PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Namun dewasa ini banyak generasi umat islam yang tidak mengetahui
bagaimana kejayaan dan perjuangan Rasulullah SAW dan para pendahulu islam
dalam menegakkan peradaban tersebut. Hal ini berakibat pada semakin jauhnya
pemahaman akan syariat islam pada generasi muda serta berkurangnya semangat
dalam menuntut ilmu dan penerapan sistem peradaban islam dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal peradaban islam saat zaman kekhalifahan Rasulullah dan
sahabatnya merupakan contoh kehidupan yang banyak memberikan kemaslahatan
baik bagi umat islam itu sendiri maupun penganut agama/kepercayaan lain.
Oleh karena itu penulis dalam makalah ini membahas tentang sejarah
perdabaan islam terutama pada awal masa Rasulullah SAW diutus menjadi
penerang jalan bagi kehidupan umat manusia
A. Rumusan Masalah
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain dari memenuhi salah satu tugas
mandiri mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yaitu:
1. Mengetahui dan memahami riwayat hidup dari Rasulullah Muhammad SAW
2. Mengetahui perjalanan Dakwah Rasulullah Muhammad SAW
3. Mengetahui Sejarah pemikiran ekonomi Islam pada masa pemerintahan Nabi
Muhammad SAW.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke dunia untuk
menunjukan jalan kebenaran bagi seluruh umat dimuka Bumi ini. Beliau
dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah
pada tahun Gajah dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di Madinah dalam usia 63
tahun. Nabi terlahir dari keluarga Bani Quraisy. Nama Muhammad artinya orang
yang terpuji. Nama ini diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib yang
merupakan salah satu pembesar suku Quraisy.Sebelum kelahiran Nabi, bangsa
Arab adalah bangsa Zahiliyah dimana umat nabi ketika itu terbiasa menyembah
patung-patung berhala, mabuk-mabukan, main judi, maksiat serta merendahkan
kaum wanita.
Pada usia 6 tahun beliau ditinggal oleh ibunya (Siti Aminah) sehingga beliau
menjadi seorang yatim piatu kemudian beliau ditinggal oleh kakeknya Abdul
Muthalib pada usia 8 tahun. Kehidupan Nabi sama seperti manusia pada
umumnya. Kehidupan yang beliau jalani dapat menjadi panutan seluruh umat
manusia. Semasa kecilbeliau sudah merasakan menggembalakan kambing dan
menjadi pedagang hingga ke Syam bersama pamannya Abu Thalib ketika
usianya 12 tahun.
Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku Quraisy. Dalam usia muda Muhammad hidup sebagai
penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui
kegiatan penggembalaan ini Beliau menemukan tempat untuk berpikir dan
merenung. Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya.
Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu
duniawi, sehingga ia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak
namanya, karena itu sejak muda ia sudah mendapat gelar al-amin, artinya orang
yang terpercaya. 2
1
Al Hafidz Abdul Gani Bin Abdul Wahid, “Sejarah Rasulullah SAW,” www.islamhouse.com, 2011,
https://d1.islamhouse.com/data/id/ih_books/single/id_the_brief_of_biography_of_the_messen
ger.pdf.
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 1st ed. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1993).
4
pertama yang masuk Islam dan banyak membantu Nabi dalam perjuangan
menyebarkan Islam. 3
2. Masa Kerasulan
3
Yatim.
4
Yatim.
dakwah seterusnya yang dilakukan Muhammad adalah menyeru masyarakat
umum secara terang-terangan.
Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk menggagalkan dakwah
Nabi.
Madinah terletak di daerah Hedzjaz bagian dari semenanjung arab yang terletak
diantara dataran tinggi Nejd dan daerah pantai Tihamah. Di daerah ini terdapat
tiga kota utama yaitu Ta’if, Makkah dan Madinah sendiri. Terletak 275 Km dari
laut merah, Madinah berada di sebuah lembah yang subur, di sebelah selatan kota
itu berbatasan dengan bukit air, di sebelah utara dengan bukit uhud dan sur, dan di
sebelah timur serta barat dengan gurun pasir (Harah). Apabila hujan turun lembah
itu menjadi tempat pertemuan aliran-aliran air yang berasal dari selatan dan
Harrah sebelah timur. Daerah ini juga memiliki ose-ose yang dapat dipergunakan
untuk lahan pertanian yang dapat menghasilkan sayur-mayur dan buah-buahan
seperti kurma, jeruk, pisang dan lain-lain. Karena itu penduduknya mayoritas
hidup dari bercocok tanam disamping berdagang dan berternak.
6
sunnah, Dar As-salam, dan Dar al-haram. Akan tetapi kota ini lebih dikenal
dengan Al-madinah al-Munawwarah. 5
Di kota ini terletak masjid “Nabawi” yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW
dan menjadi makam beliau dan para sahabatnya. Masjid itu merupakan salah satu
masjid yang paling utama bagi umat Islam setelah Masjidil haram di makkah dan
Masjidil Aqsa di Yerussalem. Keutamaannya dinyatakan oleh Rasullullah SAW
“shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu salat di masjid yang lain, kecuali di
masjidil haram. Beliau juga bersabda “ jangan bersusah payah akan perjalanan
kecuali ketiga masjid, masjidil haram, masjidku ini dan masjidil aqsa “
berdasarkan hadits – hadits tersbut kota Madinah selalu dikunjungi oleh umat
Islam yang melaksanakan ibadah haji atau ibadah umrah sebagai amal sunnah.
Sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah nama kota itu adalah Yatsrib,
dan diubah namannya menjadi Madinah al-munawwarah sejak Nabi Muhammad
dan orang-orang muslim makkah (Muhajirin) hijrah ke Madinah pada tanggal 22
September 622. Penduduk Yatsrib, sebelum kelahiran Islam terdiri dari dua suku
bangsa, yaitu bangsa arab dan bangsa yahudi. Semula daerah itu ditempati oleh
suku Amaliqah (Baidah, bangsa arab yang sudah punah) dan kemudian ditempati
oleh suku-suku arab lainnya. Secara bertahap kota itu menjadi berkembang dan
menjadi kota penting kedua setelah Makkah di tanah Hedzjaz setalah kehadiran
orang yahudi. Orang yahudi membangun permukiman pasa, dan benteng
pertahanan agar mereka terhidar dari gangguan orang badui yang hidup sebagai
nomad di sekitar Yatsrib 6
Di Yatsrib tidak pernah ada seorang pemimpin dan suatu pemerintahan atas
semua penduduk, yang ada adalah pemimpin-pemimpin suku yang memikirkan
kepentingan suku-sukunya masing-masing. Mereka saling bersaing dan berperang
untuk menanamkan pengaruh di masyarakat akibatnya diantara suku-suku yang
ada itu dapat terjadi permusuhan, bahkan peperangan.
5
Van Hoeve, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtisar Baru, 2001).
6
Hoeve.
Penduduk Yatsrib sebelum Islam terdiri dari dua suku bangsa yaitu arab dan
yahudi yang keduanya ini saling bermusuhan. Karena kegiatan dagang di Yatsrib
dikuasai atau berada di bawah kekuasaan yahudi. Waktu permusuhan dan
kebencian antara kaum yahudi dan arab semakin tajam, kaum yahudi melakukan
siasat memecah belah dengan melakukan intrik dan menyebarkan permusuhan
dan kebencian diantara suku Aus dan Khazraj. Siasat ini berhasil dengan baik, dan
mereka merebut kembali posisi kuat terutama dibidang ekonomi. Bahkan siasat
yahudi itu mendorong suku khazraj bersekutu dengan bani qainuqah (yahudi),
sedangkan suku aus bersekutu dengan bani quraizah dan bani nadir. Klimaks dari
permusuhan dua suku tersebut adalah perang Bu’as pada tahun 618 seusai perang
baik kaum aus maupun khazraj menyadari, akibat dari permusuhan mereka,
sehingga mereka berdamai.
Setelah kedua suku berdamai dan suku khazraj pergi ke Makkah, dan setelah di
Makkah Nabi Muhammad SAW menemui rombongan mereka pada sebuah
kemah. Beliau memperkanalkan Islam dan mengajak mereka agar bertauhid
kepada Allah SWT karena sebelumnya mereka telah mendengar ajaran taurat dari
kaum yahudi dan mereka tidak merasa asing lagi dengan ajaran Nabi maka
mereka menyatakan masuk Islam dan berjanji akan mengajak penduduk Yastrib
masuk Islam. Setibanya di Yatsrib meraka bercerita kepada penduduk tentang
Nabi Muhammad SAW, dan agama yang dibawanya serta mengajak mereka
masuk Islam. Sejak itu nama Nabi dan Islam menjadi bahan pembicaraan
masyarakat arab di Yatsrib . 7
Tahun 621 sebanyak 10 orang suku khazraj dan 2 orang suku aus menemui Nabi
SAW menyatakan dirinya masuk Islam, dan melakukan baiat kepada Nabi di
Aqabah (baiat aqabah pertama). Pada musim haji berikutnya 622, sebanyak 73
orang rombongan haji dari Yatsrib baik yang suku Islam maupun yang belum
mendatangi Nabi SAW untuk mengajak beliau hijrah ke Yatsrib. Pertemuan
diadakan di aqabah dan pada waktu itulah terjadi baiat aqabah kedua. Beberapa
bulan kemudian Nabi SAW bersama orang-orang mukmin Makkah hijrah ke
7
Hoeve.
8
Yatsrib sejak itu nama Yatsrib diganti al-madinah al-munawwarah. Hijrah
tersebut merupakan peristiwa penting dalam sejarah Madinah sehubungan dengan
pengembangan agama Islam. Karena penduduknya (kaum Anshari) bersedia
menerima Nabi dan para pengikutnya dan di kota itu Nabi medirikan masjid
nabawi.
Setelah Nabi hijrah ke Yatstrib, kedatangan Nabi dan umat Islam di Madinah
telah mengubah segalanya dan tak lama setelah hijrah, Nabi menyusun konstitusi
madinah. Dengan demikian madinah berubah menjadi negara dengan Nabi
sebagai kepala negara. Menjelang wafatnya Nabi SAW wilayah kekuasaan negara
Islam ini mencakup hampir seluruh wilayah Arabia dan Madinah merupakan ibu
kotanya .8
Dalam rangka mempekokoh masyarakat dan negara baru itu, ia segera meletakkan
dasar-dasar kehidupan masyarakat diantaranya terdapat tiga dasar yaitu:
a.Pembagunan masjid, selain tempat sholat, juga sebagai sarana penting untuk
mempersatukan kaum muslimin.
Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Selain tiga
dasar di atas, langkah awal yang ditempuh Rasullullah setelah resmi
mengendalikan Madinah adalah membangun kesatuan internal dengan
mempersaudarakan orang muhajirin dan anshar. Langkah ini dilakukan sejak awal
8
Soekama Karya, Ensiklopedi Mini Sejarah Dan Kebudayaan Islam (Jakarta: logos, 1996).
untuk menghindari terulangnya konflik lama diantara mereka. Dengan cara ini,
akan menutup munculnya ancaman yang akan merusak persatuan dan kesatuan
dalam tubuh umat Islam. Langkah politik ini sangat tepat untuk meredam efek
keratakan sosial yang ditimbulkan oleh berbagai manuver orang-orang yahudi dan
orang-orang munafik (hipokrif) yang berupaya menyulut api permusuhan antara
Aus dan Khazraj, antara muhajirin dan ansar.
Setelah itu Rasulullah juga berupaya menyatukan visi para pengikut Nabi dalam
rangka pembentukan sistem politik baru dan mempersekutukan seluruh
masyarakat Madinah, sementara itu agar bangunan kerukunan menjadi lebih kuat,
Rasulullah membuat konvensi dengan orang-orang yahudi. Dalam konteks ini
tampak kepiawaian Nabi dalam membangun sebuah sisem yang mengantisipasi
masa depan. Di Madinah, Nabi bersama semua elemen pendudukk Madinah
berhasil membentuk structur religio politics atau ”Negara Madinah”. Untuk
mengatur roda pemerintahan, semua elemen masyarakat Madinah secara bersama
menandatangani sebuah dokumen yang menggariskan ketentuan hidup bersama
yang kemudian lebih dikenal sebagai konstitusi atau Piagam Madinah (Mi’tsaq
Al-Madinah) (Zubaidi, 2007 : 195-196).
5. Piagam Madinah
10
bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kepada
Nabi mereka menceritakan keadaan Yatsrib, bahwa kehidupan di sana selalu
diresahkandengan permusuhan antar golongan dan antar suku, khususnya suku
Khajraj dan suku Aus, dan mereka mengharapkan semoga Allah mempersatukan
golongan-golongan dan suku-suku yang selalu bertikai itu melaluiperantaraan
Nabi Muhammad SAW.Kemudian mereka berjanji untuk mengajak penduduk
Yatsrib lainnya masuk Islam. Kesimpulannya adalah Piagam Madinah berisi
pernyataan bahwa warga Muslim dan Non Muslim Yatsrib (Madinah) adalah satu
bangsa, dan orang Yahudi dan Kristen, serta non-Muslim lainnya akan dilindungi
dari segala bentuk penistaan dan gangguan. Ada penekanan tentang kesamaan hak
antara Muslim dengan non-Muslim sebagai sesama warga negara. Dengan
demikian, jaringan relasional Islam telah meluas kepada non-Muslim yang
dirangkum dalam semangat tauhid yang meletakkan semua pada tingkatan yang
sama. 9
9
Ghufron Ibnu Mas’ud, “Sejarah Piagam Madinah,” 2019, https://islami.co/sejarah-piagam-
madinah/.
10
Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, 2nd ed. (Kediri: Pustaka Pelajar,
2010).
Sehingga produktivitas meningkat dan kerjasama semakin kuat, dan
menghasilkan pemerataan dengan tetap meningkatkan pendapatan per kapita.11
11
Chamid.
12
Chamid.
13
Chamid.
12
dalam jangka waktu yang relatif singkat. Karenanya, Rasulullah saw segera
meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat, yaitu:
a. Membangun Masjid sebagai Islamic Centre.
b. Menjalin Ukhwah Islamiyyah antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
c. Menjalin kedamaian dalam Negara.
d. Membangun pasar madinah.
e. Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya.
f. Membuat konstitusi Negara.
g. Menyusun sistem pertahanan Negara.
h. Meletakkan dasar-dasar keuangan Negara.
Tidaklah diragukan lagi bahwa Nabi Muhammad adalah pemikir dan aktivis
pertama ekonomi syariah. Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah Saw.
berakar dari prinsip-prinsip Qur’ani. Al-Qur’an yang merupakan sumber utama
ajaran Islam telah menetapkan berbagai aturan sebagai hidayah (petunjuk) bagi
umat manusia dalam aktivitas di setiap aspek kehidupannya, termasuk di bidang
ekonomi. Prinsip Islam yang paling mendasar adalah kekuasan tertinggi hanya
milik Allah semata dan manusia diciptakan sebagai khalifah-Nya di muka bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasulullah Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh isi dunia. Di zaman
beliau, dunia mendapatkan jalan terang dan kebenaran berupa Al-Qur’an dan
sunah Nabi. Peninggalan beliau ini terus terjaga hingga zaman Khulafaur
Rasyidin dan seterusnya hingga hari kiamat nanti.
B. Saran
Kami menyadari makalah ini tentunya belum sempurna. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya kemampuan kami.Oleh karena itu, kami selaku penulis
makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
14
DAFTAR PUSTAKA
Chamid, Nur. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. 2nd ed. Kediri: Pustaka
Pelajar, 2010.
Karya, Soekama. Ensiklopedi Mini Sejarah Dan Kebudayaan Islam. Jakarta: logos, 1996.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. 1st ed. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1993.