Alhamdulillah segala puji dan puja serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya, sehingga penulis dapat mengerjakan
dan menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah “Kitab Kuning SPI”.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada sang panutan alam semesta,
yakni baginda Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, para
tabi’in-tabi’atnya, serta mudah-mudahan kepada kita umatnya mendapatkan syafa’at di hari
kiamat nanti. Aamiin.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca semuanya. Kemudian dengan hati yang lapang, kami menerima
kritik dan ataupun saran jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini, guna
melengkapi dan membenarkan karya tulisan makalah kami ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad saw sebagai rasul menjadi sebuah berkah untuk kaum
perempuan yang mana pada masa jahiliyyah tak pernah henti mendapatkan tindakan
diskriminatif. Perempuan pada masa itu selalu berada pada posisi yang paling rendah
dibandingkan dengan kaum laki-laki. Pada masa itu, kalangan perempuan dianggap
mahkluk yang hina sehingga mendapatkan perlakuan yang tragis terhadap perempuan.
Perlakuan diskriminatif terhadap perempuan seiring berjalannya waktu perlahan mulai
memudar dengan kehadiran Nabi Muhammad saw.
Agama Islam hadir sebagai sebuah agama yang mempunyai misi yang suci
agar membebaskan dari ketertindasan kaum perempuan. Perempuan merupakan salah
satu golongan masyarakat yang mendapat perhatian secara khusus supaya bisa
terlepas dari ketidakadilan dan penindasan. Perlakuan yang tidak adil pada masa
lampau menjadi tujuan hadirnya Islam untuk mengangkat derajat sertat martabat
golongan perempuan setinggi-tingginya sehingga bisa mengubah cara pandang dan
cara memperlakukan perempuan lebih beradab tanpa adanya perlakuan diskriminatif
yang diterima.1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1Mohammad Takdir, "Kiprah Ulama Perempuan Nyai Hj. Makkiyyah As'ad dalam Membentengi Moralitas Umat di
Pamekasan Madura", Jurnal Anil Islam, Vol. 8. No. 1, Juni 2015, h. 74
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rasulullah saw merupakan sosok yang paling mulia. Beliau merupakan sosok
yang sempurna sebagai utusan Allah swt dalam mengemban ajaran agama Islam
untuk umat manusia. Maka sangat pantas beliau menjadi panutan dan suri teladan
bagi umatnya. Rasulullah saw datang ditengah-tengah kejahiliyahan umat pada masa
itu. Jahiliyah yang dimaksud adalah bukan bodoh dalam masalah kecerdasan,
melainkan bangsa arab jahiliyah dalam masalah aqidah dan ahlak, sehingga Rasululah
mendapatkan tugas yang cukup berat untuk merombak atau merubah budaya tatanan
masyarakat yang sudah jauh dari ajaran Allah. Perjuangan yang tidak mengenal lelah
di kota Makkah banyak mendapatkan perlawanan, sehingga beliau mendapatkan
perintah Allah untuk hijrah ke kota Madinah beserta para sahabatnya.
Dengan kesabaran dan pertolongan Allah swt, kurang lebih selama 23 tahun
Rasulullah akhirnya berhasil menjalankan tugas dengan baik, budaya Islam terbangun
di kota Madinah dan Makkah setelah ditaklukkan oleh Rasulullah. Masyarakat yang
memiliki akhlak yang sebelumnya jauh dari nilai-nilai Islam, menjadi masyarakat
yang selalu memegang teguh yang di ajarkan oleh Allah melalui Rasulullah saw.
Warisan terbesar dari Rasulullah adalah Al Qur'an dan Al Sunnah. Al-Qur'an adalah
kitab suci yang sempurna, serta berfungsi sebagai pelajaran bagi manusia, pedoman
hidup bagi setiap muslim, petunjuk bagi orang yang bertakwa. Allah berfirman:
2
sehingga sudah barang tentu segala tindakan dan perbuatannya medapat kontrol
langsung dari Allah. Jika ada yang kurang benar dalam diri Rasulullah, Allah akan
langsung memperingatkannya, jadi tidak heran jika beliau memiliki akhlaq yang
paling mulia dan hal itu merupakan tugas beliau diutus oleh Allah. Berbeda dengan
para sahabatnya yang merupakan manusia biasa, namun berkat bimbingan beliau,
menjadi sosok yang memiliki karakter dan sifat sebagaimana Rasulullah, meskipun
Rasulullah telah tiada namun apa yang telah diajarkan kepada para sahabat selalu
dipegang teguh dan diajarkan kembali kepada keturunan mereka. Siapa yang tidak
mengenal Khulafa’ur Rasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat dekat Rasulullah yang langsung
mendapatkan polesan didikan beliau, sehingga didalam menjalankan tongkat estafet
perjuangan menyebarkan agama Islam berhasil sampai diluar Jazirah Arab.
(Wajib hukumnya bagi setiap orang) baik laki-laki maupun perempuan (untuk
mengetahui keturunan Nabi SAW, baik dari pihak ayahnya maupun dari pihak
ibunya) sampai kepada kakeknya Adnan saja.
3
5) Abdul Manaf bin Qushoy
6) Qushoy bin Kilab
7) Kilab bin Murroh
8) Murroh bin Ka’ab
9) Ka’ab bin Luay
10) Luay bin Gholib
11) Gholib bin Fihir
12) Fihir bin Malik
13) Malik bin Nadzir
14) Nadzir bin Kinanah
15) Kinanah bin Khuzaima
16) Khuzaima bin Mudrikah
17) Mudrikah bin Ilyas
18) Ilyas bin Mudhor
19) Mudhor bin Nizar
20) Nizar bin Ma’ad
21) Ma’ad bin Adnan
Nasab Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu adalah Muhammad bin Aminah binti
Wahab, bin Abdi Manaf, bin Zuhrah, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'ab, bin Luayyi,
bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadhar, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin
Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma'ad, bin Adnan.
4
meyakini 7 bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sementara Mas'udi
meriwayatkan dua pendapat yaitu satu bulan dan dua tahun pasca kelahiran Nabi
Muhammad SAW.
Penyebab meninggalnya Abdullah di kota Madinah disebutkan: Abdullah untuk
perjalanan dagang membawa kafilah dagang Qurays ke Syam. Dan dalam perjalanan
kembali karena diserang sakit ia beristirahat di kota Yastrib dan terbaring sakit
selama satu bulan di kota tersebut. Rombongan dagang tetap melanjutkan perjalanan
ke kota Mekah, dan mengabarkan mengenai kondisi Abdullah yang kritis.
Mendengar berita tersebut, Abdul Muththalib mengutus puteranya yang paling tua,
yaitu Harits untuk melihat kondisi Abdullah. Namun setibanya Harits di Yastrib,
Abdullah telah meninggal dunia. Abdullah mewariskan seorang budak yang bernama
Ummu Aiman, 5 ekor unta, kawanan kambing, pedang tua, dan sejumlah uang untuk
putranya (Nabi Muhammad SAW).
5
Semua wanita dalam rombongan Halimah mendapatkan bayi susuan kecuali
Halimah. Ia merasa sedih dan kecewa, karena berharap dapat memperoleh tambahan
penghasilan dengan menyusui bayi orang lain. Saat hendak pulang, Halimah melihat
seorang wanita tua yang sedang membawa bayi laki-laki. Bayi itu adalah Nabi
Muhammad SAW. Halimah lalu menawarkan diri untuk menyusui bayi tersebut.
Awalnya, wanita tua itu menolak tawaran Halimah, karena mengetahui bahwa
Halimah tidak memiliki ASI yang cukup untuk menyusui anaknya sendiri. Namun,
Halimah tetap bersikukuh ingin menyusui Nabi Muhammad SAW. Akhirnya, wanita
tua itu menyerahkan Nabi Muhammad SAW kepada Halimah. Setelah Halimah
menyusui Nabi Muhammad SAW, ASI-nya tiba-tiba mengalir deras. Bahkan, ASI-
nya juga mengalir dari kedua payudaranya.
Halimah membawa Nabi Muhammad SAW ke dusunnya. Di sana, Nabi
Muhammad SAW tumbuh dengan sehat dan kuat. Halimah dan suaminya, Harits bin
Abdil Uzza, menyayangi Nabi Muhammad SAW seperti anak mereka sendiri. Saat
Nabi Muhammad SAW berusia dua tahun, Halimah membawanya kembali kepada
ibunya, Siti Aminah. Siti Aminah sangat senang melihat Nabi Muhammad SAW
tumbuh dengan sehat dan kuat. Ia mengucapkan terima kasih kepada Halimah atas
kebaikannya.
Halimah Sa'diyah adalah salah satu ibu susu Nabi Muhammad SAW yang
paling terkenal. Ia mendapatkan banyak keberkahan setelah menyusui Nabi
Muhammad SAW. Ternaknya menjadi subur, tanahnya menjadi berkah, dan
kehidupannya menjadi makmur. Halimah Sa'diyah adalah contoh ibu susu yang baik.
Ia merawat Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang. Ia juga mengajarkan
Nabi Muhammad SAW tentang akhlak yang mulia.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasab Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu adalah Muhammad bin
Aminah binti Wahab, bin Abdi Manaf, bin Zuhrah, bin Kilab, bin Murrah,
bin Ka'ab, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadhar, bin
Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin
Ma'ad, bin Adnan.
Nabi Muhamad lahir pada hari Senin, malam 12 Rabiul Awal di Makkah
tahun 571 masehi atau biasa disebut Tahun Gajah. Karena pada tahun
tersebut datang pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari negeri
Habasyah untuk merobohkan ka’bah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan di
Makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya wafat di Madinah saat beliau
dikandungan ibunya dalam usia 2 bulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, kami sadar bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyampaian
dalam makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan guna memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Kepada
Dosen pengajar Ibu Dra. Hj. Darrotul Jannah, M. Ag diharapkan bimbingan
lebih untuk mengingatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PAI pada
khususnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Tizan
Husein Haikal, M., Sejarah Hidup Rasulullah, cet. XXV, (Jakarta: Litera
Ridha, M., Muhammad Rasulullah, Darul Haya-i Al-Kutubil 'Arabiah 'Isa Al-
Babi Al-Halaby wa Syurkah, t.t.
Imam Abu Husein Muslim “Sahih Muslim Juz IV” (Semarang: As Syifa’,
199), 170