Anda di halaman 1dari 2

TUGAS DARING KELAS 4B

Rabu, 29 November 2023

KISAH HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE MADINAH

1. Sejarah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah


Kota Madinah yang dulunya bernama Yatsrib berlokasi di sebelah utara kota Makkah dengan jarak
kurang lebih 450,4 km. Yatsrib didominasi oleh suku Bani Qaylah yang kemudian terpecah menjadi 2
faksi berseberangan, yakni Aus dan Khazraj. Peristiwa hijrah ke Madinah berlangsung pada musim
panas 622 Masehi. Proses hijrah dilakukan dengan diam-diam, secara sendiri-sendiri atau kelompok
kecil. Lambat laun, tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang masih berada di Makkah. Kemudian
keduanya memulai perjalanan ke Madinah dengan perencanaan yang matang agar terhindar dari kaum
Quraisy. Namun, perjalanan Rasulullah tidaklah mudah karena adanya hadangan dari kaum Quraisy
yang berupaya membunuh Rasul. Bahkan, setiap kabilah mengajukan pemuda tangkas bersenjata untuk
membunuh Rasul. Kemudian Rasul menemui Abu Bakar dan menyusun rencana keberangkatan. Ali bin
Abi Thalib bertugas tinggal di Makkah untuk mendiami rumah Rasulullah. Saat fajar tiba, mereka baru
menyadari bahwa orang yang berbaring di kamar Rasul adalah Ali bin Abi Thalib. Sementara itu, Rasul
dan Abu Bakar sudah keluar dari Makkah pada malam penyergapan. Perjalanan Rasul ke Madinah
melewati rute dan waktu yang tidak seperti umumnya perjalanan. Mereka tidak langsung bergegas ke
Yatsrib, tetapi arah selatan menuju gua di Gunung Tsur. Rasul dan Abu Bakar berada di dalam gua
selama tiga hari. Abdullah dan Asma’ (putra dan putri Abu Bakar) membantu memberikan informasi
dan membawakan keperluan serta makanan untuk Rasul dan Abu Bakar. Selama proses perjalanan
hijrah ini terdapat berbagai mukjizat yang menunjukkan luar biasanya pertolongan Allah. Mukjizat yang
Allah kirimkan meliputi adanya sarang laba-laba di depan gua sehingga mengecoh para pemburu Rasul,
hinggapnya burung dan tumbuhnya pohon yang menyamarkan keberadaan Rasul bersama Abu Bakar.
2. Penyebab Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Madinah
Keputusan Nabi Muhammad untuk hirah ke Madinah tidaklah datang begitu saja. Ada sebab-sebab
tertentu yang pada akhirnya membuat Rasulullah memutuskan hijrah ke Madinah sebagaimana yang
Allah perintahkan. Berikut ini beberapa peristiwa yang menjadi sebab pendorong hijrah Rasul ke
Madinah:
a. Dakwah Rasulullah di Makkah kurang berkembang karena penolakan orang kafir Quraisy.
b. Peristiwa Baiat ‘Aqabah serta permintaan penduduk Madinah agar Nabi Muhammad tinggal
bersama mereka dan akan membantu untuk berdakwah.
c. Perintah Allah untuk berhijrah sudah turun kepada Nabi Muhammad.

3. Hikmah Hijrah Nabi Muhammad SAW


Peristiwa hijrah ke Madinah mengandung nilai sejarah yang amat berdampak terhadap perjalanan
dakwah Islam dan kehidupan kaum muslim. Banyak sekali hikmah dari peristiwa hijrah ke Madinah.
Salah satunya adalah perkembangan pesat agama Islam sejak memutuskan hijrah ke Madinah. Berikut
ini pelajaran dan hikmah peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah yang dilakukan Rasulullah:
a. Pertolongan Allah
Ketika Rasulullah dan Abu Bakar merencanakan perjalanan ke Madinah, terdapat berbagai
pertolongan Allah yang sungguh luar biasa. Perencanaan matang yang disusun oleh Rasulullah
dan Abu Bakar dibersamai dengan memasrahkan diri kepada Allah secara penuh. Keyakinan
dan kepercayaan keduanya pada Allah terbukti dengan dikirimnya pertolongan demi
pertolongan selama perjalanan berlangsung. Oleh karena itu, hendaknya setiap muslim mampu
menempatkan usaha dan kepasrahan kepada Allah dalam menghadapi setiap peristiwa.
b. Nilai Perjuangan dalam Hijrah
Abu Bakar memberikan hadiah unta kepada Rasulullah, tetapi ditolak. Padahal sebelumnya
Rasulullah menerima hadiah-hadiah. Bahkan Rasulullah juga menganjurkan untuk saling
bertukar hadiah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa seseorang harus dapat memberikan segala
yang dimiliki hingga cita-cita perjuangan Islam tercapai. Sikap Rasulullah turut menunjukkan
bahwa perjuangan Islam tidak boleh disertai dengan niatan untuk menanti imbalan apa pun itu
bentuknya.
c. Kekuatan Umat Islam
Peristiwa hijrah ini didukung oleh seluruh umat Islam masa awal dari beragam kelompok.
Mulai dari kelompok laki-laki dewasa seperti Abu Bakar dan ‘Amir bin Fuhairah, kelompok
pemuda meliputi Abdullah putra Abu Bakar, kelompok remaja diwakili oleh Ai bin Abi Thalib,
hingga kelompok perempuan, yakni Asma’, putri Abu Bakar. Pelajaran atau hikmah dari
beragam kelompok yang turut hadir dalam perjuangan Islam ini adalah perlunya keterlibatan
berbagai kelompok dalam upaya mencapai cita-cita bersama. Kekuatan Islam dapat diperoleh
dengan bersatunya umat Islam untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai