Di susun oleh :
Hani Sri Handayani
Carisha Capri Melia
Neng Putri Nuraeni
Anwar Nasihin
TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. hanya kepada-Nya lah
kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan. Kami selaku penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat, terkhusus kepada Dosen Mata Kuliah
Sejarah Peradaban islam Bapak Pendi Khoer Effendi,SH.,M.SI yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas seorang khalifah selain sebagai kepala negara, dia juga menjabat
sebagai panglima pasukan islam yang memiliki kewenangan luas dalam hal
pemerintaha. Dalam sejarah, tugas nabi muhammad saw. Sebagai kepala
pemerintahan dan kepala negara diemban oleh empat sahabat terdekatnya secara
berurutan. Termasuk dalam tugas tersebut adalah mengurus masalah keagaman
umat islam. Keempat penggantinya inilah yang dikenal dengan sebutan khulafaur
rasyidin. Secara kebahasaan, khulafaur rasyidin berarti para khalifah yang
mendapatkan petunjuk. Keempat khalifah tersebut adalah abu bakar ash shidiq
(memerintah 632-834M), umar bin khattab (634-644M), Utsman bin affan (644-
656M), dan ali bin abi thalib (656-661M).
A. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian diatas yang sebagian telah dipaparkan, maka beberapa
pertanyaan yang perlunya untuk di jawab agar tidak ada keraguan lagi.
1. Bagaimana Sistem politik Islam pada masa khalifah Abu Bakar?
2. Bagaimana pengertian Ahlul Hali Wal ‘Aqdi?
3. Bagaimana pengembangan Islam sebagai kekuatan politik?
C.Tujuan
PEMBAHASAN
a. Nama
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin
Ka`ab bin Sa`ad bin Tayim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr
bin Malik al-Qurasy al-Taimy. Jika diperhatikan garis keturunan Abu Bakar al-
Shiddiq maka bertemu dengan garis keturunan Rasulullah SAW pada Murrah bin
Kemudian nama ini lebih dikenal dalam berbagai periwayatan oleh ulama Ahlu
Sunnah sebagai nama Abu bakar al-Shiddiq.
b. Kelahiran
kurang 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan setelah tahun Gajah. Dari sini dapat
dipahami bahwa Abu Bakar al-Shiddiq lebih muda dari Rasulullah SAW karena
beliau lahir pada tahun gajah atau tepatnya pada tahun 571 M.
Ibu Abu Bakar al-Shiddiq bernama Salma binti Sakhar bin Amir bin Ka`ab
bin Sa`ad bin Tayim bin Murrah. Ia digelari dengan Ummu al-Khair. Sedangkan
bapaknya adalah Utsman bin Amir yang masuk Islam pada peristiwa Fathu
c. Wafat
Abu Bakar al-Shiddiq wafat pada Jumadil Akhir tahun 13 (tiga belas)
kurang 15 (lima belas) hari. Pada rentang waktu tersebut ia hanya terbaring di
tempat tidur dan tidak bisa melakukan shalat berjamaah bersama sahabat lainnya.
Abu Bakar meninggal pada usianya yang ke-63 (enam puluh tiga) tahun.
Jenazah Abu Bakar al-Shiddiq dimandikan oleh isterinya yaitu Asma` binti
Amisy, sesuai dengan wasiatnya sebelum ia meninggal. Jika ada hal-hal yang
bin Abu Bakar. Ada riwayat yang mengatakan bahwa Abu Bakar al-Shiddiq
yang dibubuhi racun oleh seorang Yahudi. Abu Bakar al-Shiddiq memakan
makanan teresbut bersama al-Harist bin Kaladah dan al-Atab bin Usaid. Mereka
mengalami penyakit yang sama dan meninggal pada hari yang sama.
BAB II
KESIMPULAN
SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/5719/3/BAB%20II.pdf
http://abduljabar16.blogspot.com/2018/01/makalah-tentang-masa-
pemerintahan.html