Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SIRAH NABAWIYAH

DEFINISI DAN KEUTAMAANYA

DOSEN PENGAMPU : Bpk Dr.H Mahmudin Bin


Bunyamin Lc. M.A
Penyusun :
Zainuddin (2231030031)
Muhammad Adil Rifahi (2231030060)

UNIVERSITAS RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

PRODI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kepada pencipta alam semesta,Tuhan


seluruh alam tanpa rahmat dan kasih sayang tak pernah terbayang kita bisa
terciptakan dengan kemuliaan dan rahmat Islam. Dan tak lupa sholawat
serta salam kita curahkan kepada kekasih Allah akhir dari para Nabi yakni
Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari jaman
jahiliyah hingga jaman islamiyah.
Dengan segala hormat kepada Bpk Dr. H. Mahmudin Bin Bunyamin
Lc. M.A Sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Sirah Nabawiyah
yang mana telah membimbing kami untuk selalu konsisten dalam belajar
dan membaca.hingga akhirnya terlaksanakan tugas kami yakni Makalah
yang bertemakan "Definisi Sirah Nabawiyah dan Keutamaanya” semoga
dengan dituliskannya makalah ini bisa menunaikan kewajiban kita sebagai
mahasiswa untuk senantiasa mengerjakan pekerjaan terutama makalah ini
dan harapannya bermanfaat untuk teman teman sekalian. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
.

Bandar Lampung, 19 Februari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah. ...................................................................................................... 1
C. Tujuan. ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
D. Definisi Sirah Nabawiyah. .......................................................................................... 2
E. Perbedaan Sirah dan Sejarah........................................................................................ 2
F. Turgensi mempelajari Sirah Nabawiyah ..................................................................... 3
G. Manfaat dan Keutamaan Sirah Nabawiyah. ................................................................ 6
BAB III PENUTUP

H. Kesimpulan.................................................................................................................. 8
I. Daftar Pustaka. ............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tak lepas dari benak kita, keseharian yang berlaku hari ini adalah sebuah
perubahan yang telah terjadi di masa lalu. “Jas merah jangan lupakan sejarah!’
sejarah yang satu ini bukanlah sejarah yang dibumbui kebohongan dan pembenaran
belaka, tetapi kebenaran dan fakta nya berada. Penggalan cerita seorang Mulia
diantara yang mulia, Seorang pilihan Allah dari sekian banyak nya Utusan. Kisah ini
diambil dari tempat yang gersang disemenajung arab. Kisah yang diambil dari 1400
tahun lalu yang menjadikan sebuah pelita bagi pembaca nya yang membukakan
pintu hatinya. Inspirasi bagi belahan bumi. Untuk sosok yang sangat sekali dicintai.
Nabi Muhammad S.A.W berawal dari Beliau dilahirkan sampai kembali kepangkuan
sang Kholiq. Berikut penjelasan apa definisi Sirah nabawiyah dan juga pokok-pokok
keutamaanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Sirah Nabawiyah secara Bahasa dan Istilah ?
2. Perbedaan Sirah dan Sejarah ?
3. Seberapa pentingya mengetahui dan mempelajari Sirah Nabawiyah ?
4. Keutamaan Keutamaan dari Sirah Nabawiyah ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Sirah Nabawiyah
2. Mengetahui bagaimana Perilaku, Akhlak, Budi Pekerti Rasullah S.A.W
3. Mengetahui keutamaan keutamaan Sirah Nabawiyah
4. Menumbuhkan Cinta kepada Baginda Rasullah S.A.W
5. Menjadikan Suri Tauladan sebagai tata cara kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Sirah Nabawiyah


