Nama kelompok
Rayhan avriza akbar
Rahmad andhika dwi maghriba
Muhammad lingga pratama
Muhammad alfin syahidillah
A. Latar belakang
Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada kita semua
sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah kebenaran islam. Pada hakikatnya, dakwah bukan
hanya kewajiban Nabi ataupun para Rasul yang mempunyai amanah khusus untuk menyampaikan
setiap kebenaran dan ketauhidan Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap umat islam yang
mempercayai dan meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil Alamin. Sehingga, Islam
tidak hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai tinjauan yang akan mengantarkan kita
kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan salah satu media yang bisa kita gunakan untuk
menyampaikan risalah kebenaran islam ialah melalui dakwah.
Dakwah islamiyyah sudah dimulai saat pertama kali Nabi Muhammad menerima washilah ataupun
tanggung jawab untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan dan kejahiliyyahan hidup yang pada saat
itu telah mencapai klimaks kegelapan yang mencekam. Allah memerintahkan Rasulullah supaya
menyampaikan kebenaran risalah tentang keesaan Allah. Bukan hanya itu, Rasulullah diperintahkan
untuk mengenalkan aturan hidup yang jelas bagi umat manusia. Dan aturan-aturan hidup yang Allah
maksudkan adalah islam sebagai dinnullah yang termaktub dalam konsep wahyu berupa Al-qur’an.
Dan satu hal lagi, dakwah bukan saja kewajiban para ulama, melainkan kewajiban bagi setiap kaum
muslimin. Bukan hanya milik para umara, melainkan harus adanya kerja sama dari berbagai kalangan
untuk mensukseskan dakwah islamiyyah ini. Sehingga, di akhir zaman kelak kemenangan islam
benar-benar bisa dirasakan.
BAB II
Pembahasan
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan
mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat
dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin
Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan
bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari
kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin
Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar
bin Khattab (581-644 M). Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk
di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara
lain:
2. Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6
orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun
berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi
pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut
merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah
SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke
Yatsrib.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW
bermacam-macam antara lain:
· Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-
Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir
Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
· Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara
mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan
ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan
terhadap berhala.
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW
menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk
berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan.
Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah
normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun,
dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi. Akhirnya, Rasulullah SAW
menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin
Abu Thalib.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya
wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun
wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).
Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu negara yang merdeka dan
berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam,
bukan saja terhadap para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa
Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu,
bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan
agamanya.
Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu :
a. Perang Mut’ah
b. Perang Tabuk
c. Perang Badar
d. Perang Uhud
e. Perang Khandaq
f. Perang Hunain
Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah Masjid Nabawi di
Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong-royong oleh kaum Muhajirin dan Ansar, yang peletakan
batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat
dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni: Abu Bakar r.a., Umar bin Khatab r.a.,
Utsman bin Affan r.a. dan Ali bin Abu Thalib k.w.
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Dakwah adalah proses yang terus menerus akan dan harus dilakukan,
tidak hanya oleh Bani Umayah, melainkan semua umat islam senantiasa
melaksanakan dakwah sebagai sebuah kewajiban dalam menyampaikan
kebenaran islam yang sesungguhnya. Sampai sekarang pun ghiroh perjuangan
dakwah islamiyyah berada dalam setiap jiwa kaum muslimin. Karena mereka
yakin bahwasanya kebenaran tak akan pernah bisa terkalahkan oleh kebatilan,
jikalau timbul kebutuhan akan kebenaran itu sendiri di kalangan umat islam.
Dan satu hal lagi, dakwah bukan saja kewajiban para ulama, melainkan
kewajiban bagi setiap kaum muslimin. Bukan hanya milik para umaro,
melainkan harus adanya kerja sama dari berbagai kalangan untuk mensukseskan
dakwah islamiyyah ini. Sehingga, di akhir zaman kelak kemenangan islam
benar-benar bisa dirasakan.
Begitu pesat perjalanan dakwah yang telah dilakukan oleh kaum
muslimin, dan begitu banyak pula hambatan yang menerpa proses dakwah itu
sendiri. Tidak hanya dulu, bahkan sekarang pun banyak hambatan yang
menerjang umat islam untuk menyampaikan risalah islam yang kaafah.
Banyaknya para penentang dakwah islam, jangan kita jadikan sebagai
penghalang bagi kesuksesan dakwah kita melainkan harus kita jadikan sebagai
media atau alat untuk meningkatkan ghiroh perjuangan dakwah yang kita
lakukan.
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain, dengan
persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat
memberikan rasa aman dan tentram, persatuan dan saling menghormati antar
agama, menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah,
yang kaya dan miskin, emahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut
aturan Allah swt, memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin
hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia, Kita
mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia
maupun di akhirat, menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama
Islam dan terciptanya hubungan yang kondusif.
Daftar Pustaka
http://waralovelygaze.blogspot.com › ...
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH DAN MADINAH