MUHAMMAD S.A.W.
Disusun Oleh :
ILMU HUKUM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi bangsa arab sebelum datangnya Islam, terutama di sekitar Mekah banyak
dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan. Yang dikenal dengan istilah paganisme.
Selain menyembah berhala, di kalangan bangsa Arab ada pula yang menyembah agama
Nasrani. Agama ini dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu
agama agama Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan
Madinah, serta agama Majusi yang di peluk oleh orang - orang Persia.
Demikian keadaan bangsa arab sebelum lahirnya nabi Muhammad SAW. Zaman
itu dikenal dengan jaman jahiliyah. Yang membawa islam di tengah tengah bangsa
arab. Zaman itu disebut jaman jahiliah yaitu zaman kegelapan, kebodohan dalam agama,
bukan kebodohan dalam hal ekonomi dan sastra, justru bangsa arab sangat berkembang
dalam hal ekonomi dan sastra. Tetapi dalam hal agama sungguh sangat miris, karena
bangsa arab mengalami kebobrokan dan kemaksiatan merajalela dimana mana. Nabi
Muhammad dilahirkan di tengah tengah bangsa yang seperti itu, meskipun diwarnai
dengan berbagai rintangan yang terus mendera. Namun, beliau tetap teguh dalam
menyebarkan agama baru, yakni agama Islam kepada masyarakat arab saat itu.
Fase kenabian nabi Muhammad SAW. Dimulai ketika beliau bertahanus atau
menyepi di gua hira, sebagai imbas dari keprihatinan beliau melihat keadaan bangsa arab
yang menyembah berhala. Beliau menerima wahyu pertama kali di sini. Yaitu al Alaq
ayat 1-5 , sejak itulah nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi nabi, utusan Allah. Pada
saat itu, nabi Muhammad SAW. Belum diperintahkan untuk menyerukan firman Allah
kepada umatnya, namun setelah turun wahyu yang kedua, yaitu suarah al Mudatsir ayat
1-7, nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul dan harus berdakwah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Ketika usia Nabi Muhammad menjelang empat puluh, beliau sudah terbiasa
berdiam diri di Gua Hira. Yang mulanya berjam-jam hingga berhari-hari bertafakkur.
Lalu pada tahun 611 M, malaikat Jibril datang padanya. Ia menyampaikan Wahyu Allah
yang pertama, hal ini berarti Nabi Muhammad telah dipilih Allah sebagai nabi.
Setelah itu, malaikat Jibril tidak muncul lagi setelah beberapa lama. Dalam
penantian inilah malaikat Jibril datang lagi dengan membawa perintah kepadanya. Wahyu
itu berbunyi sebagai berikut : Hai orang yang berselimut, bangun, dan beri ingatlah.
Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah
perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah (Al-Muddatsir :
1-7).
Abu bakar pun berhasil mengislamkan beberapa teman dekatnya, yaitu Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin 'Auf , Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thallhah
bin Ubaidillah. Mereka menyatakan diri masuk Islam di hadapan nabi secara langsung.
Nabi terus melakukan dakwahnya secara terang-terangan, baik itu ditolak ataupun
diterima. Beliau menyeru kepada semua lapisan, baik dari golongan hamba sahaya
hingga kalangan bangsawan. Beliau pun tidak hanya melakukan dakwah di Makkah,
tetapi di negeri lain juga dilakukannya. Karena kegigihannya, yang mula-mula hanya
belasan orang yang masuk Islam, semakin hari semakin banyak yang menjadi pemeluk
Islam. Nabi melakukan dakwah tanpa kenal lelah. Meskipun tidak sedikit yang
menghinanya.
Mereka tidak hanya menggunakan cara halus, bahkan kekerasan fisik pun mereka
lakukan. Contohnya seperti menyiksa anggota keluarganya apabila ada yang ketahuan
masuk Islam. Mereka memaksa hingga anggota keluarga mereka kembali memeluk
agama sebelumnya atau murtad.
Perkembangan pesat terjadi setelah peristiwa Isra' Mikraj. Banyak dari penduduk
Yastrib yang melakukan haji ke Makkah. Mereka terdiri dari suku 'Aus dan Khazraj, yang
masuk Islam dalam tiga gelombang. Terjadi 2 perjanjian nabi dengan penduduk Yastrib,
yang biasa dikenal dengan Aqabah pertama dan aqabah kedua.
B. Hijrah ke Yastrib
Nabi hijrah ke Yastrib atas perintah Allah SWT yang melihat bahwa orang Quraisy
semakin kejam terhadap nabi. Ketika nabi akan berhijrah, beliau ditemani oleh Abu
Bakar dan meminta Ali bin Abi Thalib untuk menempati tempat tidur agar dikira nabi
Muhammad masih tidur. Lalu beliau keluar rumah sambil melemparkan pasir ke pemuda-
pemuda yang sedang mengepung dengan mengucapkan alangkah keji mukamu.
Pemuda-pemuda tersebut dalam kondisi tidak sadarkan diri. Beliau dan Abu Bakar keluar
dengan keadaan tidak terlihat oleh pemuda-pemuda tersebut.2
Setelah itu nabi beristirahat beberapa hari di rumah Kalsum bin Hindun.
Kemudian nabi membangun masjid di halaman rumah tersebut. Tidak lama setelah itu,
Ali bin Abi Thalib bergabung dengan nabi dan menginap di rumah Kalsum bin Hindun.
Perang pertama yang sangat menentukan masa depan negara Islam ini adalah
perang Badar. Perang ini terjadi antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Dalam perang
ini, kaum muslimin menjadi pemenangnya.
Tidak lama setelah itu, kaum Quraisy yang mengungsi di Khaibar kembali
menyerang Madinah dengan membawa 24.000 tentara. Atas usul Salman Al-Farisi, nabi
memerintahkan seluruh umatnya untuk menggali parit guna pertahanan. Lalu ketika
kaum Quraisy tiba untuk menyerang, kaum Muslimin tertahan dalam parit tersebut.
Bahkan hingga sebulan lamanya. Perang ini disebut perang Khandaq (parit). Dalam
suasana tersebut, kembali terjadi pengkhianatan oleh orang Bani Quraizah di bawah
pimpinan Ka'ab bin Asad. Hal ini membuat umat Islam semakin bingung dan kesusahan.
Setelah sebulan melakukan pengepungan, kaum Quraisy tersebut akhirnya kembali ke
negeri masing-masing dikarenakan adanya angin dan badai.
Pada tahun ke-6 H, nabi memimpin seribu kaum muslimin untuk berhaji ke
Makkah. Oleh karena itu, mereka hanya mengenakan pakaian ihram dan tidak membawa
senjata. Sebelum sampai di Makkah, mereka beristirahat di Hudaibiyah, namun ditolak.
Yang akhirnya mengadakan perjanjian yang dinamakan Perjanjian Hudaibiyah. Isinya
antara lain :
Setahun kemudian, ibadah haji dapat dilakukan dengan lancar. Salah satu usaha
nabi untuk mengislamkan adalah dengan cara mengirimkan surat-surat kepada kepala
pemerintahan. Namun tidak seorangpun masuk Islam, ada yang menolaknya dengan baik
tetapi ada juga yang melakukan kekerasan.
3
Badri Yatim. 2014. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta: RajaGrafindo Persada, h. 30.
daerah untuk mengajarkan Islam. Dua bulan setelah itu, nabi menderita sakit demam dan
akhirnya wafat pada tahun 632 M.
1. Penghapusan perbudakan,
2. Upaya pengentasan pendidikan,
3. Pemberian harta waris kepada perempuan dan pembatasan
poligami,
4. Toleransi antar agama,
5. Pengentasan kemiskinan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan periode dakwah Nabi Muhammad
SAW. Dibagi menjadi 2. Yaitu, periode Mekah dan Periode Madinah. Periode Mekah
dimulai sejak Nabi bertahanus di gua Hira dan mendapatkan wahyu pertamanya yaitu
suat al Alaq ayat 1-5. Kemudian mendapatkan wahyu yang ke 2 yaitu surat al Mudatsir
ayat 1-7 dan diperintah untuk menyebarkan wahyu Allah SWT. Masa ini sangat sulit
karena dakwah nabi Muhammad SAW. Di halang halangi oleh bangsa kaum kafir
Quraisy yang merasa dirugikan dan membenci kepada nabi. Hingga terjadi pemboikotan
kepada keluarga bani Hasim. Terror kepada umat muslim semakin berat hingga nabi
menyuruh umatnya untuk hijrah ke Ethiopia, tetapi tidak berhasil. Kemudian nabi
memutuskan untuk hijrah ke yatsrib, dan dimulailah periode dakwah kedua.
Di Yatsrib nabi dan para shohabat muhajirin diterima dengan ramah olah para
shohabat anshar, sahabat anshor membantu dan memberikan tempat tinggal kepada
shohabat muhajirin, kemudian kota tersebut dinamakan Madinatul Rasul atau Madinah.
Di sini nabi Muhammad mulai mendirikan pendidikan dan pengajian kepada para
shohabat di masjid Nabawi. Teror dari kaum kafir Quraisy tidak berhenti meskipun nabi
sudah hijrah yaitu terjadinya penyerangan kepada kaum muslim di Madinah oleh kaum
kafir Quraisy, tetapi nabi sanggup melawan mereka dan sanggup mengalahkannya. Sejak
itu mulai banyak kabilah yang bergabung dengan kaum muslim dan membentuk
persekutuan. Di madinah ini nabi mulai mengembangkan islam dengan pesat, walaupun
hanya 23 tahun masa kerasulannya tetapi beliau dapat mengenalkan islam yang notabene
agama baru hingga berkembang pesat. Hingga akhir hayatnya Nabi Muhammad tinggal
di Madinah. Dan setelah itu kepemimpinan di teruskan oleh Khulafaur Rasyidin.
DAFTAR PUSTAKA