Anda di halaman 1dari 13

MASA DEWASA NABI MUHAMMAD SAW

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen Pengampu : Bpk. Rohmad Muzaky, M Pd.

Disusun oleh kelompok 5 :


Zumrotil Muna
Ayu Nisaul Bariroh

Semester 6
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY`ARI
SUMBERSARI KENCONG KEPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW.” ini dengan baik Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Muhammad SAW. yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus yakni agama islam.
Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini penulis
mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. KH. Ahmad Zainuri Faqih selaku pengasuh Institut Agama Islam Faqih
Asy’ari
2. Bapak Suwarno S.Ag, MS.i, selaku Rektor IAI Faqih Asy'ari Kediri yang
telah memberi izin untuk memenuhi laporan penulisan makalah ini.
3. Bapak Rohmad Muzaky, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam yang selalu memberikan semangat dalam membimbing
serta memberikan saran dalam pembuatan makalah ini.
4. Teman-teman mahasiswi yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungan pada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentu
masih banyak kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang kontruktif dari pihak manapun demi perbaikan selanjutnya, Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Kediri, 25 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Akhlak Luhur Nabi Muhammad SAW...............................................2

B. Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW...............................................3


BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................9

B. Saran...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak masih kanak-kanak, Nabi Muhamad SAW sudah harus hidup
dalam kondisi yang berat, di usia 6 tahun Nabi Muhammad SAW ibundanya
Siti Aminah meninggal dunia. Di usia tersebut beliau sudah dalam keadaan
yatim piatu. Menginjak remaja pun harus kehilangan dua sosok orang tua yang
beliau sayangi, yaitu meninggalnya Abdul Muthalib kakeknya dan Abu Tholib
paman beliau.
Tetapi kondisi tersebut justru menjadikan Nabi Muhammad SAW
menjadi pribadi yang penuh dengan kesabaran dan penuh kepedulian. Nabi
Muhammad SAW pernah diajak berniaga ke negeri Syam, padahal jaraknya
sangat jauh, dan resikonya cukup berbahaya, karena selain cuaca ekstrim, ada
juga gangguan gerombolan perampok yang dapat mengancam keselamatan
harta benda, bahkan nyawa. Namun Nabi Muhammad SAW, tetap turut ikut
berdagang dengan sabar.
Kesabaran dan kepedulian dengan kondisi pamanya, inilah yang
membuat beliau Rasulullah SAW, menjadi pribadi yang dewasa, mampu
bertahan, karena beliau yakin Allah SWT bersama dengan orang-orang yang
sabar dan peduli kepada kerabat dan sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana akhlak luhur Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana masa dewasa Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang akhlak luhur Nabi Muhammad SAW.

1
2. Untuk menjelaskan tentang masa dewasa Nabi Muhammad SAW.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak luhur Nabi Muhammad SAW


Rasulullah Muhammad saw. adalah manusia biasa seperti kita. Beliau
mengalami masa kanak-kanak dan juga masa remaja seperti manusia
lainnya. Beliau juga senang bermain sebagaimana anak-anak dan remaja
lainnya saat itu. Masa remaja adalah periode penting dalam pembentukan sifat
seseorang. Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa. Sebagai manusia, tentu Nabi Muhammad saw. juga
mengalami masa tersebut.
Perbedaan masa remaja Nabi Muhammad saw dengan remaja-remaja
yang lain adalah sifat dan wataknya (akhlak). Bermain dan bekerjanya Nabi
Muhammad saw senantiasa menjadi contoh teladan bagi remaja-remaja
lainnya. Dengan demikian apa yang kita pelajari saat ini dapat menjadi teladan
bagi anak-anak didik semua dalam kehidupan sehari-hari.
Masa remaja Nabi Muhammad saw. digunakan untuk hal yang
baik. Kegiatannya adalah kegiatan yang membawa manfaat bagi dirinya dan
bagi orang lain. Masa remaja Nabi Muhammad saw. dilalui dalam sebuah
lingkungan yang sangat baik. Walaupun beliau melewati masa remajanya
tanpa didampingi kedua orang tuanya, namun Abu Thalib sebagai paman
dan adik kandung dari ayahanda, telah mengambil alih fungsi orang tua
dengan sangat baik.Abu Thalib memperlakukan Muhammad dengan penuh
kasih sayang melebihi putranya sendiri. Rasa sayang yang ditampilkan
tentu saja bukan sikap sayang yang memanjakan, tapi yang bersifat
mendidik. Bersama pamannya, Nabi hidup dengan sederhana karena Abu
Thalib adalah orang yang sederhana secara materi dan gaya hidup.
Kesederhanaan itu membuat Nabi menjadi sosok yang mudah berempati pada
kaum lemah, miskin dan terpinggirkan.

2
Nabi Muhammad saw. juga dikenal aktif dalam kehidupan sosial. Bila
tiba bulan-bulan suci, kadang Nabi tinggal di Makkah dengan keluarga, kadang
pergi bersama mereka ke tempat tempat yang berdekatan dengan Ukaz,
Majinnah dan Żul-Majaz, mendengarkan sajak-sajak yang dibawakan oleh
penyair-penyair hebat. Beliau juga dikenal sebagai pekerja keras. Nabi
melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang sebaya.

B. Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW


Pada saat kondisi politik, ekonomi, sosial dan agama baik di Barat
maupun di Timur sangat kacau, lahir seorang tokoh besar sepanjang masa yang
membangun kekuatan Islam diantara dua kekuasaaan besar dunia, di Jazirah
Arab sebagai rahmatan lil ‘alamin yaitu Nabi Muhammad SAW.
Telah disebutkan, bahwa masyarakat Arab penuh dengan masa
kegelapan termasuk mereka yang menyembah berhala, buatan mereka sendiri.
Nabi Muhammad diutus dengan misi kenabian, yang mengajarkan, tiada Tuhan
kecuali Allah yang mengetahui segala tingkah manusia dan membalas atau
menghukum sesuai dengan perbuatannya diakhirat nanti. Sebelum Nabi
Muhammad menjadi seorang nabi, nabi dihiasi degan sifat-sifat yang terpuji
dan bersih dari sifat-sifat tercela.
1. Lahirnya Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir dari kandungan bundanya pada tanggal
29 Agustus,1 hari senin tanggal 12 bulan Rabi’ul-awwal tahun Gajah,
bertepatan dengan tahun 571 M, di kota Mekkah Al-Mukarramah.2 Dia
adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim Al-
Quraisy Al-‘Arabi, dari keturunan Ismail bin Ibrahim kekasih Allah. Ibunya
bernama Aminah binti Wahab dari Kabillah Bani Zuhrah al-Quraisyiyah.
Nabi dilahirkan di Makkah, dekat Masjidil Haram yang dibangun oleh
Ibrahim as bersama anaknya Ismail as, dengan misi agar ummat Islam
1
Abdul Karim, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher, 2007), hlm, 62.
2
Al-Hamid Al-Husaini, Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, Cet. 3, (Jakarta,
Yayasan Al-Hamidy, 1993), hlm, 208.

3
datang dari segala penjuru mengunjunginya untuk menunaikan ibadah haji,
menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain
sedikitpun.3 Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya
Abdullah, meninggal dunia tiga bulan setelah menikahi Aminah. Nabi
Muhammad kemudian diserahkan kepada ibu pengasuh Halimah Sa’diyah.

Dalam asuhannyalah Nabi Muhammad dibesarkan sampai usia empat


tahun. Setelah itu, kurang lebih dua tahun dia berada dalam asuhan ibu
kandungnya. Ketika berusia enam tahun, dia menjadi anak yatim piatu.
Seakan-akan Allah ingin melaksanakan sendiri pendidikan Nabi
Muhammad, orang yang dipersiapkan untuk membawa risalah-Nya yang
terahir. Allah berfirman: “Bukankah Allah mendapatimu sebagai anak
yatim, lalu Dia melindungimu Dan Allah mendapatimu sebagai oang yang
bingung, lalu Dia memberimu petunjuk” (QS 95: 6-7).

Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib mengambil alih tanggung


jawab merawat Nabi Muhammad. Namun, dua tahun kemudian Abdul
Muthalib meninggal karena renta. Tanggung jawab selanjutnya beralih
kepada pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat
disegani dan dihormati orang Quraisy dan penduduk Makkah secara
keseluruhan, tetapi dia miskin.

Dalam usia muda, Nabi Muhammad sebagai pengembala kambing


keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan
pengembalaan ini beliau menemukan tempat untuk berpikir dan merenung.
Dalam suasana demikian, beliau ingin melihat sesuatu di balik semuanya.
Pemikiran dan perenungan itu membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu
duniawi, sehingga ia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat
merusak namanya, karena itu sejak muda ia sudah dijuluki al-Amin, orang
yang terpercaya.

3
Munir Muhammad Al-Ghadban, 41 Kunci Memahami Sirah Nabawiyah, (Jakarta: Pustaka
Ikadi, 2007), hlm, 19.

4
2. Nabi Muhammad SAW Berdagang
Ketika pamannya, Abu Thalib memutuskan untuk pergi ke Syam
dalam misi perdagangan, pada waktu itu usia Nabi Muhammad telah
mencapai Sembilan tahun. Padahal jaraknya sangat jauh, dan resikonya
cukup berbahaya, karena selain cuaca ekstrim, ada juga gangguan
gerombolan perampok yang dapat mengancam keselamatan harta benda,
bahkan nyawa. Namun Nabi Muhammad SAW. Tetap turut ikut berdagang
dengan rasa sabar.
Kesabaran dan kepedulian dengan kondisi pamannya inilah yang
membuat beliau Rasullullah SAW. Menjadi pribadi dewasa, mampu
bertahan, karena beliau yakin Allah SWT bersama dengan orang-orang yang
sabra dan peduli kepada kerabat dan sesama manusia.
Sepulang dari perniagaan, Nabi Muhammad semakin tampak sifat
kedewasaanya, yang penuh ketekunan dan tanggung jawab. Beliau
membantu pamannya menyiapkan air untuk para pendatang yang beribadah
ke baitullah (ka’bah), di kota Makkah al-Mukarromah. Kegiatan ini beliau
lakukan hingga menjelang usia dewasa.
Saat usia Nabi Muhammad Saw. Menjelang 25 tahun. Beliau
mendapat kepercayaan untuk membawa barang dagangan Khodijah ke
negeri Syam. Selama berdagang untuk Khodijah, Nabi Muhammad Saw.
Memperoleh keuntungan yang banyak. Hal ini didapatkan karena selama
berdagang ia sangat jujur, ramah, sungguh-sungguh an tekun, juga murah
senyum kepada pembeli. Nabi Muhammad tidak pernah berbohong dalam
berdagang. Jika ia melihat ada barang dagangan yang rusak, maka ia
tunjukkan kerusakannya. Jika barang tersebut dalam keandaan cacat, maka
ia tidak akan menjual dengan harga yang mahal, tetapi sesuai dengan
kondisi barang tersebut.
Apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Dalam berdagang tidak
membuatnya rugi. Bahkan, ia mendapat keuntungan yang besar, sebab cara
berdagang yang dilakukan Nabi Muhammad. Banyak orang yang senang
dan banyak membeli barang yang didagangkan sehingga barang yang dijual

5
Nabi Muhammad saw tidak tersisa. Mereka merasa senang karena
menjumpai pedagang yang benar-benar jujur. Mereka senang mendapatkan
barang yang baik dan tidak tertipu.
Khadijah adalah seorang wanita yang sangat terkenal sebagai
pedagang yang kaya raya. Khadijah sangat tertarik setelah mendengar
kejujuran dan budi pekerti Nabi Muhammad saw. Terlebih setelah Maisaroh
salah seorang kepercayaan Khadijah menceritakan pengalamannya bersama
Nabi Muhammad saw selama perniagaan dan keberhasilannya, juga sikap
dan sifat Nabi Muhammad saw dalam berdagang ke negeri Syam tersebut
3. Pernikahan Nabi Muhammad saw
Kota Makkah adalah daerah kelahiran Nabi Muhammad saw, kota
yang posisi daerahnya di bagian tengah jazirah Arab yang merupakan salah
satu tempat paling terbelakang pada saat itu. Kondisi masyarakatnya
berperilaku jahiliyah, pada saat itu Nabi Muhammad dikenal memiliki sifat
yang berbeda dengan orang-orang disekitarnya. Beliau dijuliki Al-Amin
(orang yang dapat dipercaya), karena Nabi Muhammad memang dikenal
sebagai orang yang sangat jujur dikalangan masyarakat Makkah pada saat
itu. Kejujuran dan kesederhanaanya membuat banyak orang yang
mempercayainya.
Saat remaja, Nabi Muhammad saw. Berdagang bersama pamannya,
Nabi Muhammad saw banyak menapatkan ilmu dalam beniaga. Sifatnya
yang jujur dan mulia menjadikan orang lain percaya dan mengajak untuk
bekerja sama dalam berdagang.
Salah seorang yang simpati adalah Siti Khodijah, seorang saudagar
kaya di kota Makkah saat itu. Khodijah menginginkan Nabi Muhammad
saw. Pada usia 25 tahun bekerja padanya dengan menjualkan barang-barang
dagangannya ke Syam. Nabi Muhammad saw di percaya untuk berdagang
dan di temani oleh Maisyaroh.
Aktivitas tentang cara dagangnya Nabi saw. Itu diceritakan Maisyaroh
Ke pada Khadijah. Kemudian Khadijah terpikat oleh akhlak Nabi
Muhammad saw. Sehingga mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk

6
menemui Nabi agar mau menikah dengan Khodijah. Setelah itu Nabi
bermusyawarah dengan pamannya dan di setujuinya, akhirnya Khadijah
menikah dengan Nabi Muhammad saw dengan mas kawin 20 ekor unta.
Umur Khadijah pada waktu itu 40 tahun dan Nabi Muhammad saw 25
tahun. Dalam perkawinannya Nabi dianugrahi 6 putra-putri yaitu Qosim,
Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Semua anak
laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih
hidup sampai Nabi wafat adalah Fatimah.
4. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad telah menunjukkan tanda-tanda perpisahan ketika
beliau sedang melaksanakan haji Wada’, dan setelah itu kesehatan Nabi
Muhammad saw suah mulai menurun. Awal bulan Shafar tahun 11 Hijriyah,
Rasulullah saw pergi ke Uhud. Beliau shalat atas orang-orang yang mati
syahid seperti orang yang hendak berpisah dengan orang yang masih hidup
an orang yang sudah meninggal.
Saat itu Beliau naik ke atas mimbar dan berpidato, “sesungguhnya aku
lebih dahulu meninggalkan kalian, karena aku menjadi saksi atas kalian, dan
demi Allah aku benar-benar akan melihat tempat kembaliku saat ini. Aku
telah diberi kunci-kunci gudang dunia atau kunci-kunci dunia, dan demi
Allah, aku tidak takut kalian akan musyrik sepeninggalku. Tetapi aku takut
kalian akan bersaing dalam masalah ini”.
Tepat hari Senin, tanggal 25 Shafar tahun11 Hijriah sepulangnya Nabi
Muhammad saw dari Baqi’, dalam perjalanan beliau mengeluhkan sakit di
kepala dan suhu tubuhnya meninggkat. Nabi Muhammad saw mengalami
sakit selama beberapa hari. Pekan terakhir masa sakitnya beliau
memutuskan untuk pindah kerumah istri kesayangannya, yaitu sayyidah
Aisyah ra. Tepat lima hari sebelum wafat, suhu pada tubuh beliau semakin
tinggi, lalu beliau bersabda,”guyurkan air dari manapun ke tubuhku, agar
dapat menemui orang-orang dan memberikan nasihat kepada mereka”.
Setelah agak merasa ringan, beliau pun masuk kedalam masjid dengan
kondisi kepala terikat, lalu beliau duduk di atas mimbar dan berpidato di

7
hadapan orang-orang yang duduk dihadapan beliau. Hari Kamis, tepat
empat hari sebelum kepergiannya, sakit yang diderita oleh Nabi Muhammad
saw tidak kunjung membaik. Di tengah sakitnya, Nabi Muhammad saw
tetap mengimami shalat lima waktu, namung menjelang shalat isya’ kondisi
Nabi Muhammad saw semakin bertambah parah, sehingga beliau tidak
sanggup lagi untuk pergi ke masjid, dan beliau meminta Abu Bakar untuk
menggantikannya sebagai imam.

Saat sudah memasuki waktu dhuhah dan cuaca sudah terasa panas, Inna
Lillahi Wa inna ilaihi raji’un, Rasulullah saw berpulang kepada Allah. Nabi
Muhammad saw tutup usia pada tanggal 12 Robi’ul Awal tahun 11 Hijriah
di kota Madinah. Demikian kisah wafatnya Rasulullah saw, Nabi terakhir
dan penutup diantara Nabi-nabi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perbedaan masa remaja Nabi Muhammad saw dengan remaja-remaja yang
lain adalah sifat dan wataknya (akhlak). Bermain dan bekerjanya Nabi
Muhammad saw senantiasa menjadi contoh teladan bagi remaja-remaja
lainnya. Dengan demikian apa yang kita pelajari saat ini dapat menjadi
teladan bagi anak-anak didik semua dalam kehidupan sehari-hari.
2. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin tanggal 12 bulan Rabi’ul-
awwal tahun Gajah, bertepatan dengan tahun 571 M, di kota Mekkah Al-
Mukarramah. Dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin
Hasyim Al-Quraisy Al-‘Arabi, dari keturunan Ismail bin Ibrahim kekasih
Allah. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Kabillah Bani Zuhrah al-
Quraisyiyah. Saat usia Nabi Muhammad Saw. Menjelang 25 tahun. Beliau
mendapat kepercayaan untuk membawa barang dagangan Khodijah ke
negeri Syam. selama berdagang ia sangat jujur, ramah, sungguh-sungguh
dan tekun, juga murah senyum kepada pembeli. akhirnya Khadijah menikah
dengan Nabi Muhammad saw dengan mas kawin 20 ekor unta. Dan di
karuniai 6 putra.

B. Saran
Disarankan kepada pembaca, supaya lebih memahami tentang materi dan
lebih baik mencari referensi lain selain makalah ini. Karena makalah ini jauh
dari kata sempurna untuk dijadikan sebuah buku pedoman dalam sistem
pembelajaran dan penulis mengharapkan saran dan kritik dari bapak dosen
untuk perbaikan makalah ini. Atas perhatian dan saran kritiknya kami ucapkan
banyak-banyak terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Karim Abdul. 2007, Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam, Yogyakarta:


Pustaka Book Publisher
Al-Husaini Al-Hamid, 1993. Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW,
Cet. 3, Jakarta, Yayasan Al-Hamidy.
Muhammad Munir Al-Ghadban,2007. 41 Kunci Memahami Sirah Nabawiyah,
Jakarta: Pustaka Ikadi.

10

Anda mungkin juga menyukai