Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH ISLAM PADA ZAMAN NABI MUHAMMAD ‫ﷺ‬

MAKALAH

INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS

SEJARAH ISLAM

Oleh:

Cici Patda Sary

702332020015

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan

dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya

tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kemudian sholawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan

kita, Nabi besar Muhammad ‫ ﷺ‬yang merupakan suri tauladan bagi

kita semua. Nabi yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju

alam yang terang benerang.

Kemudian rasa terima kasih sebanyak-banyaknya bagi dosen, yang telah

memberikan saya ilmu sehingga dapat saya aplikasikan pada pembuatan

makalah ini. Ucapan terima kasih yang tidak kalah penting saya ucapkan kepada

para orang tua karena selalu memberikan kami doa restu sehingga bisa sampai

pada saat ini. Kepada para teman-teman saya, ucapan rasa terima kasih karena

sudah mensuport saya.

Saya sebagai penulis di dalam makalah ini tentu menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat

kesalahan. Untuk itu, saya mengharapkan kritk serta saran dari pembaca untuk

makalah ini agar nantinya bisa menjadi makalah yang jauh lebih baik lagi.

Watampone, 6 April 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................3

A. Latar Belakang..................................................................3

B. Rumusan Masalah.............................................................4

C. Tujuan Masalah................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................5

A. Riwayat Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.......................5

B. Fase Mekkah dan Fase Madinah.......................................7

C. Tujuan Dakwah Rasulullah.............................................12

BAB III PENUTUP.........................................................................14

A. Kesimpulan.....................................................................14

B. Saran...............................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar

Mekkah masih diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan. Yang

dikenal dengan istilah paganisme. Selain menyembah berhala, di kalangan

bangsa Arab ada pula yang menyembah agama Masehi (Nasrani), agama ini

dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu juga agama

Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan Madinah,

serta agama Majusi, yaitu agama orang-orang Persia.

Dalam berdakwah Nabi Muhammad tidak hanya menggunakan apek

kenabian dengan menggunakan tablig namun juga menggunakan strategi politik

dengan memunculkan aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan

persoalan. Seperti, dakwah di Mekkah yang terbagi menjadi dua yaitu dakwah

secara terbuka. Disini dapat kita lihat adanya strategi Nabi dalam menyeru umat

manusia untuk beribadah kepada Allah, walaupun dalam menjalankan perintah

Allah, Nabi mendapat banyak tantangan yang besar dari berbagai pihak namun

atas izin Allah segala hal yang dilakukan Nabi dapat berjalan lancar.

Semakin bertambah jumlah pengikut Nabi, semakin besar pula tantangan

yang harus dihadapi Nabi, mulai dari cara diplomatik di sertai bujuk rayu hingga

tindakan kekerasan di lacarkan orang-orang Quraisy untuk menghentikan

dakwah Nabi. Namun Nabi tetap pada pendiriannya untuk menyiarkan agama

Islam.

Sistem pemerintahan dan strategi politik Nabi dapat dilihat dari

terbentuknya negara Madinah. Di sini Islam semakin kuat dan berkembang

karena bersatunya visi misi masyarakat Islam. Perdabannya salah satunya yaitu
piagam Madinah. Melalui piagam Madinah Nabi Muhammad memperkenalkan

konsep negara ideal yang diwarnai dengan wawasan, tranparansi, partisipasi,

adanya konsep kebebasan dan tanggung jawab sosial politik secara bersama.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup dari Nabi Muhammad?

2. Apa saja yang ada dalam fase Mekkah dan fase Madinah?

3. Apa tujuan dari dakwah Rasulullah?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui riwayat hidup Nabi Muhammad

2. Untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk dalam fase Mekkah dan

fase Madinah

3. Untuk mengetahui tujuan dari dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah.


BAB II

PEMABAHSAN

A. Riwayat Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

1. Sebelum Masa Kerasulan (Kelahiran Nabi Muhamma)

Nabi Muhammad dilahirkan pada tahun gajah, tahun dimana ketika

pasukan gajah Mekkah untuk menghancurkan Ka’bah. Namun pasukan

Abraham menglami kehancuran. Peristiwa itu terjadi kira-kira pada tahun

570 M (12 Rabiul Awal). Nabi Muhammad dipercayakan oleh Halimah dari

suku BanuSa’ad untuk diasuh dan dibesarkan. Asuhan Halimah hingga Nabi

berusia 6 tahun.

