Anda di halaman 1dari 10

HIJRAH KE MADINAH, SEBUAH KISAH YANG

MEMBANGGAKAN
BAB 11

SEBAB – SEBAB RASULULLAH ‫ ﷺ‬HIJRAH


Setelah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Berdakwah secara terang terangan,
hantaman dan siksaan orang Quraisy mulai meningkat. Berbagai cara dilakukan
kafir Quraisy agar Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬tidak meneruskan dakwahnya .
Bertahun – tahun Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬, menyerukan Islam di Mekah,
tetapi hasilnya hanya sedikit yang mengikuti ajaran-Nya. Pada saat itu Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬, membutuhkan dorongan dari orang orang terdekatnya, justru
istrinya, Siti Khadijah, dan pamanya yaitu Abu Thalib, berpulang ke
rahmatullah. Kehilangan kedua orang tersebut merupakan masalah serius bagi
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, dalam menjalankan dakwah Islamiyah di Mekah.
Peristiwa sangat menyedihkan ini kemudian disebut tahun duka cita (amul
huzni).
Di tengah kesedihannya,Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,mengalami peristiwa luar
biasa, yaitu Isra’ Mi’raj. Peristiwa itu terjadi setahun sebelum Hijrah ke
Madinah, tepatnya 27 Rajab 621 M. Pada peristiwa itu Allah Swt,
memperlihatkan tanda-tanda keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai penghibur
bagi Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, yang sedang dirundung kesedihan. Peristiwa ini
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Pada
peristiwa tersebut, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, menerima perintah salat 5 waktu dalam
sehari semalam.
Setelah Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, meneruskan dakwahnya dan
mengabarkan peristiwa yang dialaminya. Kabar itu membuat Kafir Quraisy
menganggap Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, telah melakukan pembohongan.Usaha-usaha
pembunuhan terhadap Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,dan pengikutnya terus digalakkan.
Setelah Allah Swt, menyuruhnya untuk hijrah, maka nabi Muhammad ‫ﷺ‬, pun
melaksanakan hijrah ke Madinah.

BERITA GEMBIRA DARI KOTA YASRIB


Awalnya, pada tahun 620 M Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,bertemu 6 orang Yasrib
dari Kabilah Khazraj yang berziarah ke Mekah. Dalam pertemuan tersebut,
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬mengajak mereka untuk masuk islam. Dan mereka pun
masuk islam. Mereka pula yang memberitahukan tentang Islam kepada
masyarakat Yasrib lainnya.
Pada tahun 621 M, seorang muslim Yasrib beserta 6 orang teman yang
lain sebagai utusan Kabilah Khazraj dan Aus mendatangi Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Keenam orang tersebut masuk Islam dan melakukan perjanjian ditempat yang
bernama Aqabah.Isi perjanjiannya: “Kami tidak akan mempersekutukan Allah
Swt, dengan sesuatu yang lain”.
Selanjutnya, pada 622 M,orang-orang Yasrib datang lagi dengan maksud
mengadakan perjanjian Aqabah 2 sekaligus mengundang Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
untuk berhijrah ke Yasrib. Perjanjian Aqabah 2,diikuti 75 orang Yasrib dan Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬,yang didampingi pamannya, Hamzah. Isi perjanjian sama
dengan yang sebelumnya, tetapi jumlah peserta agama Islam semakin banyak.
Dalam dua kali perjanjian yang terjad, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,mendapatkan kesan
bahwa Islam telah siap berkembang pesat di kota Yasrib. Kenyataan ini
membuat Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, memerintahkan pengikutnya untuk hijrah ke
Yasrib dengan sembunyi –sembunyi. Sementara Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, bertahan
di Mekah bersama Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib.
Rencana hijrah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, didengar oleh kafir Quraisy. Kaum
Quraisy pun akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad
‫ﷺ‬. Kafir Quraisy khawatir Islam akan berkembang di Yasrib. Mereka
menyuruh pemuda membunuh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Lalu Nabi Muhammad
keluar dari rumahnya dengan selamat. Tidak lama setelah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
meninggalkan untuk membunuh. Akan tetapi, mereka hanya mendapatkan Ali
bin Abi Talib yang sedang tidur. Mereka kecewa dan tidak percaya dengan
segala hal yang terjadi. Hal ini terjadi hanya karena pertolongan Allah Swt.

PERJALANAN HIJRAH RASULULLAH ‫ﷺ‬


Menjelang larut malam, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, menuju ke rumah Abu
Bakar dan mengajaknya hijrah. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela
pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju Gua Sur. Jalan yang
ditempuh oleh mereka adalah jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Hal
ini dilakukan supaya para pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka
mereka melalui jalan itu.
Dalam perjalananya, mereka berdua sempat bersembunyi di Gua Sur
selama tiga hari tiga malam. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat
persembunyian itu selain Abdullah bin Abu Bakar, kedua orang puterinya,
Aisyah dan Asma, dan pembantu mereka ‘Amir dan Fuhaira’. Tugas Abdullah
adalah mencari informasi tentang rencana Kafir Quraisy terhadap Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬.Pada malam hari ia menyampaikan informasi tersebut kepada
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, beserta ayahnya.
Pada hari ketiga, mereka berdua sudah mengetahui bahwa situasi sudah
tenang. Mereka berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang
diberikan oleh putrinya. Supaya aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
dan Abu Bakar mengambil jalan yang tidak pernah dilalui oleh manusia.
Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan.
Keduannya membawa Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, dan Abu Bakar dengan hati hati
sekali ke arah selatan kemudian menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, dan Abu Bakar beserta penunjuk jalannya itu sepanjang
malam dan siang berada di atas kendaraan. Tidak lagi mereka pedulikan
kesulitan dan merasa lelah. Mereka hanya percaya bahwa Allah Swt, akan
menolong mereka.
Orang quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang mendapatkan
Nabi Muhammad, maka akan mendapatkan hadiah dan jabatan tinggi. Lalu hal
ini menarik masyarakat, termasuk Suraqa bin Malik yang sudah mengetahui
perjalan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, dan Abu Bakar. Lalu Suraqa bin Malik
mendatangi tempat yang dimaksud dan menemukan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
dengan kedua temannya yang sedang beristirahat.
Setiap kali Suraqa bin Malik mendekati rombongan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
kudannya selalu tersungkur berulang kali. Suraqa berpikir kalau itu adalah
pertanda buruk, sehingga dia kembali ke Mekah.
Selama tujuh hari terus menerus mereka berjalan. Ditengah perjalanan
menuju Madinah, Rasulullah saw, singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak
dua mil diselatan Madinah. Beliau membangun sebuah masjid dan masjid
pertama dalam sejarah Islam. Pada hari jum’at pagi, beliau berangkat dari Quba’
dan tiba diperkampungan Bani Salim bin Auf tepat pada waktu salat jumat.
Salat lah beliau disana, inilah salat jumat pertama dalam Islam.
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12
Rabiul Awal, kedatangan nya telah dinanti nanti. Bulan purnama telah muncul
ditengah tengah kita, dari celah celah bebukitan. Wajiblah kita bersyukur atas
ajakan kepada Allah Swt. Wahai orang orang yang dibangkitkan untuk kami,
kau datang membawa sesuatu yang wajib ditaati”. Itulah syair penyambutan
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, di Madinah.
DAKWAH NABI MUHAMMAD ‫ ﷺ‬DI MADINAH
Dikota Mekkah telah kita ketahui bahwa bagsa quraisy dengan segala
upaya akan melumpuhkan gerakan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Hal ini dibuktikan
dengan pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani
Mutahlib. Diantara pemboikotan tersebut adalah :
- Memutuskan hubungan perkawinan.
- Memutuskan hubungan jual beli.
- Memutuskan ziarah dan berziarah,dan lain lain.
Pemboikotan tertulis diatas kertas shahifah atau plakat yang digatungkan
di Ka’bah dan tidak akan dicabut sebelum Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, menghentikan
gerakannya. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan
pusat dakwah Islam beliau bersama Zaid bin Haritsah hijrah ke thaif untuk
berdakwah, ajaran itu ditolak dengan kasar. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, di usir,
disoraki dan dikejar kejar sambil dilempari dengan batu. Walaupun terluka dan
sakit, dia tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Menghadapi cobaan yang
dihadapinnya. Saat meghadapi ujia yang berat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersama
pengikutnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke
baitul maqdis di palestina, kemudian naik kelangit hingga ke sidratul muntaha.
Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari
kenabiannya dan ditempuh dalam waktu satu malam.
Penduduk kota Madinah terdiri dari 2 golongan yang berbeda jauh, yaitu:
- Golongan Arab yang bersal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan
Khazraj
- Golongan Yahudi,yaitu orang orang Israel yang bersal dari utara
(Palestina)

Dengan hijrahnya kaum muslimin,terbukalah kesempatan bagi Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬untuk mengatur strategi membentuk masyarakat Islam yang
bebas dari ancaman musuh baik dari luar maupun dari dalam.
Adapun substansi dan strategi dakwah Rasulullah ‫ ﷺ‬antara lain :
- Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antar kaum
Muhajjirin dengan kaum Anshar.
- Mempelihara dan mempertahankan masyarakat Islam
- Meletakkan dasar dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat
Islam.
Dengan diletakkannya dasar dasar yang berkala ini, masyarakat dan
pemerintahan Islam dapat mewujudkan negara “Baldtun Thiyibatun Warabbun
Ghafur” dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah”.
AL – KHULAFA’U AR – RASYIDUN
PENERUS PERJUANGAN NABI MUHAMMAD ‫ﷺ‬
BAB 12

Al – khulafa ‘u Ar – rasyidun artinya pemimpin yang diberika petunjuk


oleh Allah Swt. AL – Khulafa’u Ar – rasyidun adalah pengganti Rasulullah
Saw.Mereka berjumlah 4 orang, yaitu Abu Bakar as-siddiq, Umar bin Khatab,
Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib.

ABU BAKAR AS-SIDDIQ BIJAKSANA DAN TEGAS


Abu Bakar as-siddiq lahir pada tahun 573 M di Mekah dua tahun satu
bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.Nama aslinya adalah Abdullah ibn
Abu Kuhafah.
Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah ‫ﷺ‬, ”as-siddiq” artinnya yang
benar. Karena waktu itu Rasulullah ‫ﷺ‬, melakukan Isra Mi’raj. Pada peristiwa itu
Rasulullah ‫ﷺ‬, diberi tugas oleh Allah berupa salat 5 kali sehari semalam. Ketika
berita itu disampaikan kepada orang orang kafir Mekah, mereka tidak percaya.
Bahkan mereka menganggap Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬melakukan kebohongan.
Tetapi, Abu Bakar langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Nabi
tersebut.
Abu Bakar as-siddiq termasuk as – sabiqun al – awaalun,yaitu orang
orang yang pertama masuk Islam.Ketika ia masuk islam ,seluruh harta dan
jiwannya dikorbankan untuk membela agama Islam yang pada saat itu masih
belum berkembang.
Abu Bakar as-siddiq selalu dicaci maki oleh musuh musuhnya gara gara
mengikuti agama Islam.Akan tetapi,Abu Bakar tetap saja setia pada agama
Islam.
Abu Bakar as-siddiq sudah memberi contoh yang baik.Ia selalu
mengorbankan jiwa dan ragannya hanya untuk kejayaan Islam.Ia patuh pada
ajaran agamannya.Pada masa Abu Bakar as-siddiq menjadi khalifah,program
yang terkenal adalah:
- Memerangi orang yang keluar dai islam (murtad)
- Memerangi orang orang yang enggan membayar zakat
- Memerangi orang orang yang mengaku nabi (nabi palsu)
UMAR BIN KHATTAB TEGAS DAN PEMBERANI
Umar bin khattab bin Nufail bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan
Umar bin Khattab adalah seorang sahabat Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, yang juga
adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar Siddiq.
Umar lahir di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku
Quraisy. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al-Shimh Al-Quraisy dan ibunya
Hantamah binti Hasyim. Umar dijuluki oleh Nabi, yaitu al-Faruk yang berarti
orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Umar bin Khattab adalah orang yang sangat berani sehingga dijuluki
sebagai singa padang pasir. Sebelum masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh orang
orang Islam karena kebengisannya. Begitu juga setelah masuk Islam, ia ditakuti
oleh musuhnya, yaitu orang orang kafir.
Meskipun keras kepala, tetapi hati beliau lembut. Ia keras terhadap orang
orang yang mengingkari ajaran Islam atau orang orang kafir, tetapi ia sangat
lembut kepada orang orang yang baik.
Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang
banyak.Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri.
Pada suatu malam, hartawan Abdurrahman bin Auf dipanggil oleh
Khalifah Umar bin Khattab untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah.
”Malam ini akan ada serombongan kafilah yang hendak bermalam di pinggir
kota, dalam perjalanan pulang,” kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin
Auf. ”Lalu maksud anda bagaimana?” tanya Abdurrahman.
“ Oleh karena kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak,
maka kita ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan
tangan tangan usil. Jadi, nanti malam kita bersama sama harus mengawal
mereka,”sahut Khalifah.
Ajakan itu disambut gembira oleh Abdurrahman. Namun, apa yang
terjadi disana? Ternyata lain dengan yang didugannya semula. Ketika malam
mulai sepi, Umar berkata kepada Abdurrahman, ”kau boleh tidur, nanti jika ada
apa apa, aku akan membangunkanmu”.
Suatu malam, Auza’iy pernah memergoki Khalifah Umar masuk ke
rumah seseorang. Ketika keesokan harinya dia datang kerumah itu, ternyata
penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. Janda itu
mengatakan bahwa tiap malam ada orang yang datang kerumahnya untuk
mengirim makanan dan obat-obatan. Siapa nama orang itu, janda tua itu sama
sekali tidak tahu.
Suatu malam, Khalifah Umar berjalan jalan di pinggir kota. Tiba tiba,
didengarnya rintihan seorang wanita dari dalam sebuah kemah yang kumal.
Ternyata wanita itu akan melahirkan. Di sampingnya, suaminya kebingungan.
Pulanglah Khalifah untuk membawa istrinya, Ummu Kulsum, untuk menolong
wanita yang akan melahirkan itu. Wanita itu tidak tahu bahwa yang
menolongnya adalah Khalifah Umar, Amirul Mu’minin yang mereka cintai.

USMAN BIN AFFAN BAIK HATI DAN DERMAWAN


Usman bin Affan adalah sahabat Nabi yang termasuk al-Khulafa’u ar-
Rasyidun yang ke-3 setelah Umar bin Khattab. Ia dikenal sebagai pedagang
kaya raya dan pebisnis yang andal namun dermawan. Banyak bantuan ekonomi
yang diberikan olehnya pada umat Islam diawal dakwah Islam. Ia mendapat
julukan zunnurain yang berarti “pemilik dua cahaya” dapat julukan itu karena ia
telah menikahi putri kedua dan ketiga Rasulullah ‫ﷺ‬.
Usman bin Affan tidak segan-segan mengeluarkan kekayaan untuk
kepentingan agama dan masyarakat umum. Ia membeli sumur yang jernih
airnya dari seorang Yahudi seharga 2000.000 dirham. Sumur itu ia wakafkan
untuk kepentingan rakyat umum. Usman juga memberi bantuan untuk
memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya. Ia mendermakan
1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1.000 dirham sumbangan pribadi
untuk perang Tabuk yang nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi
tersebut. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Usman juga pernah memberikan
gandum yang diangkut dengan 1.000 unta untuk membantu kaum miskin yang
menderita di musim kering.

ALI BIN ABI TALIB CERDAS DAN SABAR


Ali bin Abi Talib mempunyai nama asli Haydar bin Abi Talib. Beliau
adalah pemeluk Islam yang pertama dan juga keluarga Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Dan menantunya setelah menikah dengan Fatimah.
Ali dilahirkan dari pasangan Fatimah binti Asad dan Abu Talib. Kelahiran
Ali banyak memberi hiburan bagi Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, karena beliau tidak
punya anak laki laki. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, bersama istrinya, Khadijah,
mengasuh Ali dan mengangkatnya sebagai anak. Hal ini sekaligus untuk
membalas jasa Abu Talib yang telah mengasuh beliau hingga dewasa. Dengan
demikian sejak kecil Ali sudah bersama dengan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar dari Rasulullah
‫ﷺ‬. Beliau selalu dekat Nabi karena menjadi anak angkatnya dan berlanjut
menjadi menantunya. Didikan langsung Nabi kepada Ali dalam semua aspek
ilmu Islam yang menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan
sabar.
Setelah hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri
kesayangannya, Fatimah.
Ali bin Abi Talib adalah salah seorang ilmuan yang sangat cerdas.
Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan, “Anna madiinatul’ilm wa’aliyu babuha” ( saya
adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya ).
Ali bin Abi Talib sebagai Khalifah terakhir juga memiliki sifat yang
cerdas dan tegas. Proses pergantian Khalifah dari Usman bin Affan ke Ali bin
Abi Talib mengalami hambatan. Ada kelompok yang setuju dan menentang.
Dalam situasi seperti ini, Ali bin Abi Talib tampil dengan tegas sehigga dapat
menyelesaikan permasalahan permasalahan yang timbul. Inilah kepiawaian
Khalifah Ali bin Abi Talib.

MAKALAH
PENGETAHUAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :

Apika Diar Romadoni

VII Al – Jazari

SMP IT FITRAH INSANI

Jl. Laswi 177B Manggahang, Baleendah, Bandung

2019

Anda mungkin juga menyukai