Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nabi Ibrahim”.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi karena adanya keterbatasan
pengalaman serta pengetahuan kami. Maka dari itu, Saya sebagai penyusun menerima
segala bentuk saran dan kritik yang sifatnya membangun guna memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................4
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................................................5
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Ayat Ayat Yang Berkaitan Dengan Hijrah dan Isra’ Nabi Muhammad SAW..........5
B. Surah Yang Berkaitan Dengan Hijrah dan Isra’ Nabi Muhammad SAW.................5
C. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW............................................................................5
D. Makna Hijrah.............................................................................................................8
E. Makna Isra’................................................................................................................9
F. Hasil Isra’ Nabi Muhammad SAW..........................................................................10
G. Hikmah Dari Hijrah dan Isra’ Nabi Muhmmad SAW.............................................10
1. Menguatkan iman dan kesabaran........................................................................10
2. Mempererat persaudaraan....................................................................................10
3. Rela berkorban untuk Islam.................................................................................10
4. Taat kepada perintah Allah..................................................................................10
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama, suatu kata yang tidak hanya harus kita ketahui, namun juga sangat-
sangat harus untuk kita pahami makna, cara, manfaat dan semua hal yangberpengaruh
terhadap kehidupan kita. Oleh karena itu agama sangat dibutuhkanoleh manusia agar
manusia memiliki pegangan hidup sehingga semua aktivitas
yang dikerjakan harus selalu berdasar kepada ajaran agama.
Sebuah peristiwa yang tidak dapat diterima akal sehat, namun jika
kitaberbicara agama samawi, maka keyakinan kita pasti menepis semua hal gaib
danpercaya kepada Allah SWT. Peristiwa Isra Mi’raj yang akan kita
jelaskansemuanya di makalah ini, dapat menyimpulkan apakah kita sudah cukup
berbuatbaik kepada-Nya guna mensyukuri semua kenikmatan yang kita terima
sampaiberanjak dewasa
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Ayat ayat yang berkaitan dengan hijrah dan isra’ nabi Muhammad SAW?
2. Terdapat dalam surah apa saja ayat yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW?
3. Kenapa Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah?
4. Apa makna hijrah?
5. Apa makna isra’?
6. Apa hasil isra’ nabi Muhammad SAW?
7. Apa pelajaran yang dapat diambil dari hijrah dan isra’ nabi Muhammad SAW?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui ayat apa saja yang berkaitan dengan hijrah dan isra’ nabi
Muhammad SAW
2. Untuk mengetahui terdapat dalam surah apa saja ayat yang berkaitan dengan hijrah
dan isra’ nabi Muhammad SAW
3. Untuk mengetahui kenapa nabi Muhammad SAW melakukan hijrah
4. Untuk mengetahui apa makna hijrah
5. Untuk mengetahui apa makna isra’
6. Untuk mengetahui apa pelajaran yang dapat diambil dari hijrah dan isra’nya nabi
Muhammad SAW
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat Ayat Yang Berkaitan Dengan Hijrah dan Isra’ Nabi Muhammad SAW
B. Surah Yang Berkaitan Dengan Hijrah dan Isra’ Nabi Muhammad SAW
Namun, Allah Maka Kuasa atas segalanya, Allah Maha Melindungi dan tidak
ada yang dapat melindungi selain-Nya. Allah menepati janji yang telah di firmankan-
5
Nya kepada Rasulullah ﷺsetelah itu:
6
Abu Bakar membantu perjalanan hijrah keduanya dengan memberikan informasi
berita tentang orang-orang Quraisy. Sedangkan Amir bin Fuhairah, bekas budak Abu
Bakar, memberikan minuman dari perahan susu kambing yang ia gembalakan. Ketika
Abdullah bin Abu Bakar pulang ke Mekkah, Amir bin Fuhairah menggiring
kambingnya untuk mengikuti jejaknya guna menghapusnya, sehingga yang nampak
adalah bekas jejak dia dan kambing yang digembalakannya. Sementara itu, kaum
Quraisy semakin menjadi-jadi kegilaannya manakala mengetahui Rasulullah ﷺ
lolos dari rencana keji yang telah mereka siapkan. Kala itu yang mereka lakukan
adalah memukuli Ali dan menyeretnya ke Ka’bah dan mengurungnya sesaat sebagai
upaya untuk mendapatkan informasi tentang Rasulullah ﷺ. Namun upaya
tersebut tidak membuahkan hasil.
Ketika situasi dinilai sudah mulai aman dari upaya pengejaran orang-orang
Quraisy, Rasulullah ﷺdan Abu Bakar melanjutkan perjalanan hijrah ke Madinah.
Ketika malam senin, awal Rabi’ul Awwal 1 H atau bertepatan dengan 16 September
622 Masehi keduanya berangkat dengan perbekalan dan unta yang telah disiapkan
oleh Amir bin Fuhairah, yang juga ikut dalam perjalanan hijrah ke Madinah dengan
menempuh jalur pesisir pantai.
7
kediaman Kultsum bin Al-Hadm. Rasulullah ﷺtinggal di Quba selama empat
hari. Dan selama itu pula beliau membangun Masjid Quba dan shalat di dalamnya.
Masjid Quba inilah masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah ﷺatas dasar
takwa setelah kenabian. Rasulullah ﷺMemasuki Kota Madinah Usai shalat
Jumat, 13 Rabiul Awwal 1 H atau bertepatan 27 September 622 Masehi, Rasulullah
ﷺmemasuki kota Madinah, dan sejak itu kota Yatsrib berganti nama menjadi
Madinah. Hari itu merupakan har bersejarah. Penduduk kota Madinah bergemuruh
dengan pekikan tahmid (pujian) dan taqdis (penyucian) menyambut kedatangan
Rasulullah ﷺ. Di Madinah, Nabi ﷺmembentuk masyarakat orang-orang
yang percaya dan membentuk aliansi politik dan sosial dengan suku-suku setempat.
Salah satunya mempersatukan orang-orang Muhajirin dan Anshar. Hal ini
memungkinkan beliau untuk menyebarkan Islam dan membangun fondasi kuat untuk
agama.
D. Makna Hijrah
Kata hijrah ( )ِه ْج َر ٌةberasal dari akar kata hajara ( )َهَج َرyang
berarti berpindah (tempat, keadaan, atau sifat), atau memutuskan, yakni memutuskan
hubungan antara dirinya dengan pihak lain, atau panas menyengat, yang memaksa
pekerja meninggalkan pekerjaannya. Dalam pengertian syar'iy, hijrah berarti,
"perpindahan Rasulullah saw. bersama sahabat-sahabatnya dari Mekkah menuju
Madinah, kira-kira tahun ke-13 dari masa kenabiannya". Atau "perpindahan dalam
rangka meninggalkan kampung kemusyrikan menuju suatu kampung keimanan,
dalam rangka melakukan pembinaan dan pendirian masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Atau meninggalkan tempat, keadaan, atau sifat yang tidak baik, menuju
yang baik di sisi Allah dan Rasul-Nya (kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi
saw.).
Dalam al-Qur’an, kata hijrah dengan segala bentuk kata jadiannya, digunakan
sebanyak 31 kali, dengan mengacu kepada makna-makna sebagai berikut:
8
5. meninggalkan tempat, keadaan, atai sifat, karena menuntut ridha' Allah. (QS
al-Nisâ'/4:89).
E. Makna Isra’
Isra Mi’raj berasal dari bahasa Arab. Biasanya ditulis sebagai al-Isra’ wal-
Mi’raj (راجNN )اإلسراء والمعyang terdiri atas dua kata, yaitu isra’ dan mi’raj. Keduanya
memiliki arti yang berbeda.Kata isra’ berasal dari kata sara yang artinya ‘perjalanan
malam’. Sementara, mi’raj dalam bahasa Arab berarti ‘kendaraan’, ‘alat untuk naik’,
ataupun ‘tangga’. Bentuk jamaknya adalah ma’arij yang berarti ‘tempat-tempat naik’.
Menurut Abduh (1994) dalam ‘Hikmah Isra’ Mi’raj Junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW’, isra’ menurut bahasa Arab diartikan sebagai perjalanan jauh di
waktu malam dan selamat pulang kembali ke tempat semula.Sementara menurut
istilah, isra’ diartikan sebagai perjalanan Rasulullah SAW di waktu malam dari
Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina).
Mi’raj menurut bahasa Arab artinya tangga untuk dinaiki, sedangkan menurut
istilah, mi’raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke langit tujuh
sampai ke Arasy Allah.Sedangkan menurut Zindy (1986) dalam Masjidil Aqsha
(Pusat para Nabi dan Awal Mi’raj Rasul), isra’ adalah peristiwa yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke Baitul Maqdis (dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa yang menurut sebutan Al-Qur’an Surat Al-Isra’) hanya sekali saja.
Ihsan Faisal mengatakan Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani
(insan kamil). Bagi para sufi, Isra’ Mi’raj adalah perjalanan meninggalkan bumi yang
rendah menuju langit yang tinggi.Mengutip Seyyed Hossein Nasr dalam buku
‘Muhammad Kekasih Allah’ (1993), ia mengungkapkan bahwa pengalaman ruhani
yang dialami Rasulullah SAW saat Mi’raj mencerminkan hakikat spiritual dari salat
9
yang dijalankan umat Islam sehari-hari. Dalam artian, salat adalah mi’raj-nya orang-
orang beriman.
Hasil dari perjalanan isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah
diturunkannya perintah salat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim.
Mulanya, perintah tersebut sebanyak 50 waktu. Namun, Nabi Musa menyuruh
Rasulullah untuk meminta keringanan dari Allah.
Walaupun hanya perlu mengerjakan salat lima waktu dalam sehari, Allah
SWT memberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat untuk setiap salat fardu yang
dikerjakan. Jadi, sekalipun hanya dikerjakan lima kali saja, pahala yang diterima
setara dengan salat 50 waktu. Sungguh besar rahmat Allah kepada hamba-Nya.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW:
Sedangkan pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa isra’ mi’raj adalah:
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6575770/sejarah-dan-peristiwa-penting-
isra-miraj-perintah-salat-hingga-reuni-para-nabi
https://intisari.grid.id/read/033918288/penjelasan-dua-hikmah-di-balik-
peristiwa-hijrah-nabi-muhammad?page=all#:~:text=Dalam%20artikel%20ini
%2C%20kami%20akan,Hikmah%20kedua%20adalah%20mempererat
%20persaudaraan
https://tirto.id/hikmah-isra-miraj-cerita-nabi-muhammad-perintah-shalat-5-
waktu-gaZl
https://perkimdk.com/kisah-peristiwa-hijrah-rasulullah-saw-ke-madinah/
https://uin-alauddin.ac.id/opini/detail/Hijrah-Sebagai-Awal-Kebangkitan--
Islam-dan-Komunitas-Muslim
12