Pada usia 6 tahun, Nabi Muhammad telah kehilangan kedua orang

tuanya. Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib kakek Nabi mengambil

tanggung jawab merawat Nabi. Namun dua tahun kemudian Abdul

Muthalib meninggal dunia karena rentan. Tanggung jawab selanjutnya

beralih kepada paman Nabi, Abu Thalib. Sang paman sangat disegani dan

dihormati dikalangan orang quraisy dan penduduk Mekkah secara

keseluruhan,tetapi dia misikn. Dalam usia muda, Nabi Muhammad hidup

sebagai penggemabala kambing keluarganya dan kambing pnduduk

Mekkah. Melalui kegiatan menggembala ini Nabi menemukan tempat untuk

berpikir dan merenung. Kegiatan ini membuatnya jauh dari segala nafsu

duniawi, sehingga dia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat

merusak namanya. Oleh karena itu sejak muda Nabi dijuluki al-amin (orang

yang terpercaya).

Bukan hanya dijuluki sebagai al-amin, Nabi juga adalah soerang yang

bijaksana. Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijkansanaan Nabi

Muhammad terjadi pada usianya yang ke 35 tahun. Waktu itu bangunan


ka’bah rusak berat. Perbaikan ka’bah dilakukan secara gotong royong.

Penduduk Mekkah membantu pekerjaan itu dengan suka rela. Tetapi pada

saat terkahir, ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan hajar

aswad di tempatnya semula, timbul perselisihan. Setiap suku berhak

melakukan tugas terkahir dan terhormat itu. Perselisihan semakin

memuncak namun, akhirnya para pemimpin quraisy sepakat bahwa orang

yang pertama masuk ka’bah melalaui pintu Shafa akan dijadikan hakim

untuk memutuskan perkara ini, ternyata orang yang pertama masuk adalah

Nabi Muhammad. Ia pun akhirnya dipercaya menjadi hakim. Ia pantas

membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu

meminta kepada seluruh kepala suku untuk memegang tepi kain dan

mengangkatya bersama-sama. Setelah sampai pada ketinggian tertentu, Nabi

Muhammad kemudian meletakkan batu itu pada tempat semula. Dengan

demikian perselisihan dapat diselesaikan dengan bijaksana dan semua

kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu.

Ketika Nabi Muhammad berusia 25 tahun, iang berangkat ke Siria

membawa barang dagangan seorang saudagar wanita kaya raya yang telah

lama menjanda, Khadijah. Dalam perdagangan ini, Nabi Muhammad

memperoleh laba yang besar. Khadijah kemudian melamar Nabi, ketika itu

Nabi berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40 tahun. Khadijah adalah

wanita pertama yang masuk Islam dan banyak membantu Nabi dalam

perjuangan menyebar Islam. Perkawinan Nabi dengan Khadijah dikaruniai

enam orang anak, dua putra dan empat putri, ialah: Qasim, Abdullah,

Zainab, Ruqayah, Ummul Kulsum, dan Fatimhah. Dua putranya meninggal


sewaktu kecil. Nabi Muhammad tidak lagi menikah sapai Khadijah

meninggal ketika Nabi Muhammad berusia 50 tahun1.