Secara Bahasa Sirah berasal dari Bahasa arab yang berarti sayroh ‫)سيرة‬
berasal dari kata sara (‫ )سار‬yang artinya jalan. Sehingga sirah berarti perjalanan.
Yakni perjalanan hidup. Sebagaimana maqalah berikut:
‫ص َل‬
َ ‫ب َو‬
ِ ‫َلى الد َّْر‬
َ ‫ار ع‬
َ ‫س‬َ ‫َم ْن‬
“Siapa berjalan pada jalurnya akan sampai pada tujuannya”
Pendapat lain, Sirah juga berarti tingkah laku (‫)السلوك‬, cerita/kisah (‫)التاريخ‬,
jalan atau cara (‫)الطارق‬, dan biografi (‫)سراة رجول‬.1
Sedangkan menurut Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab menyatakan
kata as-sirah menurut bahasa adalah kebiasaan, jalan, cara, dan tingkh laku 2
Adapun menurut istilah umum Sirah adalah perjalana hidup rinci seseorang
atau sejarah hidup seseorang. Jadi secara umum sirah nabawiyah adalah perjalanan
hidup Nabi Muhammad Saw, baik sebelum maupun setelah diangkat menjadi Nabi
dan Rasul, termasuk seluruh peristiwa dalam kehidupan beliau, sifat fisik dan
akhlak beliau, serta hal-hal yang terkait dengan peperangan (ghazwah) dan
ekspedisi (sariyah) beliau.

2. Perbedaan Sirah dan Sejarah

Sirah Nabawiyah dan sejarah memiliki arti yang serupa namun sejarah bersifat lebih
umum dan sirah lebih khusus, dilihat dari sumber, perincian dan tujuannya, seperti:
1. Sirah berasal dari kata saraha berarti perjalanan hidup sedangkan sejarah berasal dari
kata syajarah (syajaratun) bermaksud pohon.
2. Sirah Nabawiyah pembahasannya bertumpu kepada perjalanan dan kisah hidup Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬secara rinci. Pembahasan juga menekankan sifat pribadi, akhlak serta cara
dia menjalani kehidupan sehari yang bisa diteladani. Sedangkan sejarah pembahasannya
hanya mengenai peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang terjadi pada masa
lampau. Lebih difokuskan kepada perkembangan peradaban ataupun perkembangan suatu
zaman.
3. Sirah Nabawiyah bersumber hanya dari ayat Al-Quran, hadits nabi, dan riwayat para
sahabat dia. Sedangkan sejarah melalui sumber primer (bukti-bukti dan rujukan yang
kukuh), sekunder (penyelidikan), dan lisan (saksi).
4. Sirah mengkhususkan kepada seseorang individu sedangkan sejarah kepada peristiwa dan
pelakunya.
5. Kedudukan fakta Sirah Nabawiyah tidak bisa berubah karena kejadian telah tercatat di
dalam al-Quran, hadits dan riwayat sahabat (tidak ada yang baru). Sedangkan sejarah bisa
saja berubah dengan ditemukannya sumber ataupun bukti yang lebih awal (baru) atau
jelas dari sumber sebelumnya (lebih tua).[3]
6. Sirah Nabawiyah bertujuan sebagai pemberi teladan, contoh dan pendukung sejarah
Islam.3

1
https://pecihitam.org/sirah-nabawiyah/
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Sirah
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Sirah
3. Urgensi mempelajari dan mengetahui Sirah Nabawiyah

Mempelajari sirah bukanlah semata-mata bacaan ringan atau hiburan, tapi mempelajari sirah
adalah mengkaji agama. Karena ia menjadi penunjang memahami sumber pokok dari syariat ini.
Dengan mempelajari sirah Nabi ‫ ﷺ‬dan memahaminya dengan baik kita dapat mempraktikkan
ubudiyah kepada Allah dengan cara benar.

Melalui pemahaman sirah nabawiyah yang tepat, setiap muslim akan mendapatkan gambaran
yang utuh dan paripurna tentang hakikat Islam dan terbangun semangatnya untuk merealisasikan
nilai-nilai yang didapat dalam kehidupannya saat ini. Apalagi sasaran utama dari kajian sirah
adalah mengembalikan semangat juang untuk merebut kembali kejayaan yang pernah dimiliki
umat Islam. Secara umum kepentingan kita mengkaji sirah nabawiyah, adalah:

1. Memahami pribadi Rasulullah saw. sebagai utusan Allah (fahmu syakhshiyah ar-rasul)

Dengan mengkaji sirah kita dapat memahami celah kehidupan Rasulullah saw. sebagai individu
maupun sebagai utusan Allah swt. Sehingga, kita tidak keliru mengenal pribadinya sebagaimana
kaum orientalis memandang pribadi Nabi Muhammad saw. sebagai pribadi manusia biasa.

“Hai nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk
jadi cahaya yang menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin
bahwa Sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.” (Al-Ahzab: 45-47).

2. Mengetahui contoh teladan terbaik dalam menjalani kehidupan ini (ma’rifatush shurati lil
mutsulil a’la)

Contoh teladan merupakan sesuatu yang penting dalam hidup ini sebagai patokan atau model
ideal. Model hidup tersebut akan mudah kita dapati dalam kajian sirah nabawiyah yang
menguraikan kepribadian Rasulullah saw. yang penuh pesona dalam semua sisi.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.” (Al-Ahzab: 21).

3. Dapat memahami turunnya ayat-ayat Allah swt. (al-fahmu ‘an-nuzuli aayatillah)


Mengkaji sirah dapat membantu kita untuk memahami kronologis ayat-ayat yang diturunkan
Allah swt. Karena, banyak ayat baru dapat kita mengerti maksudnya setelah mengetahui
peristiwa-peristiwa yang pernah dialami Rasulullah saw. atau sikap Rasulullah atas sebuah
kejadian. Melalui kajian sirah nabawiyah itu kita dapat menyelami maksud dan suasana saat
diturunkan suatu ayat. 4

4
https://alhikmah.ac.id/urgensi-mengkaji-sirah-nabawiyah/
4. Keutamaan dan manfaat dari Sirah Nabawiyah
Adapun Keutamaan atau fadhilah dari Sirah Nabawiyah berikut antara lain;
1. Sirah mengenalkan kita kepada sosok Nabi Muhammad S.A.W dan keluarga nya dan
menumbuhkan Mahabbah (kecintaan)
2. Sirah mencatat semangat perjuangan dan pengorbanan Rasulullah SAW dan para sahabat
demi dakwah Islam dan menegakkan keadilan di muka bumi. 5
3. Menghilangkan kisah-kisah palsu.
4. Mendapatkan pelajaran dari kisah-kisah mereka.
5. Mengetahui jalan kebenaran dan jalan keselamatan.
6. Mengetahui akhir orang yang dzalim.
7. Mengokohkan Aqidah.6

5
https://kalam.sindonews.com/newsread/132718/69/keutamaan-membaca-sirah-nabi-muhammad-saw-1597320535
6
https://kalam.sindonews.com/berita/1452395/69/8-manfaat-mempelajari-kisah-nabi-dan-rasul
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sirah Nabawiyah adalah kisah perjalanan sang tauladan dari lahir hingga
wafat. Dari selak beluk beliau memimpin umat, strategi perang, kehidupan berumah
tangga dan juga bermasyarakat. Semua dituangkan dalam buku para saksi sejarah
pada zaman itu hingga zaman sekarang.
Dan tugas kita sekarang sebagai Mahasiswa, pelajar, dan umat muslim
meneladani dan menjadikan sebagai patokan utama untuk menyusuri hidup.
Sebagai contoh kehidupan sehari hari dan motivasi kita untuk selalu mensyukuri
dan membanggai posisi kita selaku ummat Nabi Muhammad S.A.W
Semoga dengan makalah ini menjadi perantara untuk kita agar selalu menjadi
Mahasiswa dan Mahasiswi yang mempunyai hasrat belajar dengan menyetarakan
keimanan untuk segala aspek kehidupan agar selalu bermanfaat dunia dan akhirat.
Dan semoga kelak dihari akhir nanti mendapatkan syafa’at dari baginda Nabi
Muhammad S.A.W. Shollu ‘alaa Nabi Muhammad.. (shollu ‘alaihi).
Akhir dari awal yang dikit kami selaku penanggung jawab dari tugas makalah
ini meminta maaf sebesar besarnya apabila ada kekurangan dan kecacatan dari isi
makalah ini. Kepada allah kami memohon ampun. Dan hanya kepadanya kita
kembali. Wallahu muaafiq ilaa aqwa min Thoriq. Sekian wassalam....

7
Daftar Pustaka

https://pecihitam.org/sirah-nabawiyah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sirah

https://kalam.sindonews.com/read/132718/69/keutamaan-membaca-sirah-nabi-muhammad-saw-
1597320535

https://alhikmah.ac.id/urgensi-mengkaji-sirah-nabawiyah/

Anda mungkin juga menyukai