PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Logika
Secara etimologi logika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ‘logos yang
berarti kata atau pikiran yang benar. Disisi lain mengatakan, Logika berasal dari
bahasa Latin yakni kata logos yang berarti perkataan atau sabda.
Menurut Poedjawijatana, logika adalah “filsafat berpikir”. Yang berpikir itu
manusia dan berpikir itu merupakan tindakan manusia. Tindakan ini mempunyai
tujuan, yaitu untuk tahu (Poedjawijatana, 1992: 9)[3]. Menurut K. Bertens dalam
Suraijaya mengatakan bahwa Logika adalah ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya
pemikiran kita (Suraijaya, 2005: 23). Dalam buku Logic and Language of
Education, Logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-
metode berpikir (GeorgeF. Kneller: 1996, hlm. 13)[4]
Sedangkan dalam bahasa Arab , Logika disebut Ilmu Mantiq dari kata dasar
Nataqa yang berarti berbicara atau berucap (Ahmad Warson Munawwir, Al-
Munawwir: 1984, hlm. 1531, Al-Ma’luf,1986, hlm. 816)[5]. Menurut Ibnu
Khaldun, bahwa Ilmu Mantiq (logika) merupakan undang-undang yang dapat
dipergunakan untuk mengetahui pernyataan yang benar dari pernyataan yang
salah (Ibnu Khaldun: 2000, hlm. 474)[6].
1. Objek material
2. Objek formal
adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau
pementukan pengetahuan itu, atau dari sudut pandang apa objek materia itu
disoroti (Surajiyo, 1005: 11)[10]. Contohnya berfikir lurus dan tepat
Oleh karena yang berpikir itu manusia, maka yang menjadi objek atau
lapangan penyelidikan logika secara materia (sebagai sasaran umum) ialah
manusia itu sendiri. Tetapi manusia ini disoroti dari sudut tertentu (secara khusus)
sebagai objek forma, ialah budinya (Poedjawijatana, 1992: 14)[11]. Cara
pemikiran dalam objek-objek logika secara radikal dibagi menjadi dua. Cara
pertama disebut berpikir deduktif (umum ke khusus) dipergunakan dalam Logika
Forma yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan)
dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum, rumus-rumus dan
patokan – patokan yang benar. Cara kedua, berpikir induktif (khusus ke umum)
dipergunakan dalam Logika Materia, yang mempelajari dasar-dasar persusaian
pikiran dengan kenyataan. Logika Materia menilai hasil pekerjaan Logika Forma
dan menguji benar tidaknya dengan kenyataan empiris[12].
Secara garis besar, objek bahasan - bahasan logika (mabahis ilm al-mantiq),
dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu bahasan ‘kata-kata’ (al-alfadh),
bahasan proposisi (al-qadliyah) dan bahasan pemikiran atau penalaran (al-istidlal)
[13]. Sesuai dengan objek bahasan logika, pertama-tama yang harus dipelajari
adalah bahasan kata-kata, kemudian bahasan proposisi dan diakhiri bahasan
penalaran. Karena tidak mungkin seseorang dapat melakukan penalaran atau
berpikir tanpa mengetahui proposisi suatu kegiatan berpikir, begitu juga tidak
mungkin mengetahui proposisi berpikir tanpa mengetahui kata-kata yang sesuai.
Tujuan yang paling utama dari pelajaran ilmu mantiq (logika) adalah tentang al-
istidlal (penalaran), tetapi sesungguhnya penalaran itu tersusun dari beberapa
kata-kata[14].
4. Pembagian Logika
Dalam jenisnya, logika terbagi menjadi dua macam, yaitu logika formal
dan logika material. Mungkin sama dalam pembagian pada objek logika, namun
terdapat perbedaan dalam pengertiannya.
Dalam pembagian ini didasarkan pada pola berpikir ilmiah manusia yaitu berpikir
logika tradisional dan berpikir logika modern.
Bila dilihat dari aspek kualitas kemampuan orang berpikir, maka logika itu dapat
dikelompokkan menjadi dua tingkatan, yaitu logika naturalis dan logika artifisialis
atau logika ilmiah.
Banyak sekali kegunaan dan kentungan yang kita peroleh jika kita
mempelajari logika, diantara manfaat itu ialah :
2. Mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani; suatu sikap yang
dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.
3. Melatih kekuatan akal pikiran dan perkembangannya dengan latihan dan selalu
membahas dengan metode-metode berpikir.
PENUTUP
Kesimpulan
Logika dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu logika formal dan logika
material. Bila dilihat dari metodenya logika pula terbagi menjadi dua, yaitu logika
tradisional dan logika modern. Serta dilihat dari kualitasnya logika terbagi
menjadi dua pula, yaitu logika naturalis dan logika artifisialis atau logika ilmiah.
Saran
Demi terciptanya pemahaman dan penerapan yang baik terhadap logika dalam
kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaanya
yaitu:
1. Pahami pengertian atau definisi dari logika secara baik dan benar, jangan
sampai keliru menafsirkan apa itu logika.
2. Jangan belajar teori logika saja, tetapi kita harus bisa membuat contohnya
yang dihubungkan dengan penerapan dikehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA