ULUMUL HADIST
Inkar Sunnah Dan Orientalisme
Dosen Pengempuh : Bpk. Muhammad Irfan, S. Hd., M. Ag.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Masalah............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits Nabi saw telah disepakati oleh mayoritas ulama dan umatIslam sebagai
sumber kedua ajaran Islam setelah kitab suci Al-Qur’an. Berbeda dengan Al-Qur’an
yang semua ayat-ayatnya disampaikanoleh Nabi secara mutawatir dan telah
ditulis serta dikumpulkan sejak "aman Nabi masih hidup, serta dibukukan secara resmi sejak
"aman khalifah Abu Bakar al-Shiddiq sebagian besar hadis Nabi SAW
tidaklah diriwayatkan secara mutawatir dan pengkodifikasiannya pun baru dilakukan pada
masa khalifah U'mar bin Abdul Azisz salah seorang khalifah Bani 'mayyah.
Ingkar as-sunnah adalah sebuah sikap penolakan terhadap sunnah Rasull baik
sebagian maupun keseluruhannya. Bahkan dari ariargumennya bahwa Nabi Muhammad tidak
berhak sama sekali untuk menjelaskan Al-Quran kepada umatnya. Nabi Muhammad hanya
bertugas untuk menerima wahyu dan menyampaikan wahyu itu kepada para pengikutnya, di
luar hal tersebut nabi Muhammad tidakmemiliki wewenang.
Mengesampingkan, apalagi menafkan kedudukan sunnah sebagai wahyu, berarti memenggal
pilar utama yang menyangga tegaknya ajaran Islam itu sendiri dan sekaligus menolak fungsi
ke-Nabi-an Muhammad SAW.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Inkar Sunnah dan Orientalisme ?
2. Bagaimana tentang sejarah Inkar Sunnah ?
3. Bagaimana pokok-pokok dan Argumen para Inkar sunnah?
4. Bagaimana isi dari dalil-dalil Inkar sunnah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami tentang pengertian Inkar Sunnah dan Orientalisme.
2. Untuk mengetahui tentang sejarah Inkar Sunnah pada masanya.
3. Untuk mengetahui tentang isi dari pokok-pokok ajaran dan arrgumen para
pengingkar Inkar sunnah.
4. Untuk memahami isi dari dalil-dalil Inkar sunnah.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Secara Bahasa
Kata Inkar Sunnah terdiri dari dua kata yaitu ”Inkar” dan ”Sunnah”. Kata Inkar
berasal dari kata bahasa Arab: اٳﻧﲀرﻳﻧﻜﺮٲ ﻧﻜﺮyang mempunyai arti diantaranya ”Tidak
mengakui dan tidak menerima baik di lisan dan di hati, bodoh atau tidak mengetahui
sesuatu (antonim kata al-’irfan, dan menolak apa yang tidak tergambarkan dalam hati.”
Singkatnya, ”Inkar” secara etimologis berarti menolak, tidak mengakui, dan tidak
menerima sesuatu, baik lahir dan batin atau lisan dan hati yang dilatar belakangi oleh
faktor ketidaktahuannya atau faktor lain misalnya karena gengsi, kesombongan,
keyakinan, dan lain-lain. Sedangkan kata ”sunnah” menurut bahasa adalah jalan yang
dijalani, baik terpuji atau tidak. Sesuatu yang sudah tradisi atau menjadi kebiasaan
dinamai sunnah, walaupun tidak baik.
Bisa jadi orang yang mengingkari sunnah sebagai hujjah di kalangan orang yang
tidak banyak pengetahuannya tentang ulum hadis. Orang yang menolak sunnah sebagai
hujjah dalam beragama oleh umumnya ahli hadis disebut ahli bid’ah dan menuruti hawa
nafsunya.
b) Secara Istilah
Definisi Inkar Sunnah yang sifatnya masih sangat sederhana pembatasannya adalah
sebagai berikut:
1. Paham yang timbul dalam masyarakat Islam yang menolak hadis atau sunnah
sebagai sumber ajaran Islam setelah Alquran.
2. Suatu paham yang timbul pada sebagian minoritas umat Islam yang menolak dasar
hukum Islam dari sunnah shahih baik sunnah praktis atau yang secara formal
dikodifikasikan para ulama, baik secara totalitas mutawâtir maupun âhâd atau
sebagian saja, tanpa ada alasan yang dapat diterima.
Dari definisi di atas dapat kita pahami bahwa Inkar Sunnah adalah paham atau
pendapat perorangan atau paham kelompok, bukan gerakan dan aliran. Paham Inkar
Sunnah bisa jadi menolak keseluruhan sunnah baik sunnah mutawâtirah dan âhâd atau
menolak yang âhâd saja dan atau sebagian.
Demikian pula penolakan sunnah tidak didasari alasan yang kuat, jika dengan alasan
yang dapat diterima oleh akal sehat, seperti seorang mujtahid yang menemukan dalil
yang lebih kuat daripada hadis yang ia dapatkan, atau hadis itu tidak sampai kepadanya,
atau karena ke dhaifannya, atau karena ada tujuan syar’i yang lain,maka tidak
digolongkan Inkar Sunnah.
Seperti itulah ajaran pokok Inkar sunnah yang intinya menolak ajaran sunnah yang
dibawa Rasulullah SAW dan hanya menerima Alquran secara terpotong-potong.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faham Inkar sunnah adalah paham yang mengingkari keberadaan hadits-hadits
Rasulullah SAW .
2. Inkar sunnah mulai muncul pada zaman sahabat usai perang sahabat setelah wafatnya
Nabi SAW, Tokoh-tokoh inkar sunah zaman dahulu diantaranya adalah golongan
Khawarij, golongan Mu'tajilah serta golongan Syi’ah, sedang pada zaman modern
tokoh inkar sunnah yang muncul diantaranya adalah Rasyad Khalifa dari Mesir,
Ghulam Ahmad Parwes dari India, Taufiq Shidqi dari Mesir,Kasim Ahmad dari
Malaysia dan empat orang dari Indonesia yaitu Abdul Rahman, Moh. Irham, Sutarto,
dan Lukman Saad.
3. Sebab peng-Inkaran mereka terhadap sunnah Nabi SAW diantaranya:
a) Pemahaman yang tidak terlalu mendalam tentang Hadits Nabi saw. Dan
kedangkalan mereka dalam memahami Islam, juga ajarannya secara keseluruhan.
b) Kepemilikan pengetahuan yang kurang tentang bahasa arab, sejarah Islam,
sejarah periwayatan, pembinaan hadits, metodologi penelitian hadits, dan
sebagainya.
c) Keraguan yang berhubungan dengan metodologi kodifikasi hadits, seperti
keraguan akan adanya perawi yang melakukan kesalahan atau muncul dari
kalangan mereka para pemalsu dan pembohong.
d) Keyakinan dan kepercayaan mereka yang mendalam kepada al-Qur'an sebagai
kitab yang memuat segala perkara.
e) Keinginan untuk memahami Islam secara langsung dari al-Qur'an berdasarkan
kemampuan rasio semata dan merasa enggan melibatkan diri pada pengkajian
hadits, metodologi penelitian hadits yang memiliki karakteristik tersendiri.
B. Saran
Untuk mengetahui yang berkaitan dengan sunnah, dituntut tersedianya sejumlah
kitab, minimal kitab-kitab yang berkaitan dengan musthalah, kaidah, pengajian matan,
dan pengkajian sanad. Tanpa tersedianya fasilitas kitab-kitab yang diperlukan, maka
upaya mendalami pengetahuan sunnah akan banyak mengalami kesulitan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/28858322/MAKALAH_INGKAR_SUNNAH
- https://almanhaj.or.id/1850-tanggapan-dan-bantahan-bagi-para-penentang-as-
sunnah.html
- Abdul Majid Khon, Sunnah dan Pengingkarannya di Mesir Modern,
Disertasi, 2004.
- M. Noor. Sulaiman.2008. Antologi Ilmu Hadits.
Jakarta: Gaung Persada Press.
- Abdul Majid Khon. 2010. Ulumul Hadis.
Jakarta: Bumi Aksara.
- Agus Solahudin. 2009. Ulumul Hadis.