Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN FILM AR – RISALAH

NAMA : BERLIN MUHAMMAD PRABOWO

NIM 22102010111

PRODI : KOMUNIKASI dan PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS : DAKWAH dan KOMUNIKASI

KELAS :D

Film ini diawali dengan pada saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama
yaitu surat Al Alaq 1 – 5 .Yang setelah turunnya wahyu yang pertama itu membuat para
Pemuka Quraisy gusar dan takut kalau Nabi Muhammad akan membwa agama baru.Maka
mulailah menyebar teror dan ancaman kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum muslim
untuk tidak menyebarkan ajaran Islam.

Tetapi umat islam masih kuat imannya dan tetap terus menyebarkan ajaran islam.Setelah
mengetahui bahwa Nabi Muhammad masih meyebarkan ajaran Islam maka pemuka kaum
Quraisy melakukan Penganiayan dan Tekanan kepada kaum muslim.

Ketika tekanan terhadap Islam meningkat di Makkah, Nabi Muhammad SAW


memerintahkan sekelompok sahabatnya untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Sementara,
kaum kafir Quraisy berusaha membuntuti rombongan ini guna menggagalkan misi tersebut.

Setibanya di tempat tujuan, mereka pun diterima Raja Najasi, dalam suatu majelis
kerajaan penuh keagungan. Tidak seperti tamu-tamu lainnya, kaum Muslimin memasuki
majelis kerajaan tanpa mengikuti kebiasaan rakyat setempat: menunduk dan bersujud di
hadapan raja yang beragama Kristen itu.

Melihat kesempatan ini, pihak kafir Quraisy yang juga hadir berusaha menjatuhkan posisi
kaum Muslimin di hadapan Raja Najasi. Namun, juru bicara kaum Muslimin yang juga
sepupu Rasulullah SAW, Ja'far bin Abi Thalib, tampil menjelaskan.

“Wahai Tuan Raja,” kata Ja’far bin Abu Thalib sang juru bicara muhajirin. “Dulu kami
memeluk agama jahiliyah. Kami menyembah berhala, memakan bangkai, berbuat mesum,
memutus persaudaraan, menyakiti tetangga dan yang kuat menzalimi yang lemah. Lalu Allah
mengutus seorang Rasul dari kalangan kami sendiri yang kami ketahui nasab, kejujuran,
amanah dan kesucian dirinya.”

Ja’far menjelaskan ajaran Islam dan bagaimana agama tersebut mengubah perilaku-
perilaku jahiliyah. Namun kaumnya memusuhi dan menyiksa kaum muslimin. “Maka kami
pun pergi ke negeri Tuan dan memilih Tuan daripada orang lain. Kami gembira mendapat
perlindaungan Tuan dan berharap agar kami tidak dizalimi di sisin Tuan.”
Kemudian Najasyi meminta dibacakan sebagian ajaran Nabi Muhammad. Ketika Ja’far
membaca awal Surat Maryam, Najasyi menangis hingga membasahi jenggotnya.
“Sesungguhnya ini dan yang dibawa Isa benar-benar keluar dari satu cahaya yang sama.”

Amr bin Ash tidak menyerah. Besoknya, ia datang lagi menghadap Najasyi dan
memprovokasi bahwa Nabi Muhammad bicara yang tidak-tidak tentang Isa. Kaum muslimin
pun dipanggil untuk kembali dikonfrontasi.

Kaum muslimin sempat khawatir kalau Najasyi marah. Namun Ja’far bertekad
mengatakan yang sebenarnya. “Wahai Tuan Raja, kami katakan seperti yang dikatakan Nabi
kami bahwa Isa adalah hamba Allah, Rasul-Nya, Ruh-Nya dan Kalimat-Nya yang
disampaikan kepada Maryam, sang perawan suci.”

Amr bin Ash dan rombongannya pulang ke Makkah dengan tangan hampa. Mereka gagal
mempengaruhi Najasyi untuk mendeportasi kaum muslimin. Propaganda mereka yang
menjelekkan para sahabat mentah. Para pemuka Quraisy hanya bisa kecewa dan marah.

Di Habasyah, kaum muslimin bisa tinggal dengan aman dan tenang. Mereka bisa
beribadah tanpa gangguan. Mereka bebas berislam tanpa disakiti dan dicelakai.

Tetapi di balik berita gembira bahwa umat muslim di terima di Habasyah juga ada berita
duka. Yang dimana Paman dan Istri Rasulullah tercinta meninggal dunia.itu membuat
rasululah bersedih hati karena Paman dan Istri yang sangat disayangi sudah tiada.

Setelah kematian Abu Thalib dan Khadijah tekanan kepada Nabi dari kaum kafir Quraisy
semakin keras. orang-orang Quraisy lebih bersemangat menyakiti Nabi setelah Abu Thalib
tiada. Karena tekanan di Makkah semakin kuat, maka pada bulan Syawal tahun kesepuluh
kenabian itu juga Nabi Muhammad SAW, ditemani oleh Zaid ibn Haritsah, putera angkat
beliau pergi ke Thaif,

Namun kedatangan Nabi Muhammad SAW di tolak mentah – mentah oleh Pemuka Thaif.
Hingga Rasullah di lempari batu oleh orang – orang Thaif sampai berdarah – darah. Namun
Rasulullah tidak marah malah mendoakan para Pemuka Thaif dan Rakyatnya agar suatu hari
salah satu dari keturunannya masuk Islam.

Setelah itu, Allah SWT menyuruhnya untuk hijrah, maka Nabi Muhammad SAW pun
melaksanakan Hijrah ke Madinah. Awalnya, pada tahun 620 M Nabi Muhammad SAW
bertemu enam orang Yastrib (Madinah) dari Kabilah Khazraj yang berziarah ke Mekah.

Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad SAW mengajak mereka untuk masuk Islam.
Mereka menyambut dengan baik ajakan itu dan menyatakan masuk Islam. Mereka pula yang
memberitahukan tentang Islam kepada masyarakat Yatsrib lainnya.
Pada tahun 621 M, seorang muslim Yatsrib beserta 6 orang teman yang lain sebagai utusan
Kabilah Khazraj dan Aus mendatangi Nabi Muhammad SAW. Keenam orang tersebut
masuk Islam dan melakukan perjanjian di tempat yang bernama Aqabah. Isi perjanjiannya:
“Kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain. Kami tidak akan
mencuri, berzina, dan membunuh anak-anak. Kami tidak akan saling memfitnah dan kami
tidak akan mendurhakai Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW pun di ajak untuk hijrah untuk ikut hijrah ke Yastrib ( Madinah )
dan Kaum Muslim pun hijrah ke Madinah. muslimin Makkah diam-diam mulai hijrah ke
Yatsrib, secara sendiri-sendiri atau dengan kelompok kecil. Lambat laun, yang tersisa tinggal
rumah tangga Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar as shidiq.

Orang-orang Makkah berencana untuk mengakhiri hidup Muhammad secepatnya. Mereka


mulai khawatir dengan kekuatan baru Islam yang terbentuk di Yatsrib. Rencana disusun:
setiap kabilah mengajukan seorang pemuda tangkas bersenjata. Tujuannya adalah membunuh
Nabi bersama-sama.

tiba saatnya untuk hijrah. Ia langsung menemui Abu Bakar dan menyusun rencana
keberangkatan. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib diminta Nabi untuk tinggal di Makkah
menjaga barang-barang yang dititipkan kepada beliau di rumah.

Para pemuda yang bertugas membunuh Nabi sudah berjaga-jaga hingga malam. Ketika
mendengar suara wanita di dalam rumah Nabi ---Saudah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan
Ummu Ayman--- mereka berpikir ulang. Orang-orang ini tidak mau mempermalukan diri
dengan melanggar kesucian rumah seorang Arab.

Selain itu, melihat seseorang yang mengenakan selimut hijau Nabi, selimut yang dibawa
dari Hadramaut, para pemuda itu memilih menunggu. Situasi berubah jadi kacau ketika fajar
tiba, dan mereka menyadari, pemakai selimut itu bukan Muhammad, tetapi Ali. Muhammad
dan Abu Bakar sudah keluar dari Makkah pada malam penyergapan itu, lolos begitu saja dari
pandangan mata mereka.

Nabi dan Abu Bakar memang memilih rute dan waktu yang tidak seperti perjalanan pada
umumnya. Mereka tidak langsung bergegas ke Yatsrib, tetapi ke arah selatan menuju gua di
Gunung Tsur.Kaum Kafir Quraisy terus berupaya mencari, tapi sang Nabi tidak ditemukan.

adanya sarang laba-laba di depan gua yang mengecoh para pemburu hadiah, hinggapnya
burung dara yang menyamarkan keberadaan Rasulullah bersama Abu Bakar As Shidiq.
Namun, hal yang paling menyentuh adalah ketika Abu Bakar gelisah, lalu sang Nabi berkata,
“ jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita”.

Setelah lari dari Kejaran Kafir Quraisy Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar As
Shidiq pun sampai ke Quba disana nabi di sambut oleh Muhajirin dan Anshor.di sana Nabi
Muhammad SAW juga Membangun Masjid Pertama yaitu Masjid Quba.

Nabi Muhammad SAW mendengar bahwa Kaum Muslim di Mekah banyak dianiaya
maka dari itu turunlah perintah untuk berjihad. Rasulullah pun menyuruh kepada sahabatnya
untuk berperang di jalan Allah SWT. di awali dengan menyerang Kafilah Dagang Quraisy.
Setelah mendengar ajakan perang dari Rasulullah Pemuka Kafir Quraisy pun setuju dan
mengirimkan 1000 pasukan beserta Pemuka Kafir Quraisy.dan terjadilah Perang Badr dimana
Kaum Kafir Quraisy berjumlah 1000 Pasukan melawan Pasukan Muslim yang berjumlah 313
Pasukan di Lembah Badr.

Walaupun Kaum Muslim kalah jumlah tetapi Kaum Muslim bisa memenangkan
peperangan dengan bantuan Allah SWT.di situ Kafir Quraisy di pukul mundur berserta
banyaknya mati para Pemuka Kafir Quraisy.

Setelah menerima berita kekalahan dari Kafir Quraisy Abu Sofyan berserta beberapa
Pemuka Kafir Quraisy merencanakan balas dendam untuk kaum muslim.Dan terjadilah
Perang Uhud yang dimana Kaum Quraisy membawa lebih banyak pasukan dari sebelumnya.

Tetapi disini Kaum Muslim mengalami kekalahan karena pemanah yang disiapkan disisi
Gunung terpengaruh perangkap yang disiapkan Kafir Quraisy yang membuat kacau balau
barisan Kaum Muslim.

Setelah mengalami banyak perang dan terjadi kerugian di kedua belah pihak maka dari itu
dia adakannya Perjanjian Hudaibiyah. dimana Kaum Kafir Quraisy tidak akan menyakiti
Kaum Muslim begitu pun sebaliknya selama 10 tahun.

Tetapi dari pihak Kafir Quraisy melanggar Perjanjian itu maka dari itu.terjadilah peristiwa
Fathu Makah yaitu pembebasan mekah dari Kafir Quraisy yang kaum muslim menyerang dan
membersihkan Mekah dari kekafiran.

Setelah peristiwa Fathu Makah maka berakhirlah kekuasaan Kafir Quraisy di kota
Mekah.dan kaum muslim melaksanakan Haji Wada yaitu haji terakhir bersama rasulullah
dan juga turunnya wahyu terakhir yang berbunyi “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat
dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

dan setelah itu Rasulullah jatuh sakit dan wafat karena sudah melaksanakan tugasnya di
usia 63 tahun.

Anda mungkin juga menyukai