Disusun Oleh :
Afifah Mardhiyatunnuha ( 105241100519 )
Hasna Tuanany ( 105241100419 )
Nur Sabilah Rahmi (105241100719 )
Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan kehadirat Allah SWT baik dengan
ucapan maupun tindakan karena dengan Rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Dan tak lupa salam kasih sayang, sholawat dan
salam keselamatan semoga tetap tercurahkan keharibaan Baginda Nabi Besar
Muhammaad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, yang telah
membimbing manusia ke jalan yang benar. Akhirnya tugas penulisan makalah
tentang “Biografi Singkat Dari Kalangan Sahabat ” dapat terselesaikan dengan
baik sesuai dengan kemampuan penulis.
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin. Namun kami pun
menyadari sepenuhnya keterbatasan yang kami miliki.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima semua saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. BIOGRAFI BEBERAPA SAHABAT PERAWI HADITS......................3
1. Abu Hurairah. ( W.57 H )................................................................................3
2. Abdullah bin Umar. (W. 72 H)........................................................................5
3. Anas bin Malik. (W.93.H)................................................................................6
4. Ummul Mu’minin Aisyah r.a..........................................................................7
5. Abdullah bin Abbas. (W. 68 H.).......................................................................8
6. Jabir bin Abdullah. (W. 74 H.)......................................................................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
A. Simpulan....................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup ini adalah perjalanan yang melelahkan, tanjakan maupun turunan kerap
kali dirasakan oleh setiap pejalan, kita semua adalah pejalan yang dituntut untuk
sampai ke tujuan kita, walaupun banyak rintangan maupun ujian yang kita hadapi
ditengah jalan kehidupan. Oleh sebab itu seorang pejalan hendaklah memiliki
panduan dan pedoman dalam menapaki lika-liku fenomena hidup. Al-Qur’an dan
As-Sunnah adalah pedoman dan panduan yang telah lulus uji coba. Dan ini
terbukti dengan eksistensi keduanya yang bersifat universal dalam segala lini
kehidupan.
Al-Qura’an dan Al-Hadits sebagai dasar utama ajaran agama Islam sebagaimana
disebutkan di atas adalah sesuatu yang saling melengkapi antara satu sama yang
lain, sebab Al-Qura’an tidak akan bisa dipahami tanpa melalui perantaraan Al-
Hadits. Al-Hadits juga tidak memiliki dasar yang kuat tanpa adanya legitimasi
dari Al-Qura’an, bahkan dalam salah satu ayat disebutkan, Dan tiadalah yang
diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu Allah yang diwahyukan kepadaNya.
Mengingat pentingnya peranan Al-Hadits dalam ajaran agama Islam maka tak
dapat disangkal lagi betapa pentingnya pula mengenal tokoh-tokoh yang
berkecimpung dalam dunia Al-Hadits yang telah mengeluarkan energi, tenaga dan
pikiran yang luar biasa untuk dapat mengkalisifikasikan mana hadits yang shohih
dan mana hadits yang dhaif. Mana hadits yang dapat dijadikan hujjah dan mana
hadits yang tak dapat dijadikan hujjah, dan lain sebagainya.
Untuk keperluan ini maka tokoh central yang tak dapat dilupakan jasa-jasanya
adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. Selain keduanya tentu masih banyak
lagi Imam-Imam Hadits yang lain seperti Imam Tirmizi, Imam Nasa,i, Imam Ibnu
Majah, Abu Daud, dan lain-lain sebagainya yang telah mendedikasikan dirinya
1
untuk mengeksplorasi hadits-hadits yang jumlahnya ratusan ribu, dimana
sebahagian di antaranya banyak hadits-hadits palsu yang diciptakan oleh orang-
orang tertentu yang ingin mengacau balaukan kehidupan beragama ummat Islam.
Oleh karena itulah maka pemilihan terhadap keenam tokoh central ini untuk
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini sangat tepat, dengan alasan, karena
hadits-hadits yang dikeluarkan oleh keenam tokoh ini kebanyakan berupa hadist
yang tinggi dari segi nilainya ataupun kualitasnya walaupun ada sebgaian berupa
hadist yang dhaif, sebab keenam tokoh ini memiliki persyaratan yang sangat ketat,
memiliki kriteria yang sangat kritis dan mendapat pengakuan dari kalangan ulama
Hadits tentang ketokohannya dalam bidang Hadits. Begitu pula Sebelum menilik
lebih lanjut seputar Al-Qur’an dan Al-Hadits, ada baiknya kalau kita mengetahui
lebih dahulu biografi dan isi-isi kitab-kitab para muhadditsin, karena berkat
kegigihan merekalah kita sekarang dapat mengetahui hukum dan mempelajari As-
Sunnah dengan metodologi yang baik.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Demikian menurut pendapat yang kuat. Ia adalah pemimpin para ahli shuffah,
yang menggunakan seluruh waktunya beribadah di masjid nabi. Shuffah adalah
tempat beratap di dalam masjid. Para sahabat yang zuhud itu melindungkan diri
disana. Allah ternyata mengabulkan do’a Nabi s.a.w. agar abu hurairah
dianugerahi hapalan yang kuat. Imam Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi
mentakhrijakan sebuah Hadis darinya, bawa ia pernah berkata: “Aku pernah
mengadu kepada rosulullah s.a.w.: “Wahai Utusan Allah! Aku mendengar banyak
darimu, tetapi aku tidak hapal. “Rasulullah bersabda: “Bentangkan selendangmu!”
Akupun membentangkanya. Lalu rasulullah menceritakan banyak hadis kepadaku
dan aku tidak melupakan sedikitpun apa yang beliau ceritakan kepadaku”.
Pada masa Umar bin Al-Khaththab menjadi khalifah, Abu Hurairah menjadi
pegawai di Bahrain. Namun kemudian Umar mencopotnya . ada yang
mengatakan, ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah ia ingin mengangkatnya
kembali. Namun tidak bersedia.belakangan Mu’awiyah mengangkatnya menjadi
Gubernur Madinah. Umar-yang selalu berusaha menertibkan dengan ketat
3
periwayatan dari Rasulullah s.a.w.- tampaknya mengingkari banyak riwayat Abu
Hurairah.
Cukupkanlah kiranya kita mendengar kan dari Imam Syafi’I :” Abu Hurairah
adalah orang yang paling hapal diantara periwayat hadist dimasanya”.
4
Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Annas bin
Malik. Sedang dari kalangan ulama tabi’in, antara lain, Sa’id bin al-Musayyab,
Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid, dan Asy-Sya’bi. Sanad paling shahih yang
bepangkal darinya ialah: Ibnu Syihab az-Zuhri, dari Sa’id bin al-Musayyab,
darinya (dari Abu Hurairah). Adapun yang paling dla’if adalah As-Sari bin
Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi dari bapaknya (Yadiz al-Audi) dari Abu
Hurairah.
Di antara jumlah tersebut, 325 buah hadits disepakati oleh Bukhary Muslim, 93
buah diriwayatkan oleh Bukhary sendiri dan 189 buah diriwayatkan oleh Muslim
sendiri (in-farada bihi Muslim).
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama sesudah Nabi diutus. Umurnyasepuluh tahun
ketika ikut masuk islam bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya, ia
hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih sangat muda, sehingga
Rasululla saw menganggapnya masih terlalu kecil untuk ikut perang, dan tidak
mengizinkanya. Tetapi setelah perang Uhud, ia banyak mengikuti peperangan,
seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, penaklukan Afrika, Mesir dan Persis, serta
penyerbuan Basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat ibnu Umar untuk untuk beralih
kepada pendapat orang lain. Maliik az_zuhri berkata: ‘sungguh, tak ada suatupun
dari utusan Rosulullah dan para Sahabatnya yang bersembunyi bagi ibnu Umar.’’
Ia meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Ustman, Sayyidah Aisyah, saudari
kandungnya Sayyidah Hafshah, dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan
5
dari Ibnu Umar banyak sekali, di antaranya Said bin al-Musayyab, al-Hasan al-
Basri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus, dan Ikrimah. Ia wwafat pada tahun 73
H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seseorang ke rumahnya
yang lalu membunuhnya.. dikatakan , mula-mula diracun, kemudian di tombak
dan dirajam.
Hadits Abdullah bin Umar yang beliau riwayatkan sebanyak 2630 buah
tersebut diantaranya yang muttafaq ‘alaih, sebanyak 170 buah, yang infarada
bihi’I-Bukhary sebanyak 80 buah dan yang infarada bihi Muslim sebanyak 31
buah.
Tetapi beliau selalu berkata: ‘ma sya’a Allahu kan wa ma lam yasya’lam
yakun’ (Apa pun yang dikehendaki Allah, pasti terjadi. Dan apa yang tidak
6
dikehendaki tidak akan terjadi).” Anas sendiri tidak pernah ikut pada peperangan
badar yang akbar, karena usianya masih sangat muda. Tetapi ia banyak mengikuti
peperangan sesudahnya.
7
oleh wanita lainnya beliau mempelajari bahasa, syair, ilmu kedokteran, nasab-
nasab dan hari-hari arab. Berkata az-zuhri: “andaikata ilmu yang dikuasai aisyah
di bandingkan denga yang dimiliki semua isteri nabi s.a.w. dan ilmu seluruh
wanita, niscaya ilmu aisyah masih lebiiiih utama. “ urwah menambahkan “Aku
tidak pernah melihat seorang pun yang mengerti ilmu kedokteran, syair dan fiqh
melebihi aisyah.”
Sanad yang paling shahih adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id dan
Ubaidullah bin Umar bin Hafshin, dari Al Qasim bin Muhammad, dari Aisyah.
Juga yang diriwayatkan oleh Az Zuhri atau hisyam bin Urwah, dari Urwah bin Az
Zubair, dari Aisyah. Yang paling dla’if adalah yang diriwayatkan oleh Al-harits
bin Syabi, dari Umm An Nu’man dari Aisyah.
Dari jumlah tersebut , 174 buah muttafaq’alaih , 64 buah infarada bihi’l-Bukhary
dan 68 buah infarada bihi Muslim .
8
Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus
mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih
dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan
perang Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan
sejarah. Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif
sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi
Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama
dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan
Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan
pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di
mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga
puluh tahun. tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah
berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu
Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2
yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan
fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu
hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair
dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama sekali aku tidak pernah melihat ada
orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali
kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang
diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu
abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad
bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini
disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).
Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji
wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang
9
Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.Ia wafat di Thaif pada tahun
68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari makalah yang telah kami buat ini, kita dapat mengetahui tokoh – tokoh siapa
saja yang menjadi perawi hadist di kalangan sahabat/kerabat terdekat beserta
biografi ringkas mereka dan hubungannya bersama rasulullah, dan mereka
diantara nya ialah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik,
Ummul Mu’minin Aisyah r.a, Abdullah bin Abbas, dan Jabir bin Abdullah
B. Saran
Saran dari kami ialah, kita sebagai kaum muda muslimin dan muslimah jangan
pernah gengsi atau bermalas – malasan untuk mempelajari,menghafal dan bahkan
mengamalkan ilmu hadist, begitu pula untuk mengenal para perawi – perawi
hadist yang utamanya pada makalah ini yakni di kalangan para sahabat. Dengan
mengenal tokoh – tokoh penting dimasa Rasulullah SAW. Semoga itu dapat
membuat kita merasa semakin dekat dan mengenal lebih jauh Sang Baginda Nabi
SAW.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36288194/BIOGRAFI_BEBERAPA_ULAMA
_HADIST_DARI_KALANGAN_SAHABAT_DAN_PELOPOR_Autosaved_
Autosaved_Autosaved_
https://rafialqomakalah.blogspot.com/2017/07/makalah-ulumul-hadis-
tentang-biografi.html
12