PENDAHULUAN
1
gelombang perpindahan mereka yang utama terjadi akibat pengusiran oleh
Kaisar Hardian (Kaisar Romawi) pada tahun 135 M.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah dakwah yang dilakukan nbi muhammad saw selama
di madinah.
2
2. mengetahui strategi yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam
berdakah di Madinah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
tempat tidurnya supaya orang-orang Quraisy tidak mencurigai kepergiannya.
Sesungguhnya mereka selalu mengamat-amati semua gerakan Rasulullah dari
celah-celah kubah untuk menyelidiki keberadaannya pada malam itu.
Kemudian Rasulullah SAW menyelimuti sahabat Ali dengan kain
burdahnya, lalu ia keluarmelewati para pemuda Quraisy yang berada di luar pintu
rumahnya seraya membacakanfirmannya:
Artinya : “Dan kami adakan dihadapan mereka dinding Dan di belakang mereka
dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat
melihat”. (Qs. 36 Yasin:9)
Allah menimpakan kepada mereka rasa kantuk yang sangat. Akhirnya
mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari mereka yang melihat
kepergian rasulullah.Rasulullah SAW terus berjalan tanpa menoleh hingga
bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah dijanjikan, lalu keduanya
melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur. Kemudian mereka berdua
bersembunyi di dalamnya. Tatkala orang-orang musyrik mengetahui bahwa tipu
muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa mereka semalaman hanya
mengawasi Ali Bin Abu Thalib, bukannya Muhammad Bin Abdullah, maka
kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu mereka mengutus orang-orangnya
ke segala penjuru. Mereka menyediakan hadiah yang besar bagi orang yang dapat
menangkap Muhammad atau menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal
Rasulullah telah sampai di Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya
seorang dari mereka mau melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan
melihat orang yang mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena
khawatir akan diketahui mereka. Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda
kepadanya seraya mengucapkan firmanNya:
Artinya : “Janganlah engkau bersedih hati karena sesungguhnya Allah beserta
kita”. (Qs. At -Taubah:40)
Allah memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada
seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya musuh
5
bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf, memustahilkan
orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua tersebut. Rasulullah SAW dan
sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama 3 malam hingga pencarian
mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar, anak sahabat Abu Bakar, sebelum
peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan dengan orang-orang
Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan berpengalaman. Bila malam hari
hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia meninggalkan Rasulullah SAW dan
sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi harinya ia menampakan dirinya di mata
orang-orang Quraisy sehingga mereka menduga bahwa dia bermalam bersama
mereka. Ia selalu mengintai gerak-gerik orang Quraisy dan menyadap semua
rencana orang Quraisy. Kemudian ia berangkat menuju tempat Rasulullah SAW
dan sahabat Abu Bakar berada bila malam telah pekat untuk menyampaikan berita
yang telah diperolehnya itu. Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat
menuju ke arah tempat Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada dengan
membawa domba-domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu Bakar
berangkat meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir
mengikuti jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah
terhapus oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti,
Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat
3 malam. Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan
kendaraan mereka berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk
melakukan tugas sesuai dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah SAW
dan sahabat Abu Bakar beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai. Akan
tetapi, di tengah jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang
memburu mereka. Sebelumnya Suraqah telah di datangi utusan dari orang-orang
musyrik kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy
telah menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rasulullah dan Abu Bakar bagi
siapa saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu
Suraqah sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-
tiba datanglah sesorang dari Bani Mudlajyang langsung berdiri di hadapan mereka
yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,”Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi telah
6
melihat titik hitam di daerah pantai. Aku yakinbahwa titik hitam tersebut
Muhammad dan sahabatnya”.
Setelah diam sesaat diantara kaumnya, Suraqah bangkit, lalu ia menaiki
kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai hingga ia dekat dengan
Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia mendekat, ternyata
kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia menaiki kembali mengejar
Rasulullah saw hingga ia sempat mendengarkan bacaan Al-Qur`an Rasulullah
SAW. Rasulullah saw tidak pernah menengok kebelakang, tetapi sahabat Abu
Bakar sering menengok kebelakang. Kaki depan kuda Suraqah masuk ke dalam
pasir hingga batas lututnya, Suraqah terjungkal jatuh. Lalu ia kembali menghardik
kudanya supaya bangkit, tetapi ketika kaki depan kudanya hendak tercabut dari
pasir, tiba-tiba keluarlah dari dalamnya debu yang pekat sekali hingga
membumbung ke langit. Debu tampak bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah
bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka, bahkan kini perasaan takut merayap
kedalamnya dirinya. Segera ia berseru meminta perlindungan Rasulullah SAW
dan sahabat Abu Bakar. Mereka menghentikan kendaraannya hingga Suraqah
datang kepada mereka. Suraqah merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh
Rasulullah ini pasti akan mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan
bekal dan harta bendanya kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau
mengambil sesuatu apapun daripadanya, bahkan mereka berdua berkata,
“Sekarang pergilah engkau dari kami.”
7
tampak dan terkadang tidak karena tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang
Yahudi itu berseru sekuat suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan
kalian yang sedang kalian tunggu-tunggu telah datang.” Mereka bergegas
mengambil senjata masing-masing, lalu berangkat ke daerah Harrah menyambut
kedatangan Rasulullah SAW.
8
menegaskan keharusan untuk saling membantu dan menolong di antara
sesama muslim. Rasulullah saw. tidak hanya menganjurkan umatnya untuk
bersikap peduli terhadap sesama, tetapi memberi contoh. Rasulullah saw.
adalah seorang yang berhati lembut dan penyayang terhadap anak yatim dan
sesama.
2. Menempatkan Diri sebagai Teladan
Rasulullah merupakan suri teladan yang diutus oleh Allah sebagai uswatun
hasanah bagi umat manusia. Banyak orang yang tertarik untuk memeluk
Islam setelah mengetahui kepribadian Rasulullah saw.
3. Membiasakan Musyawarah dalam Menyelesaikan Masalah
Musyawarah telah menjadi kebiasaan Rasulullah untuk menyelesaikan
berbagai persoalan umat. Ketika menghadapi persoalan dan tidak mendapat
wahyu dari Allah Swt. Rasulullah saw. selalu meminta pertimbangan dan
masukan dari para sahabat. Misalnya, dalam menghadapi perang Khandak
Rasulullah saw. bermusyawarah dengan sahabat tentang strategi menghadapi
musuh.
4. Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keadilan
Rasulullah memberi contoh yang baik dengan selalu menjunjung tinggi nilai-
nilai keadilan kepada siapa saja. Keadilan menjadi hak bagi siapa saja, tidak
pandang bulu. Dalam salah satu hadis dijelaskan bahwa, ”Jika Fatimah
mencuri, akan saya potong tangannya.” HR bukhari
5. Berdakwah dimulai dan diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak
orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka
terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam
dan mengamalkan ajarannya.
6. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah
SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 125.
9
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl/16:125)
7. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya.
Dalil wajibnya: Al-Qur’an Surah Ali ‘Imrãn, 3: 104,
10
fitnah-memfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad dengan sesuatu
yang tidak kami ingini, Melaksanakan apa yang Allah perintahkan, dan
Meninggalkan apa yang Allah larang.” Orang-orang Madinah yang
masuk Islam itu dengan mudah karena sudah pernah mendengar ajaran Taurat
dari kaum Yahudi, yaitu tentang hari kebangkitan, balasan terhadap perbuatan
manusia, dan nabi yang terakhir. Perjanjian Aqabah II berlangsung satu tahun
kemudian atau pada abad ke 622 M. Pada saat itu ada 73 orang pria dan 2
orang wanita dari suku Khazraj menghadap Rasulullah pada waku tengah
malam, kali ini mereka menyarankan agar Rasulullah hijrah ke Madinah.
Baiatul Aqabah II berisi kesanggupan mereka untuk masuk Islam dan
kemudian berjanji :
1. Akan selalu mendengar dan menaati Nabi Muhammad saw;
2. Menafkahkan harta, baik dalam keadaan mudah maupun sulit;
3. Melakukan amar makruf nahi mungkar (Sebuah frasa dalam bahasa
Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau
menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi
masyarakat);
4. Tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir;
5. Melindungi Nabi Muhammad SAW, dan menjamin keamanan beliau
sebagaimana membela dan melindungi keluarga mereka sendiri hingga
titik darah penghabisan.
Mendirikan masjid, hal ini merupakan usaha pertama nabi yang sangat
penting dalam pembinaan masyarakat yaitu sebagai tempat beribadah kepada
Allah, tempat Rasulullah manyampaikan ajaran-ajaran beliau dari wahyu
Allah yang baru diterima. Masjid ini juga tempat para sahabat
bermusyawarah atau menanyakan suatu masalah kepada Rasululah dan juga
berfungsi sebagai tempat menerima tamu dari negeri lain. Selain fungsi diatas
masih terdapat lagi fungsi mendirikan masjid lainnya, yaitu
11
1. Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah,
dan akhlak, Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya shalat lima
waktu, shalat jum’at, shalat Tarawih, shalat Idul Fitri, dan Idul
Adha. (lihat Q.S. Al-Jinn, 73: 18)
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah Saw di Madinah ialah
Masjid Quba pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi, yang berjarak -+ 5 km,
sebelah Barat Daya Madinah. Masjid Quba dulunya berdiri di atas kebun
kurma dengan luas 1200 meter persegi. Setelah direnovasi, luasnya sekitar
5.860 meter persegi dan dapat menampung 20 ribu jemaah. Masjid Quba
memiliki 19 pintu dengan 3 pintu utama. Dua pintu untuk masuk jemaah laki-
laki, satu pintu lainnya untuk masuk jemaah perempuan. Allah SWT memuji
masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan
penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
12
Artinya : “Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid
Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad)
bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin
membersihkan diri”At Taubah, 108).
Masjid yang kedua di bangun oleh Nabi adalah Masjid Nabawi, Masjid
dibangun oleh Nabi Muhammad pada 622 M setelah kedatangannya di
kota Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Muhammad.
tiba di Madinah, ialah di tempat unta tunggangan Nabi. menghentikan
perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran
buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang
kemudian dibeli oleh Muhammad untuk dibangunkan masjid dan tempat
kediaman dia. dulunya Bangunan masjid sebenarnya di bangun tanpa atap.
Masjid pada saat itu dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat, majelis,
dan sekolah agama. Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m,
dengan tinggi atap sekitar 3,5 m . Muhammad turut membangunnya dengan
tangannya sendiri, bersama-sama dengan para sahabat dan kaum muslimin.
Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah liat yang
diketuk ketuk, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang
penopangnya dari batang kurma. Tingginya mencapai 3,60 meter (11,8 ft).
Tiga pintu masjid yaitu Bab-al-Rahmah ke selatan, Bab-al-Jibril ke barat dan
Babal-Nisa ke timur. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama
sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di
waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
13
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi.
Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan
masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang
digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki
rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para
penghuni teras masjid.
Setelah masjid nabawi dan masjid quba dibangun kemudian umat islam turut-
turut membangun beberapa masjid Jumu’ah (tempat pertama Rasulullah
melaksanakan shalat jumat), Masjid Gamamah (tempat pertama kali
dilaksanakan shalat hari raya Islam), Masjid Bani Quraizah, Masjid Salman,
Masjid Ali.
14
surga dengan selamat”. (HR. ad-Darimi). Para sahabat yang dipersaudarakan,
antara lain :
1. Abu Bakar as-Siddiq dengan Kharijah Bin Zuhair;
2. Umar Bin Khattab dengan Itban bin Malik
3. Utsman bin Affan dengan Aus bin Tsabit;
4. Zubair bin Awwam dengan Salamah bin Salamah;
5. Salman al-Farisi dengan Abu Darda‟.
Tujuan mempersaudarakan mereka adalah agar satu sama lain saling
tolong menolong, yang mampu menolong yang kekurangan, serta untuk
menyelapkan rasa asing pada diri sahabat-sahabat Muhajirin di kota Madinah.
15
Semangat hijrah yang dilanjutkan dengan spirit untuk membangun
persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Pada kenyatannya berhasil menjadikan
umat Islam sebagai kekuatan yang luar biasa dan diperhitungkan oleh
siapapun, maka jika mengamati fenomena ini dapat ditarik kesimpulan,
bahwa relasi antara hijrah dan pembangunan normal ukhuwah Islamiyah
bagaikan dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan, keduanya akan saling
bersinergi dan menopang satu dengan lainya.
16
membantu mereka mengadakan perlawanan terhadap masyarakat
Madinah.
d. Orang Islam, Yahudi, dan seluruh warga Madinah yang lain bebas
memeluk agama dan keyakinan masing-masing dan mereka dijamin
kebebasannya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing. Tidak seorang pun yang diperkenankan
mencampuri urusan agama lain.
e. Utusan pribadi atau perseorangan, atau perkara-perkara kecil kelompok
nonmuslim tidak harus melibatkan pihak-pihak lain secara keseluruhan.
f. Setiap bentuk penindasan dilarang.
g. Mulai hari ini segala bentuk pertumpahan darah, pembunuhan, dan
penganiayaan diharamkan di seluruh negeri Madinah.
h. Muhammad Rasulullah menjadi pemimpin Madinah dan memegang
kekuasaan peradilan yang tertinggi.
