Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN TAHUNAN

LAKPESDAM PWNU NTB

2020

=============
GAGASAN-KOLABORASI-KEMANFAATAN
*********
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
SAMBUATAN KETUA PENGURUS WILAYAH NAHDLATUL ULAMA
PROVINSI NTB
SAMBUTAN KETUA LAKPESDAM PWNU NTB
PROFIL LAKPESDAM PWNU NTB
PROGRAM LAKPESDAM PWNU NTB 2020
1. PENGUATAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN
2. KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PEMIKIRAN
3. ADVOKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4. PENGUATAN JARINGAN KERJA
5. MEDIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAMPIRAN
KATA SAMBUTAN

Sambuatan
Prof. Dr. Masnun Tahir, M.Ag
Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi NTB

Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh

Kami sampaikan puji syukur kepada Allah Swt, atas karunia,


taufiq dan hidayahnya yang telah diberikan kepada kita semua.
Semoga kita senantiasa dapat menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-larangannya, agar kita bisa hidup sejahtera di dunia dan di
akhirat kelak. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita bisa
istiqomah dalam mengikuti ajarannya dan mendapatkan
pertolongan (syafaat) kelak dikehidupan yang kekal itu.

Laporan tahunan yang diterbitkan oleh Lakpesdam PWNU


NTB ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
Lakpesdam PWNU NTB atas apa yang sudah dilakukan dalam
ikhtiar khidmad kepada Nahdlatul Ulama dan dalam memberikan
pelayanan kepada masyrakat, warga , kader maupun pengurus
Nahdlatul Ulamasesuai mandat yang diberikan oleh Pengurus
Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lakpesdam NU sebagai lembaga NU sudah seharusnya memberikan
informasi kepada publik sebagai bagian dari pertanggungjawaban
menuju pengelolaan organisasi yang lebih baik.
Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan Lakpesdam PWNU
NTB dalam satu tahun ini sudah mencerminkan ikhtiar yang
sungguh-sungguh dalam rangka meningkatkan kapasitas
sumberdaya manusia maupun pengelolaan organisasi melalui
berbagai tema program dan kegiatan sebagai titik masuknya.

Setidaknya ada empat sebagaimana rumusan hasil rapat kerja


wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi NTB di Pondok Pesantren
Qomarul Huda Bagu Kabupaten Lombok Tengah september 2019
yang lalu, yang sudah dilakukan Lakpesdam PWNU NTB yaitu ;
Bidang ke-NU-an, Bidang Pengembangan SDM, Bidang
organisasi/Kelembagaan/Jaringan dan Bidang Pengkajian.
Diharapkan apa yang sudah dilakukan ini bisa dikembangkan
ditempat lain, ditingkatkan dan dijaga keberlangsungannya.

Berbagai kekurangan yang ada dalam menjalankan mandat


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat,
bisa secara bertahap disempurnakan, seraya terus berupaya
mengembangkan gagasan-gagasan baru yang kreatif dan inovatif
dalam mengimplementasikan mandat Pengurus Wilayah Nahdlatul
Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat. Semoga laporan tahunan
2020 Lakpesdam PWNU NTB ini ada manfaatnya bagi para
pembaca. Amiin.

Wallohulmuwaffiq Ila Aqwamitthorieq


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
SAMBUTAN
Ketua Lakpesdam PWNU NTB

Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh

Alhamdulillah puji syukur kepada


Allah Swt, Lakpesdam PWNU NTB telah
dapat menerbitkan laporan tahunan 2020
sebagaimana yang sedang
Bapak/Ibu/Sahabat baca ini. Ini menjadi
bagian dari upaya pertanggungjawaban dan keterbukaan
Lakpesdam PWNU NTB kepada pemangku kepentingan baik di
internal NU maupun diluar NU, sebagaimana prinsip, nilai dan asas
kerja yang dianut oleh Lakpesdam PWNU NTB yang salah satunya
adalah amanah, profesional dan terbuka.
Berbagai rencana program tahun 2020 telah dapat
dilaksanakan dengan baik. Program-program tersebut adalah
program kerjasama dan rintisan/inisiatip Lakpesdam PWNU NTB
yang mengacu pada program prioritas Pengrus Wilayah Nahdlatul
Ulama Nusa Tenggara Barat berdasarkan hasil rapat kerja di Pondok
Pesantren Qomarul Huda Desa Bagu Kabupaten Lombok Tengah.
Tahun 2020 Lakpesdam PWNU NTB berfokus diri pada
program pembenahan dan penguatan kelembagaan mengingat
wawasan dan pemahaman mengenai tugas dan fungsi Lakpesdam
sebagai perangkat lembaga di lingkungan Nahdlatul Ulama masih
belum terlalu kuat, disamping itu infrastruktur organisasi masih
sangat minim sehingga dibutuhkan pelengkapan-pelengkapan
untuk menunjang kerja-kerja organisasi.
Dalam keterbatasannya Lakpesdam PWNU NTB juga
melakukan program-program penguatan wawasan dan pemikiran
ke-NU-an, konsolidasi kelembagaan, penguatan jaringan,
pemberdayaan masyarakat dan advokasi kebijakan. Program-
program tersebut dapat dilaksanakan oleh Lakpesdam PWNU NTB
berkat kerjasama, gotongroyong dan kekompakan seluruh jajaran
pengurus. Kedepan Lakpesdam PWNU NTB juga akan
mengupayakan penguatan program kaderisasi sebagai salah satu
mandat utama untuk menunjang kemajuan dan kemandiri jamaah
dan jami’yah Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara Barat.
Kami berharap laporan tahunan 2020 Lakpesdam PWNU NTB
ini dapat menjadi sarana menginformasikan kinerja Lakpesdam
PWNU NTB kepada khalayak, dengan harapan eksistensi
Lakpesdam PWNU NTB dapat diketahui dan menjadi ruang bagi
khalayak, khususnya PWNU NTB untuk mengevaluasi dan
memberikan saran serta masukan yang menjadi bahan jajaran
pengurus Lakpesdam PWNU NTB berbenah, berefleksi untuk maju
dan memiliki daya saing. Semoga bermanfaat.

Wallohulmuwafiq Ila Awamitthorieq


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Muhammad Jayadi
PROFIL
LAKPESDAM PWNU NTB
MANDAT, FUNGSI DAN TUGAS
1. MANDAT
Bahwa mandat Lembaga Kajian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lakpesdam PWNU NTB)
berdasarkan pada ; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta hasil muktamar Nahdlatul Ulama tahun 2015
adalah menyelenggarakan program kajian, pendidikan dan
pengembangan sumberdaya manusia dalam rangka
meningkatkan khidmah kepada warga NU.

2. FUNGSI
Bahwa fungsi Lembaga Kajian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lakpesdam PWNU NTB) adalah ;
pertama sebagai perangkat think-tank berkaitan dengan
pengembangan peran strategis NU dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kedua sebagai penggerak dan
dinamisator dalam penyusunan polapola pengembangan SDM
di lingkungan NU.
3. TUGAS
a. Bahwa tugas Lembaga Kajian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lakpesdam PWNU NTB)
terkait dengan fungsi pertama tersebut adalah memperkuat
institusi NU agar mampu mengartikulasikan kepentingan
jamaah (dengan memberikan input substansial tekait issu
actual, strategis dan relevan). Melakukan kajian strategis
peran NU dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Diseminasi dan mobilisasi gagasan pengembangan agama,
sosial, budaya, hukum, politik dan ekonomi, yang toleran
dan berkeadilan ala ahlussunnah wal jamaah.
b. Bahwa tugas Lembaga Kajian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lakpesdam PWNU NTB)
terkait dengan fungsi kedua tersebut adalah
mengembangkan dan memberdayakan sumberdaya
manusia NU, melalui penguatan kelembagaan (jamiiyah) dan
warga NU (Jama’ah), pelatihan-pelatihan regular dan
tematik, mengembangkan program percontohan
pemberdayaan masyarakat di lingkungan NU, melakukan
pendidikan kewargaan (civic education), mengembangkan
jaringan kerja, melakukan fasilitasi pendampingan warga
dalam advokasi serta mengembangkan pusat data dan
informasi.
VISI DAN MISI
1. VISI
Sebagai pusat kajian dan pengembangan SDM NU untuk
mewujudkan organisasi dan warga (jam’iyah dan jama’ah) NU
yang peka, unggul, memiliki daya saing, kritis, peduli, amanah,
menuju kemandirian jam’iyah dan Jamaah

2. MISI
a. Melakukan kajian-kajian strategis untuk meningkatkan peran
NU dalam merespon dinamika masyarakat
b. Menggerakkan SDM NU agar lebih dinamis dan aktif untuk
merespon kebutuhan dan kepentingan jamaah
c. Mengembangkan kerjasama, jaringan dan kolaborasi dalam
rangka memperluas khidmad dan kemanfaatan
NILAI YANG DIANUT DAN ASAS
KERJA
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat
memegang teguh nilai-nilai Ahlussunnah wal jama’ah sebagai
landasan cara pandang, cara berfikir, cara bersikap dan berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berkhidmad untuk
Nahdlatul Ulama. Nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah yang
dimaksud adalah; Al-Adalah (keadilan), Al-Musawah (kesetaraan),
al-Tawasuth (moderat), alTawazun (keseimbangan), Al-Tasamuh
(toleransi).
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat
juga memegang teguh prinsipprinsip Mabadi Khaira Ummah, yaitu
As-Shidqu (jujur), Al-amanah (dapat dipercaya), Al-Adalah
(bertindak adil), At-ta’awun (saling menolong), Al-istiqomah
(konsisten dalam memegang agama Allah). Asas kerja yang
dipedomani Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah:
1. Konsisten dalam prinsip
2. Keadilan dan kerakyatan dalam orientasi
3. Ilmiah dan tabayyun dalam melihat dan menyelesaikan
masalah
4. Musyawarah dalam pengambilan keputusan
5. Realistis dalam perencanaan
6. Manusiawi dalam ucapan dan tindakan
7. Profesional dalam kerja
8. Terbuka dalam manajemen
9. Kebersamaan dalam langkah
PENGURUS LAKPESDAM PWNU NTB
MASA KHIDMAD 2019-2024
NAMA PENGURUS JABATAN
TGH. L.M. TURMUDZI BADARUDDIN : Penesehat
TGH. FAIZIN YAKUB : Penesehat
Drs. TGH.L SOHIMUN FAISOL, M.A : Penesehat
TGH. HABIBURRAHMAN : Penesehat
Prof. Dr. SUPRAPTO, M.Ag : Penesehat
Prof. Dr. MASNUN TAHIR, M.Ag : Penesehat
Dr. H. ADI FADLI, M.Ag : Penesehat
Dr. JUMARIM, M.HI : Penesehat
Dr. SALEH ENDING,M.A : Penesehat
LALU. KHOTIBUL UMAM, M.A : Penesehat
AKHDIANSYAH, S.HI : Penesehat
SUDIRMAN, S.Pt M.Pd Penesehat

JAYADI : Ketua
MOH. ABDUN NASIR, M.Ag,Ph.D : Wakil Ketua
LALU MUHAMMAD RIZKAN, M.HI : Wakil Ketua
LALU MUHAMMAD KAZWAENI. SHI : Wakil Ketua
HARUN AZWARI, MH : Wakil Ketua
AHMAD APANDI, M.Pd : Wakil Ketua
HERMAN, SE.I : Wakil Ketua
JAMILUDIN, M.Pd : Wakil Ketua
AHMAD PATONI, SS. M.Pd : Wakil Ketua
IBNU ZUBAID, SPd : Wakil Ketua
NURSYAMSU, M.Ud : Wakil Ketua

APIPUDDIN, LLM : Sekretaris


SUPARLAN, MH : Wakil Sekretaris
JAMHUR, S.Pd : Wakil Sekretaris
L. MUHAMMAD ARIADI, M.Pd : Wakil Sekretaris
MUHAMMAD ZOHDI, S.Pd : Wakil Sekretaris
HAMDAN SYAFI”I, S.Sos : Wakil Sekretaris
AHMAD APRILLAH. M.Ed : Wakil Sekretaris
LUKMAN, S.Pd : Wakil Sekretaris
HERMAN, S.Pd : Wakil Sekretaris
SYAMSUL RAHMAN. S.Sy : Wakil Sekretaris
LALU RIZQAN PUTRA JAYA, S.HI : Wakil Sekretaris

YULIA PURNAMA SARI : Bendahara


MUHAMMAD ZAKARIA, M.Si : Wakil Bendahara
L. JUNAIDI AHMAD. S.Kom. M.Sos : Wakil Bendahara
SULARMAN PURBATIN JIHADI, S.Pd : Wakil Bendahara
PROGRAM
LAKPESDAM PWNU NTB
TAHUN 2020
1. PENATAAN KELEMBAGAAN
Menurut KH. Masdar Farid Mas’udi, ada tiga syarat yang
mutlak dimiliki lembaga, sehingga lembaga bersangkutan bisa
berjalan sebagaimana mestinya. Pertama, pengurusnya harus
berkualitas, memiliki visi kemana lembaga itu harus dibawa.
Kedua, memiliki kreatifitas di dalam program-program untuk
mencapai dan mewujudkan visinya. Ketiga, memiliki
profesionalitas di dalam mencari sumber daya pendukung untuk
bisa merealisasikan programnya. Kalau programnya bagus
namun tidak bisa mencari sumberdaya pendukung semisal ;
pendanaan, maka program yang baik tidak mungkin
berlangsung mulus.
Sesuai pendapat KH. Masdar diatas, maka Pengurus
Lakpesdam PWNU NTB menjadikan pendapat tersebut untuk
menyiapkan diri mengelola dan mengembangkan Lakpesdam
menjadi lembaga yang memberikan kontribusi dalam
memajukan NU di NTB melalui program yang berhubungan
dengan kepentingan Jamiyah dan jamaah NU maupun
masyarakat pada umumnya. Secara bertahap dan berkelanjutan
Lakpesdam PWNU NTB melakukan langkah-langkah berikut
dalam memaukan Lakpesdam :

a. Pengadaan Kantor

Bersama jajaran pengurus baru, Lakpesdam PWNU


NTB mengambil langkah-langkah cepat dan taktis untuk
menunjang kinerja dan performa dalam menjalankan
mandat dan tugas-tugas baik dari pengurus wilayah
Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun
perencanaan dan implementasi program kajian, kaderisasi,
pemberdayaan dan advokasi. Hal pertama yang dipilih
pengurus baru Lakpesdam PWNU NTB masa khidmad 2019-
2024 adalah pengadaan sekretariat (kantor) sebagai pusat
aktivitas komunikasi dan konsolidasi baik keluar maupun
kedalam (jaringan intra dan jaringan ekstra).
Pilihannya adalah
membuat kantor di Jl
Sunan Ampel II Blok C.
No.10 Perumahan Bumi
Kodya Asri Kelurahan
Jempong Baru Kecamatan
Sekarbela Kota Mataram.
Lokasi ini menjadi titik
strategis yang menunjang mobilitas dan interaksi pengurus
Lakpesdam PWNU NTB dalam menjalankan tugas dan fungsi
serta memudahkan akses pihak lain dalam menjalin
komunikasi, kemitraan dan kerjasama. Rumah yang
dijadikan sebagai pusat aktivitas Lakpesdam PWNU NTB ini
merupakan rumah yang diberikan pinjam pakai oleh
pengurus Yayasan Pemberdayaan untuk Kesejahteraan
Masyarakat (YPKM) Nusa Tenggara Barat. Sebuah yayasan
yang didirikan oleh mantan aktivis PMII dan kini rata-rata
menjadi pengurus di PWNU NTB.
Berdasarkan kepercayaan tersebut, pengurus
Lakpesdam PWNU NTB bermusyawarah untuk melakukan
pembenahan dan perbaikan pada beberapa bagian kantor
yang telah cukup lama tidak terurus dan terawat. Selain
perbaikan pada beberapa sisi, pengurus Lakpesdam PWNU
NTB juga melengkapinya dengan fasilitas kantor guna
menunjang aktivitas pengurus dalam menjalankan roda
organisasi.

b. Menyusun Rencana Strategis Lakpesdam PWNU


NTB 2019-2024

Untuk
memantapkan arah
dan tujuan Lakpesdam PWNU NTB masa khidamad 2019-
2024, pengurus menyusun rencana strategis sebagai
pedoman umum dalam menjalankan mandat yang diemban
selama lima tahun kedepan. Sebagai sebuah lembaga,
Lakpesdam sangat membutuhkan petunjuk dan alat pandu
yang dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam
mengukur dan menilai kinerjanya selama memegang
mandat. Ukuran-ukuran idiologis, strategis dan taktis dapat
dinilai dan dievaluasi jika selama menjalankan mandat
sebagai lembaga Nahdlatul Ulama yang menjalankan tugas-
tugas kajian dan pengembangan sumberdayama manusia
baik dilingkungan NU maupun kepada masyarakat pada
umumnya.

Dalam rencana strategis Lakpesdam PWNU NTB masa


khidmad 2019-2024 diatur hal-hal yang terkait bagian satu
mengatur tentang mandat, tugas dan fungsi yang diemban
dan dijalankan Lakpesdam PWNU NTB. Bagian dua mengatur
permasalahan terkait visi dan misi yang ingin diciptakan dan
dicapai selama lima tahun masa khidmad, bagian tiga,
mengatur tentang nilai-nilai dan asan kerja yang wajib
dipegang oleh pengurus Lakpesdam PWNU NTB dalam
menjalankan program dan kegiatan baik yang berhubungan
dengan internal NU dan diluar NU. Bagian empat, mengatur
analisa dan peta stakeholder yang potensial dijadikan mitra
dan teman kerja dan potensial mendukung target, visi dan
misi Lakpesdam PWNU NTB selama lima tahun masa
khidmad. bagian lima, mengatura isu strategis yang menjadi
fokus kerja, bagian enam, mengatur rencana program
strategi implementasi dan kegiatan-kegiatan yang akan
dijalankan. Bagian tujuh, mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan struktur dan pembagian kewenangan pada masing-
masing bagian dan bagian delapan adalah penutup.

c.Upgrading Ke-Lakpesdam-an

Program-kegiatan ditahun pertama difokuskan untuk


membangun kesepahaman mengenai kelembagaan
Lakpesdam, tugas, fungsi dan mandat yang diemban. Hal ini
sangat penting untuk memberikan pengetahuan kepada
pengurus posisi Lakpesdam yang merupakan lembaga
dimana mekanisme kerja dan keberadaannya di lingkungan
NU berbeda dengan badan-badan otonom yang tidak
bertanggungjawab langsung kepada pengurus NU sesuai
jenjang kepengurusan.
Maka dari itu, ketua berinisiatif untuk melakukan
kegiatan upgrading Ke-Lakpesdam-an kepada jajaran
pengurus baru. Kegiatan upgrading Ke-Lakpesdam-an
dilaksanakan dikediaman salah satu tokoh NU di Dusun
Rumeneng Desa Paok Motong Kecamatan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur, bernama TGH. Husni.
Kegiatan difokuskan untuk memberikan perspektif
dan pengetahuan kepada pengurus baru Lakpesdam PWNU
NTB masa khidmad 2019-2020 dengan mengundang wakil
ketua Pengurus Wilayah NU NTB bapak Dr. Jumarim Umar
Maye, MH.i yang merupakan mantan pengurus Lakpesdam
PWNU NTB.

d. Konsolidasi Lakpesdam NU Se- Pulau Lombok

Setelah upgrading,
kegiatan dalam rangka memperkuat kelembagaan
Lakpesdam NU di Nusa Tenggara Barat adalah mengadakan
informal meeting Lakpesdam NU Se-Pulau Lombok. Pilihan
melaksanakan kegiatan ini didasari oleh kondisi
kepengurusan Lakpesdam di masing-masing cabang NU di
Kabupaten/Kota yang belum kuat baik dalam konteks
hubungan Lakpesdam dengan PCNU maupun yang
berhubungan dengan tugas dan fungsi yang diemban.
Kegiatan dilaksanakan juga dalam rangka memperkuat
hubungan kelembagaan dan rasa kekeluargaan pengurus
Lakpesdam di tingkat wilayah dengan pengurus cabang di
kabupaten/kota, menyusun dan mensinergikan program dan
kegiatan wilayah dengan cabang untuk memudahkan proses
kemitraan dan dukungan antar pengurus.
Pada kesempatan ini Sekertaris Wilayah Nahdlatul
Ulama Provinsi NTB meminta pengurus Lakpesdam di semua
tingkatan diminta untuk mematangkan kemampuan SDM
pengurus, memaksimalkan daya dukung perkembangan NU
di tempat masing-masing, memperkuat harmonisasi dengan
pengurus NU serta memperbanyak kegiatan digrasroot
dimana kantong-kantong warga NU yang tidak banyak
tersentuh oleh program dan aktivitas ke-NU-an.
Kegiatan konsolidasi dilaksanakan di Pondok
Pesantren Manhalul Ulum Kabupaten Lombok Tengah, salah
satu pesantren pendiri Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara
Barat.
2. KAJIAN DAN PENGEMBANGAN
PEMIKIRAN
Bidang kajian dan pengembangan pemikiran merupakan
bidang yang menjadi mandat utama yang disandang
Lakpesdam sejak berdirinya. Bidang kajian dan pengembangan
pemikiran adalah hal yang tidak bisa lepas dari eksistensi
Lakpesdam sebagai lembaga yang didirikan almarhum KH.
Abdurrahman Wahid ketika menjadi Ketua Umum PBNU
melalui Muktamar ke 27 di Situbondo, meskipun usaha-usaha
secara sitematis membentuk pengembangan sumberdaya
manusia NU (PSDM) sejak Muktamar ke 26. Terpilihnya KH.
Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum PBNU, menjadi
tonggak pendirian Lakpesdam, beliau menugaskan Fahmi D
Saifuffin sebagai ketua bidang PSDM NU, dan mulai melakukan
perannya dan hasilnya mulai terlihat dan terbentuknya
Lakpesdam adalah wujudnya.
Gerakan pemikiran adalah cikal bakal yang mendasari
berdirinya Nahdlatul Ulama melalui forum curah pendapat dan
transaksi gagasan, baik menyangkut persoalan keagamaan,
kebangsaan dan perkembangan internasional. Forum ini
merupakan kelompok resmi pertama yang mempertemukan
kubu pembaharu dengan kubu tradisional untuk mendiskusikan
persoalan-persoalan kontroversial. Forum ini bernama
Tashwirul Afkar yang digawangi oleh Kyiai Wahab Hasbullah
bersama KH. Ahmad Dahlan dan Kiyai Mas Mansur.
Maka dalam rangka mengambil ketersambungan
gagasan dan mengharap barokah para kiyai pendiri Tashwirul
Afkar, pengurus Lakpesdam PWNU NTB membuat forum kajian
selaian sebagai media pengembangan gagasan dan pemikiran
juga untuk menyambung silaturahim bernama forum Silatul
Afkar. Melalui forum ini Lakpesdam PWNU NTB menginisiasi
dan membuat forum diskusi terkait persoalan-persoalan
kontroversial yang dihadapi NU maupun masyarakat.
Berikut program/kegiatan kajian dan pengembangan
pemikiran yang dilaksanakan Lakpesdam PWNU NTB selama
kurun waktu satu tahun terakhir :
Kegiatan Keterangan
Penulisan bunga rampai tokoh NU di
NTB dimaksudkan untuk
menyediakan dokumentasi beerupa
bunga rampai yang bisa dijadikan
sebagai rujukan bagi jamaah NU
Workshop Penulisan
maupun masyarakat lainnya yang
Bunga Rampai
ingin mengetahuai tokoh dan peran
Tokoh NU di Nusa
kesejarahan mereka dalam
Tenggara Barat
mengembangkan NU sesuai dengan
kapasitas,peran waktu dan lokasi.
Proses penulisan bunga rampai
sampai saat ini belum
terdokumentasi dengan baik. Baru
terkumpul beberapa tokoh NU yang
berhasil ditulis.
Diskusi Ini Mengundang Mantan
Anggota NII Yang Kini Menjabat
Sebagai NII Crisis Center Bernama
Anto Dan Sekertaris
LakpesdamPBNU Dr. Marzuki Wahid.
Diskusi ini membahas terkait sejarah,
perkembangan dan geneologi
Forum Silatul Afkar gerakan radikal yang ada di
Radikalisme, indonesia. Dimana NTB memiliki
Nasionalisme, dan sejarah yang tidak bisa dilepaskan
Transnasionalisme. terkait tumbuh dan berkembangnya
Diskursus dan gerakan kelompok radikal di
geneologi gerakan indonesia. Warga NTB tercatat
sebagai orang yang pernah
melakukan percobaan pembunuhan
terhadap presiden Sukarno. Sehingga
diharapkan dengan proses diskusi
akan terbangun kesiapsiagaan warga
terutama warga NU dalam melawan
pergerakan kelompok radikal di NTB.

Masa depan Diskusi ini diadakan dalam rangka


penyandang memetakan kondisi disabilitas di
disabilitas di ntb NTB, berikut kebijakan-kebijakan
penndukung yang diharapkan
menjadi payung dalam melakukan
perlindungan, pemenuhan hak dan
pemberdayaan para penyandang
disabilitas
Diskusi ini diadakan untuk merespon
dampak pandemi Covid-19 yang
Diskusi Online memapar anak dengan jumlah kasus
"Ancaman Covid-19 yang cukup tinggi di NTB, namun
terhadap Anak dan tidak ada langkah strategis dan taktis
Peran Masyarakat yang dibuat oleh pemprov NTB untuk
melakukan pencegahan dan
penanganan secara terpadu.
Dialog ini disiarkan secara Live
melalui siaran luar Radio Republik
Dialog Budaya Pro 4
Indonesia Cabang Mataram. Kegiatan
RRI Mataram
ini dihajatkan untuk menggali dan
“mengenal budaya
memberikan contoh penanaman
toleransi dan
nilai-nilai budaya, kebhinekaan dan
kabhinekaan
toleransi yang ada di SMA 6 Mataram
indonesia di SMAN
kepada publik, khususnya sekolah-
6 mataram
sekolah jenjang SLTA yang ada di
NTB
Diskusi Terfokus Diskusi Terfokus merupakan
Desa Satu Data rangkaian kegiatan dari program
Menjaga Rintisan Desa Satu Data yang
Ketahanan- dilaksanakan Lakpesdam PWNU NTB
Mendorong dengan Desa Taman Ayu Kecamatan
Kemajuan Desa Gerung Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan FGD ini ditujukan untuk
memperdalam, melengkapi dan
mengevaluasi input informasi dan
data yang sudah didokumentasikan
Lakpesdam PWNU NTB. Kegiatan
dibuka oleh Kapala Desa Taman Ayu
Tajudin, S,SosI dan dihadiri oleh
perwakilan Kepala Kewilayahan
(Kadus) se Desa Taman Ayu.
Diskusi dan Silaturahim yang
mengangkat tema Nahdlatul Ulama
dan Tantangan Kebangsaan”
diadakan sebagai bagian dari upaya
Diskusi dan
memanfaatkan kehadiran Dr. Rumadi
Silaturrahim
Ahmad Ketua Lakpesdam PBNU yang
“Nahdlatul Ulama
sekaligus Tenaga Ahli Utama KSP.
dan Tantangan
Kegiatan ini juga sebagai salah satu
Kebangsaan”
sarana untuk memberikan masukan
kepada KSP terkait situasi
kemananan dan masalah-masalah
sosial keagamaan yang ada di NTB.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran
pengurus NU NTB, perwakilan
lembaga, banom dan generasi muda
NU di NTB dan unsur lainnya.
Kegiatan Nonton Bareng Dan Diskusi
Film Yang Berjudul SAMOTA Karya
Sutradara Adi Pranajaya, Diadakan
Sebagai Salahsatu Rangkaian
Peringatan HUT NTB Ke-62 Yang
Dilaksanakan Oleh PWNU NTB
Melalui Lakpesdam NU. Kegiatan Ini
Menghadirkan Narasumber Adi
Pranajaya Yang Merupakan
Nonton Bareng dan Sutradara Langsung Dari Film
Diskusi Film SAMOTA Dan Dr. Saleh Ending, M.Ag
SAMOTA Yang Merupakan Antropolog
Sekaligus Akademisi UIN Mataram.
Kegiatan Nonton Bareng Dan Diskusi
Film Ini Diadakan Juga sebagai salah
satu bentuk Dukungan NU Pada
Proses Sosialisasi Dan Kampanye
Kawasan SAMOTA Yang Sangat
Strategis Dan Kaya Akan Potensi
Alam Untuk Mendukung Gagasan
NTB Gemilang.
Kegiatan diskusi dibuka langsung
oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus
Wilayah NU NTB, Prof.Dr. Masnun
Tahir, M.Ag.
3. ADVOKASI DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Uji Akses Rumah Ibadah
Negara
Kesatuan Republik
Indoensia telah
berkomitmen untuk
menghormati dan
menjungjung tinggi
harkat dan martabat
manusia sehingga
perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia terhadap
kelompok rentan khususnya penyandang disabilitas bisa
terus ditingkatkan. Dalam upaya melindungi, meghormati,
memajukan dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas
Pemerintah Republik Indonesia telah membentuk berbagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
perlindungan terhadap penyandang disabilitas. Salahsatunya
adalah dengan menerbitkan undang-undang nomor 19 tahun
2011 tentang pengesahan Convention On The Rights Of
Person With Disabilities (Konvensi Mengenai Hah-Hak
Penyandang Disabilitas). Pengesahan konvensi ini
mencerminkan komitmen dan kepedulian Indonesia bagi
kemajuan hak asasi manusia khususnya terhadap kemajuan
dan kesejahteraan penyandang disabilitas yang wajib
mendapatkan perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia
serta merupakan tanggungjawab Indonesia sebagai bagian
dari masyarakat dunia (internasional) dalam melindungi dan
memajukan hak asasi manusia khususnya bagi kelompok
rentan seperti penyandang disabilitas.
Jauh sebelum pemerintah republik Indonesia
meratifikasi konvensi mengenai hak-hak penyandang
disabilitas (CRPD), secara konstitusional komitmen
menghormati dan melindungi hak asasi manusia tercermin
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 alinea pertama “bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dan alinea
ke empat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada : Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, yang
menjiwai keseluruhan pasal dalam batang tubuhnya,
terutama yang berkaitan dengan persamaan kedudukan
warga negara dalam hukum dan pemerintahan, hak atas
pekerjaan dan
penghidupan yang
layak, kemerdekaan
berserikat dan

berkumpul, hak
untuk
mengeluarkan
fikiran dengan lisan
dan tulisan,
kebebasan
memeluk agama dan kepercayaan serta beribadat menurut
agama dan kepercayaan, serta hak untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran yang kesemuanya diatur secara
tersurat pada pasal 28 A sampai dengan pasal 28 j yang
mengatur tentang hak asasi manusia.
Maka sebagai bentuk dukungan Nahdlatul Ulama
dalam menjamin hak bagi penyandang disabilitas dalam
mengekspresikan keyakinannya melalui kesamaan dan
kesetaraan kesempatan dan akses dalam menggunakan dan
memanfaatkan rumah ibadah, Lakpesdam PWNU NTB
melakukan program uji akses terhadap rumah ibadah untuk
memetakan dan mengukur tingkat aksesibilitas dan persepsi
masyarakat terhadap hak penyandang disabilitas dalam
mengakses rumah ibadah di Pulau Lombok.
Dalam menjalankan kegiatan uji akses ini Lakpesdam
PWNU NTB menggunakan dua (2) instrumen untuk
memenuhi tujuan penelitian, yaitu :
a. Instrumen aksesibilitas dan ketersediaan prasarana
rumah ibadah. Instrumen ini berupa formulir pencatatan
hasil observasi aksesibilitas rumah ibadah dengan
mengacu pada kemudahan dan ketersediaan dalam
bentuk cek list dan catatan naratif. Terdapat (..) aspek
yang menjadi fokus yang diamati dan diperiksa yaitu
aksesibilitas : pintu masuk, tangga, penunjuk
arah/penanda, toilet, tempat wudhu, kursi roda.
Ketersediaan prasarana : alat dengar, buku/kitab suci
braile, juru isyarat.
b. Instrumen persepsi/pandangan, sikap masyarakat (umat
bergama) terhadap penyandang disabilitas yang digali
dengan melakukan wawancara dan diskusi informal
dengan takmir/pengurus rumah ibadah, marbot/penjaga
rumah ibadah, pemuka/tokoh agama, masyarakat dan
pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan rumah
ibadah.
Dengan kegiatan uji akses rumah ibadah ini
diharapkan publik bisa mengetahui situasi dan kondisi
masing-masing rumah ibadah apakah telah memenuhi
prinsip-prinsip kesamaan hak bagi semua warga negara
dalam mengakses dan memanfaatkan rumah ibadah sebagai
sarana memperolah wawasan agama dan keyakinan serta
ruang mengekspresikan ajaran agama dan keyakinan
khususnya bagi penyandang disabilitas. Disamping itu
dengan kegiatan uji akses ini, pemerintah memiliki kebijakan
yang lebih pro dan respek kepada akses penyandang
disabilitas terhdap rumah ibadah.

2. Pemantauan Potensi Korupsi dan


Diskriminasi Bantuan Sosial Covid-19

Pemerintah menggelontorkan skema bantuan untuk


membantu masyarakat selama pandemi Covid-19. Dana
triliunan rupiah tersebut dikucurkan untuk program jaring
pengaman sosial. Berbagai jenis bantuan tersebut diharapkan
dapat meringankan beban masyarakat yang ekonominya
terdampak oleh pandemi.
Presiden Indonesia
Joko Widodo menyatakan
pandemi covid19 ini
sebagai bencana nasional
sebagaiman tertuang
dalam Keputusan
Presiden (Keppres)
Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2020. Pandemi
covid19 ini membuat
sebagian masyarakat harus
kehilangan pekerjaanya
yang berakibat bertambahnya angka pengangguran. Untuk
menangani hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah adalah membuat jaring pengaman sosial melalui
skema bantuan sosial (bansos) covid19.
Berdasarkan catatan dari kementerian keuangan dana
yang digelontorkan negara untuk penanganan covid19 pada
bulan Mei 2020 mencapai angka Rp 836, 5 triliun atau setara 32,3
% dari alokasi belanja APBN yang ada dalam Perpres 54./2020.
Untuk alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 537,3 triliun
setara dengan 29% dari APBN 2020. Untuk transfer ke daerah
dan dana desa sebesar Rp 306,6 triliun atau setara dengan 40,2%
dari APBN 2020. Dana desa sendiri mengalami kenaikan yang
sangat signifikan menjadi 41,3% dari realisasi APBN tahun
sebelumnya.
Sebagaimana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah juga
mengalokasikan keuangan daerahnya untuk penanganan Covid 19.
Lakpesdam PBNU mengumpulkan empat (4) sampel data
Kabupaten/Kota sebagai gambaran besarannya uang negara
yang akan digunakan untuk menangani pandemi ini. Kota
Mataram usulan alokasi APBD untuk penanganan covid-19 untuk
penanganan kesehatan (56,3% dari total APBD sebesar Rp.78.9
M) dan untuk jaring pengaman sosial (43,7% dari total APBD
sebesar Rp 61.4 M). Kabupaten Indramayu mengalokasikan 3
kategori utama yatiu untuk penanganan kesehatan (39,6% dari
total APBD sebesar Rp39.9 M), untuk penanganan dampak
ekonomi (49,3% dari total APBD sebesar Rp49.7 M) dan
untuk jaring
pengaman sosial
(11,25 % dari total
APBD sebesar
Rp11.3M).
Alokasi APBD
Kabupaten
Tasikmalaya untuk
penanganan covid19
ini digunakan untuk
penangan kesehatan
(10,3% dari total APBD
sebesar Rp4.9M) dan
jaring pengaman sosial (89,7% dari total APBD sebesar Rp43.5
M). APBD Kabupaten Kuningan untuk penanganan kesehatan
(58,5% dari total APBD sebesar Rp24 M), untuk penanganan
dampak ekonomi (4,9% dari total APBD sebesar Rp2 M) dan
untuk jaring pengaman sosial (36,6% dari total APBD sebsesar
Rp15 M).
Dana bantuan sosial ini sangat besar. Jika tanpa
perencanaan dan pengawasan yang tepat, anggaran tersebut
sangat rentan disalahgunakan. Perlu dilakukan langkah- langkah
mitigasi konkrit agar Keuangan Negara yang dialokasikan untuk
penanganan Covid-19 ini tidak dikorupsi. Dalam praktik
pelaksanaan distribusi bansos covid- 19 ini, Ombudsman Republik
Indonesia (26/5) merilis temuan kekacauan data penerima
bantuan yang mengakibatkan bansos salah sasaran. Dalam
sebuah diskusi daring membahas tentang Bansos covid 19 (2/6)
koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan bahwa
ICW menerima informasi indikasi korupsi dana bansos covid 19
sebesar 1,9 M terjadi di provinsi Banten.
Bersama dengan empat pengurus Lakpesdam di daerah,
Lakpesdam PBNU menjalankan program pengawasan bantuan
sosial covid 19. Empat daerah tersebut antaralain ; Kota Mataram
oleh Lakpesdam PWNU NTB, Kabupaten Indramayu oleh
Lakpesdam PCNU Indramayu, Kabupaten Kuningan oleh
Lakpesdam PCNU Kuningan dan Kabupaten Tasikmalaya oleh
Lakpesdam PCNU Tasikmalaya. Program pengawasan bansos
covid 19 ini bertujuan memberikan masukan kepada pemangku
kepentingan tentang pengelolaan bansos covid 19 yang
transparan dan akuntabel berdasarkan temuan yang terjadi
dilapangan. Adapaun secara spesifik tujuan pemantauan bansos
covid-19 antaralain :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat atas haknya untuk
mengakses bantuan program jaring pengaman sosial
Covid-19
b. Memberikan pengawasan terhadap penyaluran dana
program jaring pengeman sosial Covid-19
c. Membantu warga yang hak nya terlanggar karena praktik
korupsi dan diskriminasi
d. Menghimpun masukan untuk perbaikan kebijakan terkait
penyaluran dana program dalam situasi krisis atau
darurat

Dari proses pemantauan bansos covid-19 yang


dilaksanakan pada empat Kabupaten/Kota di dua Provinsi
se-Indonesia diharapkan akan didapatkan :
a. Laporan temuan penyaluran Bansos program Jaring
Pengaman Sosial Covid-19
b. Tersedianya media kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
c. Terbukanya informasi program penyaluran Bansos Jaring
Pengaman Sosial sebagai wujud keterbukaan informasi
publik
3. Penanganan Konflik Faham Keagamaan
Islam
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pengurus Wilayah Nhadlatul Ulama (LAKPESDAM
PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah lembaga yang
dalam aktivitasnya menaruh perhatian pada upaya
penciptaan tatanan kehidupan bermasyarkat, beragama,
berbangsa dan bernegara yang toleran, menghargai
keberagaman, bina damai dan pencegahan paparan
radikalisme. Aktivitas untuk mewujudkan tatanan yang
toleran, menghargai perbedaan, pendiptaan kedamaian
dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan seperti
membuat program pelatihan bina damai bagi generasi muda
dari berbagai komunitas dan latarbelakang, dialog dan
kajian, kampanye media (video, poster, meme dll) dan
pemantauan.
Lakpesdam NU menaruh perhatian pada isu-isu
tersebut, dilatari oleh situasi di NTB yang dalam catatan
Lakpesdam NU setiap tahunnya terjadi konflik dan gesekan
yang berlatarbelakang isu SARA. Kejadian konflik tersebut
tidak saja berbentuk laten, malainkan sudah ada yang
terbuka (manifest)
yang berujung
pembakaran,
perusakan bahkan
pengusiran. Situasi ini
kemudian banyak
mendapatkan
perhatian dunia luar
yang kemudian menjadi citra negatif bagi daerah yang
dikenal religius ini.
Semisal konflik yang menimpa warga Ahmadiyah,
dimana tercatat koflik yang terjadi terhadap mereka sejak
kehadirannya tahun 1982
telah mengalami konflik
dan diskriminasi. Hal
tersebut ditandai dengan
praktik-praktik
intoleransi, pengusiran,
penyerangan dan
perusakan terhadap
rumah dan properti yang warga Ahmadiyah miliki. Deretan
konflik yang mereka alami sampai saat ini mereka rasakan.
Mereka masih menjadi pengungsi di asrama Transito
Mataram dan terakhir di Loka Latihan Kerja Selong Lombok
Timur. Eksistensi warga Ahmadiyah masih menjadi
kelompok rentan dari tindak kekerasan (laten dan manifest),
maupun yang berbentuk verbal/psikis dan fisik, situasi ini
kemudian harus dimitigasi supaya tidak berulang dan
menimbulkan permasalahan lanjutan.
Kondisi tersebut berlarut tak berujung pangkal,
karena di sisi yang lain kebijakan pemerintah dari tingkat
lokal hingga nasional belum menjadi solusi yang progresif
dan sustainable terhadap jamaat Ahmadiyah dan cendrung
diskriminatif terhadap kelompok ahmadiyah sebagai
kelompok dengan faham keagamaan minoritas di Indonesia.
Padahal Negara dalam kondisi apapun harus tetap hadir
memberikan solusi dan memperlakukan warganya dalam
posisi yang setara, berkemanusian dan berkeadilan tanpa
membeda-bedakan warga negera atas dasar suku, ras,
agama, golongan dan kelompok atas ukuran jumlah
mayorotas maupun minoritas. Hal ini sebagaimana amanat
pembukaan Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945 sebagai
Ground Norm Negara kita, bahwa kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pemerintah harus
melindungi segenap warga Negara tanpa diskriminasi atas
dasar apapun.
Belum lagi konflik-konflik yang kian mengemuka
dengan menjamurnya kelompok islam transnasional di NTB
seperti salafi, wahabi dengan berbagai varian kelompoknya
mendapatkan pertentangan dan gesekan dengan
masyarakat lokal. Perusakan masjid, majelis taklim,
penghasutan dan lain-lain kian mengemuka dan mengusik
persaudaraan warga sebagai sesama warga NTB pada
khususnya dan indonesia pada umumnya. Pun demikian
dengan kelompok-kelompok dengan kepercayaan
tradisional yang tumbuh dan berkembang ditengah
masyarakat, dalam catatan Lakpesdam NU terus
mendapatkan pertentangan dan berkonflik dengan
masyarakat sekitar. Persekusi, pertaubatan bahkan
pengusiran kerap diterima korban, akibat keyakinan dan
faham yang mereka yakini. Situasi ini tentu tidak boleh
dibiarkan dan dianggap sepele. Rentetan kasus yang pernah
ada harus menjadi refleksi pemerintah, dan dicarikan solusi
biar kejadian serupa tidak terus berulang.
Dengan adanya dukungan bantuan operasional bagi
organisasi dan lembaga masyarakat dalam
program/kegiatan pencegahan dan penanganan konflik
menjadi salah satu dukungan untuk menggerakkan
masyarakat dalam menjaga dan menyemai semangat
kebersamaan dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat,
beragama, berbangsa dan bernegara menjadi lebih toleran,
rukun dan saling bekerjasama membangun masyarakat
kearah yang lebih maju. Jikapun ada permasalahan dengan
semangat toleran dan kerukunan dapat diselesaikan dengan
jalan dialog dan musyawarah sebagai pranata yang selama
ini digunakan warga dalam menyelesaikan
permasalahannya. Tidak dengan cara-cara kebencian dan
kekerasan.
Dukungan dalam bentuk bantuan operasional dari
Kementrian Agama Republik Indonesia, menjadi salah satu
jalan membangun kemitraan masyarakat sipil dengan
pemerintah dalam mensukseskan agenda penguatan
toleransi, penghargaan terhadap keberagamaan dan
mencegah paparan radikalisme dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Kemitraan ini diharapkan dapat menjadi
penggerak dan jalan untuk merumuskan model dan strategi
penanganan konflik faham keagamaan yang ada ditengah
masyarakat, khususnya di Nusa Tenggara Barat.
Adapun maksud dan tujuan dari program ini
antaralain ;
a. Membuat dan melaksanakan kegiatan dari bantuan
operasional Kementrian Agama Republik Indonesia
dalam rangka pencegahan dan penanganan faham
keagamaan diduga bermasalah yang ada di Nusa
Tenggara Barat
b. Menyusun dan mengembangkan model pencegahan dan
penanganan faham keagamaan yang diduga
bermasalah, khususnya oleh jajaran Kementrian Agama
di Indoensia
c. Mendorong lahirnya kebijakan yang berkelanjutan
dalam penanganan faham keagamaan yang diduga
bermasalah seperti ; penanganan warga jemaat
Ahmadiyah yang ada di Transito Mataram dan Loka
Latihan Kerja Selong Lombok Timur

4. Rintisan Desa Satu Data


Program rintisan desa satu data merupakan program
rintisan Lakpesdam PWNU NTB untuk mendukung desa-
desa dalam mendesain dan membuat pembangunan dan
pengentasan kemiskinan di desa lebih fokus dan terarah.
Program ini didesain Lakpesdam PWNU NTB berangkat dari
hasil asesment terhadap beberapa desa yang ada di pulau
Lombok. Desa-desa tersebut dalam menjalankan program
pembangunannya minim sekali menggunakan pendekatan
data yang uptudate dan berkualitas. Kondisi berkorelasi pada
ketidakmampuan desa dalam mengimplementasikan
program-program pembangunan yang telah direncanakan
melalui musyawarah desa.
Sementra ini, program rintisan desa satu data
diimplementasikan pada desa yang kepala desanya memiliki
latarbelakang NU, dengan harapan proses pembangunan
desa yang dijalankan manfaatnya bisa dirasakan dan
mengintervensi kelompok-kelompok rentan dan marginal di
desa yang selama ini tidak banyak mendapatkan manfaat
dari proses dan hasil pembangunan.
Program rintisan desa satu data dilaksanakan di dua
desa dengan kepala desa berlatarbelakang NU yaitu ; Desa
Jembatan Kembar dan Desa Taman Ayu. Di Desa Jembatan
Kembar, Lakpesdam PWNU NTB fokus pada dokumentasi
dan penguatan data pilah anak. Data anak yang telah
didokumentasikan berjumlah 119 anak. Dari data tersebut,
Kepala Desa Jembatan Kembar telah menginisiasi
pemenuhan hak identitas legal anak (Akte dan KIA)
sebanyak 500 anak dan memberikan beasiswa kepada anak-
anak yang putus sekolah.
Sedangkan di Desa Teman Ayu Kecamatan Gerung
kabupaten Lombok Barat, Lakpesdam PWNU NTB sejauh ini
fokus pada pendataa jumlah penduduk dengan membuat
data pilah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh
pemerintah desa mulai dari jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan, status, agama yang dianut, jumlah
disabilitas, ibu hamil, pekerja migran dan lain-lain.
Dukungan ini diberikan Lakpesdam PWNU NTB
kepada Kepala Desa yang berlatarbelakang NU, dengan
harapan program pemabangunan dan pengentasan
kemiskinan di tingkat desa yang menjadi wilayah
pemerintahannya bisa cepat teratasi serta mendukung
upaya peningkatan kesejahteraan warganya.
Pengembangan desa satu data ini akan diaplikasikan
kedalam website dengan harapan akan memudahkan warga
desa dan pihak yang berkepentingan terhadap desa mudah
mengaksesnya. Program ini juga dalam rangka membuat
desa bersiap diri dalam menyambut desa digital yang
merupakan program prioritas Kementrian Desa pada tahun
2021, dimana dana desa diprioritaskan untuk mendukung
program tersebut.

5. Pelatihan Membaca Nyaring


Program membaca merupakan kegiatan yang
dilaksanakan Lakpesdam sebagai pintu masuk dalam
mengadvokasi isu-isu terkait perlindungan anak di Nusa
Tenggara Barat. Program yang dikemas bersifat rekreasional
ini memiliki dampak yang cukup bagus untuk melatih
kebiasaan anak membaca, mendengar dan mengasah
kepekaan anak. Kegiatan ini menyasar anak dengan
kelompok umur dari TK, SD dan SMP.
Lakpesdam PWNU NTB telah melatih beberapa
pengurus dan jaringan untuk menjadi fasilitator dilapangan.
Kegiatan membaca nyaring telah diujicobakan pada
beberapa sekolah di Kabupaten/Kota yang ada di Nusa
Tenggara Barat, seperti di Kabupaten Lombok Tengah dan
Lombok Timur.
Membaca nyaring merupakan aktifitas yang sangat
sederhana namun memiliki manfaat yang sangat baik bagi
tumbuh dan kembang anak, dimana orang tua hanya
menyisihkan waktunya sekedar membacakan cerita.
Kegiatan membacakan nyaring secara terus menerus
memiliki manfaat yang luar biasa kepada anak.
Untuk menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan
membaca nyaring Lakpesdam NU bersama jaringan juga
membagikan buku dan bahan bacaan kepada anak-anak.
Bahan bacaan lebih banyak diberikan dalam bentuk buku
cerita dan buku bergambar.
Judul-judul buku yang sudah di bagikan sebagai
berikut ;

1. Gelang untuk bunda


2. Kemana arah selatan
3. Emma
4. Rudi
Adapun kabupaten kota yang sudah menerima buku
cerita dan panduan membaca nyaring yaitu: Kabupaten
Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten
Lombok Timur dan Kota Mataram. Jumlah anak yang bisa
diberikan buku secara gratis di rata-ratakan sebanyak 20
orang anak di masing-masing Kabupaten/kota.
Kedepan program ini akan terus dikembangkan dan
sasarannya diperluas dengan memperbanyak kader dan
relawan ditiap-tiap kabupaten/kota.
4. PENGUATAN JARINGAN KERJA
1. Jaringan Internal NU
Berangkat dari kesadaran bahwa bekerja sendiri
tidaklah baik dan akan menemukan kedala dalam
menjalankan tugas dan kerja-kerja organisasi, maka
berjejaring dan bekerjasama adalah jalan yang dipilih
Lakpesdam dalam menjalankan roda organisasi. sesuai

dengan moto Lakpesdam PWNU NTB “Gagasan-Kolaborasi-


Kemanfaatan”, dalam setiap usahanya mengupayakan untuk
berkolaborasi dan bekerjasama denga para pihak, baik unsur
pengurus NU dari pusat sampai dengan ranting, lembaga-
lembaga dan badan otonom seperti ; Lembaga Kesehatan,
Lembaga Pertanian, Lembaga Takmir Masjid, Lembaga
Bhatsul Masail, Lembaga Wakaf, Lembaga Zakat, Infaq dan
Shodaqah, Lembaga Perekonomian, Lembaga Dakwah,
Lembaga Penanggulangan Bencana, Lembaga Falakiyah,
Lembaga Seni dan Budaya, Fatayat, Ansor, Muslimat, PMII,
IPNU, IPPNU, Serikat Nelayan, Pagar Nusa dan lain-lain.
Dengan bekerjasama Lakpesdam berharap akan cepat
tercapai visi dan misi pengembangan Nahdlatul Ulama di
Nusa Tenggara Barat, termasuk dalam pencapaian kinerja
yang diemban oleh Lakpesdam sebagai perangkat kajian dan
pengembangan sumberdaya manusia di lingkungan
Nahdlatul Ulama. Kolaborasi ini tidak saja diupayakan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, melainkan juga menjalin
komunikasi dan kemitraan dengan pengurus NU, Lembaga
dan Badan Otonom yang ada diberbagai wilayah di Indonesia
bahkan jaringan PCI NU di luar negeri, seperti yang dilakukan
Lakpesdam yang membangun silaturahim dengan PCI NU
Malaysia.

2. Jaringan Eksternal NU
Pun halnya dengan upaya penguatan jaringan di
internal, Kepengurusan Lakpesdam PWNU NTB masa
khidmad 2020 juga mengupayakan untuk membangun
kontak dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait baik dari
unsur pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten, kota,
kecamatan hingga desa), masyarakat sipil (ormas,
NGO/LSM, organisasi rakyat), Perguruan Tinggi, OKP dan
mahasiswas, Lembaga Donor, Perusahaan (Milik negara
maupun swasta). Media/Pers dan atau pribadi/individu.
Kerjasama dan kemitraan dengan pihak luar adalah
keharusan bagi Lakpesdam, mengingat keterbatasan
sumberdaya manusia maupun finansial. Dengan kolaborasi
dan kemitraan dengan pihak luar akan terjalin pertukaran
informasi, pengetahuan dan sumberdaya yang saling
menutupi kekurangan masing-masing. disamping itu, diera
teknologi informasi dewasa ini kolaborasi dan kerjasama
adalah keharusan yang mesti dibangun oleh orang
perorangan maupun organisasi jika ingin maju dan
berkembang.
Dan dalam mendukung program dan kegiatan
Lakpesdam, dalam setahun ini telah membangun kontak dan
komunikasi dengan berbagai pihak seperti :

N MITRA/LEMBA UNSUR PIC


O GA
1 Kementrian Pemerintah Pusat Dra. Hj. Tuti
Agama Sobariah
2 Kementrian Pemerintah Pusat Lisda, Zaki
Desa
3 Kementrian Pemerintah Pusat Mas Fakih
Luar Negeri
4 Kementian Pemerintah Pusat Mas Ilham
Dalam Negeri
5 Kementrian Pemerintah Pusat Slamet
Sosial Santoso
6 Kementrian Pemerintah Pusat Faturrahma
Tenaga Kerja n
7 KSP Pemerintah Pusat Dian
Jaleswari/Jo
yo
8 KPAI Pusat Ai Maryati
Solihah
9 Ombudsman Pusat Suaedi
10 Ombudsman Daerah Adhar
NTB Hakim
11 KI NTB Daerah Hendri
12 KPID Daerah Ona
PEMPROV NTB
13 DP3AKB Pemprov NTB Ibu dede, Hj.
Erni
14 Kesbangpol Pemprov NTB Subhan
15 Kemanag NTB Pemprov NTB Zaidi Abdad
16 Dinas Sosial Pemprov NTB Akhsanul
Khalik
17 Dinas Pemprov NTB Eka
Kesehatan Nurhandini
18 Korwil PKH Pemprov NTB Hasyim
KOTA MATARAM
19 Asisten I Kota Mataram Martawang
20 Dinas Sosial Kota Mataram Edi
21 Dinas Dukcapil Kota Mataram Hasmin
22 DPAKB Kota Mataram Dewi
23 Dinas Kominfo Kota Mataram Gunadi
24 Kesbangpol Lombok Timur Salmun
25 Sekda Lombok Timur Juani Taufik
26 Dinas Sosial Lombok Timur Samsul
27 Kemenag Lombok Timur Helmi
28 KELURAHAN/DESA
29 Pejanggik Kota Mataram Rahmat
Fahrurozi
30 Sandubaye Kota Mataram Ibnu
31 Pejarakan Karya Kota Mataram Yani
32 Desa Taman Lombok Barat Tajuddin
Ayu
33 Desa Jembatan Lombok Barat Amiruddin
Kembar
34 Desa Kedaro Lombok Barat Sahidillah
35 Desa Lombok Timur Sugianto
Gelanggang
36
LEMBAGA DONOR
37 USAID Lembaga Donor Lutfi Ashari
38 UASAID Lembaga Donor
39 DIFAT Lembaga Donor
NGO/LSM
40 UNICEF NGO/LSM Suratman
41 Asia Foundation NGO/LSM Bambang
Ertanto
42 Child Fund NGO/LSM Reni
43 SAMIN NGO/LSM Odi
44 SOMASI NGO/LSM Aris
45 FITRA NGO/LSM Ramli
46 PKBI NGO/LSM Adi
47 EF/LDC NGO/LSM Endri
48 SANTAI NGO/LSM Atik
49 SAMANTA NGO/LSM Jun
50 JMS NGO/LSM Yuni
51 LBH Reform NGO/LSM Hendro
52 LSBH NGO/LSM Ote
PERS/MEDIA
53 Lombok Fokus Media Online Rizki
54 Metro NTB Media Online Suparman
55 Bumi Gora Media Online Ojik
News
56 Radar Lombok Media Cetak Sigit
57 Radar Media Cetak Joni
Mandalika
58 Tajuk Lombok Media Online Fatur
59 Times Indonesia Media Online Dani/Ainun
60 Selaparang Media Online Cunk
News
61 Selaparang TV Media Televisi Sima
62 Warta Rinjani Media Online Eful
63 Talika News Media Online Parman
64 Lombok TV Media Televisi Deni
65 RRI Radio Darita
66 Mataram News Media Online Azami
67 Mata Nusantara Media Online Ibon
68 Antara News Media Online Magdis
69 Suara NTB Media Cetak 0813393226
04
70 Lensa Nasional Media Online Ojik
SEKOLAH/PESANTR
EN
71 Ponpes Wanasaba Lombok Ustazd
Nahdlatus Timur Fahrudin
Saufiyah
72 Ponpes Al Bebidas Lombok Ustazd
Islamiyah Timur Nawawi
73 Al Ma’rif Hasani Bebidas Lombok Ustazd
Timur Dimas
74 SMK Al Sikur Lombok Timur Abdul
Latifiyah Muhid
75 SLBN 1 Selong Lombok Harirudin
Timur
76 Ponpes Alfalah Aik Prape Lombok TGH.
Timur Marwan
Hakim
77 Darul Qur’an Bengkel Lombok TGH.
Barat Halilussabri
78 SMAN 5 Udayana Mataram Munawir
79 SMA N 6 Selagalas Mataram Haris
80 SLBN 1 Pejarakan Mataram Agung
81 SLBN 2 Pejanggik Mataram Nuriman
82 LKSA Darma Pagutan Mataram Yeni
Laksana
5. MEDIA DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Untuk mendukung eksistensi dan syiar Lakpesdam ke
publik, keberadaan media komunikasi dan publikasi sangatlah
dibutuhkan. Apalagi merefleksikan era teknologi informasi
seperti sekarang ini, media publikasi dan sosialisasi keberadaan
lembaga sangatlah dibutuhkan. Orang sudah tidak lagi mencari
referensi tentang sesuatu dengan turun langsung kelapangan,
tetapi lebih banyak menggunakan teknologi informasi dalam
melacak dan mendapatkan informasi terkait profil, kiprah dan
kerja-kerja yang dilakukan oleh sebuah komunitas maupun
individu.
Maka untuk kepentingan itu, Lakpesdam PWNU NTB
memastikan diri untuk memiliki perangkat media publikasi dan
dokumentasi untuk menyampaikan kepada publik atas program
dan kegiatan yang dilakukan ditengah-tengah masyarakat. Baik
yang bersifat pendidikan, pemberdayaan, advokasi maupun
kegiatan-kegiatan produktif lainnya untuk memajukan NU
maupun masyarakat .
Berikut adalah upaya yang dilakukan pengurus
Lakpesdam PWNU NTB untuk memenuhi kebutuhan lembaga
dibidang informasi dan publikasi yaitu :
a. Pengadaan/memasang Akses Internet di kantor
b. Membuat Website lembaga dengan alamat :
https://www.lakpesdampwnuntb.com
c. Membuat dan mengaktivasi penggunaan sosial media untuk
publikasi dan kampanye program dan kegiatan lembaga
d. Berlangganan Koran dan Majalah untuk update isu-isu aktual
baik regional maupun nasional

Berikut media sosial yang dimiliki Lakpesdam PWNU NTB :

Lakpesdam NU NTB
Lakpesdam PWNU NTB

@lakpesdam_ nu_ ntb

081917026119 // 081917739003

lakpesdampwnuntb@gmail.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR AKTIVITAS DAN KEGIATAN LAKPESDAM PWNU NTB
TAHUN 2020
No Kegiatan Waktu Tempat Keterangan
Penulisan bunga rampai tokoh NU di NTB
dimaksudkan untuk menyediakan dokumentasi
beerupa bunga rampai yang bisa dijadikan sebagai
rujukan bagi jamaah NU maupun masyarakat
Workshop Penulisan Bunga Lesehan Elen, Jln. lainnya yang ingin mengetahuai tokoh dan peran
1 Rampai Tokoh NU di Nusa Sabtu, 22 Juni 2019 Dakota Rembige Kota kesejarahan mereka dalam mengembangkan NU
Tenggara Barat Mataram sesuai dengan kapasitas,peran waktu dan lokasi.
Proses penulisan bunga rampai sampai saat ini
belum terdokumentasi dengan baik. Baru
terkumpul beberapa tokoh NU yang berhasil
ditulis.
Musyawarah Kerja Wilayah Dan Musyawarah Kerja Pengurus Wilayah PWNU
Pengukuhan Lembaga- Pondok Pesantren Provinsi NTB menghasilkan tiga program strategis
Sabtu-Minggu, 16-
2 Lembaga Di Lingkungan Qomarul Huda Bagu yang menjadi rujukan Lembaga-lembaga
17 November 2019
Pengurus Wilayah Nahdlatul Lombok Tengah dilingkungan PWNU NTB dalam membuat
Ulama Provinsi NTB program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsi yang dimiliki. Tiga program strategis itu
adalah : pembangunan gedung PWNU NTB,
Pengembangan Pendidikan dan Universitas NU
dan penguatan struktur dan kelembagaan NU
ditingkat MWC dan Ranting.
Musyawarah kerja wilayah juga dirangkaikan
dengan pelantikan lembaga-lembaga yang ada
dilingkungan PWNU NTB diantaranya Lakpesdam
NU, LKKNU, RMI NU, LTNNU, LTMNU, LBMNU,
LDNU, LKNU, LP Marif NU, LAZIZNU, dll.
Diskusi Ini Mengundang Mantan Anggota NII Yang
Kini Menjabat Sebagai NII Crisis Center Bernama
Anto Dan Sekertaris LakpesdamPBNU Dr. Marzuki
Forum Silatul Afkar Wahid. Diskusi ini membahas terkait sejarah,
Radikalisme, Nasionalisme, dan Selasa, 10 Kantor Lakpesdam perkembangan dan geneologi gerakan radikal
3
Transnasionalisme. Diskursus Desember 2019 PWNU NTB yang ada di indonesia. Dimana NTB memiliki
dan geneologi gerakan sejarah yang tidak bisa dilepaskan terkait tumbuh
dan berkembangnya gerakan kelompok radikal di
indonesia. Warga NTB tercatat sebagai orang yang
pernah melakukan percobaan pembunuhan
terhadap presiden Sukarno. Sehingga diharapkan
dengan proses diskusi akan terbangun
kesiapsiagaan warga terutama warga NU dalam
melawan pergerakan kelompok radikal di NTB.
Diskusi ini diadakan dalam rangka memetakan
kondisi disabilitas di NTB, berikut kebijakan-
Masa depan penyandang Kantor Lakpesdam kebijakan penndukung yang diharapkan menjadi
4 18 januari 2020
disabilitas di ntb PWNU NTB payung dalam melakukan perlindungan,
pemenuhan hak dan pemberdayaan para
penyandang disabilitas
Kegiatan uji akses terhadap sarana dan fasilitas
Kegiatan Uji Sarana Dan
Rumah Ibadah di rumah ibadah yang ada di Pulau Lombok
Fasilitas Keagamaan Bagi
6 Bulan Februari 2020 semua kabupaten dilakukan untuk mengukur tingkat aksesinbilitas
Penyandang Disabilitas Yang
Kota rumah ibadah bagi penyandang disabilitas yang
Ada di Lombok
ada di pulau Lombok.
Majlis Ta'lim Program-kegiatan ditahun pertama difokuskan
Hidayatul untuk membangun kesepahaman mengenai
Upgrading Pengembangan Kamis, 20 Februari
6 Munawarah, kelembagaan Lakpesdam, tugas, fungsi dan
SDM Nahdaltul Ulama 2020
Rumeneg Desa Paok mandat yang diemban. Hal ini sangat penting
Motong Kec. untuk memberikan pengetahuan kepada pengurus
Masbagik Lombook posisi Lakpesdam yang merupakan lembaga
Timur dimana mekanisme kerja dan keberadaannya di
lingkungan NU berbeda dengan badan-badan
otonom yang tidak bertanggungjawab langsung
kepada pengurus NU sesuai jenjang
kepengurusan.
Maka dari itu, ketua berinisiatif untuk melakukan
kegiatan upgrading Ke-Lakpesdam-an kepada
jajaran pengurus baru. Kegiatan upgrading Ke-
Lakpesdam-an dilaksanakan dikediaman salah
satu tokoh NU di Dusun Rumeneng Desa Paok
Motong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok
Timur, bernama TGH. Husni.
Kegiatan difokuskan untuk memberikan perspektif
dan pengetahuan kepada pengurus baru
Lakpesdam PWNU NTB masa khidmad 2019-2020
dengan mengundang wakil ketua Pengurus
Wilayah NU NTB bapak Dr. Jumarim Umar Maye,
MH.i yang merupakan mantan pengurus
Lakpesdam PWNU NTB.
Diskusi ini diadakan untuk merespon dampak
pandemi Covid-19 yang memapar anak dengan
Diskusi Online "Ancaman
Minggu, 10 Mei jumlah kasus yang cukup tinggi di NTB, namun
7 Covid-19 terhadap Anak dan Kantor PWNU NTB
2020 tidak ada langkah strategis dan taktis yang dibuat
Peran Masyarakat
oleh pemprov NTB untuk melakukan pencegahan
dan penanganan secara terpadu.
Prorgam Psikososial online dilaksanakan dalam
rangka membangun reseliensi anak dalam
Psikososial Online
Kantor Lakpesdam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Program
8 Memperkuat Resilinsi Anak 08-11 Juni 2020
PWNU NTB psikososial dilaksanakan secara online dari lima
Dimasa Pandemi Covid-19
lokasi yaitu Lombok timur 1 Lokasi dan dimataram
4 lokasi.
Pondok pesantren Al Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menggali
Panggilan Suara Anak
Islamiyah Desa pengaruh pandemi terhadap kegiatan
Pengaruh pandemi terhadap
9 Kamis, 02 Juli 2020 Bebidas Kecamatan pembelajaran selama pandemi. Yang hasilnya
kegiatan pendidikan dimasa
Wanasaba Kabupaten akan direkomendasikan untuk memperbaiki
pandemi covid-19
Lombok Timur proses kegiatan pembelajaran di masa pandemi.
Pemantauan Potensi Korupsi Program ini merupakan program untuk
Agustus-Desember
10 dan Diskriminasi Pada Kota Mataram pengawalan potensi korupsi dan diskriminasi pada
2020
Penyaluran Bansos Covid-19 penyaluran bantuan sosial selama pandemi Covid-
19 di Kota Mataram, khususnya pada kelompok-
kelompok minoritas
Kegiatan ini dalam rangka memperkuat
kelembagaan Lakpesdam NU di Nusa Tenggara
Barat adalah mengadakan informal meeting
Lakpesdam NU Se-Pulau Lombok. Pilihan
melaksanakan kegiatan ini didasari oleh kondisi
kepengurusan Lakpesdam di masing-masing
cabang NU di Kabupaten/Kota yang belum kuat
Informal Meeting, Lakpesdam Ponpes Manhalul baik dalam konteks hubungan Lakpesdam dengan
Sabtu, 10 Oktober
11 Untuk Kemajuan dan Ulum Praya Lombok PCNU maupun yang berhubungan dengan tugas
2020
Kemandirian NU Tengah dan fungsi yang diemban. Kegiatan dilaksanakan
juga dalam rangka memperkuat hubungan
kelembagaan dan rasa kekeluargaan pengurus
Lakpesdam di tingkat wilayah dengan pengurus
cabang di kabupaten/kota, menyusun dan
mensinergikan program dan kegiatan wilayah
dengan cabang untuk memudahkan proses
kemitraan dan dukungan antar pengurus.
Kunjungan dan Silturrahim
Direktorat Urusan Agama Islam
Kegiatan ini dalam rangka monitoring
dan Pembinaan Syari'ah
kelembagaan dan penandatanganan SPK
Kasubdit Bina Faham Minggu, 18 Oktober Kantor Lakpesdam
12 dukungan operasional Penanganan Konflik Faham
Keagamaan Islam dan 2020 PWNU NTB
Keagamaan di Lombok Nusa Tenggara Barat yang
Penanganan Konflik
dilaksanakan oleh Lakpesdam PWNU NTB
Kementerian Agama Republik
Indonesia
Dialog ini disiarkan secara Live melalui siaran luar
Radio Republik Indonesia Cabang Mataram.
Dialog Budaya Pro 4 RRI
Kegiatan ini dihajatkan untuk menggali dan
Mataram “mengenal budaya
13 27 oktober 2020 SMA 6 Mataram memberikan contoh penanaman nilai-nilai budaya,
toleransi dan kabhinekaan
kebhinekaan dan toleransi yang ada di SMA 6
indonesia di SMAN 6 mataram
Mataram kepada publik, khususnya sekolah-
sekolah jenjang SLTA yang ada di NTB
Musyawarah Multi Stakeholder, Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan hasil
Konsep Moderasi Beragama Ponpesd Al Ma'rif kerjasama Lakpesdam PWNU NTB dengan
Sabtu, 31 Oktober
14 Unutk Harmoni Sosial dan Bebidas Kabupaten Kementrian Agama Republik Indonesia melalui
2020
Pencegahan Konflik Faham Lombok Timur program pemberian dukungan operasional bagi
Keagamaan lembga/ormas. Yang bertujuan untuk Penanganan
Konflik Faham Keagamaan Islam yang didiuga
menimbulkan keresahan dan masalah di tengah
masyarakat.

Dalam konteks ini, Lakpesdam NU sedang fokus


pada upaya memastikan langkah relokasi yang
telah disepakati berdasarkan hasil rapat KSP,
Gubernur, Walikota Mataram, Sekda Lotim, PB JAI
dan Lakpesdam NU. Berdasarkan hasil
kesepakatan, proses relokasi disepakati dengan
LLK Selong Lombok mekanisme Pemda Lombok Timur menyiapkan
Penanganan warga JAI lombok
September- Timur dan Asrama dukungan anggaran sebesar Rp. 50.000.000 (Lima
15 timur dan transito
November Transito Kota Puluh Juta Rupiah) untuk pembangunan rumah
Mataram bagi 8 KK Warga JAI, sedangkan tanahnya
disediakan oleh PB JAI dan 8 KK Warga JAI. Proses
ini terus dikawal untuk memastikan Pemda
Lombok Timur mengalokasikan anggaran untuk
pembiayaan pembangunan rumah bagi warga JAI.
Lakpesdam NU terus berkoordinasi dan
memberikan saran bagi Pemda Lombok Timur
melalui Kesabangpol dan Sekda mencarikan
alternatif pembiayaan pembangunan rumah bagi
warga JAI.
Sehingga pada bulan september proses pergantian
dan pemberian bantuan sebesar Rp. 50 Juta oleh
Pemda Lombok Timur terhadap 8 KK warga JAI
mulai diproses. Tangal 7 september 2020, Pemda
Lombok Timur meminta kepada 8 KK warga JAI
untuk menyiapkan kelengkapan administrasi guna
pembuatan buku rekening untuk pencairan
bantuan. Selanjutnya pada tanggal 18 september
2020, warga JAI diminta membuat surat
pernyataan bersedia meninggalkan lokasi
pengungsian jika bantuan sudah diterima dan
masuk ke rekening masing-masing kepala
keluarga. Tanggal 25 september 2020, warga JAI
diminta kembali ke Kantor Kesbangpol Lombok
Timur untuk menandatangani kwitansi tanda
terima bantuan sejumlah Rp.50.000.000 yang
diperuntukkan untuk pembanguan rumah masing-
masing kepala keluarga. Pada kesempatan
tersebut perwakilan warga JAI atasnama Edi
Sucipto menyampaikan ungkapan terima kasih
kepada Pemda Lombok Timur yang telah
memfasilitasi dan memperlakukan warga JAI
selam mengungsi di LLK Selong dengan cukup
baik.
Berdasarkan prinout buku rekening yang diberikan
kepada warga 8 KK Warga JAI, bantuan telah
ditransfer terhitung tanggal 30 September 2020
dan bantuan tersebut rata-rata telah terdebit oleh
masing-masing warga JAI tertanggal 2 Oktober
2020.
Minggu, tanggal 4 oktober 2020, warga JAI yang
sudah 2 tahun 4 bulan 15 hari tinggal di pengusian
kantor LLK Selong Lombok Timur, resmi
meninggalkan lokasi pengungsian. Proses
kepindahan 8 KK warga JAI di jemput oleh
pengurus wilayah JAI NTB dan dilepas juga oleh
keluarga, sanak famili dari Desa Greneng Dusun
Grepek Kecamatan Sakra Timur. Proses
kepindahan 8 KK warga JAI, untuk sementara
waktu tinggal di rumah Ketua JAI Kota Mataram
Ahmad Ziadah, sembari menunggu proses
pembangunan rumah masing-masing.
Dan senin, 5 Oktober 2020, perwakilan warga JAI
berpamitan ke Kepala Kesabangpol Kabupate
Lombok Timur, dan menyampaikan permohonan
maaf dan ucapan terima kasih atas segala bantuan
dan dukungan yang diberikan oleh Pemda Lombok
Timur dari sejak awal sampai dengan kepindahan
tanggal 4 oktober 2020.
Sejak proses kepindahan 8 KK warga JAI secara
bertahap telah melakukan pembangunan rumah
dari bantuan yang diberikan oleh Pemda
Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil
koordinasi dengan Pengurus dan mubalik JAI di
NTB, proses pembangunan telah dilakukan oleh
semua warga JAI. Ada yang sudah selesai, ada
yang proses finishing dan ada juga yang baru
memulai pembangunan pondasi. Untuk lokasi
pembangunan rumah 8 KK warga JAI, tidak dapat
kami sampaikan pada laporan ini untuk keamanan
dan kenyamanan warga JAI. Adapun dokumen
proses panaganan warga JAI Kabupaten Lombok
Timur terlampir.
Sementara itu, proses untuk memastikan hak bagi
warga JAI yang ada di Asrama Transito Kota
Mataram juga menjadi perhatian utama yang
dilakukan oleh Lakpesdam NU
Workshop penyusunan konsep dan model
pencegahan dan penanganan faham/aliran
keagamaan bermasalah berangkat dari hasil
Workshop Penyusunan Model
Jumat,06 November refleksi Lakpesdam PWNU Nusa Tenggara Barat
Pencegahan Dan Penanganan Lesehan Elen
2020, pukul 13.00- dalam melihat upaya yang telah dilakukan oleh
16 Korrban Konflik Faham Rembiga Kota
18.00 Wita, negara dan masyarakat terhadap kelompok atau
Keagamaan Yang di Duga Mataram.
individu yang diduga menyebarkan aliran atau
Bermasalah
faham keagamaan yang berbeda dari pemahaman
masyarakat mayoritas
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk :
1. Menggali pendapat dan saran dari
peserta terkait konsep dan model
pencegahan dan penanganan
faham keagamaan yang diduga
bermasalah ditengah-tengah
masyarakat.
2. Adanya rumusan rekomendasi model dan
konsep pencegahan dan penanganan faham
keagamaan yang diduga bermasalah dari para
peserta

Lakpesdam PWNU NTB, melakukan audiensi


dengan Dinas Dukcapil Kota Mataram untuk
mendapatkan pengetahuan dan informasi terkait
Audiensi Tatakelola Data Warga
tatakelola data warga penerima bantuan sosial
Penerima Bantuan Sosial Rabu, 04 November Kantor Disdukcapil
17 selama pandemi Covid-19 di Kota Mataram. Data-
Selama Pandemi Covid-19 di 2020 Kota Mataram
data warga yang menerima dan tidak menerima
Kota Mataram
bansos kerap menjadi polemik sehingga yang
semestinya berhak dapat namun tidak dapat, yang
semestinya tidak berhak namun dapat. Hal inilah
yang kemudian dicarikan data dan informasinya ke
Dinas Dukcapil kota mataram yang ditunjuk
sebagai penanggungjawab tatakelola data
penerima bansos covid-19.
Kegiatan audiensi ini dilakukan Lakpesdam PWNU
Audiensi Tindaklanjut Laporan
NTB untuk berkonsultasi sekaligus meneruskan
Pengaduan Warga Terkait Jum'at 06 Kantor Ombusman
18 laporan pengaduan masyarakat terkait potensi
Bansos Covid-19 di Kota November 2020 Perwakilan NTB
penyimpangan pada penyaluran distribusi Bansos
Mataram
selama pandemi Covid-19 di Kota Mataram
Dalam kegiatan ini, Lakpesdam PWNU NTB
diundang sebagai peserta untuk memberikan
Bimbingan Konseling Keluarga,
Rabu, 11 November Kantor DP3AP2KB masukan terkait problem kesetaraan gender dan
19 Kesetaraan Gender dan Hak
2020 Provinsi NTB anak yang ditemukan LakpesdamPWNU NTB
Anak
selama melakukan kegiatan advokasi pada isu
anak.
Kegiatan Forum Koordinasi Forum Ini Difasilitasi Oleh Kementrian
Pelaksanaan Kebijakan Perlinduangan Perempuan dan Anak Republik
Rabu, 18 November Hotel Grend Palace
20 Perlindungan Anak Korban Indonesia dengan DP3AKB Provinsi NTB. Kegiatan
2020 Mataram
Stigmatisasi dan Jaringan ini dilaksanakan dalam rangka meminta pendapat
Terorisme dan masukan terkait rencana strategis
pelaksanaan kebijakan perlindungan anak korban
stigmatisasi dan jaringan terorisme dari pemangku
kepentingan yang ada di NTB.
Disamping itu kegiatan ini juga untuk membahas
peraturan gubernur terkait kebijakan
perlindungan anak korban stigmatisasi dan
jaringan terorisme
Diskusi Terfokus merupakan rangkaian kegiatan
dari program Rintisan Desa Satu Data yang
dilaksanakan Lakpesdam PWNU NTB dengan
Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten
Diskusi Terfokus Desa Satu Lombok Barat. Kegiatan FGD ini ditujukan untuk
Jumat, 27 November Kantor Desa Taman
21 Data Menjaga Ketahanan- memperdalam, melengkapi dan mengevaluasi
2020 Ayu
Mendorong Kemajuan Desa input informasi dan data yang sudah
didokumentasikan Lakpesdam PWNU NTB.
Kegiatan dibuka oleh Kapala Desa Taman Ayu
Tajudin, S,SosI dan dihadiri oleh perwakilan
Kepala Kewilayahan (Kadus) se Desa Taman Ayu.
Diskusi dan Silaturrahim Minggu, 29 Aula Kantor PWNU Diskusi dan Silaturahim yang mengangkat tema
22
“Nahdlatul Ulama dan November 2020 NTB Nahdlatul Ulama dan Tantangan Kebangsaan”
Tantangan Kebangsaan” diadakan sebagai bagian dari upaya
memanfaatkan kehadiran Dr. Rumadi Ahmad
Ketua Lakpesdam PBNU yang sekaligus Tenaga
Ahli Utama KSP. Kegiatan ini juga sebagai salah
satu sarana untuk memberikan masukan kepada
KSP terkait situasi kemananan dan masalah-
masalah sosial keagamaan yang ada di NTB.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran pengurus NU NTB,
perwakilan lembaga, banom dan generasi muda
NU di NTB dan unsur lainnya.
Kegiatan Nonton Bareng Dan Diskusi Film Yang
Berjudul SAMOTA Karya Sutradara Adi Pranajaya,
Diadakan Sebagai Salahsatu Rangkaian
Peringatan HUT NTB Ke-62 Yang Dilaksanakan
Nonton Bareng dan Diskusi Film Jumat, 18 Desember Aula Kantor PWNU Oleh PWNU NTB Melalui Lakpesdam NU.
23
SAMOTA 2020 NTB Kegiatan Ini Menghadirkan Narasumber Adi
Pranajaya Yang Merupakan Sutradara Langsung
Dari Film SAMOTA Dan Dr. Saleh Ending, M.Ag
Yang Merupakan Antropolog Sekaligus Akademisi
UIN Mataram. Kegiatan Nonton Bareng Dan
Diskusi Film Ini Diadakan Juga sebagai salah satu
bentuk Dukungan NU Pada Proses Sosialisasi Dan
Kampanye Kawasan SAMOTA Yang Sangat
Strategis Dan Kaya Akan Potensi Alam Untuk
Mendukung Gagasan NTB Gemilang.
Kegiatan diskusi dibuka langsung oleh Ketua
Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU NTB, Prof.Dr.
Masnun Tahir, M.Ag.
DAFTAR
ASET/INVENTARIS LEMBAGA
DAFTAR ASET/INVENTARIS
LAKPESDAM PWNU NTB TAHUN 2020
NO JENIS JUMLAH KONDISI
1 Meja Rapat 2 buah Baik
2 Kursi Plastik bundar 12 buah Baik
3 Kursi Plastik 4 buah Baik
4 Kursi Matrik 10 buah Baik
5 Sopa 1 buah Baik
6 Sopa Pojok 1 buah Kurang bik
7 Meja Kayu 4 buah Baik
8 Meja Komputer 1 buah Baik
9 Kipas Angin 2 buah 1 rusak, 1 baik
10 Lemari 1 buah Baik
11 Papan Tulis 1 buah Baik
12 Papan Pengumuman 2 buah Baik
13 Laptop 1 buah Bak
14 Komputer PC 1 buah Baik
15 TV 1 buah Baik
16 Printer 2 buah Baik
17 Cok rol 4 buah Baik
18 Rak Buku 1 buah Kurang baik
19 Kamera 1 buah Baik
20 Scaner 1 buah Baik
21 Modem Wifi 1 buah Baik
22 Dispenser 1 buah Rusak
23 Kompor Gas 1 buah Baik
24 Gelas Kaca 15 buah Baik
25 Gelas Aluminium 12 buah Baik
26 Piring Plastik 6 buah Baik
27 Asbak 3 buah Baik
Kaleidoskop
Lakpesdam PWNU NTB
Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai