Disusun oleh :
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho dari
Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peradaban Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW.” ini
dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Ida Afidah, Dra., M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah PAI/Sejarah
Peradaban Islam yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari
teman-teman maupun dosen, demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Islam secara bahasa berasal dari kata “ ”سلمyang memiliki pengertian selamat
dan damai. Sebagai sebuah agama, islam merupakan jalan bagi seluruh pemeluknya
untuk menemukan kebenaran dalam mengarungi kehidupan didunia ini. Tidak hanya
itu, kita meyakini bahwa islam adalah sebuah peradaban yang di dalamnya memiliki
komponen-komponen sebagaimana sebuah peradaban lain. Berkenaan dengan
persoalan sejarah, kita tahu bahwa sejarah adalah etalase peradaban manusia.
Didalamnya kita akan temukan berbagai peristiwa yang mewarnai, mempengaruhi
hingga “meledakan” perdaban makhluk Allah bernama manusia. Dan seperti yang
sering ditegaskan, bahwa sejarah akan selalu berulang. Setelah Rasulullah SAW.
wafat, kepemimpinan dalam Islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Umar bin Khatab Al-Faruq, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib).
Lalu setelah masa Khulafaur Rasyidin selesai, kekuasaan islam dilanjutkan oleh
Dinasti Umayah selama kurang lebih 90 tahun, dan setelah kekuasaan Bani Umayah
runtuh, kekuasaan islam dilanjutkan oleh Dinasti Abbasiyah.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi dakwah Rasulullah SAW dalam mengembangkan
masyarakat Mekah
2. Untuk mengetahui strategi dakwah Rasulullah SAW dalam mengembangkan
masyarakat Madinah
3. Untuk mengetahui profil Negara Madinah setelah kedatangan Nabi
Muhammad SAW
4. Untuk mengetahui sejarah perdamaian dan perang dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya:
5. Di dalam islam, kedudukan setiap umat islam sama di hadapan Allah SWT.
6. Nabi Muhammad SAW. Adalah seorang pemaaf, rendah hati dan tidak
pendendam.
1. Ciri-ciri dakwah Rasulullah SAW. Yaitu :
e. Hadapi secara tegas pihak yang pilihannya perang serta siapkan kekuatan
kesinambungan untuk menghadapi beberapa kemungkinan
g. Melalui surat, duta, rombongan, menerima utusan yang datang dan seterusnya
a. Membangun Masjid
1) Kaum Muslim dan kaum Yahudi hidup secara damai (bebas memeluk agama
masing-masing)
2) Jika salah satu diperangi musuh dari luar, maka mereka wajib membantu
pihak yang diserang
3) Kaum Muslim dan kaum Yahudi wajib saling menolong dan melaksanakan
kewajiban untuk kepentingan bersama
Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 6 Hijriah (628 M) pada saat Nabi Muhammad SAW dengan kaum
Muslim pergi ke Mekah untuk umrah, di tengah perjalanan mereka dihalangi oleh
kaum Quraisy yang akan melakukan peperangan, pasukan tersebut dipimpin oleh
Khalid bin Walid. Setelah diberikan penjelasan oleh Utsman bin Affan, lunaklah hati
mereka. Setelah mereka sampai di sebuah tempat bernama Hudaibiyahmereka
mengadakan perundingan yang disebut dengan perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini
dilakukan antara Nabi Muhammad sebagai wakil dari kaum Muslim dan Suhail bin
Amir sebagai utusan dari kaum Quraisy. Penulis perjanjian ini adalah Ali bin Abi
Thalib tempatnya di Hudaibiyah (antara Mekah dan Madinah). Isi perjanjian
Hudaibiyah antara lain :
1) Tahun ini kaum muslimin yang bersama rombongan Rasulullah harus
kembali ke Madinah dan tidak boleh meneruskan maksudnya ke kota
Mekah
3) Kaum Quraisy yang datang kepada Nabi Muhammad dan tidak seizin
walinya harus dikembalikan dan pengikut Nabi Muhammad yang
datang kepada kaum Quraisy tidak dikembalikan
Setelah dua tahun perjanjian Hudaibiyah, Bani Bakar dibantu kekuatan kafir
Quraisy menyerang Bani Khuzaah dan membantainya dan menjadikan tercorengnya
perjanjian Hudaibiyah. Kemudian Nabi Muhammad SWA. Mengirimkan utusan
kepada pemuka Quraisy dengan membawa perdamaian dan mengajukan usulan.
Usulannya sebagai berikut:
1) Orang Quraisy harus mengganti rugi terhadap para korban dari Bani
Khuzaah
2) Orang Quraisy Mekah harus menghentikan persekutuan mereka
dengan Bani Bakar
7) Sabar dan tabah bila menghadapi segala halangan dan rintangan serta
bersyukur bila diberi nikmat ataupun berkah.