Disusun oleh :
Jajang Ginanjar
rasional
atau
ilmu
logika
(ilmu
pengetahuan)
yang
mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur Ilmu disini
mengacu pada kecakapan rasional untuk mengetahui dan kecakapan
mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan
kedalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga
diartikan dengan masuk akal. Oleh karena itu logika terkait erat dengan
hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme. Logika
sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir
(khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah
berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah
proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang
merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui
(Premis) yang nanti akan diturunkan kesimpulan. Logika juga merupakan
suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam
praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang
praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan,
membandingkan dan menghubungkan pengertian yang satu dengan yang
lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir.
Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu
pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan
hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari
semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa
logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.
yang
mengatur
penelitian
hukum-hukum
akal
manusia
Fungsi budi disini salah satu sifat yang diberika Tuhan YME untuk
mencari kebenaran, Budi teknik berfikir, hati kecil.
Manfaat Logika
Paling kurang ada empat kegunaan logika:
1. membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir
secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren;
2. meningkatkan kemampuan berfikir secara abstrak, cermat, objektif;
3. menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir
secara tajam dan mandiri;
4. meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan
serta kesesatan.
Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan. Tidak
ada ilmu penegtahhuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmmu
penegetahuan tanpa logika tidak akan mencapai kebenaran ilmiah.
Sebagaimana dikemukakan oleh bapak logika Aristoteles, logika
benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, barang siapa yang mempelajari logika, sesungguhnya ia
telah menggenggam master key untuk membuka semua pintu
masuk keberbagai disiplin ilmu pengetahuan.
dalam kajian epistomelogi, pengetahuan disebut benar jika ia
diperoleh
melalui
menunujukkan
cara-cara
adanya
yang
kesesuaian
bertanggung
dengan
jawab
kenyataan.
dan
Yang
dengan
berpikir
tepat,
maka
yang
akan
apabila
dapat
dikuasai
dan
membantu
kita
Sebab
psikologi
membicarakan
perkembangan
pikiran
bagi metafisika
bukan apa
yang
telah
akhir hayatnya
Logika mengarahkan manusia berfikir yang konstruktif dan benar.
Hal ini dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan dari premispremis yang ada atau penarikan kesimpulan secara deduktif dengan