TARIKH
KELAS X (SEMUA JURUSAN)
Disusun Oleh:
AHMAD ZUHDHI, S,Pd.I., M.S.I
“ Hai orang yang berselimut, bangun dan beri peringatan. Agungkanlah Tuhanmu dan
sucikanlah pakaianmu serta jauhilah perbuatan dosa”.
Saat itulah beliau mulai mengemban tugas yang sangat berat memikul risalah dan
membina orang banyak dengan berpedoman kepada wahyu, karena wahyu merupakan
sumber risalah dan kekuatan bagi dakwahnya.
b. Baitul-Arqam
Proses dakwah selanjutnya adalah dengan cara berkumpul di sebuah rumah Al-
Arqam bin Abil-Arqam. Rumah ini dijadikan base campe dakwah Nabi. Setelah
orang-orang sedikit demi sedikit masuk Islam, mereka diberikan pencerahan
Pendidikan langsung oleh Nabi. Disinilah proses Pendidikan Islam berlangsung
pada masa Nabi. Dengan berkumpul dirumah tersebut maka keimanan dan
pemahaman agama Islam semakin kuat dikalangan orang-orang Islam.
Rumah Arqam berada di bawah bukit Shafa, jauh dari jangkauan kaum kafir.
Rasulullah memilihnya sebagai tempat berkumpul kaum muslim secara rahasia. Di
sinilah Rasulullha SAW mengajarkan al-Qur’an. Tempat ini dipilih agar kaum
muslim aman dan orang yang hendak masuk Islam dapat memeluk agama ini tanpa
diketahui orang-orang kafir. Apabila Rasulullah dan kaum muslimin berkumpul
secara terang-terangan, sudah pasti mereka akan menghalangi dengan berbagai
cara.
c. Masyarakat Umum.
Nabi Muhammad mulai berdakwah ke Masyarakat umum setelah merasa
berdakwah kepada keluarga terdekat mulai lancar. Rasulullah mengundang
mengundang dari keluarga Bani Hasyim di rumahnya. Mereka datang memenuhi
undangan ini. tokoh Quraisy yang Bernama Abu Lahab, menentangnya dengan
keras.
Disebuah tempat yang bernama bukit Shafa, Rasulullah mengundang Kembali
mereka dengan panggilan yang keras. Semua kabilah dipanggilnya, sehingga
mereka berbondong-bondong untuk mendatanginya. Akan tetapi dari panggilan dan
peringatan tersebut, mereka tidak memberikan reaksi apapun dan pergi berpencar.
Hanya ada satu tokoh yang masih menunggu di tempat itu sambil mengucapkan
kata-kata kasar yaitu Abu Lahab.
d. Reaksi kaum Quraisy terhadaap dakwah Nabi.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun berganti tahun, pengikut ajaran Nabi mulai
Muhammad SAW semaaki banyak. Melihat kenyataan ini kaum Quraisy yang taat
kepada agama nenek moyang merasa terusik dan marah serta melancarkan berbagai
aksi untuk menghentikan ajaran Nabi. Adapaun reaksi kaum Quraisy terhadap
dakwah Nabi sebagai berikut :
a. Menyiksa dan menganiaya para pengikut Nabi dari golongan lemah dengan
siksaan diluar batas kemanusiaan.
Di antara para pengikut Nabi yang disiksa adalah sebagai berikut :
1) Bilal bin Rabwah. (seorang budak Umayyah bin Khalaf yang dijemur
dibawah sengatan natahari di Tengah padang pasir. Diatas badannya
diletakkan sebuah batu yang besar. Akan tetapai sisksaan tersebut sama
sekali tidak membuat lunturnya iman sahabat Bilal.
2) Keluarga Ammar bin Yasir, yang meliputi saudaranya, bapaknya dan
ibunya. Penganiayaan satu keluarga ini dilihat oleh Rasulullah dan beliau
beliau berkata : “ Bersabarlah wahai keluarga Yasir, yang dijanjikan kalian
adalah surga”.
3) Khaba bin Arat, seorang budak yang disiksa oleh majikan perempuannya
dengan besi yang telah dipanasi api, kemudian ditempelkan di belakang
badannya, agar dia tidak masuk Islam. Akan tetapi hal ini menjadikan
imannya semakin tebal dan tetap menganut agama Islam.
b. Mencela, mencaci maki dan menghardik Rasulullah SAW, degan meghina Nabi
dan mengatakan sebagai tukang sihir.
c. Kaum Quraisy meminta Abu Thalib (paman nabi) untuk menghentikan dakwah
Nabi.
d. Penganiayaan terhadap Rasulullah SAW.
Merasa belum berhasil menghentikan dakwah Nabi, maka kaum Quraisy
mencoba untuk menganiaya Rasulullah SAW. Suatu hari Ketika Rasulullah
memasuki Masjidil-Haram dan hendak menjalankan shalat, di saat sujud
datanglah Abu Jahal membawa batu yang besar hendak dihantamkan ke kepala
Rasulullah. Akan tetapi tiba-tiba tangan dan badan Abu Jahal gemetar, hatinya
ketakutan sehingga waja Abu Jahal pucat pasi. Penganiayaan selanjutnya
setelah Rasulullah pulang hendal pulang dari masjid, Rasulullah ditaburi pasir
dan debu, namun ia tetap tabah, sabar dan malah tersenyum. Penganiayaan yang
paling menyakitkan Rasulullah adalah saat beliau sedang shalat, maka
datanglah Uqbah bin Abi Muith, lalu menjeret leher Rasulullah dengan
selendangnya dengan kuat, sehingga beliau tidak berdaya melepaskannya.
Paada saat itu pula Abu Bakar datang menolong beliau dengan menghempaskan
Uqbah.
e. Pemboikotan makana dan minuman
Kaum Kafir Quraisy tidak melakukan transaksi berupa makanan dan minuman
dengan kaum muslimin, akibatnya kaum muslimin mengalami kelaparan
bahkan da yang tidak kuasa duduk.
f. Pemboikotan terhadap bani Hasyim dan Bani Mutholib.
Kamu Quraisy semakin gencar memusuhi Nabi Ketika mendengar dua orang
pemuka kamu Quraisy Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab
masuk Islam. Mereka berdua terkenal pemberani, jahat dan merupakan
gembongnya orang Kafir. Akhirnya kaum Quraisy memboikot Bani Hasyim dan
Bani Muthalib yang mana keduanya merupakan kabilah yang mendukung
perjuangan Nabi.
3. Peristiwa-peristiwa Penting
a. ‘Amul-Huzni
Amul huzni artinya tahun kesedihan, yaitu salah satu periode penting dalam sejarah
Islam yang sangat mempengaruhi kehidupan dan pengajaran Nabi Muhammad
SAW. Amul huzni atau tahun kesedihan tersebut terjadi di tahun kesepuluh dari
kenabian yang menjadi tahun duka cita bagi Rasulullah SAW.
1. Wafatnya Abu Thalib (Paman Nabi)
Abu Thalib sebelumnya adalah sosok layaknya perisai yang melindungi dan
memelihara Nabi Muhammad SAW dengan segala kekuatan dan ketabahan
hatinya. Namun, Abu Thalib kemudian ditimpa oleh penyakit keras yang
menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga ia tidak dapat meninggalkan tempat
tidur. Tidak lama kemudian setelah sakit, Abu Thalib mengalami sakaratul
maut. Pada saat itu, Rasulullah SAW berada di sisi kepalanya mengharap agar
ia mau mengucap kalimat "laa ilaha illallah" sebelum kematiannya. Akan tetapi,
teman-teman musyriknya turut berada di sisi Abu Thalib Ketika sakaratul maut.
Di antara mereka, Abu Jahal terus membujuk da mencegahnya dengan berkata,
"Jangan tinggalkan agama leluhurmu."
Akhirnya, Abu Thalib pun meninggal dalam keadaan musyrik.
Kesedihan Rasulullah SAW semakin berlipat sebab beliau telah
ditinggalkan pamannya sebelum memeluk Islam.
b. Isra’ -Mi’raj
Isra dan Mi’raj secara sederhana dibagi ke dalam dua peristiwa, yakni Isra dan
Mi’raj. Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW dari Ka’bah (Makkah) menuju Baitul Maqdis
(Yerusalam/Madinah). Sementara, Mi’raj dimaknai dengan kenaikan, di mana
Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati langit
ke-7 menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Mi’raj ini yang nantinya memunculkan
adanya perintah sholat wajib 5 waktu bagi umat Islam.
١
Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya
(Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Pada suatu malam yang gelap sunyi, di sudut kota Makkah, seorang anak
manusia kedatangan tamu yang agung. Muhammad SAW yang berada di dalam
rumah terkejut Ketika Jibril mendatanginya secara tiba-tiba. Kemudian Jibril
berucap : “Tawaflah di Ka’bah sebanyak tujuh kali” kata Jibril. Lalu Jibril
melanjutkan perkataannya, “Engkau akan diperjalankan menuju langit oleh Allah
SWT dari Masjidil-Aqsha.
“Tenanglah Demi Tuhan yang jiwaku berada digenggaman, engkau tidak akan
ditunggangi oleh orang baik seperti dia” Mendengar ucapan Jibril, Buraq seketika
diam tidak bergerak.
Pada peristiwa Isra/ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW pada awalnya bertemu
dengan malaikat Jibril dan Jibril memerintahkan untuk mengelilingi tawaf 7 kali
setelah itu dengan kuasa Allah SAW Nabi Muhammad menaiki buroq untuk pergi
ke Masjidi Al-Aqsha, sampai di masjidil-Aqsha Nabi disambut oleh para Nabi
Adam AS sampai Nabi Isa AS. Dari Masjidil-Aqsha Nabi Muhammad naik ke
tujuh langit yaitu :
1. Setelah sampai di langit pertama, Nabi bertemu dengan Adam A.S
Setelsh itu Nabi diperlihatkan oleh Allah SWT arwah orang-orang yang
berbahagia disi kanan dan arwah orang-orang sengsara disisi kiri.
2. Sampai langit kedua, Nabi SAW bertemu dengan Nabi Yahya bin
Zakariya dan Isa bin Maryam.
3. Sampai langit ketiga, Nabi SAW berjumpa dengan Nabi Yusuf AS
4. Sampai langit ke empat, Nabi SAW bertemu dengan Nabi Idris AS
5. Sampai langit ke lima, Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun bin Imran
6. Sampai langit ke enam, Nabi SAW bertemu dengan Nabi Musa bin Imran
AS
7. Sampai langit ke tujuh, Nabi Muhammad SAW bertembu dengan Nabi
Ibrahim As
8. Setelah itu sampai pada pada puncaknya, yaitu Sidratul-Muntaha. Disana
Nabi SAW mendengar bunyi pena yang mencatat kebaikan dan keburukan,
rejeki, dan ajal. Itulah alam tertinggi yang sibuk mengatur urusan alam
bawah seperti mencatat taqdir dan qadar, menghitung dan mengawasi amal
hamba, menurunkan rejeki, menentukan ajal, mencatat kebaikan,
menghitung atau menghapus keburukan. Setelah itu Nabi SAW menuju
Baitul-Makmur, lalu naik lagi menuju Allah Jalla-Jalaaluh-Jabbar. Nabi
SAW tidak melihat Allah dalam wujud-Nya, namun hanya melihat
Cahaya. Pada tahap ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah shalat,
yang awalnya 50 waktu menjadi lima waktu seperti yang dilakukan umat
Islam sekarang ini.
c. Hijrah ke Habsyi
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk melakukan hijrah ke Habsyi
(Ethiopia/ Abesinia) karena melihat siksaan yang berat yang dialami umat Islam.
Sampai di Habsy mereka diterima dengan baik oleh Rajanya yang Bernama Najasyi
yang terkenal sangat adil dan menganut agama Kristen.
Rombongan yang berangkat ke Hasby berjumlah 100 orang di antaranya adalah
Utsman bin Affan beserta Ruqayah (istrinya), Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin
Auf dan Ja’far bin Abi Thalib. Peristiwa ini terjadi tahun ke lima setelah kenabian atau
pada tahun 615 M.
d. Baiatul Aqabah
Melihat kerasnya penolakan dan perlawanan yang dilakukan orang-orang Quraisy
Makkah, Maka Nabi SAW mencoba berdakwah di luar suku-suku Quraisy. Dalam
dakwahnya, Nabi tidak hanya menemui mereka di Ka’bah pada mudim haji, beliau
Juga mendatangi perkampungan dan tempat tinggal para suku.
Dakwah Nabi pada periode awal betul-betul sangat berat karena mendapatkan
pertentangan dimana-mana. Setelah Nabi SAW menerima wahyu yang pertama kali maka
semakin lengkap predikat yang diemban, yaitu Nabi dan Rosul. Ayat-ayat al-Qur’an yang
mengawali wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Q.S Al-Alaq
ayat 1-5, yang berbunyi :
ْ اِ ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِبكَ الَّ ِذ
١ - َي َخلَ َۚق
"Iqra` bismi rabbikallażī khalaq".
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
٢ - علَ َۚق ِ ْ ََخلَق
َ اْل ْن
َ سانَ م ِْن
"Khalaqal-insāna min 'alaq".
Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
َ ْ َاِ ْق َرأْ َو َربُّك
٣ - اْل ْك َر ُۙ ُم
"Iqra` wa rabbukal-akram".
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
٤ - علَّ َم بِا ْلقَلَ ُِۙم ْ الَّ ِذ
َ ي
"Allażī 'allama bil-qalam".
Yang mengajar (manusia) dengan pena.
٥ - سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم ِ ْ علَّ َم
َ اْل ْن َ
"Allamal-insāna mā lam ya'lam".
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Substansi atau isi pokok dakwah Nabi Muhammad periode Makkah adalah sebagai
berikut :
1. Menyerukan Agama Tauhid
2. Memperbaiki Akhlaq Masyarakat Arab
3. Menegakkan persamaan hak dan derajat di antara manusia.
D. Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah