MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen Pengampu : Bpk. Rohmad Muzaky, M Pd.
Semester 6
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY`ARI
SUMBERSARI KENCONG KEPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW.” ini dengan baik Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Muhammad SAW. yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus yakni agama islam.
Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini penulis
mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. KH. Ahmad Zainuri Faqih selaku pengasuh Institut Agama Islam Faqih
Asy’ari
2. Bapak Suwarno S.Ag, MS.i, selaku Rektor IAI Faqih Asy'ari Kediri yang
telah memberi izin untuk memenuhi laporan penulisan makalah ini.
3. Bapak Rohmad Muzaky, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam yang selalu memberikan semangat dalam membimbing
serta memberikan saran dalam pembuatan makalah ini.
4. Teman-teman mahasiswi yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungan pada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentu
masih banyak kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang kontruktif dari pihak manapun demi perbaikan selanjutnya, Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Akhlak Luhur Nabi Muhammad SAW...............................................2
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak masih kanak-kanak, Nabi Muhamad SAW sudah harus hidup
dalam kondisi yang berat, di usia 6 tahun Nabi Muhammad SAW ibundanya
Siti Aminah meninggal dunia. Di usia tersebut beliau sudah dalam keadaan
yatim piatu. Menginjak remaja pun harus kehilangan dua sosok orang tua yang
beliau sayangi, yaitu meninggalnya Abdul Muthalib kakeknya dan Abu Tholib
paman beliau.
Tetapi kondisi tersebut justru menjadikan Nabi Muhammad SAW
menjadi pribadi yang penuh dengan kesabaran dan penuh kepedulian. Nabi
Muhammad SAW pernah diajak berniaga ke negeri Syam, padahal jaraknya
sangat jauh, dan resikonya cukup berbahaya, karena selain cuaca ekstrim, ada
juga gangguan gerombolan perampok yang dapat mengancam keselamatan
harta benda, bahkan nyawa. Namun Nabi Muhammad SAW, tetap turut ikut
berdagang dengan sabar.
Kesabaran dan kepedulian dengan kondisi pamanya, inilah yang
membuat beliau Rasulullah SAW, menjadi pribadi yang dewasa, mampu
bertahan, karena beliau yakin Allah SWT bersama dengan orang-orang yang
sabar dan peduli kepada kerabat dan sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana akhlak luhur Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana masa dewasa Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang akhlak luhur Nabi Muhammad SAW.
1
2. Untuk menjelaskan tentang masa dewasa Nabi Muhammad SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nabi Muhammad saw. juga dikenal aktif dalam kehidupan sosial. Bila
tiba bulan-bulan suci, kadang Nabi tinggal di Makkah dengan keluarga, kadang
pergi bersama mereka ke tempat tempat yang berdekatan dengan Ukaz,
Majinnah dan Żul-Majaz, mendengarkan sajak-sajak yang dibawakan oleh
penyair-penyair hebat. Beliau juga dikenal sebagai pekerja keras. Nabi
melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang sebaya.
3
datang dari segala penjuru mengunjunginya untuk menunaikan ibadah haji,
menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain
sedikitpun.3 Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya
Abdullah, meninggal dunia tiga bulan setelah menikahi Aminah. Nabi
Muhammad kemudian diserahkan kepada ibu pengasuh Halimah Sa’diyah.
3
Munir Muhammad Al-Ghadban, 41 Kunci Memahami Sirah Nabawiyah, (Jakarta: Pustaka
Ikadi, 2007), hlm, 19.
4
2. Nabi Muhammad SAW Berdagang
Ketika pamannya, Abu Thalib memutuskan untuk pergi ke Syam
dalam misi perdagangan, pada waktu itu usia Nabi Muhammad telah
mencapai Sembilan tahun. Padahal jaraknya sangat jauh, dan resikonya
cukup berbahaya, karena selain cuaca ekstrim, ada juga gangguan
gerombolan perampok yang dapat mengancam keselamatan harta benda,
bahkan nyawa. Namun Nabi Muhammad SAW. Tetap turut ikut berdagang
dengan rasa sabar.
Kesabaran dan kepedulian dengan kondisi pamannya inilah yang
membuat beliau Rasullullah SAW. Menjadi pribadi dewasa, mampu
bertahan, karena beliau yakin Allah SWT bersama dengan orang-orang yang
sabra dan peduli kepada kerabat dan sesama manusia.
Sepulang dari perniagaan, Nabi Muhammad semakin tampak sifat
kedewasaanya, yang penuh ketekunan dan tanggung jawab. Beliau
membantu pamannya menyiapkan air untuk para pendatang yang beribadah
ke baitullah (ka’bah), di kota Makkah al-Mukarromah. Kegiatan ini beliau
lakukan hingga menjelang usia dewasa.
Saat usia Nabi Muhammad Saw. Menjelang 25 tahun. Beliau
mendapat kepercayaan untuk membawa barang dagangan Khodijah ke
negeri Syam. Selama berdagang untuk Khodijah, Nabi Muhammad Saw.
Memperoleh keuntungan yang banyak. Hal ini didapatkan karena selama
berdagang ia sangat jujur, ramah, sungguh-sungguh an tekun, juga murah
senyum kepada pembeli. Nabi Muhammad tidak pernah berbohong dalam
berdagang. Jika ia melihat ada barang dagangan yang rusak, maka ia
tunjukkan kerusakannya. Jika barang tersebut dalam keandaan cacat, maka
ia tidak akan menjual dengan harga yang mahal, tetapi sesuai dengan
kondisi barang tersebut.
Apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Dalam berdagang tidak
membuatnya rugi. Bahkan, ia mendapat keuntungan yang besar, sebab cara
berdagang yang dilakukan Nabi Muhammad. Banyak orang yang senang
dan banyak membeli barang yang didagangkan sehingga barang yang dijual
5
Nabi Muhammad saw tidak tersisa. Mereka merasa senang karena
menjumpai pedagang yang benar-benar jujur. Mereka senang mendapatkan
barang yang baik dan tidak tertipu.
Khadijah adalah seorang wanita yang sangat terkenal sebagai
pedagang yang kaya raya. Khadijah sangat tertarik setelah mendengar
kejujuran dan budi pekerti Nabi Muhammad saw. Terlebih setelah Maisaroh
salah seorang kepercayaan Khadijah menceritakan pengalamannya bersama
Nabi Muhammad saw selama perniagaan dan keberhasilannya, juga sikap
dan sifat Nabi Muhammad saw dalam berdagang ke negeri Syam tersebut
3. Pernikahan Nabi Muhammad saw
Kota Makkah adalah daerah kelahiran Nabi Muhammad saw, kota
yang posisi daerahnya di bagian tengah jazirah Arab yang merupakan salah
satu tempat paling terbelakang pada saat itu. Kondisi masyarakatnya
berperilaku jahiliyah, pada saat itu Nabi Muhammad dikenal memiliki sifat
yang berbeda dengan orang-orang disekitarnya. Beliau dijuliki Al-Amin
(orang yang dapat dipercaya), karena Nabi Muhammad memang dikenal
sebagai orang yang sangat jujur dikalangan masyarakat Makkah pada saat
itu. Kejujuran dan kesederhanaanya membuat banyak orang yang
mempercayainya.
Saat remaja, Nabi Muhammad saw. Berdagang bersama pamannya,
Nabi Muhammad saw banyak menapatkan ilmu dalam beniaga. Sifatnya
yang jujur dan mulia menjadikan orang lain percaya dan mengajak untuk
bekerja sama dalam berdagang.
Salah seorang yang simpati adalah Siti Khodijah, seorang saudagar
kaya di kota Makkah saat itu. Khodijah menginginkan Nabi Muhammad
saw. Pada usia 25 tahun bekerja padanya dengan menjualkan barang-barang
dagangannya ke Syam. Nabi Muhammad saw di percaya untuk berdagang
dan di temani oleh Maisyaroh.
Aktivitas tentang cara dagangnya Nabi saw. Itu diceritakan Maisyaroh
Ke pada Khadijah. Kemudian Khadijah terpikat oleh akhlak Nabi
Muhammad saw. Sehingga mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk
6
menemui Nabi agar mau menikah dengan Khodijah. Setelah itu Nabi
bermusyawarah dengan pamannya dan di setujuinya, akhirnya Khadijah
menikah dengan Nabi Muhammad saw dengan mas kawin 20 ekor unta.
Umur Khadijah pada waktu itu 40 tahun dan Nabi Muhammad saw 25
tahun. Dalam perkawinannya Nabi dianugrahi 6 putra-putri yaitu Qosim,
Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Semua anak
laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih
hidup sampai Nabi wafat adalah Fatimah.
4. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad telah menunjukkan tanda-tanda perpisahan ketika
beliau sedang melaksanakan haji Wada’, dan setelah itu kesehatan Nabi
Muhammad saw suah mulai menurun. Awal bulan Shafar tahun 11 Hijriyah,
Rasulullah saw pergi ke Uhud. Beliau shalat atas orang-orang yang mati
syahid seperti orang yang hendak berpisah dengan orang yang masih hidup
an orang yang sudah meninggal.
Saat itu Beliau naik ke atas mimbar dan berpidato, “sesungguhnya aku
lebih dahulu meninggalkan kalian, karena aku menjadi saksi atas kalian, dan
demi Allah aku benar-benar akan melihat tempat kembaliku saat ini. Aku
telah diberi kunci-kunci gudang dunia atau kunci-kunci dunia, dan demi
Allah, aku tidak takut kalian akan musyrik sepeninggalku. Tetapi aku takut
kalian akan bersaing dalam masalah ini”.
Tepat hari Senin, tanggal 25 Shafar tahun11 Hijriah sepulangnya Nabi
Muhammad saw dari Baqi’, dalam perjalanan beliau mengeluhkan sakit di
kepala dan suhu tubuhnya meninggkat. Nabi Muhammad saw mengalami
sakit selama beberapa hari. Pekan terakhir masa sakitnya beliau
memutuskan untuk pindah kerumah istri kesayangannya, yaitu sayyidah
Aisyah ra. Tepat lima hari sebelum wafat, suhu pada tubuh beliau semakin
tinggi, lalu beliau bersabda,”guyurkan air dari manapun ke tubuhku, agar
dapat menemui orang-orang dan memberikan nasihat kepada mereka”.
Setelah agak merasa ringan, beliau pun masuk kedalam masjid dengan
kondisi kepala terikat, lalu beliau duduk di atas mimbar dan berpidato di
7
hadapan orang-orang yang duduk dihadapan beliau. Hari Kamis, tepat
empat hari sebelum kepergiannya, sakit yang diderita oleh Nabi Muhammad
saw tidak kunjung membaik. Di tengah sakitnya, Nabi Muhammad saw
tetap mengimami shalat lima waktu, namung menjelang shalat isya’ kondisi
Nabi Muhammad saw semakin bertambah parah, sehingga beliau tidak
sanggup lagi untuk pergi ke masjid, dan beliau meminta Abu Bakar untuk
menggantikannya sebagai imam.
Saat sudah memasuki waktu dhuhah dan cuaca sudah terasa panas, Inna
Lillahi Wa inna ilaihi raji’un, Rasulullah saw berpulang kepada Allah. Nabi
Muhammad saw tutup usia pada tanggal 12 Robi’ul Awal tahun 11 Hijriah
di kota Madinah. Demikian kisah wafatnya Rasulullah saw, Nabi terakhir
dan penutup diantara Nabi-nabi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perbedaan masa remaja Nabi Muhammad saw dengan remaja-remaja yang
lain adalah sifat dan wataknya (akhlak). Bermain dan bekerjanya Nabi
Muhammad saw senantiasa menjadi contoh teladan bagi remaja-remaja
lainnya. Dengan demikian apa yang kita pelajari saat ini dapat menjadi
teladan bagi anak-anak didik semua dalam kehidupan sehari-hari.
2. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin tanggal 12 bulan Rabi’ul-
awwal tahun Gajah, bertepatan dengan tahun 571 M, di kota Mekkah Al-
Mukarramah. Dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin
Hasyim Al-Quraisy Al-‘Arabi, dari keturunan Ismail bin Ibrahim kekasih
Allah. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Kabillah Bani Zuhrah al-
Quraisyiyah. Saat usia Nabi Muhammad Saw. Menjelang 25 tahun. Beliau
mendapat kepercayaan untuk membawa barang dagangan Khodijah ke
negeri Syam. selama berdagang ia sangat jujur, ramah, sungguh-sungguh
dan tekun, juga murah senyum kepada pembeli. akhirnya Khadijah menikah
dengan Nabi Muhammad saw dengan mas kawin 20 ekor unta. Dan di
karuniai 6 putra.
B. Saran
Disarankan kepada pembaca, supaya lebih memahami tentang materi dan
lebih baik mencari referensi lain selain makalah ini. Karena makalah ini jauh
dari kata sempurna untuk dijadikan sebuah buku pedoman dalam sistem
pembelajaran dan penulis mengharapkan saran dan kritik dari bapak dosen
untuk perbaikan makalah ini. Atas perhatian dan saran kritiknya kami ucapkan
banyak-banyak terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
10