Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Struktur dan Organisasi NU dari Pusat sampai daerah”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


“Aswaja”
Dosen pengampu :
Mutiara Fahriani, M.Pd.I

Disusun oleh :
Hani Sri Handayani
Neng Putri Nuraeni
Niya Atika
Siti Novianti

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
2020/2021
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang bahwasanya kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Aswaja yang berjudul Struktur dan Organisasi
NU dari pusat sampai daerah.
Walaupun demikian, sudah tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum
dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di
waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi
siapa saja yang membacanya.

Tasikmalaya, 20 Febuari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
D. Manfa’at........................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................
A. Struktur dan Organisasi NU.......................................................................
BAB III : PENUTUP................................................................................................
A. Simpulan.......................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Nahdlatul Ulama membentuk organisasi yang mempunyai struktur tertentu
dengan fungsi sebagai alat untuk melakukan koordinasi bagi terciptanya tujuan yang
telah di tentukan, baik itu bersifat keagamaan maupun kemayarakatan. Karena pada
dasarnya Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah diniyah yang membawa faham
keagaman, maka Ulama sebagai mata rantai pembawa faham Islam Ahlussunnah wal
Jama’ah, ditetapkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas dan pembimbing utama
jalannya organisasi. Sadang untuk melaksanakan kegiatannya, Nahdlatu Ulama
menempatkan tenaga-tenaga yang sesuai dengan bidangnya guna menanganinya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas didapat permasalahan sebagai kajian dari
penulisan makalah ini, yakni: Struktur dan Organisasi NU dari Pusat sampai Daerah.

C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui Struktur dan Organisasi
NU dari Pusat sampai Daerah.

D. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis, dan
mudah-mudahan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk penulis maupun pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi NU
Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga hasil Muktamar NU ke-33 terdiri dari:
1. PBNU
PBNU adalah singkatan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang
berkedudukan di Jakarta, ibu kota negara.
2. PWNU
PWNU adalah singkatan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang
berkedudukan di Provinsi. Contoh : PWNU Jawa Tengah, PWNU Jawa Timur
dan lain sebagainya.
3. PCNU
PCNU adalah singkatan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama uang
berkedudukan di Kabupaten atau kota. Contoh : PCNU Grobogan, PCNU
Semarang dan lain sebagainya.
4. PCINU
PCINU adalah singkatan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul
Ulama yang berkedudukan di luar negeri. Contoh : PCINU Rusia, PCINU
Australia, PCINU Belanda dan lain sebagainya.
5. MWCNU
MWCNU adalah singkatan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama
yang berkedudukan di kecamatan. Contoh : MWCNU Wirosari, MWCNU
Tambakromo, MWCNU Tanggungharjo dan lain sebagainya.
6. Pengurus Ranting NU
Pengurus Ranting NU adalah kepengurusan organisasi Nahdlatul Ulama
yang terletak di desa atau kelurahan. Contoh : Ranting NU Desa Kalirejo, Ranting
NU Desa Mojorebo dll.
7. Pengurus Anak Ranting NU
Pengurus Anak Ranting adalah kepengurusan Nahdlatul Ulama yang
berkedudukan di dusun atau pada suatu kelompok (komunitas).
Bagan struktur organisasi NU tergambar pada bagan berikut ini :

.
 Struktur Lembaga Kepengurusan NU.
Dalam Struktur Lembaga Kepengurusan NU terdapat 3 klasifikasi, yaitu :
1. Mustasyar
Mustasyar adalah penasihat, yaitu bertugas memberikan nasehat
kepada pengurus Nadhatul Ulama sesuai dengan tingkatannya.
2. Syuriah
Syuriah adalah pimpinan tertinggi, tugasnya yaitu membina,
mengendalikan, mengawasi serta penentu kebijakan Nashatul Ulama.
terdiri dari :
- Beberapa Wakil Rais
- Katib.
- Beberapa Wakil Katib
- A’wan
- Rais
3. Tanfidziyah
Tanfidziyah adalah pelaksana, tugasnya adalah melaksanakan
program kerja dan memimpin jalannya organisasi, serta menyampaikan
laporan secara periodik kepada pengurus syuriah.
- Beberapa Ketua
- Sekretaris
- Beberapa Wakil Sekretaris
- Bendahara
- Beberapa Wakil Ketua
- Ketua
Stuktur Organisasi Lembaga dan Badan Otonom
1. PP (Pimpinan Pusat) untuk tingkat pusat.
2. PW (Pimpinan Wilayah) untuk tingkat propinsi.
3. PC (Pimpinan Cabang) untuk tingkat Kabupaten/kota.
4. PAC (Pimpinan Anak Cabang) untuk tingkat kecamatan.
5. Ranting untuk tingkat kelurahan/desa dan komisariat untuk
kepengurusan disuatu tempat tertentu.
6. Pengurus Anak Ranti
 Perangkat Organisasi NU
Dalam menjalankan programnya, NU mempunyai 3 perangkat organisasi:
a. Lembaga
Yaitu alat kegiatan NU yang bertugas menggarap “bidang kegiatan” tertentu
seperti dakwah, pertanian, perekonomian, pesantren, pendidikan dan
sebagainya.Lembaga tidak mempunyai anggota sendiri, hanya mempunyai
tenaga-tenaga pengurus.
NU mempunyai 18 Lembaga yang terdiri dari:
1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama disingkat LDNU, bertugas melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan agama Islam yang
menganut faham Ahlussunnah wal Jama’
2. Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama disingkat LP Maarif NU,
bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang pendidikan dan
pengajaran formal.
3. Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama disingkat RMINU,
bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang
pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan.
4. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama disingkat LPNU bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan ekonomi
warga Nahdlatul Ulama.
5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama disingkat LPPNU,
ber- tugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan
dan pengelolaan pertanian, kehutanan dan lingkungan hidup.
6. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama disingkat LKKNU, ber-
tugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang kesejahteraan
keluarga, sosial dan kependudukan.
7. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul
Ulama disingkat LAKPESDAM NU, bertugas melaksanakan kebijakan
Nahdlatul Ulama di bidang pengkajian dan pengembangan sumber daya
manusia.
8. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama
disingkat LPBHNU, bertugas melaksanakan pen- dampingan, penyuluhan,
konsultasi, dan kajian kebijakan hukum.
9. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama disingkat
LESBUMI NU, bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang
pengembangan seni dan buday
10. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama disingkat
LAZISNU, bertugas menghimpun zakat dan shadaqah serta
mentasharufkan zakat ke- pada mustahiqny
11. Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama disingkat
LWPNU, bertugas mengurus tanah dan bangunan serta harta benda wakaf
lainnya milik Nahdlatul Ulama.
12. Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama disingkat LBMNU, bertugas
membahas masalah-masalah maudlu’iyyah (tematik) dan waqi’iyyah (aktual)
yang akan menjadi Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
13. Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama disingkat LTMNU,
bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan
dan pemberdayaan masjid.
14. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama disingkat LKNU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang kesehatan.
15. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama disingkat LFNU, bertugas
mengelola masalah ru’yah, hisab dan pengembangan iImu falak.
16. Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama disingkat LTNNU,
bertugas mengembangkan penulisan, pener- jemahan dan
penerbitan kitab/buku serta media informasi menurut faham Ahlussunnah
wal Jama’
17. Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama disingkat LPTNU,
bertugas mengembangkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.
18. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul
Ulama disingkat LPBI NU, bertugas melak- sanakan kebijakan Nahdlatul
Ulama dalam pencegahan dan penanggulangan bencana serta eksplorasi
kelautan.

a. Badan Otonom
Yaitu perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu
dan beranggotakan perorangan.Pembentukan dan pembubaran Badan Otonom
diusulkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ditetapkan dalam Konferensi Besar
dan dikukuhkan dalam Muktamar.
Badan Otonom berkewajiban menyesuaikan dengan akidah, asas dan tujuan
Nahdlatul Ulama. Badan Otonom harus memberikan laporan perkembangan
setiap tahun kepada Nahdlatul Ulama di semua tingkatan. Badan Otonom
dikelompokkan dalam kategori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok
masyarakat tertentu, dan Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya.
Jenis Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu
adalah:
1. Muslimat Nahdlatul Ulama disingkat Muslimat NU untuk anggota perempuan
Nahdlatul Ulama.
2. Fatayat Nahdlatul Ulama disingkat Fatayat NU untuk anggota perempuan
muda Nahdlatul Ulama berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
3. Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama disingkat GP Ansor NU untuk
anggota laki-laki muda Nahdlatul Ulama yang maksimal 40 (empat puluh) tahun.
4. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia disingkat PMII untuk mahasiswa
Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 30 (tiga puluh) tahun.
5. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki
Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun.
6. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan
santri perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh)
tahun.
Badan Otonom berbasis profesi dan ke- khususan lainnya:
1. Jam’iyyah Ahli Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah disingkat JATMAN
untuk anggota Nahdlatul Ulama pengamal tharekat yang mu’tabar.
2. Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh disingkat JQH untuk anggota Nahdlatul Ulama
yang berprofesi Qori/Qoriah dan Hafizh/ Hafizhah.
3. Ikatan Sarjana Nahdlalul Ulama disingkat ISNU adalah Badan Otonom yang ber-
fungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada kelompok
sarjana dan kaum intelektual.
4. Serikat Buruh Muslimin Indonesia disingkat SARBUMUSI untuk anggota
Nahdlatul Ulama yang berprofesi sebagai buruh/karyawan/tenaga kerja.
5. Pagar Nusa untuk anggota Nahdlatul Ulama yang bergerak pada pengembangan
seni bela diri.
6. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama disingkat PERGUNU untuk anggota
Nahdlatul Ulama yang berprofesi sebagai guru dan/atau ustadz.
7. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama untuk anggota Nahdlatul Ulama yang
berprofesi sebagai nelay
8. Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama disingkat ISHARINU untuk
anggota Nahdlatul Ulama yang bergerak dalam pengembangan seni hadrah dan
shalaw

3. Badan Kusus
Perangkat pengurus besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) yang memiliki struktur
secara Nasional berfungsi dalam pengelolaan, penyelenggaraan, dan
pengembangan kebijakan Nahdlatul Ulama berkaitan dengan bidang tertentu.
Ketua Badan khusus ditunjuk langsung dan bertanggung jawab kepada Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama, Ketua Badan Khusus dapat diangkat untuk maksimal 2
(dua) kali masa khidmat, Pembentukan dan penghapusan badan khusus
ditetapkan melalui rapat harian syuriah dan tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama,.
Pembentukan Badan khusus di tingkat Wilayah diusulkan oleh
Pengurus Wilayah, dan disahkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,
Pembentukan Badan Khusus di tingkat cabang diusulkan oleh Pengurus
Cabang dan disahkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, ketentuan lebih lanjut
berkaitan dengan badan kusus akan diatur dalam peraturan organisasi.

BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
NU sebagai organisai yang didirikan oleh para ulama pengasuh pesantren yang
sekian banyaknya dan sekian luas pengaruhnya, tentu dimasudkan utntuk
menempatkan posisi dn fungsi ulama sedemikian penting di tengah-tengah
masyarakat, bangsa dan Negara, khususnya di NU. ajaran islam yang berhaluan
Ahlussunnah wal jama’ah serta menganut salah satu madzhab empat; Imam Abu
Hanifah an-Nu’man, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’I
dan Imam Ahmad bin Hanbal, guna mempersatukan langkah para ulama dan
pengikutnya dalam melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan
kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, ketinggian harkat dan martabat manusia.
NU dengan demikian merupakan gerakan keagamaan yang bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang bertakwa kepada
ALLAH SWT, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil dan sejahtera.
B. Saran
Demikian pembahasan yang kami sampaikan. Harapan kami, dengan adanya
tulisan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita,semoga bermanfaat
bagi para pembaca dan sudilah memberi motivasi, kritik, saran yang selalu penulis
nantikan untuk membebani karya-karya tulis yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

https://my-dock.blogspot.com/#ixzz6n0DtamDT
http://www.abusyuja.com/2019/10/penjelasan-struktur-organisasi-nu--dan-bagan.html
Abdul Muchith Muzadi. NU dalam Persepektif Sejarah & Ajara,(Refleksi 65 Th. Ikut
NU). Surabaya: penerbit Khalista.

Anda mungkin juga menyukai