2. Masa Kerasulan

Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahannus atau

menyepi di Gua Hira beberapa kilometer di Utara Mekkah, pada tanggal 17

Ramadhan 611 M, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan

bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah beliau menerima

wahyu pertama melalui malaikat Jibril yang muncul dihadapan Nabi

Muhammad untuk menyampaikan wahyu yang pertama berupa surat

AL-‘Alaq 1-5. Dengan wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat

menjadi Nabi, utusan Allah. Pada saat itu, Nabi Muhammad belum

diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya, namun setelah turun wahyu

kedua, yaitu surah Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

diangkat menjadi rasul yang harus berdakwah. Ini terjadi pada saat Nabi

berusia 40 tahun2 dalam hal ini dakwah Nabi Muhammad dibagi menjadi

dua periode, yaitu:

a. Periode Mekkah

b. Periode Madinah

B. Periode Mekkah

Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan secara

sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad meulai melaksanakan dakwah Islam di

lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, yang

menerima dakwah beliau, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat

1
Qasim A Ibrahim, Muhammad A Saleh, Buku Pintar Sejarah Islam Jejak Langkah
Peradaban Islam Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini , (Zaman, 2014), h.24
2
Syamsuddin Nasution, Sejarah Perdaban Islam, (Pekan Baru-Riau, Yayasan Pustaka
Riau, 2013), h.34
beliau, lalu Zaid bekas budak beliau. Disamping itu juga, juga banyak

orang yang masuk Islam dengan perantara Abu Bakar yang terkenal dengan

julukan Assabikunal Awwalun (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam),

mereka adalah Utsaman bin Affan, Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abi Waqqash,

Abdur Rahman bin ‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarhah, dan

Al-Arqam bin Abil Arqam yang rumahnya dijadikan markas untuk berdakwah

(rumah Arqam). Kemudian setekah turun ayat 94 surah Al-Hajr, Nabi

Muhammad memulai dakwah secara terang-terangan.

Dalam menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad melakukannya

dengan tiga cara, yaitu:

a. Rahasia atau dakwah secaa diam-diam. Pada tahapan ini, Nabi

menyampaikannya hanya pada kalangan keluarganya sendiri dan

teman dekatnya.

b. Semi Rahasia. Beliau menyebarkan Agama Islam dalam ruang

lingkup yang lebih luas, termasuk Bani Muthalib dan Bani Hayim.

c. Terang-terangan. Nabi dalam berdakwah secara terang-terangan ke

segenap lapisan masyarakat, baik kaum bangsawan maupun hamba

sahaya.

Dakwah yang disampaikan Nabi ini mendapatkan penolakan masyarakat

quraisy dalam berbagai cara. Penolakan tersebut diantaranya:

a. Lunak. Cara ini dilakukan dengan menyebar propoganda. Nabi

Muhammad adalah seorang pembohong, penjahat, dan juga pembuat

perpecahan di kalangan bangsa Arab dan lainnya.

b. Semi lunak. Yaitu dengan membujuk Nabi Muhammad untuk

menghentikan dakwah Islamiyah.


c. Kasar/keji. Yaitu dengan melakukan penyikasaan atau penganiyaan

baik secara fisik maupun nonfisik.

C. Periode Madinah

Sebab utama Rasulullah bersama para sahabat melakukan hijrah ke

Madinah, yaitu:

1. Perbedaan iklim dikedua kota mempercepat dilakukannya hijrah.

Iklim Madinah lembut dan watak rakayatnya yang tenang sangat

mendorong penyebaran dan pengeembangan agama islam. Sedangkan

kota Mekkah sebaliknya.

2. Tantangan yang dihadapi tidak sekeras di Mekkah, dalam periode ini

pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan

masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Oleh karena

itu, Nabi kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam

Madinah, sebagai berikut:

a. Mendirikan Masjid, tujuan Rasulullah mendirikan masjid ialah

untuk mempersatukan umat islam dalam satu majelis, sehingga

dimajelis ini umat Islam bisa bersama-sama melaksanakan shalat

berjamaah secara teratur, mengadili perkara-perkara dan

musyawarah.

b. Mempersatukan atau mempersaudarakan antara kaum Anshar dan

Muhajirin, Rasulullah mempersatukan keluarga-keluarga Islam

yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar. Dengan cara

mempersaudarakan kedua golongan ini, Rasulullah telah

menciptakan suatu pertalian yang berdasarkan agama.

c. Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan

bukan muslimin, di Madinah, ada tiga golongan manusia, yaitu


kaum muslimin, orang-orang arab, serta kaum non muslimin.

Rasulullah melakukan suatu kesepakatan dengan mereka untuk

terjaminnya sebuah keamanan dan kedamaian. Juga untuk

melahirkan sebuah suasana saling membantu dan toleransi

diantara golonan tesebut.

d. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk

masyarakat baru, ketika masyarakat Islam terbentuk, maka

diperlukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru

terbentuk tersebut. Oleh karena itu, ayat-ayat al-Quran yang

diturunkan dalam periode ini terutama ditunjukkan kepada

pembinaan hukum. Ayat-ayat ini kemudian diberi penjelasan oleh

Rasulullah, baik secara lisan maupun dengan perbuatan beliau

sehinga terdapat dua sumber hukum Islam tersebut didapat suatu

sistem untuk bidang politik, yaitu sistem musyawarah, dan untuk

bidang ekonomi dititik beratkan pada jaminan keadilan sosial,

serta dalam bidang kemasyarakatan, diletakkan pula dasar-dasar

persamaan derajat antara masyarakat3.

e. Mengadakan perjanjian dengan seluruh penduduk Madinah, baik

yang sudah masuk Islam maupun yang belum masuk Islam.

Perjanjian ini dikenal dengan “Piagam Madinah”, yang berisi

undang-undang dikenal dengan konstitusi madinah4.

Dalam menjalankan misi kenabiannya, Rasulullah ‫ ﷺ‬sering

sekali mendapatkan tantangan dari orang-orang kafir. Bahkan saat Islam sudah

mulai berkembang, para kaum kafir terus saja berusaha untuk menghancurkan

serta memcah belah persatuan umat Islam.

3
Albuthi, Fiqh al Sirah Muhammad ‫ﷺ‬, h.151
4
Ibid, h.162
Dalam sejarah perkembangan Islam, Rasulullah pernah beberapa kali

terlibat dan turun ke medan perang demi memerangi orang-orang kafir yang

mencoba untuk menghancurkan kaum muslimin.

Bicara soal perang, pada masa-masa berkembangnya agama Islam, ada 5

perang besar yang pernah dialami oleh umat Islam, diantaranya adalah:

a. Perang Badar

b. Perang Uhud

c. Perang Mu’Tah

d. Perang Khandaq

e. Perang Tabuk

D. Tujuan Dakwah Rasulullah ‫ﷺ‬

1. Membentuk kepribadian Islam

Terbentuknya pribadi-pribadi Islam yang kompeten, kredibel, terpercaya

dan berakhlak mulia merupakan pondasai awal dari tugas beliau sebagai Nabi

utusan Allah. Kepribadian Islam ini disebut juga syakhiyyah rabbaniyah atau

Qur’an yang berjalan. Karena ayat-ayat Al-Quran tersebut menjelma dalam

kehidupan nyata.

2. Membentuk keluarga Islam

Keluarga Islam adalah keluarga yang anggotanya terdiri dari manusia-

manusia Rabbani. Keluarga ini dapat di bentuk dari hasil perkawainan antara

pemuda pemudi Rabbani atau keluarga yang sudah ada untuk dibina secara

terus menerus dan berkesinambungan untuk terbentuknya keluarga yang

sakinah.

3. Membentuk masyarakat Islam

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang mencintai nilai-nilai Al-Quran

dan sunnah, sehingga tegak dimuka bumi. Mereka menjauhi kemusyirikan ,


menegakkan shalat, membayar zakat, puasa dibulan Ramadhan, berhaji bagi

yang mampu dan masyarakat yang sibuk dengan kebajikan dan perbuatan

yang diridhai Allah.

4. Membentuk Khalifah Islamiyah

Khalifah memiliki dua makna yaitu sebagai pemakmur bumi dan sebagai

penguasa di muka bumi berdasarkan syariat Islam. Islam sebagai sistem

akidah, syariah dan akhlak, tak akan tegak tanpa adanya kekuasaan atau

seorang khalifah. Kerena itulah agar Islam tegak Rasulullah perlu memiliki

basis kekuasaan dan kenegaraan. Maka beliau berhijrah ke Madinah untuk

menyelamatkan agama dan umatnya sekaligus merealisasikan hukum Islam.