Terbentuknya Piagam Madinah yang diprakarsai oleh Rasulullah saw.
menjadi dasar kehidupan bernegara, yaitu negara Madinah. Rasulullah saw.
bukan hanya sebagai pemuka agama tetapi juga seorang negarawan yang
andal. Dalam Piagam Madinah ini tercermin toleransi yang tinggi antara umat
Islam dengan pemeluk agama lain. Penduduk Madinah menghormati
perbedaan keyakinan yang mereka anut. Kebebasan untuk beribadah sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing juga tercermin dalam Piagam
Madinah. Umat Islam dan pemeluk agama lain bertoleransi dalam bidang
muamalah. Mereka bersatu padu untuk menjaga kedaulatan dan keamanan
negara Madinah.
17
meladeni ajakan berperang. Peperangan yang dilakukan oleh umat Islam pada
masa Rasulullah antara lain sebagai berikut :
18
masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan
kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga. Tidak lama setelah perang
Badar, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan suku Badui
yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi SAW karenan
melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja
kekuatan semata. Sesudah perang Badar, Nabi SAW juga menyerang Bani
Qainuqa, suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan orang-orang Mekah.
Nabi SAW lalu mengusir kaum Yahudi itu ke Suriah.
19
melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang tadinya
sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak-poranda dan
tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur,
bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70
orang pejuang Islam syahid di medan laga. Pengkhianatan Abdullah ibn Ubay
dan pasukan Yahudi diganjar dengan tindakan tegas. BaniNadir, satu dari dua
suku Yahudi di Madinah yang berkomplot dengan Abdullah ibn Ubay, diusir
keluar kota. Kebanyakan mereka mengungsi ke Khaibar. Sedangkan suku
Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah, Masih tetap di Madinah.
20
Artinya: “Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang Keadaan
mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh Keuntungan
apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan.
Dan adalah Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. Dan Dia menurunkan
orang-orang ahli kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-
golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia
memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka.sebahagian mereka kamu
bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.” (Q.S. Al-Ahzâb: 25-26)
Selain perang diatas masih terdapat beberapa perang lagi yang terjadi di
antaranya, perang hunain (kaum muslimin melawan kaum Badui dari suku
Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630 M atau 8 H) dan perang tabuk (yang
terjadi pada 9 H atau 630).
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-
Ahzab/33:21)
21
dakwah Rasulullah SAW dengan santun, lemah lembut ini banyak
mengandung simpati, sehingga banyak diikuti oleh masyarakat.
2.2.2.9.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa
dakwah Rasulullah SAW periode Madinah itu merupakan dakwah lanjutan yang
dilakukan Rasulullah SAW pada saat beliau hijrah dari kota Mekah ke kota
Madinah. Dimana dalam periode Madinah ini, pengembangan Islam lebih
ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial
kemasyarakatan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah kami dimasa yang
akan datang.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Quba
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Nabawi
3. http://walpaperhd99.blogspot.com/2016/12/5-strategi-dakwah-rasulullah-
di-madinah.html
4. https://news.detik.com/berita/d-3304371/sejarah-dan-keutamaan-salat-
di-masjid-quba
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Bai%27at_%27Aqabah_Pertama
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Bai%27at_%27Aqabah_Kedua
7. https://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/khazanah/16/04/26/o6838y394-rasulullah-persaudarakan-dua-
kaum-yang-sempat-saling-bunuh
8. https://www.academia.edu/8343617/MAKALAH_DAKWAH_NABI_MU
HAMMAD_SAW_PERIODE_MADINAH
9. https://www.academia.edu/14901330/MAKALAH_DAKWAH_NABI_M
UHAMMAD_SAW_MADINAH
10. https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2014/11/15/33214/piag
am-madinah-konstitusi-tertulis-pertama-di-dunia-1.html
11. https://www.academia.edu/34661344/STRATEGI_DAN_KETELADANA
N_DAKWAH_NABI_MUHAMMAD_SAW_DI_MADINAH
12. https://denisatria13.wordpress.com/sejarah-islam/sejarah-dakwah-
rasulallah-di-madinah/
13. https://www.bacaanmadani.com/2017/02/strategi-dakwah-rasulullah-
saw-periode.html
14. https://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Madinah
24