Sebelum hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad telah berdakwah menyebarkan Islam di Mekah. Semula, Nabi berdak
wah secara sembunyi-sembunyi. Syiar Islam kemudian dilakukan dengan terang-terangan.
Kaum kafir Quraisy yang sejak semula memusuhi Nabi semakin gencar melakukan desakan. Intimidasi terjadi setiap
waktu. Namun, saat Nabi perlu dukungan, datanglah masa sulit. Sang istri, Siti Khadijah, wafat. Padahal Siti Khadij
ah menjadi salah satu motivator bagi Nabi dalam menyebarkan Islam.
Orang-orang yang membantu perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah
Ada satu sahabat yang sangat ingin sekali menemani perjalanan hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. S
ahabat yang menemani Nabi Muhammad hijrah ke Madinah itu adalah Abu Bakar As Shiddiq.
Dikutip dari buku, "Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1" yang ditulis oleh Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisy
am Al-Muafiri, Ibu Ishaq mengatakan bahwa Abu Bakar seringkali meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berh
ijrah ke Madinah. Abu Bakar pun bahkan telah membeli dua ekor unta, sebagai kendaraan untuk persiapan berhijrah.
Dua ekor unta itu kemudian ia pelihara di rumahnya, sembari menunggu waktunya tiba.
Kabar dan Persiapan Abu Bakar r.a untuk hijrah Bersama Rasulullah ke Madinah
Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Rasulullah biasanya datang ke rumah Abu Bakar di
waktu sore atau pagi. Pada hari Allah mengizinkan dan memerintahkan beliau untuk berhijrah, beliau datang pada te
ngah hari." Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah ke rumahnya terkejut dan berkata, "Ya Rasulullah, e
ngkau tidak datang di waktu seperti ini melainkan untuk sesuatu yang penting." Kala itu di dalam rumah Abu Ba
kar hanya ada kedua anaknya, yaitu Aisyah dan saudarinya Asma' binti Abu Bakar. Rasulullah bersabda, "Sesun
gguhnya Allah telah mengizinkanku keluar dari Mekkah untuk berhijrah." Aisyah berkata, "Demi Allah, aku bel
um pernah melihat orang menangis karena gembira, saat itu aku melihat pada Abu Bakar." Abu Bakar bertanya
kepada Rasulullah, "Apa aku boleh menemanimu ya Rasulullah? Rasulullah pun menjawab, "Engkau boleh mene
maniku." Abu Bakar langsung berkata, "Ya Nabi Allah, sesungguhnya aku telah mempersiapkan dua ekor unta
untuk berhijrah, silakan engkau ambil." Rasulullah lalu mengambilnya, namun tidak secara cuma-cuma melaink
an membelinya dari Abu Bakar. Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menyewa Abdullah bin Uraiqith seorang d
ari Bani Ad-Dail bin Bakr dan ibunya yang berasal dari Bani Sahm bin Amr seorang musyrik, yang akan menjadi pe
tunjuk jalan bagi mereka.
Akhirnya, Rasulullah dan Abu Bakar menyerahkan unta tersebut kepadanya sampai hari yang telah ditentukan oleh k
eduanya.
Kedatangan Rasulullah dan Abu Bakar disambut baik oleh Penduduk Madinah
Kaum muslimin di Madinah yang telah mendengar keberangkatan Abu Bakar dan Rasulullah dari Mekkah ke Madin
ah merasa sangat gembira. Setiap hari mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad dan Abu Bakar.
Dikutip dari buku bertajuk "Kisah Teladan Sepanjang Zaman: Rasullullah dan Para Sahabat" karya Syaikh Muhamm
ad Yusuf Rah.a.,orang yang pertama kali melihat kedatangan Rasulullah adalah seorang Yahudi. Pada saat itu orang
Yahudi tersebut melihat kedatangan mereka dari atap rumahnya, setelah itu ia langsung berteriak keras memanggil p
enduduk Madinah untuk memberitahukan mengenai kedatangan Rasulullah dan Abu Bakar.
Penduduk Madinah pun segera keluar dan pergi ke batas kota untuk menyambut kedatangan mereka. Namun,orang-
orang belum pernah melihat wujud dari Rasulullah. Pada saat itu kaum Anshar langsung mendatangi dan menyalami
Abu Bakar, karena mereka mengira Abu bakar adalah Rasulullah. Rasulullah ketika itu sedang duduk berteduh.
Suatu ketika tempat yang diteduhi Rasulullah terkena terik matahari, kemudian Abu Bakar pun langsung berdiri dan
menaungi Rasulullah dengan kain sorbanya. Di saat itulah orang-orang kaum Anshar tersebut, baru mengetahui dan
menyadari bahwa ternyata orang yang sedang duduk itu adalah Rasulullah.
Al Baihaqi telah meriwayatkan dalam Al-Bidayah: 3/197, dari Ibu Aisyah mengatakan, "Ketika Rasulullah dan Abu
Bakar tiba di kota Madinah, saking bahagianya penduduk di sana banyak kaum wanita dan anak-anak membacakan s
yair:
"Telah muncul bulan purnama ke atas kami yang datang dari bukit, Tsaniyatil Wada', wajib bersyukur atas kami dan
atas ajakanya kepada Allah."
Setibanya di Madinah, bertepatan dengan hari Senin bulan Rabi'ul Wal Rasulullah tinggal di kediaman Bani Amir bi
n Auf. Selama di sana, beliau membangun masjid di Quba. Beliau menjadi orang yang meletakan batu pertama untu
k pembangunan masjid Quba, yang dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah
2. Pemberdayaan perempuan
Salah satu pelajaran hijrah yang paling tidak banyak diketahui adalah partisipasi perempuan. Perempuan dalam sejar
ah awal Islam bukanlah saksi yang pasif.
Sebaliknya, mereka adalah peserta aktif bahkan juga memiliki andil besar. Dan tanpa peran ganda wanita ini, kita tid
ak akan memiliki pengetahuan tentang fase sejarah Islam ini karena sebagian besar laporan ini berasal dari 'Aisyah d
an Ummu Salamah.
3. Ukhuwah Islamiyah
Setibanya di Madinah, Nabi ditantang untuk menyelesaikan masalah muhajirin yang datang ke Madinah dengan tang
an kosong. Kemudian Nabi bisa mempersatukan muhajirin dan ansor sehingga terjalin persaudaraan. Dia melakukan
nya untuk memastikan bahwa para muhajirin diperlakukan seperti saudara sedarah sampai mereka mampu berdiri di
atas kaki mereka sendiri.
4. Pembangunan institusi
Nabi SAW meletakkan dasar bagi lembaga-lembaga Islam dimulai dengan masjid. Ini kemudian menjadi model untu
k kota-kota Islam masa depan di mana masjid berada di pusatnya dan permukiman serta pelayanan diorganisir di sek
itar masjid. Masjid bukan hanya tempat ibadah; melainkan menjadi pusat pendidikan, dan pusat kegiatan; sosial dan
budaya dan lainnya.