Ujang Sugara
10210156
FAKULTAS TARBIYAH
2011
Ketika Nabi Muhammad Saw dilahirkan yaitu pada (570 M), Makkah adalah
sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantar kota-kota di negeri Arab,
baik karena tradisinya maupun karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan
yang ramai menghubungkan yaman di selatan syiria di utara. Dengan adanya
Ka’bah di tengah kota, Makkah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah adalah
tempat mereka berziarah. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala
utama, Hubal. Makkah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat arab
ketika itu mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas
satu juta mil persegi.
Jazirah Arab merupakan tempat kediaman mayotitas bangsa Arab saat itu. Jazirah
arab terbagi menjadi dua bagian besar yaitu, Bagian Tengah dan Bagian Pesisir.
Jazirah arab bagian tengah merupakan Padang Pasir Sahara yang memiliki
keadaan dan sifat berbeda. Pendudukanya sedikit dan mempunyai kebiasaa
nomadik yaitu berpindah-pindah daerah guna mencari air. Sedangkan di Jazirah
Arab bagian pesisir, mereka sudah hidup tetap dengan mata pencaharian bertani
dan berniaga.
Bila dilihat dari segi keturunan, Jazirah arab terbeagi menjadi dua golongan besar
yaitu, Qathaniyun yaitu keturunan Qathan dan Adnaniyun yaitu keturunan Ismail
bin Ibrahim. Pada mulanya di bagian utara ditempati golongan Adnaniyun dan
dibagian dan diwiliyaha selatan ditempati golongan Qathaniyun, tetapi lama-lama
mereka berbaur dikarenakan yang utara pindah ke selatan begitu juga sebaliknya.
Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat relatif miskin. Ayahnya bernama
Abdullah dan kakenya bernama Abdul Munthalib, seorang kepala suku Quraisy
yang besar pengaruhnya. Dan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari bani
Zuhrah. Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 M, atau sering dikenal dengan
tahun gajah. Dinamakan tahun gajah karena pada saat nabi lahir ada penyerangan
dari Gubernur Habsyi (Ethiopia) yang bernama Abrahah dengan membawa
pasukan bergajah yang datang untuk menyerbu Ka’bah.
Nabi Muhammad ditinggal meninggal ayahnya sejak ia masih didalam
kandungan. Setelah ia lahir ia diasuh oleh ibu pengasuh yang bernama Halimatus
Sa’diyah. Ia diasuh hingga berusia 4 Tahun. Setalah itu kurang lebih 2 tahun ia
diasuh oleh ibu kandungnya. Pada saat ia berusia 6 tahun, ia diajak ibunya untuk
berziarah ke makam ayahnya, pada saat dijalan ibunya sakit dan meninggal dunia.
Jadi pada saat ia berusia 6 tahun ia sudah menjadi anak yatim piatu. Setelah
ibunya meninggal Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Munthalib.
Namun dua tahun kemudian Abdul Munthalib meninggal karena sudah tua.
Setelah ditinggal kakeknya ia diasuh oleh pamannya yaitu Abu Tholib, seperti
Abdul Munthalib, Abu Tholib juga disegani disukunya. Pada saat nabi masih
muda, ia pernah hidup sebagai pengembala kambing keluargannya dan penduduk
Makkah, pada saat ia berumur 12 tahun ia ikut bekafilah dagang ke Syria dengan
Abu Thalib. Pada saat itu ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buhairah.
Buhairah mengatakan kepada Abu Thalib agar tidak terlalu jauh mengajak Nabi
ke dalam daerah Syam, dikarenakan ditakutkan para penduduk Yahudi
mengetahui tanda-tanda kenabian yang ada pada diri Nabi Muahammad yang
menjadikan orang yahudi berbuah jahat kepadanya.
Pada usia 25 tahun ia membawa barang dagangan milik saudagar wanita kaya,
yaitu Siti Khadijah. Setelah ia pulang, ia membawa laba yang sangat besar. Siti
Khadijah suka dengan Nabi dan akhirnya ia melamar Nabi, dan menikah dengan
Nabi
2. Masa Kerasulan
Pada saat nabi berusia 40 tahin, ia sering menyepi dari keramaian untuk bertafakur
di Gua Hira, yang bertempat beberapa kilo dari rumahnya, awalnya, Cuma
beberapa jam, kamudian berhari-hari. Pada tanggal 17 Ramadhan 611 M. Malikat
jibril muncul dihadapanyya dengan membwa wahyu pertama dari Allah yaitu
surat Al-Alaq ayat 1-5. Awalnya nabi ketakutan pada saat ia disuruh mengikuti
ucapan jibril, ia berkata kalau ia tidak bisa, kemudian ia dipeluk dengan keras oleh
jibril dan disuruh mengulangi lagi apa yang dikatakan jibril. Pada saat ia sudah
bisa mengikuti ucapan jibril nabi dilepaskan oleh jibril, dan Nabi pulang dengan
lari kerumah, Pada saat nabi sampai rumah,dengan wajah yang masih ketakutan ia
bicara ke khadijah kalau ia kedinginan, kemudian ia dihibur oleh khadijah dan
dislimuti. Besoknya khadijah menemui seorang pendeta kristen dan bertanya
kenapa nabi seperti itu. Dan si pendeta tahu bahwa Muhammd sudah diangkat
menjadi nabi.
Turunnya surat Al-Alaq menunjukan bahwa pada saat itu nabi masih belum
disuruh untuk berdakwah. Turunnya wahyu kedua yaitu surat Al-Muddatstir ayat
1-7 dengan turunnya wahyu ini, mulailah Rasulullah SAW berdakwah, pertama
dengan sembunyi-sembunyi di lingkungan sendiri, kemudian di kalangan rekan-
rekannya dan kemudian di keluarganya. Mula-mula yang masuk islam adalah istri
Nabi Muhammad SAW, kemudian sepupunya Ali Bin Abi Tholib yang baru
berumur 10 tahun, kemudian Abu Bakar, Zaid, Ymmy Aiman, Usman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Thalhah
bin Ubaidillah dan mereka juga disebut assabighunal awwalun.
Semakin lama para kafir quraisy semakin kejam. Kemudian nabi mengajak
umanya untuk pergi ke luar Makkah yaitu ke Habsyah (Ethiopia). Kemudian ada
banyak orang kuat dari quraisy masuk islam yaitu Hamzah dan Umar bin Khattab.
Posisi islam pun semakin kuat. Kemudian di boikot mereka, orang-orand dilarang
berjual beli dengan kaum muslimin. Setelah boikot dihentikan pada tahun
kesepuluh kenabian nabi ditinggal 2 orang yang disayanginya yaitu Ali bin Abi
Thalib dan Istrinya Siti Khadijah yang meninggal di Tahun yang sama. Untuk
menghibur nabi yang berduka Allah meng Isra’ Mi’rajkan beliau. Dan hal ini
menggemparkan Rakyat Makkah ketika nabi mengumumkan itiu semua ke kaum
quraisy, dan mereka mengangap nabi gila, hanya ada satu yang percata yaitu Abu
Bakar yang kemudian mendapat julukan Ash-Shidiq. Pada tahun ke 12 kenabian
ada orang utusan dari Yastrib yang meminta nabi dan umatnya untuk pindah ke
Yastrib (Madinah) kemudian umat nabi yang berjunlah 150 orang sudah pindah
dalam waktu 2 bulan, tinggal nabi, Umar, dan Ali yang tetap di Makkah untuk
menemani Nabi. Kemudian setelah semua urusan selesai, Nabi berangkat menuju
Yastrib dengan ditemani oleh Abu Bakar Ash Shidiq, dan mereka istirahat di
Quba dan tinggal di rumah Kalsum bin Hindun, dan nabi mendirikan Masjid
untuk yang pertama kali di depan rumah Kalsum bin Hindun. Setelah selesai nabi
melanjutkan ke Yastrib, sesampainya disana Nabi di elu-elukan oleh penduduk
yastrib dan dan sejak itu kota Yastrib diganti dengan nama Madinatu Nabi atau
sering disebut juga dengan Madinatul Munawwarah.
Setelah Nabi hijrah ke Yatstrib, kedatangan Nabi dan umat Islam di Madinah telah
mengubah segalanya dan tak lama setelah hijrah, Nabi menyusun konstitusi
madinah.Dengan demikian madinah berubah menjadi negara dengan Nabi sebagai
kepala negara.Menjelang wafatnya Nabi SAW wilayah kekuasaan negara Islam
ini mencakup hampir seluruh wilayah Arabia dan Madinah merupakan ibu
kotanya. Selanjutnya Nabi mempersaudarakan orang islam Mekah dan Madinah
berdasarkan ikatan akidah ukhuwah islamiyah dan pebentukan umat itu diartikan
sebagai proklamasi terbentuknya negara islam dengan piagam madinah.
Dalam rangka mempekokoh masyarakat dan negara baru itu, ia segera meletakkan
dasar-dasar kehidupan masyarakat diantaranya terdapat tiga dasar yaitu:
1. Pembagunan masjid, selain tempat sholat, juga sebagai sarana penting untuk
mempersatukan kaum muslimin.
Dengan terbentuknya negara Madinah, islam makin bertambah kuat. Selain tiga
dasar di atas, langkah awal yang ditempuh Rasullullah setelah resmi
mengendalikan Madinah adalah membangun kesatuan internal dengan
mempersaudarakan orang muhajirin dan anshar. Langkah ini dilakukan sejak awal
untuk menghindari terulangnya konflik lama diantara mereka. Dengan cara ini,
akan menutup munculnya ancaman yang akan merusak persatuan dan kesatuan
dalam tubuh umat islam. Langkah politik ini sangat tepat untuk meredam efek
keratakan sosial yang ditimbulkan oleh berbagai manuver orang-orang yahudi dan
orang-orang munafik (hipokrif) yang berupaya menyulut api permusuhan antara
Aus dan Khazraj, antara muhajirin dan ansar.
Setelah itu Rasulullah juga berupaya menyatukan visi para pengikut Nabi dalam
rangka pembentukan sistem politik baru dan mempersekutukan seluruh
masyarakat Madinah, sementara itu agar bangunan kerukunan menjadi lebih kuat,
Rasulullah membuat konvensi dengan orang-orang yahudi. Dalam konteks ini
tampak kepiawaian Nabi dalam membangun sebuah sisem yang mengantisipasi
masa depan. Di Madinah, Nabi bersama semua elemen pendudukk Madinah
berhasil membentuk structur religio politics atau ”Negara Madinah”. Untuk
mengatur roda pemerintahan, semua elemen masyarakat Madinah secara bersama
menandatangani sebuah dokumen yang menggariskan ketentuan hidup bersama
yang kemudian lebih dikenal sebagai konstitusi atau Piagam Madinah (Mi’tsaq
Al-Madinah).
(650-1000 M)
A. KHULAFAURRASYIDDIN
Pada masa Abu Bakar, beliau bukan hanya dikatakan sebagai Khalifah, namun
juga sebagai penyelamat Islam dari kehancuran karena beliau telah berhasil
mengembalikan ummat Islam yang telah bercerai berai setelah wafatnya
Rasulullah SAW. Disamping itu beliau juga berhasil memperluas wilayah
kekuasaan Islam.Jadi letak peradaban pada masa Abu Bakar adalah dalam
masalah agama (penyelamat dan penegak agama Islam dari kehancuran serta
perluasan wilayah) melalui sistem pemerintahan (kekhalifahan) Islam.
Pada masa Umar bin Khatab Mengenai ilmu keIslaman pada saat itu berkembang
dengan pesat. Para ulama menyebarkan ke kota-kota yang berbeda, baik untuk
mencari ilmu maupun mengajarkannya kepada muslimin yang lainnya.Hal ini
sangat berbeda dengan sebelum Islam datang, dimana penduduk Arab, terutama
Badui, merupakan masyarakat yang terbelakang dalam masalah ilmu
pengetahuan.Buta huruf dan buta ilmu adalah sebuah fenomena yang biasa.
Pada masa Khalifah Ustman kedudukan peradaban Islam tidak jauh berbeda
demikian juga pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya.Para
sahabat diperbolehkan dan diberi kelonggaran meninggalkan Madinah untuk
mengajarkan ilmu-ilmu yang dimiliki.Dengan tersebarnya sahabat-sahabat besar
keberbagai daerah meringankan umat Islam untuk belajar Islam kepada sahabat-
sahabat yang tahu banyak ilmu Islam di daerah mereka sendiri atau daerah
terdekat. Ustman pun medapat gelar Dzun nurain yang berarti pemilik dua cahaya.
Ustman mendapatkan gelar ini karena Ustman pernah menikahi 2 putri nabi.
Pada masa Khalifah Ali Ali melakukan pembasmian terhadap pembangkang, dan
memecat gubernur-gubernur yang diangkat pada masa sebelumnya.
Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali
oleh dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Di sebelah
timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan
Afganistan, sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke
ibu kota Bizantium, Konstantinopel.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa
politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi
perjanjiannya dengan Hasan ibn Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan
bahwa persoalan penggantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada
pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putera
mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat
yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau
menyatakan setia kepadanya. Yazid kemudian mengirim surat ke gubernur
Madinah, untuk memaksa penduduk sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini,
semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein ibn Ali dan Abdullah ibn Zubair.
Bersamaan dengan itu, kelompok Syi’ah melakukan (penggabungan) kekuatan
kembali.
Perlawanan terhadab Bani Umayyah dimulai oleh Husein ibn Ali. Pada tahun 680
M, ia pindah dari Mekah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di
Irak. Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbala, sebuah daerah di dekat
Kufah. tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh. Kepalanya
dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala
(wilayah Iraq sekarang).
Pada masanya, Abd al-Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang
dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang
tersendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
Sepeninggal Umar ibn Abd al-Aziz, kekuasaan Bani Umayyah berada di bawah
khalifah Yazid ibn Abd al-Malik (720-724 M). Penguasa yang satu ini terlalu
gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat.
Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada
zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis
politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid ibn Abd
al-Malik.
Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah
keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW.Dinasti ini didirikan oleh
Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas.Berdirinya
Dinasti ini tidak terlepas dari keamburadulan Dinasti Umaiyah.Pada mulanya ibu
kota negera adalah al-Hasyimiyah dekat kufah. Namun untuk lebih memantapkan
dan menjaga setabilitas Negara al-Mansyur memindahkan ibu kota Negara ke
Bagdad. Dengan demikian pusat pemerintahan dinasti Abasiyah berada di tengah-
tengah bangsa Persia.Al-Mansyur melakukan konsolidasi dan penertiban
pemerintahannya.Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di
lembaga eksekutif dan yudikatif.Puncak perkembangan dinasti Abbasiyah tidak
seluruhnya berawal dari kreatifitas penguasa Bani Abbasiyah sendiri.Sebagian
diantaranya sudah dimulai sejak awal kebangkitan Islam.Dalam bidang
pendidikan misalnya di awal Islam, lembaga pendidikan sudah mulai
berkembang.Namun lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa
pemerintahan Bani Abas dengan berdirinya perpustakaan dan akademi.Pada
beberapa dekade terakhir, daulah Abbasiyah mulai mengalami kemunduran,
terutama dalam bidang politiknya, dan akhirnya membawanya pada perpecahan
yang menjadi akhir sejarah daulah abbasiyah.Faktor internal yang menyebabkan
Daulah Abbasiyah Hancur yaitu :
MASA DISINTEGRASI
(1000 – 1250 M)
Perbedaan dalam bidang politik antara bani ummayah dengan bani abbasiyah
sudah terlihat sejak awal. Pada saat bani ummayah hancur kekuasaannya tetap
tidak berkurang tetapi pada saat bani abbsiyah hancur, kekuasaanya berkurang.
Hal ini dikarenakan bani abbasiyah cukup puas dengan bayaran upeti yang lancar
tanpa memikirkan apakah mereka masih setia.
Keruntuhan bani ummayah sudah terlihat sejak awal abad ke 9. Hal ini
dikarenakan pemimpin-pemimpin didaerah tertentu memiliki kekuatan militer
yang independen. Kekuatan militer Abbasiyah waktu itu mulai mengalami
kemunduran. Sebagai gantinya, para penguasa Abbasiyah mempekerjakan orang-
orang profesional di bidang kemiliteran, khususnya tentara Turki. Pengangkatan
anggota militer Turki ini, dalam perkembangan selanjutnya teryata menjadi
ancaman besar terhadap kekuasaan khalifah. Pada periode pertama pemerintahan
dinasti Abbasiyah, sudah muncul fanatisme kebangsaan berupa gerakan syu'u
arabiyah (kebangsaan/anti Arab). Gerakan inilah yang banyak memberikan
inspirasi terhadap gerakan politik, disamping persoalan-persoalan keagamaan.
Nampaknya, para khalifah tidak sadar akan bahaya politik dari fanatisme
kebangsaan dan aliran keagamaan itu, sehingga meskipun dirasakan dalam hampir
semua segi kehidupan, seperti dalam kesusasteraan dan karya-karya ilmiah,
mereka tidak bersungguh-sungguh menghapuskan fanatisme tersebut, bahkan ada
diantara mereka yang justru melibatkan diri dalam konflik kebangsaan dan
keagamaan itu.
Dinasti-dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad pada masa
khilafah Abbasiyah, diantaranya adalah:
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
1.
Seljuk besar, atau seljuk Agung, didirikan oleh Rukn al-Din Abu Thalib Tuqhrul
Bek ibn Mikail ibn Seljuk ibn Tuqaq. Seljuk ini menguasai Baghdad dan
memerintah selama sekitar 93 tahun (429-522H/1037-1127 M).
2.
3.
4.
5.
Seljuk Rum atau Asia kecil di Asia Kecil, (470-700 H/1077-1299 M).
3.
a.
b.
c.
4.
a.
b.
Aghlabiyyah di Tunisia (184-289 H/800-900 M).
c.
d.
e.
f.
g.
h.
5.
a.
Umawiyah di Spanyol
b.
Fathimiyah di Mesir.
Pada ahir masa pemerintahan bani abbasiyah, sudah tidak ada perebutan
khalifah bani abbasiyah, hal ini dikarenakan khalifah adalah jabatan yang sakral
dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Yang ada mereka merebut kekuasaan dari bani
abbasiyah tetapi tetap membiarkan khalafiha abbsiyah tetap dipegang bani abbas.
Pososi dan kedudukan khalifah lebih baik setelah dinasti Saljuk berkuasa,
paling tidak kewibawaannya dibidang agama dikembalikan setelah beberapa lama
dirampas oleh orang-orang syi’ah.
Disaat dinasti itu mengalami kelemahan karena konflik yang ada, Hilagu
Khan dengan pasukannya menyerbu kedalam kota setelah membunuh khalifah
yang terakhir yaitu al-Musta’shim. Hulagu Khan menyerbu ke kota baghdad
empat puluh hari lamanya berlangsung rebut rampas, pembakaran penghancuran,
pembunuhan masal terhadap penduduk lelaki, wanita, anak-anak, bayi-bayi di
dalam gendongan, wanita-wanita hamil ditusuki perutnya, rumah-rumah ibadah
dan perpustakaan diobrak-abrik hingga sungai Tigris (Dajlah) merah oleh darah
dan penuh oleh lembaran-lembaran ilmu pengetahuan. Tragedi yang dasyiat ini
mengakhiri riwayat daulah Abasiyah (750-1258 M.) yang berkedudukan di
Baghdad.
C. PERANG SALIB
1. Periode Pertama
Perang salib angkatan berikutnya dipimpin oleh God Frey Of Bouillon. Gerakan
kali ini lebih merupakan ekspedisi militer yang terorganisasi rapi. Mereka berhasil
menduduki kota suci Palestina pada tanggal 7 juni 1099. pasukan ini melakukan
pembantaian besar-besaran selama lebih kurang seminggu terhadap umat islam
tanpa membedakan laki-laki dan perempuan, anak-anak dan dewasa, serta tua dan
muda. Disamping itu mereka membumihasungkan bangunan-bangunan umat
islam. Berdirilah beberapa kerajaan latin Kristen timur, yaitu kerajaan Baitul
Maqdis (1099) di bawah pemerintahan raja God Frey, Edessa (1098) diperintah
oleh raja Baldwin, dan Tripoli (1109) dibawah kekuasaan raja Raymond.
2. Periode Kedua
1. Damaskus (1147)
2. Antiokia (1149)
3. Mesir (1169)
Keberhasilan kaum muslimin dalam merebut kembali beberapa kota islam yang
telah diduduki oleh kaun salib adalah setelah munculnya pejuang islam yang
bernama salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (saladin) di Mesir yang berhasil
membebaskan Baitul Maqdis pada tanggal 2 Oktober 1187, telah membangkitkan
kembali semangat kaum salib untuk mengirim ekspedisi militer yang lebih kuat.
Ekspedisi dibawah pimpinan raja-raja Eropa seperti:
1. FrederickI
2. Richard I
3. Philip I
Ekspedisi militer salib kali ini dibagi dalam beberapa divisi.Ekspedisi darat gagal
karena pemimpinyya tewas tenggelam di sungai Armenia, dan pasukannya
kembali. Dan kedua pemipin lainnya lewat jalur laut dan bertemu di cicilia, akibat
terjadi salah paham, mereka kembali dengan jalan yang berbeda. Richard menuju
Cyprus dan mendudukinya, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Syam
(Syuriah) adapun Philip langsung ke Acre.Disana terjadi pertempuran yang
akhirnya saladin memilih mundur untuk mempertahankan Mesir. Setelah itu
diadakan perjanjian gencatan senjata.
3. Periode Ketiga
Pada periode ini kaum salib hanncur dikarenakan pada masa ini disemnagayi oleh
politik dan kekuasaan yang menyebabkan mereka terpecah belah. Hal ini terlihat
ketika tentara salib yang akan menyerang Mesir berbelok ke Konstantinopel. Kota
ini direbut dan diduduki oleh Baldwin sebagai rajanya.Ia merupakan raja Roma
Latin pertama yang berkuasa di Konstantinopel.Dalam periode ini telah terukir
dalam sejarah pahlawan wanita yang tekenal gagah berani, yaitu Syajar Ad-durr.Ia
berhasil menghancurkan pasukan raja Louis IX dari prancis dan sekaligus
menangkap raja tersebut, bukan hanya itu sejarah juga telah mencatat bahwa
pahlawan wanita yang gagah berani itu telah mampu menunjukan kebesaran islam
dengan membebaskan dan mengizinkan kembali raja Louis IX kembali ke
negerinya, perancis. Banyak yang ditemukan dunia barat, yaitu masalah militer,
penggunaan alat rebana untuk penyemangat. Melatih burung merpati untuk
mengirim surat, masalah pertanian, alat jual beli uang. Itulah yang didapat dunia
barat dari Timur.
2. Kemerosotan Ekonomi
3. Konflik keagamaan
Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan islam yang dikatakan
paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana, mereka adalah tharif
ibnu malik,thariq ibn ziyad,musa ibn nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis
dan penyelidik dengan membawa pasukan 500 orang diantaranya adalah tentara
berkuda
5. Periode kelima [1086-1248 M] dalam periode ini terdapat satu kekuatan yang
dominant yaitu dinasti Murabithun [1086-1143 M] yang didirikan oleh Yusuf ibn
Tasyfin dan Muwahhidun [1146-1235 M] didirikan oleh Muhammad ibn Tumart.
C. KEMAJUAN PERADABAN
Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan islam di Spanyol, umat islam telah
mencapai kejayaan disana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan,
pengaruhnya membawa eropa dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih
kompleks
1. Kemajuan intelektual
a. Filsafat
b. Sains
c. Fiqih
a. Cordova
b. Granada
3. Kesulitan ekonomi.
4. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
5. Keterpencilan.
MASA KEMUNDURAN
(1250-1500 M)
Satu-satunya negeri Islam yang selamat dari srangan Mongol adalah Mesir yang
dikuasai dinasti Mamalik. Dinasti Mamalik didirikan para budak (mamluk) yang
ditawan kemudian dididik dan dijadikan tentara Ayyubiyah. Pemerintahan
mamalik bersifat Oligarki militer yang banyak mendatangkan kemajuan Mesir.
Para Amir berkompetisi dalam prestasi karena mereka adalah kandidat sultan.
(1500-1800 M)
A. KERAJAAN USMANI
Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh Oghus. Yang mendiami daerah
Mongol dan daerah utara negeri Cina kurang lebih tiga abad. Kemudian mereka
pindah ke Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-9/10
ketika menetap di Asia Tengah. Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan
dan tekanan dari Mongol, dan melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan
di antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi
Asia kecil. Dibawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan
Alaudin II yang sedang berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka
inilah, Bizantium dapat dikalahkan. Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan
tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus
membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibukota. Ertoghrul
meninggal dunia tahun 1289. Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Usman.
Putera Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani (1290-
1326 M). Tahun 1300 M, bangsa Mongol kembali menyerang Kerajaan Seljuk,
dan dalam pertempuran tersebut Sultan Alaudin terbunuh. Setelah itu, Usman I
memproklamasikan kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah yang
didudukinya.
Bidang Keagamaan
1. Isma'il I (1501-1524 M)
2. Tahmasp I (1524-1576 M)
3. Isma'il II (1576-1577 M)
5. Abbas I (1587-1628 M)
7. Abbas II (1642-1667 M)
8. Sulaiman (1667-1694 M)
9. Husein I (1694-1722 M)
11. Abbas III (1732-1736 M)
1. Bidang Ekonomi
Pada masa kejayaan tiga kerajaan besar, umat Islam kembali mengalami
kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai berbeda dengan kemajuan yang
dicapai pada masa klasik Islam. kemajuan pada masa klasik jauh lebih kompleks.
Di bidang intelektual, kemajuan pada masa tiga kerajaan tidak sebanding dengan
kemajuan di zaman klasik. Filsafat dianggap bid’ah. Kalau pada masa klasik,
umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan kebudayaan, seperti dalam
bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat.
Beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat dengan
kemajuan yang dicapai pada masa klasik:
1. Metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang pada masa ini
adalah metode berpikir tradisional, sehingga cara berfikir ini mempengaruhi
perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan.
3. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah
dalam kepemimpinan.
b. Heterogenitas penduduk.
e. Merosotnya ekonomi.
Kemajuan Eropa (Barat) memang bersumber dari khazanah ilmu pengetahuan dan
metode berpikir Islam yang rasional. Di antara saluran masuknya peradaban Islam
ke Eropa itu adalah perang Salib, Sacilia, dan yang penting adalah Spanyol Islam.
Ketika islam mengalami kejayaan di Spanyol, banyak orang eropa yang belajar ke
sana kemudian menerjemahkan karya – karya ilmiah umat islam. Hal ini dimulai
sejak abad ke-12 M. Setelah mereka pulang ke negeri masing-masing, mereka
mendirikan universitas dengan meniru pola islam dan mengejarkan ilmu yang
dipelajari di universitas-universitas islam itu. Dalam perkembangan selanjutnya
keadaan ini melahirkan renaissance, repormasi, dan rasionalisme di Eropa.
A. RENAISANS DI EROPA
Invasi Eropa terhadap dunia Islam tidak pernah sama, tetapi selalu
secara menyeluruh dan efektif. Penetrasi Barat terhadap dunia Islam di Timur
Tengah pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Eropa terkemuka, Inggris dan
Perancis. Inggris terlebih dahulu mencoba menguasai kerajaan Mughal India.
Selama pertengahan terakhir abad ke-18, para pedagang Inggris telah
memantapkan diri di Benggali. Rentang waktu antara 1798 – 1818, dengan
perjanjian atau aksi militer, pemerintahan kolonial Inggris tersebar ke seluruh
India, kecuali lembah Indus, yang baru menyerah pada tahun 1843 – 1849.
Sejak kekalahan dalam peperangan Wina itu, kerajaan Turki Usmani menyadari
akan kemundurannya dan kemajuan Barat. Usaha-usaha pembaharuan mulai
dilaksanakan dengan mengirim duta-duta ke negara Eropa, terutama Perancis,
untuk mempelajari kemajuan mereka dari dekat. Pada tahun 1720 M, Celebi
Muhamad diutus ke Paris dan diinstruksikan untuk mengunjungi pabrik-parbik,
benteng-benteng pertahanan dan institusi-institusi lainnya. Ia kemudian memberi
laporan tentang kemajuan teknik, organisasi angkatan perang modern, dan
kemajuan lembaga-lembaga sosial lainnya. Laporan-laporan tersebut mendorong
Sultan Ahmad III (1703 – 1730 M) untuk memulai pembaharuan. Untuk tujuan
itu, didatangkanlah ahli-ahli militer Eropa, salah satunya adalah De Rochefort,
Pada tahun 1717, ia datang ke Istambul dalam rangka membentuk korps artileri
dan melatih tentara Usmani dalam ilmu-ilmu kemiliteran modern.
Usaha pembaruan yang dilakukan tidak terbatas pada bidang milliter. Dalam
bidang-bidang lain pembaharuan juga dilaksanakan, seperti pembukaan
percetakan di Istanbul pada tahun 1737 M, untuk kepentingan kemajuan ilmu
pengetahuan. Demikian juga gerakan penerjemahan buku-buku Eropa ke dalam
bahasa Turki, sebagaimana telah dilakukan oleh para penguasa Abbasiyah ketika
menerjemahkan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab.
Di pihak lain, satu demi satu daerah-daerah kekuasaan Turki Usmani di Asia dan
Afrika melepaskan diri dari Konstantinopel. Hal ini disebabkan timbulnya
nasionalisme pada bangsa-bangsa yang ada di bawah kekuasaan Turki. Bangsa
Armenia dan Yunani yang beragama Kristen berpaling ke Barat, memohon
bantuan Barat untuk kemerdekaan tanah airnya, bangsa Kurdi di pegunugan dan
Arab di padang pasir dan lembah-lembah juga bangkit untuk melepaskan diri dari
cengkeraman penguasa Turki Usmani.
Cikal bakal kekuasaan Islam telah dirintis pada periode abad 1-5 H/7-8 M, tetapi
semuanya tenggelam dalam hegemoni maritim Sriwijaya yang berpusat di
kerajaan Hindu-Jawa seperti Singasari dan Majapajit di Jawa Timur. Dan para
pedagang islam membentuk komunitas dan mengajarkan ke penduduk lokal
tentang Islam, dan menjelaskan tidak adanya sistem kasta di Islam, hal ini yang
membuat orang tertarik dengan Islam.
Islam masuk ke Indonesia tidak bersamaa, dan keadaan politik di setiap daerah
tidak sama. Pada abad ke 7-10 M, kerajaan sriwijaya memperluas kekuasaannya
sampai ke malaka. Hal itubertujuan untuk menguasai selat malaka yang
merupakan jalur dagang yang ramai. Kedatangan orang muslim terlihat dalam
keterlibatan di bidang politik baru pada abad ke 9 M, ketika terlibat dalam
pemberontakan orang China. Akibatnya banyak orang muslim dibunuh, dan
lainnya melarikan diri ke Keddah dan Palembang.
Pada akhir abad ke-12 M kerajaan ini mulai memasuki masa kemundurannya.
Kemunduran politik dipercepat dengan kemajuan kerajaan Singasari di Jawa.
Kelamahan sriwijaya dimanfaatkan pula oleh para pedagang untuk mendapatkan
keuntungan.
Pengaruh Islam di Daerah Timur khususnya Maluku, tidak bisa dipisahkan dari
Jalur Perdagangan. Menurut tradisi setempat, Raja Ternate yang kedua belas
Molometa bersahabat karib dengan orang Arab yang memberinya petunjuk cara
pembuatan kapal. Hal ini menunjukan bahwa di Ternate sudah ada masyarakat
Islam.
1. Saluran Perdagangan
Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M, membuat para
pedagang Muslim dari Atab, Persia, dan India turut ikut ambil bagian dalam
perdagangan di Asia.
2. Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi pedagang lebih baik dari ekonomi, hal ini membuat mereka
tertarik menjadi istri saudagar-saudagar itu, kemudian para saudagar itu
mengislamkan calon istrinya sebelum menikah.
3. Saluran Tasawuf
Pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan
ajaran yang sudah dikenal di Indonesia, dan ada pula yang mengajari anak
bangsawan dan kemudian di nikahkan.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga melalui pendidikan, salah satunya adalah berdirinya pesantren
sebagai pusat pendidikan.
5. Saluran Kesenian
Saluran islamisasi dari segi Kesenian yang paling terkenal adalah dari seni
wayang yang sering dibawakan oleh Sunan Kalijaga.
6. Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebnyakan rakyat masuk Islam setelah para
rajanya masuk islam. Hal ini membantu tersebarnya Islam di Maluku dan
Sulawesi Selatan.
1. Samudra Pasai
Malik Al-Shaleh adalah raja pertama dan pendiri kerajaan tersebut. Kerajaan
Samudra Pasai berlangsung sampai Tahun 1524 M, dan ditaklukan portugis pada
1521 M.
2. Aceh Darussalam
1. Demak.
Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat mengangkat
Raden Patah untuk menjadi Raja Pertama Kerajaan Demak. Dalam menjalankan
pemerintahan, terutama dalam hal agama dibantu oleh Walisongo. Pemerintahan
Raden Patah berlangsung hingga awal abad ke-16 M. Ia digantikan oleh anaknya
Pati Unus, kemudian Pati unus digantikan oleh Trenggono dan dilantik sebagai
sultan oleh Sunan Gunug Jati. Pada tahun 1546, dalam penyerbuan ke
blambangan, Sultan Trenggono terbunuh, dan digantikan oleh adiknya. Setelah
itu, terjadi pemberontakan oleh adipati sekitar demak. Dan Sunan Prawoto
terbunuh. Hal ini adalah akhir dari kerajaan demak.
2. Pajang
Kesultanan Pajang adalah penerus kerajaan Islam Demak. Dipimpin oleh Jaka
Tingkir yang sebelumnya diangkat oleh Sultan Trenggono untuk memimin Pajang
dan setelah dinikahkan dengan anak dari Sultan trenggono.
Riwayat kerajaan pajang berakhir pada tahun 1618 M. Kerajaan Pajang waktu itu
memberontak terhadap Mataran yang pada waktu itu dibawah Sultan Agung,
Pajang dihancurkan, dan rajanya melarikan diri ke Giri dan Surabaya.
3. Mataram
Awal dari kerajaan Maatarm adalah ketika Sultan Adiwijaya meminta bantuan Ki
Pamanahan yang berasal dari daerah pedalaman untuk menghadapi dan
menumpas pemberontak Aria Panangsang. Dan kemudian di beri hadiah daerah
Mataram, yang kemudian mmenurunukan raja-raja Mataram Islam.
Pada tahun 1677 M dan 1678 M, pemberontakan para ulama muncul dengan
tokoh spiritual Raden Kajoran. Pemberontakan-Pemberontakan seperti ini yang
mengakibatkan runtuhnya Kraton Mataram.
4. Cirebon
Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunug Jati. Setelah Cirebon resmi
berdirisebagai sebuah kerajaan Islam yang bebas dari kekuasaan Pajajaran, Sunan
Gunung Jati berusaha meruntuhkan Kerajaan Pajajaran yang belum menganut
Islam. Setelah Sunan Gunung Jati wafat ia digantikan oleh cicitnya yaitu
Panembahan Ratu. Keutuhan kerajaan Cirebon hanya sampai Pangeran Girilaya.
5. Banten
Pada tahun 1524 M, Sunan Gunung Jati Cirebon meletakan dasar bagi
pengembangan agama dan Kerajaan islam. Pada tahun 1568, disaat kekuasaan
Demak beralih ke Pajang, Sultan Hasanudin memerdekakan Banten. Pada saat
Banten dipimpin oleh Sultan Abdulfath ini tterjadi beberapa peperangan antara
Banten dengan VOC yang berakhir dengan ditandantanganinya perjanjian
perdamaian tahun 1659 M.
1. Kalimantan
Kerajaan Banjar merupakan kelanjutan dari Kerajaan Daha yang beragama Hindu.
Peristiwa ini diaja sukarama meninggal anak tertuanya yang menggantikannya,
yaitu Pangeran Mangkubumi, setelah Mangkubumi wafat, pangeran tumenggung
yang menggantikannya.
Menurut cerita, Kerajaan Kutai berubah menjadi Islam ketika ada dua orang
penyebar Islam ke Kutai yang bernama Dato’ Ri Bandang, dan Tuan Parangan.
Setelah pengislaman Dato’ Ri Bandang kembali ke Makassar dan Tuan Parangan
tetap di Kutai. Mulai yang terakhir inilah Raja Mahkota tunduk pada Islam
2. Maluku
Raja pertama di maluku yang benar-benar muslim adalah Zayn Al-‘Abidin (1486-
1500 M). Di masa itu gelombang perdagangan muslim terus meningkat sehingga
raja menyerah kepad tekanan pedagang islam dan belajar tentang islam di
Madrsah Giri.
Karena usia islam masih muda, portugis berusah mempengaruhi mereka untuk
masuk Kristen, tetapi usah mereka tak menghasilkan banyak.
Penyebaran islam dengan tradisiyang telah lama diterima oleh para raja,
kneurunan To manurung. Tradisi itu mengharuskan raja untuk memberitahukan
hal baik kepada semua orang. Karena itu memberitahukan pesan Islam ke
kerajaan yang lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng, dan bone. Meskipun akhirnya
semua mau masuk Islam, tetapi peperangan masih belranjut untuk mendapatkan
keuntungan.
Di jawa, pusat kerajaan islam sudah pindah dari pesisir kedalam, yaitu
dari Demak ke Pajang kemudian Ke Mataram. Berpindahnya pusat pemerintahan
itu membawa pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah
islam di Jawa.
VOC sejak semula memang diberi izin oleh pemerintah belanda untuk
melakukan kegiatan politik dalam rangka mendapatkan hak monopoli dagang di
Indonesia. Oleh karena itu, VOC dibantu oleh kekuatan militer dan armada tentara
serta hak-hak yang bersifat kenegaraan mempunyai wilayah mengadakan
perjanjian politik, dan sebagainya. Dengan perlengkapan yang lebih maju VOC,
melakukan politik ekspansi. Dengan kata lain abad ke 17 dan 18 adalah priode
ekspansi dan monopoli dalam sejarah kolonial di Indonesia. Menjelang akhir abad
ke 18 ekspansi di wilayah iniberhasil di jawa.
2. Perang Diponegoro
3. Perang Banjarmasin
4. Perang Aceh
Berdasarkan analisisnya, islam dapat dibagi menjadi dua bagan, yang satu islam
religius dan yang lain islam politik terhadap masalah agama, pemerintah belanda
di sarankan agar bersikap toleran yang di jabarkan di dalam sikap netral terhadap
kehidupan keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA