an dan Sunnah).
Berbagai masalah kontemporer yang muncul dewasa ini, yang secara teknis belum didapati di
dalam Al-Qur’an dan Sunnah, menempatkan kedudukan ijtihad makin terasa penting.
c. Syarat-syarat Berijtihad
a. Mengetahui nash Al-Qur`an dan Sunnah
b. Mengetahui dan menguasai bahasa Arab
c. Mengetahui soal-soal ijma’
d. Mengetahui ushul fiqih.
e. Mengetahui nasikh dan mansukh.
f. Mengetahui ilmu-ilmu penunjang lainnya.
Cara kita menyikapi perbedaan hasil ijtihad bagi kita yang tidak punya kompetensi untuk
melakukan ijtihad sendiri:
a) Ittiba', yaitu melakukan kajian berbagai aspek ijtihad secara komprehensif dari para
mujtahid yang menghasilkan ijtihad yang berbeda-beda tersebut.
b) Muqollid, yaitu mengikuti hasil ijtihad ulama' mujtahid yang diyakini kekuatannya
tanpa melakukan kajian proses dan hasil ijtihad tersebut bagi umat Islam yang tidak
mempunyai kompetensi untuk melakukan kajian ijtihad.
NB : Islam tidak memperbolehkan kita TAQLID BUTA, yaitu mengikuti hasil ijtihad orang tanpa
meyakini kekuatan hasil ijtihad tersebut. Biasanya taqlid buta terjadi karena faktor-faktor yang
tidak dibenarkan dalam Islam, seperti faktor fanatisme.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Konsep manusia di dalam Al-Qur'an dipahami dengan memperhatikan kata-kata yang saling
menunjuk pada makna manusia, yaitu :
- Basyar, selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis manusia (QS. 15:Al-Hijr : 33 dan QS. 30:Ar-
Rum : 20), manusia makan dan minum (QS. 23:Al Mukminun : 33), memiliki insting seperti hewan.
Dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 37 kali.
- Insan, berhubungan dengan sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir,
berilmu, dan memikul amanah (QS. 33:Al-Ahzab : 72). Dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 65 kali.
- An-Nas, menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk sosial atau secara kolektif. Dalam Al-
Qur'an disebutkan sebanyak 240 kali.
- Bani Adam, menunjuk pada aspek historis bahwa semua umat manusia berasal dari Nabi Adam (QS.
7:Al-A'raf : 31).
- 'Abdun, manusia sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-Nya (QS. 34:Saba' : 9).
Tujuan penciptaan manusia terdapat dalam QS. Adz-Dzariyat : 56 adalah untuk beribadah
kepada penciptanya, yaitu Allah. Peribadatan berarti pengabdian/ketundukan diri manusia
kepada Allah dengan menaati hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini, baik
dengan Allah, maupun dengan sesama manusia dan makhluk Allah lainnya.
Nilai peribadatan dari aktivitas kehidupan manusia dengan menaati hukum Allah diperlukan
persyaratan sebagai berikut:
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
a) Alam rahim
b) Alam dunia
c) Alam barzah atau alam kubur
d) Alam akhirat, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1) yaumu ba’ats atau hari kebangkitan
2) yaumu mahsyar atau hari dikumpulkannya manusia di mahsyar
3) yaumu miizan atau yaumu hisab, yaitu hari penimbangan/perhitungan amal
perbuatan
4) yaumu jaza’ atau hari pembalasan terhadap hasil penimbangan/perhitungan amal
perbuatan manusia
Sejak sebelum manusia diciptakan, Allah telah menyampaikan irodahnya kepada para malaikat
bahwa manusia akan diciptakan sebagai khalifah-Nya di bumi [QS.Al-Baqarah: 30] dan [QS. Al-
An’am : 165].
Makna khalifah Allah adalah pengemban amanah Allah, yaitu menegakkan aturan Allah di bumi
ini sehingga tercipta kehidupan yang harmonis, adil, sehingga semua makhluk merasakan rahmat Allah.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
1. Potensi fisik
2. Potensi ruhaniah : akal, qalb, dan emosi atau perasaan
Manusia adalah hadis, baru, dari sifat jasmiahnya dan azali dari roh Ilahiahnya. Oleh karena itu
pada diri manusia terdapat karakter baik yang mencerminkan sifat Tuhan dan karakter buruk yang
mencerminkan sifat buruk nafsu yang mengutamakan pada kepuasan pada materi.
Sekalipun manusia telah Allah ciptakan dalam bentuk yang terbaik dan dimuliakan dibanding
makhluk lainnya, tetapi martabat manusia ditentukan oleh nilai kehidupannya. Martabat manusia
tersebut adalah :
1) Muttaqun, orang yang bertakwa atau orang yang mentaati aturan Allah
2) Mukmin, orang yang beriman.
3) Muslim, orang yang beragama Islam, yaitu orang yang mengikrarkan dua kalimat syahadat
disertai dengan ketaatan, kepatuhan, kepasrahan, dan ketundukan terhadap aturan-aturan Allah.
4) Muhsin, orang yang berbuat baik .
5) Mukhlish, orang yang ikhlas, melakukan kegiatan dengan niat hanya karena Allah
6) Mushlih, orang yang menciptakan kebaikan.
7) Kafir, orang yang mengingkari atau menolak, yaitu orang yang mengingkari ada-Nya Allah,
atau menolak perintah Allah.
8) Fasik, orang yang keluar dari kebenaran, yaitu orang yang semula mukmin tetapi kemudian
tidak mau taat pada aturan Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan aturan Allah.
9) Munafik, orang yang pura-pura dalam beragama Islam atau beriman, yaitu orang yang
apabila berkata dusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila diberikan amanah berkhianat.
10) Musyrik, orang yang menyekutukan Allah dengan selain Allah sebagai Tuhan, atau
menyekutukan peribadahan kepada Allah dan kepada selain Allah.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
11) Murtad, orang yang kembali keluar atau keluar dari Islam.
Manusia juga memiliki keterbatasan dan tidak mampu mencapai kepastian yang mengandung
kebenaran mutlak. Karena itu Allah memberikan petunjuk kepada manusia agar tidak tersesat, atau
mengalami kesulitan, atau bimbang. Petunjuk ini berupa syariah atau agama yaitu Islam. Terdapat
dalam QS. Ali Imran : 19
Makna eseensial dari kata ‘abdun (hamba) adalah pengabdian sebagai wujud kekuatan,
ketundukan, dan kepatuhan. Tanggung jawab ‘abdullah terhadap dirinya adalah memelihara
ketakwaan. Tanggung jawab manusia kepada Allah untuk mengabadi tersebut dalam Al-Qur’an disebut
hablun min Allah.
Sebagai khalifah (wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan) Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di
muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya
mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan kehidupan yang
dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang
mewakilkannya, yaitu hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala baik yang tertulis dalam Al-
Qur’an (ayat Quraniyah) dan Sunnah Rasulullah saw maupun yang tersirat dalam alam semesta (ayat
kauniyah).
Kekhalifahan manusia pada dasarnya diterapkan pada konteks individu dan sosial yang
berporos pada Allah, seperti firman Allah dalam QS. Ali Imran : 112.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
BAB II
POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
1. Akidah atau Iman Islam
1.1. Pengertian, Ruang Lingkup dan Kedudukan Akidah atau Iman Islam
1.1.1 Pengertian Akidah atau Iman Islam
Akidah secara etimologi : berasal dari kata ‘aqada ya’qidu ‘aqdan, artinya simpul atau ikatan dari
dua utas tali dalam satu buhul sehingga menjadi tersambung. Aqada berarti pula janji yang kokoh,
karna janji merupakan ikatan kesepakatan antara dua pihak yang mengadakan perjanjian.
Akidah secara terminologi : sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa
tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Akidah sering disebut sebagai keyakinan. Akidah dari segi istilah sama seperti iman. Namun, istilah
akidah masih bersifat umum untuk berbagai agama sedangkan iman adalah akidah islam. Iman
mendorong dan mendasari seorang muslim untuk berbuat.
Iman : mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan melaksanakan dengan segala anggota
badan (perbuatan).
Akidah Islam : pokok kepercayaan seorang muslim yang harus dipegang sebagai sumber keyakinan
yang mengikat.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Para ulama membagi ruang lingkup akidah menjadi empat pembahasan yaitu,
1. Ilahiyat: pembahasan mengenai ketuhanan terutama tentang Allah
2. Nubuwwat: pembahasan tentang utusan-utusan Allah yaitu, para nabi dan rasul Allah
3. Ruhaniyat: pembahasan berkaitan dengan makhluk gaib seperti malaikat, jin dan iblis
4. Sam’iyyat: pembahasaan berkenaan dengan alam ghaib (Alam akhirat, surga neraka, kubur, dll)
Terdapat enam materi keimanan yang juga harus dipahami seorang muslim atau biasa disebut
dengan rukun iman
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab
4. Iman kepada Rasul
5. Iman kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Qadha dan Qadar
Jika kita renungkan ayat di atas, indikator pohon yang baik ada tiga hal:
1. Ashluha tsabitun (akarnya menghujam ke perut bumi): Jika akar atau akidah kuat maka akan mampu
menghadapi segala dan godaan hidup seberat apapun.
2. Far’uha fis-samai (dahannya menjulang ke langit): ibarat muslim yang taat dalam menjalankan
syariah islam, baik dalam ibadah maupun sosial (muamalah).
3. Tu’tii ukulaha kulla hiin (berbuah setiap waktu): Dapat memberi kebermanfaatan terhadap sesama.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Tauhid Rububiyah yaitu meng-Esakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan serta
pemeliharaan alam semesta. Yang termasuk tauhid rububiyah diantaranya meliputi : Beriman kepada
Allah sebagai satu-satunya pencipta, pemberi rezeki, penentu qodha dan qodar, yang mematikan dan
menghidupkan setiap makhluk.
b. Tauhid Uluhiyah
Ialah pengesaan Allah dalam hal ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah satu-satunya yang
berhak diibadahi dan diagungkan. Kata uluhiyah dari kata ilah yang berarti : Yang Disembah dan Yang
Ditaati. Realisasi dengan dua dasar: Pertama, memberikan semua bentuk ibadah hanya kepada Allah
SWT tanpa adanya sekutu yang lain. Kedua, hendaklah semua bentuk ibadah itu sesuai dengan perintah
Allah dan dengan meninggalkan larangan-Nya.
Itsbatun yakni menetapkan (mengakui) nama-nama dan sifat-sifat Allah yang menunjukkan ke-
Maha Sempurnaan Allah yang dia sandangkan untuk Dirinya atau disandangkan oleh rasulullah
saw
nafyun, yakni meniadakan atau menolak nama-nama dan sifat-sifat yang menunjukkan ketidak
sempurnaan Allah dengan tidak melakukan tahrif (pengubahan) lafazh atau maknanya, tidak
ta’thil (pengabaian), yakni menyangkal seluruh atau sebagian nama dari sifat itu, tidak takyif
(pengadaptasian) dengan menentukan esensi dan kondisinya, dan tidak tasybih (penyerupaan)
dengan sifat-sifat makhluk-Nya.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Berdasarkan penjelasan dari ayat-ayat Al Qur’an, Tauhid asma’ wa shifat berdiri diatas tiga asas;
Pertama : Mensucikan dan meninggikan Allah SWT dari sifat-sifat dan perkara-perkara yang
menyerupai-Nya dengan makhluk-Nya atau dari segala kekurangan
Kedua : Meyakini nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana yang telah ditetapkan Al’Qur’an dan
Hadis
Ketiga : Membuang jauh-jauh khayalan untuk memvisualisasikan sifat-sifat Allah SWT.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
2. Syariah Islam
2.1.1 Pengertian Syariah Islam
Syariah menurut bahasa berarti jalan. Dalam hal ini syariah dapat berarti jalan yang harus dilalui oleh
setiap muslim. Syariah merupakan aspek norma, aturan atau hukum dalam ajaran Islam.
Syariah menurut terminologi: Sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya .
Ilmu yang membahas syariah, dinamakan Ilmu Fikih. Jadi Ilmu Fikih adalah ilmu yang membahas
hukum Islam yang berhubungan dengan perbuatan para orang mukallaf. Pemahaman hukum syariah
dituangkan dalam kitab-kitab fikih dan disebut dengan hukum fikih.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
hubungan dengan Tuhan. Secara umum syariah terbagi menjadi dua bagian, yaitu ibadah khusus dan
ibadah umum. Ibadah khusus sering disebut dengan istilah ibadah saja atau ibadah), sedangkan ibadah
umum sering diungkapkan dengan istilah muamalah.
Ibadah khusus, keberadaanya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari AlQur’an maupun dari
Sunnah. Tatacaranya juga harus mengacu pada contoh dari Nabi Muhammad saw. tau ibadah ghairu
mahdhah.
Adapun prinsip muamalah adalah menjaga hubungan dengan sesama manusia berjalan dengan
harmonis, adil, saling meridloi antar pihak yang terlibat, mendatangkan kemaslahatan, menghindari
kemudaratan, tidak merugikan dan tidak dirugikan serta selaras dengan aturan yang ditetapkan Allah.
Ruang lingkup ibadah berkisar sekitar bersuci dan rukun Islam (minus syahadat). Jadi
pembahasan ibadah khusus meliputi Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji. Syahadat merupakan
syarat dari keimanan sehingga, percuma menerapkan syariah islam tetapi tidak bersyahadat.
Setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat seorang muslim diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu
sehari semalam, yang didahului dengan thaharah (bersuci). Thaharah secara garis besar terdiri dari
beberapa bagian, yaitu bersuci dari najis dan bersuci dari hadas.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
Zakat adalah memberikan sebagian harta yang telah ditetapkan bagi orang-orang yang mampu
dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya, yang disebut mustahik. Mustahik terdiri dari
delapan golongan, yaitu fakir, miskin, ibnu sabil, gharim, 'amil, muallaf, budak yang ingin
memerdekakan dirinya dan sabilillah.
Puasa di bulan Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam. Puasa dilakukan dengan
meninggalkan makan, minum, bercampur dengan istri/suami dan segala yang membatalkannya dari fajar
di waktu subuh sampai terbenam matahari di waktu maghrib.
Melaksanakan ibadah haji, diwajibkan seumur hidup sekali bagi setiap orang muslim yang
memiliki kemampuan, baik biaya maupun keamanan perjalanan. Berhaji artinya mengunjungi Baitullah
di Makkah dan tempat-tempat lain yang disyariatkan dalam rangka ibadah mencari keridhaan Allah swt.
Seorang muslim yang menerapkan ibadah dengan benar, maka ia akan memiliki pribadi yang
tangguh berakhlak mulia.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
(3) muamalat mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan manusia dalam soal
jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, dsb.
Hukum publik (islam) adalah (4) jinayat yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan-
perbuatan yang diancam dengan hukuman baik dalam jarimah hudud (perbuatan pidana yang telah
ditentukan bentuk dan batas hukumannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah) maupun jarimah ta’zir
(perbuatan pidana yang bentuk dan ancaman hukumannya ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran
bagi pelakunya); (5) ah-ahkam as-sulthaniyah membicarakan soal-soal yang berhubungan dengan
kepala negara, pemerintahan pusat maupun daerah, tantara, pajak, dsb; (6) siyar mengatur urusan perang
dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama dan negara lain; (7) mukhasamat mengatur soal
peradilan, kehakiman, dan hukum acara.
Tujuan hukum islam yakni memelihara (1) agama, (2) jiwa, (3) akal, (4) keturunan, (5) harta.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
3. Akhlak kepada Alam Sekitar: cara kita memberlakukan alam ini dengan tidak sewenang-wenang
dan senantiasa memelihara alam ini. Akhlak yang baik disebut akhlak mahmudah (cth: jujur,
amanah) sedangkan akhlak yang buruk disebut madzmumah (cth: kufur, syirik, munafik)
3.1.3 Nilai-nilai Akhlak Islam
Berikut adalah nilai-nilai akhlak dalam islam yang berpotensi menciptakan kehidupan yang
harmonis:
1. Ikhlas: memurnikan ibadah atau amal shalih hanya untuk Allah dengan mengharap ridho dari
Nya semata
2. Jujur: berkata terus terang.
3. Adil: memberikan sesuatu yang semestinya kepada orang yang berhak terhadap sesuatu itu.
4. Rendah Hati: mereka yang berjalan di muka bumi ini dengan tenang, mantap dan tidak
menyombongkan diri
5. Kasih Sayang: sikap saling mengasihi dan menyayangi sesama manusia.
6. Sabar: sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak
mengeluh.
3.2 Implementasi Akhlak atau Ihsan dalam Kehidupan
Upaya mengubah kebiasaan buruk menurut Ahmad Amin, yakni:
a. Menyadari perbuatan buruk, bertekad untuk meninggalkannya
b. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan itu untuk mewujudkan niat & tekad semula
c. Menghindarakn diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk terulang
d. Berusaha untuk tetap berada dalam keadaan yang baik
e. Menghindarkan diri dari kebiasaan buruk dan meninggalkannya
f. Menjaga dan memelihara kekuatan penolak kemaksiatan dalam jiwa, selalu istiqamah, ikhlak
dan jiwa tenang
g. Memilih teman bergaul yang baik
h. Menyibukkan diri dengan hal bermanfaat
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
3.3 Hubungan Akhlak dengan Akidah atau Iman dan Syariah atau Islam
A. Hubungan Akhlak dengan Akidah atau Iman
Rasulullah saw menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada kesempurnaan
dan kebaikan akhlaknya.
Imam Al-Ghazali mengatakan, bahwa iman yang kuat memunculkan akhlak yang baik dan mulia,
sedang iman yang lemah melahirkan akhlak yang buruk.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
(1) Aliran Khawarij, kelompok ini asal mulanya adalah bagian dari pasukan Ali bin Abi Thalib. Ketika
Ali melakukan arbitrase dengan pihak Mu’awiyah, mereka menganggap Ali mau berdamai dengan
pemberontak. Lalu mereka keluar dan memisahkan diri. Aliran ini selanjutnya menganggap kafir Ali bin
Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahkan khalifah Utsman bin Affan. Aliran ini berkembang
semakin jauh lagi dan semakin ekstrem, mereka mengkafirkan semua orang islam yang pernah
berbuat dosa besar.
(2) Aliran Syiah, kalua aliran khawarij menentang Ali, aliran syiah membela Ali. Aliran ini
berkeyakinan bahwa kepemimpinan umat islam harus berada di tangan Ahlul Bait, yaitu keturunan nabi
Muhammad saw melalui Fatimah al-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Aliran ini mempercayai bahwa para
imam itu bersifat ma’shum, terpelihara dari berbuat dosa. Dalam perkembangannya, aliran ini
terpecah dan ada yang menjadi ekstrem sehingga dianggap menyimpang dari islam (fanatik terhadap
imamnya).
(3) Aliran Murji’ah. Sebagai reaksi terhadap aliran khawarij yang sangat ekstrem, keras, dan radikal,
maka aliran Murji’ah terlampau liberal yang mengajarkan bahwa setiap muslim yang percaya kepada
Allah (beriman), ia tetap muslim meskipun mengerjakan dosa besar. Dosanya adalah urusan
pribadinya dengan Tuhan. Aliran berkembang menjadi Murji’ah yang moderat yang berpandangan orang
yang berdosa besar itu diampuni oleh Allah karena Allah Maha Pengampun. Lalu kelompok aliran
Murji’ah yang ekstrem berpandangan bahwa muslim yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan
kekufurannya secara lisan tidaklah menjadi kafir. Mereka menganggap keimanan seseorang terletak di
dalam hati sehingga meskipun lahiriahnya ia menyembah berhala, mengikuti ajaran, dan kegiatan agama
lain, asalkan hatinya beriman kepada Allah maka mereka tetap muslim.
(4) Aliran Jabariyah, berpandangan bahwa perbuatan manusia itu dikerjakan terpaksa berdasarkan
kehendak Tuhan.
(5) Aliran Qadariyah, berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan, kehendak, dan bisa
menentukan pilihan oleh dirinya sendiri, bukan terpaksa oleh takdir Tuhan. Mereka merdeka dan bebas
dalam tingkah lakunya.
(6) Aliran Muktazilah. Ajaran yang dikemukakan pertama adalah al-Manzilah baina al-Manzilatain.
Istilah ini diberikan kepada orang muslim yang berbuat dosa besar dan tidak bertaubat, maka kedudukan
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
orang itu, bukanlah mukmin dan bukan pula kafir, tetapi menduduki posisi (tempat) diantara kafir dan
mukmin. Ajaran kedua menyatakan bahwa manusia itu memiliki kebebasan untuk melakukan perbuatan-
perbuatannya dan menetapkan pilihan-pilihan (mirip Qadariyah). Aliran ketiga mengajarkan
meniadakan sifat-sifat Tuhan, lebih banyak melakukan pendekatan dengan akal, sehingga banyak
melakukan takwil terhadap ayat-ayat Al-Qur’an agar disesuaikan dengan akal manusia.
(7) Aliran Ahlusunnah wal Jama’ah, diambil dari pengertian Sunnah (Hadis, yaitu segala ucapan,
perbuatan, dan ketetapan Nabi saw). Aliran ini berpegang teguh pada Sunnah sebagai pedoman yang
kedua setelah Al-Qur’an, juga mengikuti bimbingan para sahabat Nabi.
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS
IKHTIAR 2018 #DINAMISFANTASTIS
sendiri, tidak bisa disamakan dengan metode mempelajari agama lain, karena banyak perbedaan-
perbedaan di dalamnya. (4) pelajarilah islam dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan Sunnah,
serta Ijma’ dan Qiyas. (5) sumber dari ajaran agama islam terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah,
dikembangkan dengan Ijma dan qiyas serta bimbingan para sahabat nabi dan tabiin dan para ulama.
SUMBER
BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM
Membangun Pribadi Muslim Moderat
Ditulis oleh Drs. Mujilan, M.Ag., dkk
IKHTIAR 2018#DINAMISFANTASTIS