Anda di halaman 1dari 16

BIOGRAFI SINGKAT DARI KALANGAN SAHABAT

MATA KULIAH HADITS WA ULUMU

Dosen : Rahmi Dewanti Palangkey, Lc.,Ma

Disusun Oleh :
Afifah Mardhiyatunnuha ( 105241100519 )
Hasna Tuanany ( 105241100419 )
Nur Sabilah Rahmi (105241100719 )

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan kehadirat Allah SWT baik dengan
ucapan maupun tindakan karena dengan Rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Dan tak lupa salam kasih sayang, sholawat dan
salam keselamatan semoga tetap tercurahkan keharibaan Baginda Nabi Besar
Muhammaad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, yang telah
membimbing manusia ke jalan yang benar. Akhirnya tugas penulisan makalah
tentang “Biografi Singkat Dari Kalangan Sahabat ” dapat terselesaikan dengan
baik sesuai dengan kemampuan penulis.

Kita tidak dapat memperoleh sesuatu tanpa berusaha, namun terkadang


kita dapat memperoleh sesuatu dengan sedikit usaha, akan tetapi tak jarang juga
kita harus menghadapi banyak rintangan dan hambatan yang harus dilalui, dan
dengan perjuangan itulah hendaknya kita dapat belajar menghargai apa yang kita
peroleh.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin. Namun kami pun
menyadari sepenuhnya keterbatasan yang kami miliki.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima semua saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Makassar 11 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. BIOGRAFI BEBERAPA SAHABAT PERAWI HADITS......................3
1. Abu Hurairah. ( W.57 H )................................................................................3
2. Abdullah bin Umar. (W. 72 H)........................................................................5
3. Anas bin Malik. (W.93.H)................................................................................6
4. Ummul Mu’minin Aisyah r.a..........................................................................7
5. Abdullah bin Abbas. (W. 68 H.).......................................................................8
6. Jabir bin Abdullah. (W. 74 H.)......................................................................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
A. Simpulan....................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup ini adalah perjalanan yang melelahkan, tanjakan maupun turunan kerap
kali dirasakan oleh setiap pejalan, kita semua adalah pejalan yang dituntut untuk
sampai ke tujuan kita, walaupun banyak rintangan maupun ujian yang kita hadapi
ditengah jalan kehidupan. Oleh sebab itu seorang pejalan hendaklah memiliki
panduan dan pedoman dalam menapaki lika-liku fenomena hidup. Al-Qur’an dan
As-Sunnah adalah pedoman dan panduan yang telah lulus uji coba. Dan ini
terbukti dengan eksistensi keduanya yang bersifat universal dalam segala lini
kehidupan.
Al-Qura’an dan Al-Hadits sebagai dasar utama ajaran agama Islam sebagaimana
disebutkan di atas adalah sesuatu yang saling melengkapi antara satu sama yang
lain, sebab Al-Qura’an tidak akan bisa dipahami tanpa melalui perantaraan Al-
Hadits. Al-Hadits juga tidak memiliki dasar yang kuat tanpa adanya legitimasi
dari Al-Qura’an, bahkan dalam salah satu ayat disebutkan, Dan tiadalah yang
diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu Allah yang diwahyukan kepadaNya.
Mengingat pentingnya peranan Al-Hadits dalam ajaran agama Islam maka tak
dapat disangkal lagi betapa pentingnya pula mengenal tokoh-tokoh yang
berkecimpung dalam dunia Al-Hadits yang telah mengeluarkan energi, tenaga dan
pikiran yang luar biasa untuk dapat mengkalisifikasikan mana hadits yang shohih
dan mana hadits yang dhaif. Mana hadits yang dapat dijadikan hujjah dan mana
hadits yang tak dapat dijadikan hujjah, dan lain sebagainya.
Untuk keperluan ini maka tokoh central yang tak dapat dilupakan jasa-jasanya
adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. Selain keduanya tentu masih banyak
lagi Imam-Imam Hadits yang lain seperti Imam Tirmizi, Imam Nasa,i, Imam Ibnu
Majah, Abu Daud, dan lain-lain sebagainya yang telah mendedikasikan dirinya

1
untuk mengeksplorasi hadits-hadits yang jumlahnya ratusan ribu, dimana
sebahagian di antaranya banyak hadits-hadits palsu yang diciptakan oleh orang-
orang tertentu yang ingin mengacau balaukan kehidupan beragama ummat Islam.
Oleh karena itulah maka pemilihan terhadap keenam tokoh central ini untuk
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini sangat tepat, dengan alasan, karena
hadits-hadits yang dikeluarkan oleh keenam tokoh ini kebanyakan berupa hadist
yang tinggi dari segi nilainya ataupun kualitasnya walaupun ada sebgaian berupa
hadist yang dhaif, sebab keenam tokoh ini memiliki persyaratan yang sangat ketat,
memiliki kriteria yang sangat kritis dan mendapat pengakuan dari kalangan ulama
Hadits tentang ketokohannya dalam bidang Hadits. Begitu pula Sebelum menilik
lebih lanjut seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits, ada baiknya kalau kita mengetahui
lebih dahulu biografi dan isi-isi kitab-kitab para muhadditsin, karena berkat
kegigihan merekalah kita sekarang dapat mengetahui hukum dan mempelajari As-
Sunnah dengan metodologi yang baik.

B. Rumusan masalah

1. Siapakah para perawi hadist dikalangan sahabat ?

2. Bagaimana biografi para tokoh perawi hadist dikalangan sahabat??

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui siapa saja para perawi hadist dikalangan sahabat.


2. Untuk mengetahui biografi para tokoh perawi hadist dikalangan sahabat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI BEBERAPA SAHABAT PERAWI HADITS


1. Abu Hurairah. ( W.57 H )
Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak meriwayatkan Hadis di antara
tujuh orang tersebut. Baqi bin Mikhlad mentakhirjkan Hadis Abu Hurairah
sebanyak 5.374 Hadis. Rasulullah sendirilah yang menjulukinya “Abu Hurairah”,
ketika beliau melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rosulullah
itu semata karena kecintaan beliau kepadanya, sehingga jarang ada orang
memanggilnya dengan nama sebenarnya (Aburrahman bin Sakir). Ia berasal dari
Bani Daus bin Adnan. Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun
terjadinya Perang khaibar, dan meninggal di Aqiq pada tahun 57 H.

Demikian menurut pendapat yang kuat. Ia adalah pemimpin para ahli shuffah,
yang menggunakan seluruh waktunya beribadah di masjid nabi. Shuffah adalah
tempat beratap di dalam masjid. Para sahabat yang zuhud itu melindungkan diri
disana. Allah ternyata mengabulkan do’a Nabi s.a.w. agar abu hurairah
dianugerahi hapalan yang kuat. Imam Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi
mentakhrijakan sebuah Hadis darinya, bawa ia pernah berkata: “Aku pernah
mengadu kepada rosulullah s.a.w.: “Wahai Utusan Allah! Aku mendengar banyak
darimu, tetapi aku tidak hapal. “Rasulullah bersabda: “Bentangkan selendangmu!”
Akupun membentangkanya. Lalu rasulullah menceritakan banyak hadis kepadaku
dan aku tidak melupakan sedikitpun apa yang beliau ceritakan kepadaku”.

Pada masa Umar bin Al-Khaththab menjadi khalifah, Abu Hurairah menjadi
pegawai di Bahrain. Namun kemudian Umar mencopotnya . ada yang
mengatakan, ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah ia ingin mengangkatnya
kembali. Namun tidak bersedia.belakangan Mu’awiyah mengangkatnya menjadi
Gubernur Madinah. Umar-yang selalu berusaha menertibkan dengan ketat

3
periwayatan dari Rasulullah s.a.w.- tampaknya mengingkari banyak riwayat Abu
Hurairah.

Umar pernah berkata kepada Abu Hurairah: “Pilihlah, engkau meninggalkan


periwayatan hadis, atau aku pulangkan engkau ke tanah Daus. “Ketika Abu
Hurairah meriwayatkan sabdah rasulullah s.a.w.: “Barangsiapa berdusta mengatas
namakanku dengan sengaja, hendaklah dia menyediakan pantatnya untuk dijilat
api neraka, “barulah Umar mengakui periwayatan hadisnya. Umarpun berkata:
“Kalau begitu, engkau boleh pergi dan menceritakan hadis!” Abu Hurairah telah
meriwayatkan dari Nabi saw, dari Abu Bakar, Umar, Ustman, Ubai bin Ka’ab,
Utsman bin Zaid, A’isyah, dan sahabat-sahabat lain.

Syu’bah bin al-Hajjaj memperhatikan bahwa Abu Hurairah meriwayatkan dari


Ka’ab al-Akhbar dan meriwayatkan pula dari Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam, tetapi ia tidak membedakan antara dua riwayatnya tersebut. Syu’bah
pun menuduhnya melakukan tadlis, tetapi Bisyr bin Sa’id menolak ucapan
Syu’bah tentang Abu Hurairah. Dan dengan tegas berkata: Bertakwalah kepada
allah dan berhati hati terhadap hadist. Demi Allah, aku telah melihat kita sering
duduk di majelis Abu Hurairah. Ia menceritakan hadist Rasulullah dan
menceritakan pula kepada kita riwayat dari Ka’ab al-Akhbar. Kemudian dia
berdiri, lalu aku mendengan dari sebagian orang yang ada bersama kita
mempertukarkan hadist Rasulullah dengan riwayat dari Ka’ab. Dan yang dari
Ka’ab menjadi dari Rasulullah.”. Jadi tadlis itu tidak bersumber dari Abu
Hurairah sendiri, melainkan dari orang yang meriwayatkan darinya.

Cukupkanlah kiranya kita mendengar kan dari Imam Syafi’I :” Abu Hurairah
adalah orang yang paling hapal diantara periwayat hadist dimasanya”.

Marwan bin al-Hakam pernah mengundang Abu Hurairah untuk menulis


riwayat darinya, lalu ia bertanya tentang apa yang ditulisnya, lalu Abu Hurairah
menjawab :” Tidak lebih dan tidak kurang dan susunannya urut”.

Sedangkan orang yang meriwayatkan darinya  melampui 800 orang, terdiri


daripada sahabat dan tabi’in. diantara mereka termasuk ulama sahabat, seperti

4
Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Annas bin
Malik. Sedang dari kalangan ulama tabi’in, antara lain, Sa’id bin al-Musayyab,
Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid, dan Asy-Sya’bi. Sanad paling shahih yang
bepangkal darinya ialah: Ibnu Syihab az-Zuhri, dari Sa’id bin al-Musayyab,
darinya (dari Abu Hurairah). Adapun yang paling dla’if adalah As-Sari bin
Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi dari bapaknya (Yadiz al-Audi) dari Abu
Hurairah.
Di antara jumlah tersebut, 325 buah hadits disepakati oleh Bukhary Muslim, 93
buah diriwayatkan oleh Bukhary sendiri dan 189 buah diriwayatkan oleh Muslim
sendiri (in-farada bihi Muslim).

2. Abdullah bin Umar. (W. 72 H)


Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adala Abdullah
bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 Hadis. Abdullah adalah putera khalifah kedua,
Umar bin Khathtab, dan saudara kandung Sayyidah Hafshah Ummul Mukminin.
Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama abdullah (Al-Abadilah al-
Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. tiga orang lain ialah Abdullah bin
Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash, dan Abdullah bin az-Zubair.

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama sesudah Nabi diutus. Umurnyasepuluh tahun
ketika ikut masuk islam bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya, ia
hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih sangat muda, sehingga
Rasululla saw menganggapnya masih terlalu kecil untuk ikut perang, dan tidak
mengizinkanya. Tetapi setelah perang Uhud, ia banyak mengikuti peperangan,
seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, penaklukan Afrika, Mesir dan Persis, serta
penyerbuan Basrah dan Madain.

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat ibnu Umar untuk untuk beralih
kepada pendapat orang lain. Maliik az_zuhri berkata: ‘sungguh, tak ada suatupun
dari utusan Rosulullah dan para Sahabatnya yang bersembunyi bagi ibnu Umar.’’
Ia meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Ustman, Sayyidah Aisyah, saudari
kandungnya Sayyidah Hafshah, dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan

5
dari Ibnu Umar banyak sekali, di antaranya Said bin al-Musayyab, al-Hasan al-
Basri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus, dan Ikrimah. Ia wwafat pada tahun 73
H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seseorang ke rumahnya
yang lalu membunuhnya.. dikatakan , mula-mula diracun, kemudian di tombak
dan dirajam.

Pendapaat lain mengatakan bahwa Ibnu Umar meninggal secara wajar.


Informasi ini digunakan kebenaranya. Sanad yang paling sahih yang bersumber
dari Ibnu Umar adalah yang disebut silsilah adz-Dzahab (Silsilah Emas), yaitu
Malik, dari Nafi, dari Abdullah bin Umar. sedang yang paling dla’if: Muhammad
bin Abdullah bi al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya dari Ibnu Umar.

Hadits Abdullah bin Umar yang beliau riwayatkan sebanyak 2630 buah
tersebut diantaranya yang muttafaq ‘alaih, sebanyak 170 buah, yang infarada
bihi’I-Bukhary sebanyak 80 buah dan yang infarada bihi Muslim sebanyak 31
buah.

3. Anas bin Malik. (W.93.H)


Anas bin Malik adalah urutan ketiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan
Hadis. Ada 2.286 Hadis yang iariwayatkan. Anas adalah khadam (pelayan)
Rasulullah yang terpercaya. Ketika ia berusia sepuluh tahun, ibunya
UmmSulaiman membawanya kepada Rasulullah s.a.w. untuk berkidmat. Ayahnya
bernama Malik bin an Nadlir. Rasulullah s.a.w. sering bergurau denganya dan
memanggilnya: “Hai pemilik dua telinga!” Rasulullah tidaklah bersikap seperti
majikan kepada hambanya. Anas sendiri pernah berkata: “Rasulullah s.a.w. tidak
pernah mendengar apa pun yang aku perbuat, mengapa aku melakukan ini dan itu.
Beliau juga tidak pernah bertanya tentang sesuatu yang aku tinggalkan (tidak
kerjakan), mengapa aku meninggalkanya.

Tetapi beliau selalu berkata: ‘ma sya’a Allahu kan wa ma lam yasya’lam
yakun’ (Apa pun yang dikehendaki Allah, pasti terjadi. Dan apa yang tidak

6
dikehendaki tidak akan terjadi).” Anas sendiri tidak pernah ikut pada peperangan
badar yang akbar, karena usianya masih sangat muda. Tetapi ia banyak mengikuti
peperangan sesudahnya.

Pada waktu Abu Bakar meminta pendapat  Umar mengenai pengangkatan


anas menjadi pegawai di Bahrain, Umar memujinya: “Dia adalah anak muda yang
cerdas dan bisa baca tulis.” Ia terkenal wira’i dan bertakwa, karena pergaulannya
yang lama dengan rasulullah s.a.w. Pada hari-hari terakhir masa kehidupannya,
Anas pindah ke basrah. Sebagian orang mengatakan bahwa kepindahanya itu
karena ia terkena fitnah Ibn al-Asy’ats yang mendorong Hajjaj mengancamnya.
Maka tidak ada jalan lain bagi Anas kecuali hijrah ke basrah, yang menjadikannya
satu-satunya Sahabat Nabi di sana. Itulah sebabnya para ulama mengatakan:
“Annas bin Malik adalah sahabat terakhir yang meninggal di basrah. Ia waafat
pada tahun 93H dalam usia melampawi batas seratus tahun. Pada hari wafatnya,
Muwarriq berkata: “telah hilang separuh ilmu. Jika ada seseorang yang suka
memperturutkan kesenangannya bila berselisih dengan kami, kami berkata
kepdanya: Marilah menghadap orang yang pernah mendengar daari Nabi s.a.w.’
Sanad paling shahih yang bersumber awalnya darinya ialah: Malik, dari az Zuhri,
dari dia (Anas bin Malik). Sedangkan yang paling dla’if Dawud bin al Muhabbir,
dari ayahnya (Al Muhabbir) dari Abban bin Abi Iyasy dari dia. 

Di antara jumlah tersebut , yang muttafaq’alaih sebanyak 168 buah , yang


infarada bihi’l-Bukhary sebanyak 8 buah dan yang infarada bihi Muslim sebanyak
70 buah .

4. Ummul Mu’minin Aisyah r.a


Aisyah adalah istri Nabi s.a.w. putri Abu Bakar ash Shiddiq, teman dan orang
yang paling dikasihi Nabi s.a.w.. aisyah masuk islam ketika masih kecil, sesudah
18 orang yang lain. Rasullah s.a.w. memperisterinya pada tahun 2 H. Rasulullah
selau mengalah kepadanya dan mengikuti kesenangannya, dengan penuh cinta.
Hal itu tidaklah aneh, kerena pekerti mulia yang ada pada dirinya kurang dimiliki

7
oleh  wanita lainnya beliau mempelajari bahasa, syair, ilmu kedokteran, nasab-
nasab dan hari-hari arab. Berkata az-zuhri: “andaikata ilmu yang dikuasai aisyah
di bandingkan denga yang dimiliki semua isteri nabi  s.a.w. dan ilmu seluruh
wanita, niscaya ilmu aisyah masih lebiiiih utama. “ urwah menambahkan “Aku
tidak pernah melihat seorang pun yang mengerti ilmu kedokteran, syair dan fiqh
melebihi aisyah.”

Aisyah meriwayatkan 2.210 hadis. Di antara keistimewaannya , beliau sendiri 


kadanh-kadang mengeluarkan beberapa masalah dari sumbernya, berijtihat secara
khusus, lalu mencocokkannya denganpendapat para sahabat yang alim. Berkenaan
dengan keahlian aisyah, az-zarkasyi mengarang sebuah kitab khusus Al-ijabah li
iradi mastadrokathu aisyah ‘ala ash-shahabah. Aisyah wafatpada tahun 57H. Abu
Hurairah ikut menyembahyanginya.

Sanad yang paling shahih adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id dan
Ubaidullah bin Umar bin Hafshin, dari Al Qasim bin Muhammad, dari Aisyah.
Juga yang diriwayatkan oleh Az Zuhri atau hisyam bin Urwah, dari Urwah bin Az
Zubair, dari Aisyah. Yang paling dla’if adalah yang diriwayatkan oleh Al-harits
bin Syabi, dari Umm An Nu’man dari Aisyah.
Dari jumlah tersebut , 174 buah muttafaq’alaih , 64 buah infarada bihi’l-Bukhary
dan 68 buah infarada bihi Muslim .

5. Abdullah bin Abbas. (W. 68 H.)

Abdullah adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan Hadis, sesudah


sayyidah Aisyah. Ia meriwayatkan 1.660 Hadis. Dia adalah putera paman
Rasulullah s.a.w. (saudara sepupu Rasulullah) ayahnya adalah Al-Abbas bin
Abdul muththalib bin Hasyim dan ibunya adalah Ummul fadl Lababah
binti Harits saudari ummul mukminin Maimunah .

Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki


dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat Abbasiah.

8
Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus
mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih
dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan
perang Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan
sejarah. Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif
sampai akhir hayatnya.

Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi
Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama
dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan
Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan
pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di
mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga
puluh tahun. tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah
berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu
Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2
yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.

Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan
fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu
hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair
dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama sekali aku tidak pernah melihat ada
orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali
kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.

Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang
diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu
abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad
bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini
disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).

Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji
wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang

9
Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.Ia wafat di Thaif pada tahun
68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.

Dari jumlah riwayatnya, yang mutaffaq’alaih sebanyak 95 buah , yang


infarada bihi’l-Bukhary sebanyak 28 buah dan yang infarada bihi Muslim
sebanyak 49 buah.

6. Jabir bin Abdullah. (W. 74 H.)


Jabir bin Abdullah meriayatkan 1.540 Hadis, Ayahnya bernama Abdullah bin
Amr bin Hamrah al-Anshari as-Salami. Ia bersama ayahnya dan seorang pamanya
mengikuti Bai’at al-‘Aqabah kedua diantara 70 sahabat Anshar yang berikrar akan
membantu menguatkan dan menyiarkan agama Rosulullah s.a.w.. jabir jug adapt
kesempatan ikut dalaam peperangan yang di lakukan Nabi, kecuali perang Badar
dan Uhud. Ini di akuinya sendiri: “Aku bbberperang bersama Rosulullah sebanyak
18 kali, tetapi aku tidak mengikuti perang Badar dan Uhud, karena dilarang
ayahku. Setelah ayahku terbunuh, aku selau ikut berperang bersama Rasululllah”.
Jabir bin Abdullah pernah melawat ke Mesir dan Syam. Banyak orang yang
menimba ilmu darinya dimanapun mereka bertemu dengannya. Di Massjid Nabi
Madinah, ia ia mempunyai kelompok belajar. Di sini orang berkumpul untuk
mengambil manfaat dari ilmu dan ketakwaannya. Ia wafat di Madinah pada tahun
74 H Abbas bin Utsman, penguasa madinah pada waktu itu, ikut
menyembahyangkannya.
Sanad terkenal dan paling shahih  darinya adalah yang diriwayatkan oleh
penduduk Mekah melalui jalur Sufyan bin Uyainah, dari Amr bin Dinar, dari Jabir
bin Abdullah.

Dari jumlah tersebut yang mutafaq’alaih sebanyak 60 buah , yang infarada


bihi’l-Bukhary sebanyak 16 buah dan yang infarada bihi Muslim sebanyak 126
buah .

10
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

Dari makalah yang telah kami buat ini, kita dapat mengetahui tokoh – tokoh siapa
saja yang menjadi perawi hadist di kalangan sahabat/kerabat terdekat beserta
biografi ringkas mereka dan hubungannya bersama rasulullah, dan mereka
diantara nya ialah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik,
Ummul Mu’minin Aisyah r.a, Abdullah bin Abbas, dan Jabir bin Abdullah

B. Saran

Saran dari kami ialah, kita sebagai kaum muda muslimin dan muslimah jangan
pernah gengsi atau bermalas – malasan untuk mempelajari,menghafal dan bahkan
mengamalkan ilmu hadist, begitu pula untuk mengenal para perawi – perawi
hadist yang utamanya pada makalah ini yakni di kalangan para sahabat. Dengan
mengenal tokoh – tokoh penting dimasa Rasulullah SAW. Semoga itu dapat
membuat kita merasa semakin dekat dan mengenal lebih jauh Sang Baginda Nabi
SAW.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36288194/BIOGRAFI_BEBERAPA_ULAMA
_HADIST_DARI_KALANGAN_SAHABAT_DAN_PELOPOR_Autosaved_
Autosaved_Autosaved_

https://rafialqomakalah.blogspot.com/2017/07/makalah-ulumul-hadis-
tentang-biografi.html

12

Anda mungkin juga menyukai