5. Menjadi guru dunia

Islam adalah agama untuk seluruh semesta alam dalam arti seluas-

luasnya. Bukan hanya dalam masalah akidah dan ibadah tetapi juga dalam

mengurus dan memakmurkan bumi. Islam memimpin dan mejadi guru dunia,

guru peradaban yang penuh keindahan, dan kegelimangan kasih sayang.

Sebagaimana sejarah Islam telah membuktikannya pada dunia berabad-abad

lamanya. Eropa dan Barat menjadi maju dan gemilang dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi hari ini, tiada lain karena pengaruh peradaban dan

kebudayaan Islam5.

5
Muhammad Yamin, (Peradaban Islam Pada Masa Nabi Muhammad)
http://jurnal.uinsu.ac.id diakses pada 03 April 2021
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Riwayat Nabi Muhmmad sebelum masa kerasulan, Nabi Muhammad

dilahirkan pada tahun gajah, tahun dimana ketika pasukan gajah Mekkah

untuk menghancurkan Ka’bah. Bukan hanya dijuluki sebagai al-amin, Nabi

juga adalah soerang yang bijaksana. Peristiwa penting yang memperlihatkan

kebijkansanaan Nabi Muhammad terjadi pada usianya yang ke 35 tahun.

Masa KerasulanFase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau

bertahannus atau menyepi di Gua Hira beberapa kilometer di Utara Mekkah,

pada tanggal 17 Ramadhan 611 M, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat

keadaan bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah beliau

menerima wahyu pertama melalui malaikat Jibril yang muncul dihadapan

Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu yang pertama berupa surat

AL-‘Alaq 1-5.

b. Periode Mekkah

Dalam menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad melakukannya

dengan tiga cara, yaitu:

-Rahasia atau dakwah secaa diam-diam. Pada tahapan ini, Nabi

menyampaikannya hanya pada kalangan keluarganya sendiri dan teman

dekatnya.

-Semi Rahasia. Beliau menyebarkan Agama Islam dalam ruang lingkup

yang lebih luas, termasuk Bani Muthalib dan Bani Hayim.


-Terang-terangan. Nabi dalam berdakwah secara terang-terangan ke

segenap lapisan masyarakat, baik kaum bangsawan maupun hamba

sahaya.

c. Periode Madinah

1. dasar-dasar masyarakat Islam Madinah, sebagai berikut:

-Mendirikan Masjid,

-Mempersatukan atau mempersaudarakan antara kaum Anshar dan

Muhajirin,

-Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan bukan

muslimin, di Madinah, ada tiga golongan manusia, yaitu kaum

muslimin, orang-orang arab, serta kaum non muslimin.

-Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk

masyarakat baru,

-Mengadakan perjanjian dengan seluruh penduduk Madinah, baik

yang sudah masuk Islam maupun yang belum masuk Islam. Perjanjian

ini dikenal dengan “Piagam Madinah”, yang berisi undang-undang

dikenal dengan konstitusi madinah

d. Tujuan Dakwah Rasulullah.

- Membentuk kepribadian Islam

-Membentuk keluarga Islam

-Membentuk masyarakat Islam

-Membentuk Khalifah islamiyyah

-Menjadi guru dunia


B. Saran

Saya sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah ini masih terdapat

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, entah cara penulisannya yang salah,

ketentuan-kentenutan dalam makalah yang tidak sesuai dengan panduan. Saya

akan lebih giat lagi belajar agar bisa menciptakan karya tulis ilmiah yang sesuai

dengan panduan yang berlaku. Dan untuk pembaca, agar lebih jelu dalam

membaca karya ini, karena pembaca lah yang bisa mengetahui bagaimana

kualitas suatu karya.


DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Qasim A, Muhammad, A Saleh. Sejarah Islam Jejak Langkah

Peradaban Islam Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini Zaman , 2014

Nasution Syamsuddin, Sejarah Peradaban Islam Pekan Baru-Riau: Yayasan

Pustaka Riau, 2013

Anda mungkin juga menyukai