Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Alhamdulillah,
Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada kami berupa kesehatan dan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa sholawat serta
salam kami haturkan kepada nabi kita Muhammad SAW, semoga kelak kita
mendapat syafaatnya di hari akhir. Amiinn ya Robbal Alamin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah peradaban Islam di zaman Rasulullah?
C. Tujuan
1. Untuk sejarah peradaban Islam di zaman Rasulullah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
113 artikel
kuat dibidang ekonomi. Peperangan antara suku Aus dan Khazraj
dinamakan perang Bu’as yang terjadi pada tahun 618 M. Setelah
itu, mereka sadar akibat dari permusuhan mereka, dan keduanya
berdamai.
Suku Khazraj pergi ke Makkah dan pada saat itu Nabi saw.
mengunjuingi kemah mereka. Di sana beliau memperkenalkan
Islam dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah SWT.
Dan mereka menerima dan berjanji akan menyebarkan Islam di
Yastrib, dikarenakan sebelumnya mereka sudah mendengar ajaran
taurat dari kaum Yahudi dan hal itu tidak asing bagi mereka.
Kondisi di Madinah sangat berbeda jika dibandingkan
dengan kota Makkah, karena penduduk di Madinah lebih merespon
dengan baik apa yang disampaikan Rasulullah. Di kota ini, Nabi
saw.dan Islam sudah dikenal sebelum Rasulullah ke sana, karena
suku Khazraj sudah menyebarkan Islam di sana.
Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, agama Islam
berkembang dengan baik karena penduduk Yastrib berhaji ke
Makkah. Kemudian, Rasulullah memperintahkan para sahabat
untuk pindah ke Madinah dalam kurun waktu dua bulan dengan
jumlah 150 orang sudah meninggalkan kota Makkah untuk mencari
perlindungan di Yastrib.
Kabar bahwa Islam semakin berkembang sudah sampai
ketelinga kaum Quraisy , sehingga membuat gelisah dan khawatir.
Kemudian, mereka memikirkan bagaimana cara memberhentikan
dakwah beliau. Karena jika dibiarkan mereka takut akan
mengalami kehancuran bukan hanay dibidang agama saja, tapi
dibidang ekonomi juga karena Yastrib bekerjasama antara Makkah
dan Syam dalam apek perniagaan.
Dan menurut mereka jalan satu-satunya untuk
memberhentikan dakwah Nabi saw. adalah membunuhnya. Akan
tetapi, mereka bingung bagaimana caranya dan pasti keluarga tidak
tinggal diam, bahkan mereka akan membalasa siapa yang telah
membunuh Rasulullah. Kemudian Abu Lahab mengungkapkan
pendapatnya bagaimana masing-masing kabilah harus memilih
seorng pemuda yang akan membunuh bersama-sama. Dengan itu
semua kabilah bertanggungjawab atas kematian Nabi saw.
Pada malam harinya, Nabi saw. mengajak Abu Bakar untuk
hijrah ke Yastrib, karena beliau sudah tahu apa yang akan terjadi.
Dan beliau memerintah Ali bin Abi Thalib menepati tempat tidur
beliau, agar kaum musyrikin tahu bahwa beliau tidur. Dan mereka
tahu bahwa yang tidur bukan Nabi saw. akan tetapi Ali bin Abi
Thalib.
Pada malam 27 Shafar tahun ke-14 dari kenabian atau 12
September 622 M,2 Nabi saw hijrah dari Makkah ke Madinah
bertujuan untuk menyebarkan agama Islam menjadi lebih pesat.
Selama 13 tahun berdakwah di Makkah beliau sudah ssering
mengalami pertentangan, permusuhan, celaan, dan kekerasan.
Akan tetapi, di kota Madinah ini masyarakatnya lebih menrima
ajaran Rasulullah. Karena itu Islam lebih pesat di Madinah.
Peradapan atau kebudayaan pada masa Rasulullah saw.
yang paling dahsyat adalah perubahan sosial. Suatu perubahan
mendasar dari kobobrokan moral (jahiliyah) menuju moralitas
yang beradab. Menurut Ahmad Al-Husairy dalam karyanya, bahwa
kebudayaan masa Nabi saw. dilandasi dengan asas-asas yang
diciptakan beliau dan di bawah bimbingan Allah,3 diantarnya
sebagai berikut:
a) Perkembangan Masjid Nabawi
Sebelum masjid Nabawi dibangun, Rasulullah
menunggangi unta dan unta beliau berhenti disatu
titik. Dan kemudian Rasulullah membangun masjid
Nabawi ditempat tersebut. dalam proses
pembangunan beliau ikut serta dalam memindahkan
dan mengangkat batu-batu. Pada saat itu kiblat
2
116
3
116
dihadapkan di Baitul Maqdis. Dan masjid ini selesai
pada bulan Syawal bertepatan Rasulullah menikahi
Aisyah. Pada saat itu juga, Yastrib dikenal dengan
Madinatur Rasul atau Madinah Al-Munawwarah.
Fungsi masjid pada saat itu bukan hanya sebagai
tempat ibadah, akan tetapi sebagai tempat belajar,
memutuskan perkara, muamalah, dan perayaan.
b) Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Ansar
Dalam hal ini, Rasulullah mengukuhkan ikatan
persaudaraan antara dua golongan dan
mempersatukan kembali. Bahkan sekarang kedua
golongan tersebut, bagaikan saudara kandung yang
saling membantu dan apa yang dimiliki Ansar akan
disediakan penuh untuk Muhajirin.
c) Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum
Islam dan non-Islam
Di Madinah terdapat tiga golongan yaitu kaum
Muslimin, non Muslimin, orang-orang arab, dan
orang Yahudi. Di sini Rasulullah menerapkan
toleransi, menjaga keamanan, kedamian, dan saling
membantu.
d) Peletakan asas-asas Politik, Ekonomi, dan Sosial