Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBUKUAN HADIST
Dosen Pengampu : H. Ashrun Mubarak Malik, Lc, M. A._BKI

Kelompok 9

Nursyifa Zahra (2342115076)

Mohammad Rizki Fahreza (2342115040)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI Al QURAN DAN TAFSIR

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT,Tuhan yang memberikan kepada kita


semua berbagai macam nikmat di antaranya nikmat iman dan islam. Juga
berkat bimbingan dan hidayah-Nya penulis mampu menyusun makalah
yang berjudul “sejarah hadist pra kodifikasi”.Sholawat beriring salam tidak
lupa kami curahkan kepada suri tauladan kita,manusia terbaik yaitu Baginda
Rasulullah MUHAMMAD SAW yang telah membawa ummat manusia dari
jalan yang jahiliah,jalan yang penuh kemurkaan Tuhan,hingga kejalan yang
sangat di Ridhoi oleh Tuhan kita ALLAH SWT.
Dalam penyusunan makalah ini,tidak bisa terletak begitu saja tanpa
bantuan daripada teman kelompok saya .Tentunya dalam penyusunan
makalah ini terdapat beberapa kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
maupun isi makalah ini sendiri,namun kami sudah berusaha sebaik
mungkin untuk menjadikan makalah ini sebagai makalah yang bisa berbaur
baik dengan pembaca itu sendiri.
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah
wawasan dan bisa menerapkannya langsung juga bisa memberi manfaat
lebih banyak kepada orang orang sekitarnya. Tidak lupa kami menerima
saran dan kritik untuk memperbaiki makalah kami

Samarinda, 10 September 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

COVER JUDUL..........................................................................................................................i
SEJARAH HADIST PRA KODIFIKASI .................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. ABSTRAK..........................................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
D. Tujuan Penelitian...............................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. ABSTRAK
Sebagai salah satu kajian terhadap teks-teks keagamaan seperti tafsir, fiqh dan
tauhid, hadits nampaknya terlahir sebagai sebuah kajian awal dalam diskursus
keagamaan agama Islam. Bahkan dalam tataran wacana, eksistensi kajian terhadap
hadits sebagai salah satu sumber hukum Islam yang berfungsi sebagai penjelas al-
Qur'an. Realitas tersebut jelas menempatkan hadis sebagai sesesuatu yang inheren bagi
eksistensi al-Qur'an. Oleh karena itu dari masa-kemasa para sahabat nabi, tabi'in, dan
tabi’ut-tabi'in mencurahkan segenap tenaganya untuk melestarikan dan menyebarkan
kepada generasi selanjutnya. Mengingat pentingnya hadis dalam dunia Islam, maka
kajian-kajian atas hadis semakin meningkat, sehingga upaya terhadap penjagaan hadis
itu sendiri secara historis telah dimulai sejak masa sahabat yang dilakukan secara
selektif demi menjaga keotentikan hadis itu sendi ri.

B. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah sumber pertama syariat islam dan As-Sunnah adalah sumber
hukum kedua. As-Sunnah merupakan penjelas Al-Qur’an, pemerinci hukum-hukumnya,
dan mengeluarkan furu’ ‘cabang’ dari ushul ‘pokok’nya.As-sunnah adalah praktik nyata
ajaran islam yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Sollollohu Alaihi
Wassallam.untuk seluruh umat manusia.

Kaum muslimin, sejak masa Rasulullah Sollollohu Alaihi Wassallam. Sampai


sekarang,mematuhi As-Sunnah dan tetap menjadikannya sumber hukum dan penuntun
akhlak di samping Al-Qur’an, sampai Allah memusakakan bumi dan segala yang ada di
dalamnya.

Berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah merupakan rahasia kesuksesan dan


kemajuan umat islam, sesuai dengan sabda Rasulullah Sollollohu Alaihi Wassallam.,

‫ كتب هللا وسنتي‬: ‫تر كت فيكم أمرين لن تضلوا بعد هما‬


“Aku tinggalkan dua hal untuk kalian, yang kalian tidak akan tersesat apabila berpegang
pada keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku”

1
As-Sunnah merupakan penjelas terhadap Al-Quran sehingga ia tidak mungkin
diabaikan. Dan, ternyata bahwa kondisi As-Sunnah yang terpelihara dengan baik
berbeda dengan apa yang dituduhkan oleh para peminat kajian tentang As-Sunnah.
Sehubungan dengan itu, kita harus melakukan kajian terhadap As-Sunnah dan meniliti
aspek sejarahnya juga perkembangannya mulai dari masa Rasulullah,sahabat hingga
para tabi’in yang insyaallah akan kita kupas satu-satu di dalam makalah ini.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka timbullah masalah masalah sebagai
berikut:
A. Bagaimana perkembangan hadist pada masa Rasulullah Sollollohu Alaihi
Wassallam?
B. Bagaimana perkembangan hadist pada masa para sahabat ?
C. Bagaimana perkembangan hadist pada masa para tabi’in ?
D. Bagaimana perkembangan hadist setelah masuk ke pembukuan hadist ?

D. Tujuan Penelitian
A. Mengetahui perkembangan hadist pada masa Rasulullah Sollollohu Alaihi
Wassallam
B. Mengetahui perkembangan hadits pada masa para sahabat
C. Mengetahui perkembangan hadist pada masa para tabi’in

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Hadist Pada Zaman Rasulullah


Allah telah memilih Muhammad Sollollohu Alaihi Wassallam Sebagai rasul-
Nya, lalu mendidik dan mengajarkannya dengan asuhan-Nya agar ia dapat
mengemban dan menyampaikan risalah, Ia disiapkan dengan sebenar-benarnya oleh
Allah sehingga Al-Qur’an menjadi akhlaknya. Ia ridha berdasarkan ridha Allah dan
ia murka berdasarkan murka-Nya.1 Ia diutus untuk menyempurnakan akhlak. Maka,
ia ukanlah orang yang berbuat keji dan bukan pula orang yang terpengaruh oleh
perbuatan keji. Ia bersabda,

‫إن ِم ْن ِخ َياِرُك م أْح َسِنُك م أْخ اَل ًقا‬


“Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah orang yang terbaik akhlaknya.”2
Ia lebih pemalu daripada anak gadis. 3 Ketika ia tidak menyukai sesuatu maka
hal itu akan tampak di wajahnya4, dan Ketika ia bergembira, bersinarlah wajahnya
sehingga seakan-akan wajahnya adalah belahan bulan.5 Para sahabat mengetahui
semua hal itu.
Ia sama sekali tidak pernah dengki kepada seseorang dan tidak pernah
menjatuhkan hukuman demi keuntungan dirinya. Namun, jika suatu larangan Allah
dilanggar makai a akan menjatuhkkan hukuman karena Allah. 6 Dengan demikian
misi yang diemban oleh Rasulullah saw.adalah misi yang sulit, namun agung. Ia
menyampaikan ayat-ayat Allah kepada manusia, mengajarkan agama kepada
mereka, menyucikan dan menyelamatkan kehidupan mereka. Berkaitan dengan itu,
1
Hadist yang sama dengannya diriwayatkan dari aisyah. Lihat Sunan Ibnu Majah:Al-Ahkam
2
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a..Fathul-Bari, hlm. 385, juz VII.
3
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Hudzri, Fathul Bari, hlm 387, juz VII.
4
Diriwayatkan melalui Syu’bah bin al Hajjaj, Fathul-Bari, hlm. 388, juz VII
5
Fathul- Bari, hlm. 384, juz VII.
6
Ibid., hlm. 387, juz VII, dari hadist Aisyah men enai hukum Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Islam.

3
ia memiliki akhlak yang tinggi dan berbeda dari manusia lainnya, Ia adalah sosok
pribadi terdidik yang luhur, yang terefleksi dalam bentuk-bentuk moral tinggi yang
memancar dari keseluruhan perilaku dirinya yang terpuji.
Nabi Muhammad Sollollohu Alaihi Wassallam diutus sebagai pembawa agama
islam. Al-Qur’an yang turun kepadanya diterima oleh para sahabat dengan
menghafal, menulis, dan menerapkan isi kandungannya. Tetapi disaat itu
Rasulullah masih belum mengizinkan untuk membukukan hadits dengan alasan
khawatir tercemarnya Al-Qur’an dengan hal lain. Jadi di takutkan para sahabat pada
saat itu terlalu focus dalam mengumpulkan hadist hingga melupakan daripada Al-
Qur’an. Setelah al-Qur’an kokoh di hati para sahabat maka nabi mengizinkan
mereka untuk mengkodifikasi hadist
Dan hal itu dibenarkan dengan adanya peristiwa di zaman Rasulullah
Sollollohu ‘Alaihi Wasallam yang dimana ada seorang laki-laki dari Yaman
bernama Abu Syah yang pada saat itu sedang menghadiri khutbah Rasulullah pada
Fathul Makkah/penaklukan kota Makkah. Ia terheran-heran dengan hukum syariat
yang disampaikan oleh Rasulullah dan ia berkata, “wahai Rasulullah berikanlah aku
catatannya”.Setelah mendengar perkataan Abu Syah,Rasulullah memerintahkan
sahabatnya dan mengatakan “catatkanlah untuk Abu Syah”

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dakwah merupakan kegiatan sosialisasi dan pengembangan ajaran


islam,aktivitas dakwah harus selalu di laksnakan supaya keberadaan islam kan
exis sepanjang masa.terjadinnya perkembangan IFTEK telah memberikan
perubahan besar terhadap aktivitas dakwah,dimana pada situasi ini pemberi
pesan dakwah harus mampu berjalan beriringan dengan zaman tanpa
menghilangkan makna dan tujuan dakwah.

Banyaknya pengguna teknologi terutama dari kelompok kaum milenial


menjadi kesempatan kepada setiap da’I untuk mengembangkan skill
berdakwahnya menggunkan berbagai sarana media terkhusu media
social.dimana dakwah yang di lakukan di media social harus benar-benar di
perhatikan supaya tidak mebuat kesalah pahaman terhdapat mad’u.karena salah

4
penyampaian akan berakibat fatal terhadap perilaku mad’u apalagi dengan para
remaja yanag haus infomasi.

Konten-kontesn dakwah menggunkan media social telah banayak di buat


oleh generasi muda,ini membuktikan bahwa pengaruh dakwah melalui media
social terhadap perilaku remaja sangatlah besar.bahkan Jika metode yang di
gunakan (swot) dapat dilakukan dengan baik, maka dakwah akan mampu
menjadi penggerak, perubah dan pembumian ajaran Islam untuk menjadi
rahmat bagi dunia.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai