Anda di halaman 1dari 16

Makalah

NABI MUHAMMAD SAW DAN PERKEMBANGAN


AWAL AGAMA ISLAM

Oleh:
Kenara

Program Studi
Sejarah Peradaban Islam

Dosen : Muhammad Jamil, S. Pd. I, M. Pd. I

UNIVERSITAS AL – WASHLIYAH
UNIVA MEDAN
TAHUN 2021 - 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT,atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayat – Nya, sehingga penulis sendiri dapat menyelesaikan makalah ini yaitu tentang Nabi
Muhammad SAW dam Sejarah Awal Peradaban Islam, yang dibimbing oleh dosen saya,
Muhammad Jamil, S.Pd.I, M.Pd.I. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas junjungan
Nabi kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa Ummatnya dari alam kegelapan hingga
kealam terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Ucapan terima kasih pula saya tunjukkan kepada semua pihak yang turut membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan, demi menuju kesempurnaan makalah ini. Dan
saya selaku penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita dan juga generasi muda yang
kelak membangun negeri ini menjadi yang lebih baik lagi, amin.

Medan, 11 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGNTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah .......................................................................... 1


B. Rumusan masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan penulis........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. Mengenal sosok Nabi Muhammad SAW .................................................... 2


B. Islam dan perjuangan Nabi Muhammad SAW di Makkah dan Madinah ...... 4
C. Peperangan dalam Islam ............................................................................. 7
D. Misi dakwah Nabi Muhammad SAW.......................................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Nabi Muhammad Saw adalah nabi terakhir yang paling sempurna diantara ciptaan
Allah dan yang dicintai Allah. Nabi Muhammad Saw dilahirkan di Mekkah pada
tanggal 12 Rabi’ul awwal tahun Gajah atau pada tahun 571 M. kota Mekkah
merupakan tempat berdirinya Masjidil Haram (Ka’bah), yang dibangun oleh nabi
Ibrahim. Nabi Muhammad Saw, berasal dari suku yang paling berpengaruh di Mekkah,
yaitu suku Quraysh.
Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai, mengenal sosok Nabi Muhammad
SAW, Islam dan perjuangan Nabi Muhammad SAW di Makkah dan Madinah,
peperangan dalam Islam, dan juga Misi dakwah Nabi Muhammad SAW.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah biografi Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimanakah perjuangan Rasulullah Saw di Makkah dan Madinah?
3. Apa sajakah peperangan dalam Islam?
4. Dan juga apa saja misi dakwah Nabi Muhammad SAW?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui biografi singkat Nabi Muhammad SAW.
2. Untuk mengetahui perjuangan Rasulullah Saw di Makkah dan Madinah.
3. Untuk mengetahui peperangan dalam Islam.
4. Untuk mengetahui apa saja misi dakwah Nabi Muhammad Saw.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal sosok Nabi Muhammad SAW

1. Kelahiran dan Silsilah

Muhammad lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal 571 Masehi atau tahun gajah.
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Sementara itu, ibunya Aminah
binti Wahab.

Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah
bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
Ma`ad bin Adnan. Adnan merupakan keturunan laki-laki ketujuh dari Ismail bin
Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.

2. Gelar

Muhammad banyak mendapat gelar antara lain al-Mubasyir (yang memberi


kabar gembira), al-Nadir (pemberi peringatan), al-Amin (yang tepercaya), al-
Mudzakir (yang mengingatkan), al-Syahid (yang menjadi saksi), al-Mubin (yang
menerangkan), al-Dai Ilallah (yang mengajak ke jalan Allah). Selain itu, al-Siraj
al-Munir (pelita yang terang), al-Muzammil (yang berselimut), dan al-Mudatsir
(yang berselimut).

3. Ciri-ciri fisik

Beberapa riwayat menyebutkan, Muhammad berperawakan sedang, berkulit


putih kemerahan, dan berjanggut tipis. Rasul digambarkan memiliki fisik yang
sehat dan kuat. Riwayat lain menyebutkan Muhammad bermata hitam, tidak
berkumis, berjanggut sedang, serta memiliki hidung bengkok yang sesuai dengan
ciri antropologis bangsa Semit pada umumnya.

2
4. Akhlak dan kepribadian

Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena itu,


akhlaknya harus mulia dan mencontohkan kemuliaan tersebut. Secara umum,
Allah menyebutkan akhlak Rasul dalam Alquran. "Sesungguhnya kamu benar-
benar berbudi pekerti yang agung." (QS 68: 4). Konsep kebaikan dan kemuliaan
yang diajarkan Rasulullah berlaku sepanjang zaman.

5. Pernikahan

Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita


(terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 tahun ia menikah
dengan Khadijah yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat.

Para ahli sejarah, antara lain, Watt dan Esposito berpendapat sebagian besar
perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan
budaya Arab) atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih
susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan
perawan).

6. Yang disukai

Hal yang disukai Rasulullah adalah beriman kepada Allah SWT, sholat tepat
waktu, berjihad di jalan Allah, berbakti kepada orang tua, konsisten mengerjakan
pekerjaan baik, tekun dan terampil bekerja, mengamalkan sunnah-sunnahnya, dan
selalu membaca Alquran.

Selain itu, Rasul selalu berzikir dan berdoa, menjaga wudhu, berlaku adil,
istiqamah, jujur, tawakal, sabar, ikhlas, menjaga amanah, menghormati tamu
serta tetangga, dan sebagainya.

7. Yang tidak disukai

Beberapa hal yang tidak disukai Rasulullah antara lain menyekutukan Allah,
berbuat zalim, dusta, ingkar janji, gibah, namimah, melakukan dosa besar,
durhaka terhadap orang tua, meniru perilaku agama lain, munafik, mengambil hak

3
orang lain, menunda-nunda pekerjaan, pemarah, malas, putus asa, buruk sangka,
bercerai, dan kikir 1.

B. Islam dan perjuangan Nabi Muhammad SAW di Makkah dan


Madinah
a. Islam

Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti


tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total
kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk
patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu
menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat
tetapi juga menyelamatkan.

Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.

b. Sejarah Islam di Makkah

1) Dakwah secara rahasia


Nabi saw. mulai mengajak manusia untuk menyembah Allah semata dan
menyuruh meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah tersebut dilakukan secara
rahasia guna menghindari tindakan buruk orang-orang Quraisy yang fanatik
dengan keyakinannya. Nabi saw belum melakukan dakwah di majelis-majelis
umum orang Quraisy, dan tidak melakukan dakwah kecuali kepada orang
terdekatnya. Orang-orang pertama yang masuk Islam adalah Khadijah binti
Khuwailid dan Ali bin Abi Thalib, Zaib bin Haritza mantan budak
Rasulullah saw dan Abu Bakar bin Abi Qufahah, Ustman bin Affan, Zubair bin

1
https://www.republika.co.id, dikutip pada tanggal 11 Maret 2021

4
Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash2. Mereka-mereka
ini bertemu dengan Nabi saw secara rahasia apabila salah seorang diantara
mereka ingin melaksanakan salah satu ibadah, mereka pergi ke lorong-lorong
Mekkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy. Dan ketika
penganut Islam sudah mencapai lebih dari tiga puluh lelaki dan wanita, Nabi saw
memilih tempat salah seorang dari mereka, yaitu rumah al-Arqam bin abi al-
Arqam sebagai tempat pertemuan.

2) Dakwah secara terang – terangan


Dakwah Nabi saw, secara terang-terangan ini mendapat tantangan dan
ditolak oleh bangsa Quraisy, dengan alasan bahwa mereka tidak dapat
meninggalkan agama yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya dan tradisi
tersebut sudah berakar dalam diri mereka. Rasulullah pun sedikit memberi reaksi
untuk mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran dari belenggu
taklik. Selanjutnya Nabi saw menjelaskan bahwa Tuhan-Tuhan yang mereka
sembah itu tidak dapat memberikan faidah atau bahaya sama sekali.

3) Hijrah pertama dalam Islam


Ketika Nabi saw melihat keganasan kaum musyrik kian hari kian
bertambah keras, sedang beliau tidak dapat memberikan perlindungan kepada
kaum muslimin, maka beliau berkata kepada mereka: “alangkah baiknya jika
kamu dpat berhijrah ke negeri Habasiyah, karena di sana terdapat seorang raja
yang adil sekali. Di bawah kekuasaannya tidak seorang pun boleh dianiaya.
Karena itu pergilah kamu ke sana sampai allah memberikan jalan keluar kepada
kita, karena negeri itu adalah negeri yang cocok bagi kamu.”

Maka berangkatlah kaum muslimin ke negeri Habasiyah demi menghindari


fitnah dan lari menuju Allah dengan membawa agama mereka. Hijrah ini
merupakan hijrah pertama dalam Islam. Diantara kaum muhajirin yang terkenal

2
Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah, h. 37.

5
adalah: Ustman bin Affan beserta istrinya, Ruqaiyyah binti Rasulullah saw, Abu
Hudzaifah beserta istrinya, Zubair bin Awwam, Mush’ab bin Umair dan
Abdurrahman bin Auf. Pada akhirnya para sahabat Rasulullah saw sebanyak
delapan puluh lebih berkumpul di Habasiyah.
4) Hijrah Rasulullah saw ke Thaif

5) Permulaan kaum Anshar menganut Islam3.

C. Sejarah Islam di Madinah

1) Nabi saw. mengijinkan para sahabatnya berhijrah ke Madinah


Ibnu Sa’d di dalam kitabnya ath-Thabaqat menyebutkan riwayat dari
Aisyah ra: ketika jumlah pengikutnya mencapai tujuh puluh orang.
Rasulullah saw merasa senang, karena Allah telah membuatnya suatu “benteng
pertahanan” dari suatu kaum yang memiliki keahlian dalam peperangan,
persenjataan, dan pembelaan. Tapi permusuhan dan penyiksaan kaum musyrik
terhadap kaum muslim pun semakin gencar dan berat. Mereka menerima cacian
dan penyiksaan yang sebelumnya tidak perna mereka alami, sehingga para
sahabat mengadu kepada Rasulullah saw dan permintaan ini dijawab oleh
Rasulullah saw: “Sesungguhnya akupun telah diberitahu bahwa tempat hijrah
kalian adalah Yatsrib. Barang siapa yang hendak keluar, maka hendaklah ia
keluar ke Yatsrib4.”

Maka para sahabat pun bersiap-siap, mengemas semua keperluan perjalanan


kemudian berangkatlah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Sahabat yang
pertama kali sampai di Madinah ialah Abu Salamah bin Abdul-Asad kemuadian
Amir bin Rab’ah bersama istrinya. Laila binti Abi Hasymah, dialah wanita
yang pertama kali datang ke Madinah. Setelah itu para sahabat Rasulullah saw
datang secara bergelombang. Mereka turun di rumah-rumah kaum Anshar
mendapatkan tempat perlindungan.

3
Taqi Falsafi, Warna Warni Kehidupan Remaja dalam Islam (Bogor: Cahaya, 2003), h. 14

4
Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah, h. 95.

6
2) Hijrah Rasulullah SAW

Dalam beberapa riwayat yang shahih disebutkan bahwa setelah Abu Bakar
ra melihat kaum muslim yang berangkat ke Madinah, ia datang kepada
Rasulullah saw meminta izin untuk berhijrah. Tetapi dijawab oleh
Rasulullah saw: “Jangan tergesa-gesa aku ingin memperoleh izin dulu dari
Allah.” Abu Bakar bertanya, “Apakah engkau juga menginginkannya?” jawab
nabi saw, “Ya” kemudian Abu Bakar ra menangguhkan keberangkatannya untuk
menemani Rasulullah saw. Iya lalu membeli dua ekor unta dan dipeliharanya
selama empat bulan.

Selama masa tersebut Quraisy mengetahui bahwa Rasulullah saw telah


memiliki pendukung dan sahabat dari luar Mekkah. Mereka hawatir jangan-
jangan Rasulullah saw keluar dari Mekkah kemudian menghimpun kekuatan di
sana dan menyerang mereka5.
Dan selama Rasulullah Hijrah ke Madinah, masyarakatnya cenderung
menerima ajaran Rasulullah saw sehingga dalam waktu 10 tahun, Rasulullah saw
menjadikan Madinah sebagai pusat dakwah Islam dan bukan hanya itu,
Rasulullah saw. juga membuat suatu undang-undang yang mengatur seluruh
permasalahan yang terjadi, yakni Piagam Madinah. Fokus dakwah Rasulullah
adalah mengajarkan syariat Islam dan hukum Islam.

C. Peperangan dalam Islam


1. Perang Badar I

Perang Badar I terjadipada bulan Rabiul Awal tahun 2 H. Peristiwa ini


dilatarbelakangi oleh tindakanKirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan

5
H. Fuad Hashem, Sirah Muhammad Rasulullah Suatu Penafsiran Baru (Bandung:
Mizan,1995), h. 44.

7
penduduk Madinah. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam memimpin 70 orang
sahabatnya untuk menghadapi pembuatonar ini. Sesampainya di daerah Safwan,
Nabi tidak menemukan mereka.

2. Perang Badar II

Perang Badar II ini adalah perang yang sangat masyhur. Karena begitu
akrabnya pembaca sejarah Islam denganperistiwa ini, sampai-sampai perang ini
dianggap sebagai aktivitas militerpertama yang dilakukan oleh Rasulullah dan
para sahabatnya.

Perang ini terjadi parabulan Ramadhan tahun 2 H. Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallammemimpin 313 orang kaum muslimin menghadapi 1000 orang-
orang Mekah dibawahpimpinan Abu Jahal. Dalam perang ini, 22 orang sahabat
Nabi gugur sebagaisyuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70
lainnya terluka. Perangini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.

3. Perang Bani Sulaim

Perang ini terjadi padabulan Dzul Hijjah tahun 2 H. Tidak sampai 7 hari
setelah tiba di Madinah dariPerang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani
Sulaim dengan membawa 200 orangpasukan. Keberangkatan Rasulullah ini
dikarenakan Bani Ghathafan dan BaniSulaim yang bersekutu memerangi
Madinah.

Sesampainya di Qarqaratual-Kidr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak


menjumpai sekututersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat
pasukan kaummuslimin.

4. Perang as-Suwaiq

Perang as-Suwaiq terjadipada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H. Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 200 orang sahabatnya menghadapi 200
orang musyrikin yang dipimpin olehAbu Sufyan bin Harb. Perang ini

8
dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekahkarena kekalahan mereka di
Badar.

Dalam al-Kamil fiat-Tarikh, Imam Ibnul Atsir menyatakan sepulangnya dari


Perang Badar, AbuSufyan bernadzar tidak akan membiarkan air menyentuh
kepalanya karena junubsebelum ia memerangi Nabi Muhammad. Lalu ia
membawa 200 orang penunggang kudadari kaum Quraisy menuju Madinah. Di
Madinah, mereka bermalam di rumah seorangYahudi dari Bani Nadhir yang
bernama Salam bin Misykam. Dari sana iamemata-matai kondisi malam hari Kota
Madinah.

5. Perang Anmar

Terjadi pada bulan RabiulAwal tahun 3 H. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


memimpin 450 orangsahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani
Tsa’labah bin Muharibyang hendak menyerang Madinah.

Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau


kehujanan lalu melepaspakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk
istirahat, datanglahseorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits
mengacungkan pedang kekepala Rasulullah. Ia berkata, “Siapa yang akan
menghalangimu dariku sekarang?”Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari
pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.”
Lalu ia pun tergetar dan jatuhlahpedang dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengambilpedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan
menghalangimu dariku?” Iamenjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia
mengucapkan dua kalimatsyahadat. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak
senjata.

9
6. Perang Uhud

Perang Uhud terjadi padabulan Syawal tahun 3 H. Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallammemimpin 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan
kendaraan (onta, kuda,atau hewan tunggangan lainnya) menghadapi 3000 orang
musyrik yang dipimpin olehAbu Sufyan.

Itulah beberapa perang besar yang terjadi di zaman Rasulullah SAW, selain di
atas ada beberapa peperangan lagi yang terjadi di zaman tersebut. Namun pada
kesempatan kali ini penulis hanya menampilkan 6 perang besar di zaman
Rasulullah. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa
tersebut.

7. Perang Khandaq (5 Hijriyah)

Dinamakan perang Khandaq yang artinya parit karena strategi bertahan di


dalam kota Madinah menggunakan parit yang digali sepanjang 5 kilometer.
Perang ini juga dinamakan dengan perang Ahzab, karena musuh merupakan
gabungan kekuatan para musuh Islam.

Pihak musuh di antaranya kaum musyrikin Mekkah, beberapa kelompok dari


kaum Yahudi dan orang-orang munafikin di dalam Madinah. Perang Ahzab ini
juga menjadi nama salah satu surah di dalam Alquran, yakni surat ke-336.

D. Misi dakwah Nabi Muhammad SAW

1. Mengajarkan Tauhid

Sebelum Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah swt. beberapa umat pada masa
itu masih ada yang beragama sesuai tuntunan nabi terdahulu Ibrahim, namun
banyak pula orang-orang yang justru beribadah kepada Allah menggunakan
perantara atau bahkan menyembah berhala.

6
https://paudit.alhasanah.sch.id dikutip pada tanggal 11 Maret 2021

10
Diutusnya Rasulullah saw. untuk meluruskan orang-orang yang menyimpang
tersebut, yaitu dengan cara mensyiarkan bahwa Allah swt. lah yang wajib
disembah.

2. Memperbaiki Akhlak Manusia

Setelah mengajarkan ketauhidan, kemudian nabi memperbaiki akhlak-akhlak yang


salah. Beliau mengajarkan berbagai akhlak mulia yang menjadikan manusia
menyadari dan meninggalkan perilaku salah tersebut sehingga terwujudnya
masyarakat yang islamiyah berakhlak mulia.

3. Pemberi kabar gembira untuk alam semesta

Rasulullah saw memiliki misi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan,
pemberi kedamaian, dan kesejahteraan yang bukan hanya untuk orang muslim,
melainkan untuk seluruh umat manusia yang ada di bumi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas bisa kita simpulkan bahwa, Muhammad lahir pada
Senin, 12 Rabiul Awal 571 Masehi atau tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah
bin Abdul Muthalib. Sementara itu, ibunya Aminah binti Wahab. Sejarah Islam
awal yang dilalui Rasulullah saw sungguh berat lantaran harus berhadapan oleh
suku Quraisy yang menguasai kota Mekkah. Pengikut Rasulullah saw relatif
sedikit dan fokus utama Rasulullah saw dalam dakwah awalnya adalah
mengenalkan ajaran Tauhid. Berbeda dengan dakwah di Madinah, masyarakatnya
cenderung menerima ajaran Rasulullah saw sehingga dalam waktu 10 tahun,
Rasulullah saw menjadikan Madinah sebagai pusat dakwah Islam dan bukan
hanya itu, Rasulullah saw. juga membuat suatu undang-undang yang mengatur
seluruh permasalahan yang terjadi, yakni Piagam Madinah. Fokus dakwah
Rasulullah adalah mengajarkan syariat Islam dan hukum Islam. Dan juga
peperangan pada masa Rasul seperti, Perang Badar I, Perang Badar II, perang
Bani Sulaim, perang AS – Suwaiq, Perang Anmar, Perang Uhud, Dan juga
peramh Khandaq. Dan Misi Dakwah rasulullah ada 3 antara lain: 1. Menganjarkan
Tauhid, 2. Memperbaiki Akhlak Manusia, 3. Pemberi kabar gembira untuk alam
semesta.

B. Saran

Demikianlah makalah ini penulis paparkan dan penulis merasa bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap
kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan makalah ini. Dam penulis berharap semoga isi makalah ini
bermanfaat bagi kita semua amin.

12
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.republika.co.id,
 Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah
 Taqi Falsafi, Warna Warni Kehidupan Remaja dalam Islam
(Bogor: Cahaya, 2003)
 Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah
 H. Fuad Hashem, Sirah Muhammad Rasulullah Suatu
Penafsiran Baru (Bandung: Mizan, 1995)
 https://paudit.alhasanah.sch.id

13

Anda mungkin juga menyukai