Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fiksi yang merupakan prosa naratif dan bersifat imaginer ini tetap harus masuk akal dan
mengandung kebenara yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai dengan pandangan
pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan . Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus
sejalan dengan kebenaran di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hokum moral, agama,
logika, dan sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi bahkan dapat terjadi di dunia nyata
dan benar di dunia fiksi. Jika mendengar karya fiksi yang terlintas dibenak kita adalah novel,
maupun cerpen. Pada dasarnya kedua jenis karya fiksi ini sama, hanya saja novel lebih meluas
pembahasanya sedangkan cerpen tidak. Akan tetapi tekhnik dalam pembuatanya hamper sama.
Yaitu harus mengandung unsur ekstrinsik dan unsur instrinsik.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Nifaq dan Ghadab kemudian dalil-dalil yang menjadi dasar
tentang Nifaq dan Ghadab?
2. Bagaimana solusi untuk menghindari sifat Nifaq dan Ghadab?
3. Bagaimana pendapat kalian mengenai berbohong dalam kebaikan, Coba gambarkan dan
berikan contohnya !
4. Bagaimana sikap kita ketika kedua orang tua kita selalu bersikap marah, egois bahkan
otoriter
5. Jelaskan berikut dalil-dalil dan maknanya akibat dari perbuatan ingkar janji, berkhianat,
lekas marah !

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Nifaq dan Ghadab dan dalil-dalil dasar
tentang nifaq dan ghadab.
2. Untuk mengetahui akan solusi untuk menghindari sifat nifaq, ghadab dan mengetahui
makna mengenai berbohong dalam kebaikan.
3.

1
2
BAB 2

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan masalah

BAB 2 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 3 PEMBAHASAN

A. KARANGAN FIKSI
1. Jenis-jenis karangan fiksi
2. Unsur-Unsur Fiksi
3. Macam-Macam Karangan Fiksi
B. KARANGAN NONFIKSI
1. Ciri – ciri karangan nonfiksi
2. Jenis-jenis tulisan nonfiksi

BAB 4 PENUTUP

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 3

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN NIFAQ DAN GHADAB BESERTA DALIL-DALILNYA


 Pengertian Nifaq

Nifaq (ُ‫ )اَلنِّفَاق‬berasal dari kata َُ‫نَافَق‬-ُ‫ينَافق‬-ُ‫ ومنَافَقَةُ نفَاقا‬yang diambil dari kata ُ‫النَّافقَاء‬
(naafiqaa’).ُNifaqُsecaraُbahasaُ(etimologi)ُberartiُsalahُsatuُlubangُtempatُ
keluarnyaُyarbu’ُ(hewanُsejenisُtikus)ُdariُsarangnya,ُdiُmanaُjikaُiaُdicariُdariُ
lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia
berasal dari kata ُ‫( النَّفَق‬nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.[2]

Nifaqُmenurutُsyara’ُ(terminologi)ُberartiُmenampakkanُkeislamanُdanُ
kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian
karenaُdiaُmasukُpadaُsyari’atُdariُsatuُpintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena
itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orangُyangُfasiq.”ُ[At-

Taubah: 67]

 Pengertian Ghadab

Ghadab yaitu sifat seseorang yang mudah marah. Orang yang memiliki sifat
ghadab apabila menyelesaikan masalah tidak mempergunakan cara yang baik dan
kekeluargaan, tetapi mengedepankan(mendahulukan) emosinya, sekalipun pada
akhirnya ia menyesal. Sifat ghadab harus dijauhi, karena ghadab tidak dapat
menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan masalah yang baru. Sifat sabar
yang dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Imam Ghazali mengatakan
bahwa orang yang sabar adalah orang yang sanggup bertahan dalam menghadapi
gangguan dan rasa sakit serta sanggup memikul beban yang tidak disukainya. Nabi
bersabda :

َ ‫شديْدُ لَي‬
ُ‫ْس‬ َّ ‫ص ْر َعةُ ال‬ َّ ‫سهُ يَ ْملكُ الَّذى ال‬
ُّ ‫شديْدُ انَّ َما بال‬ َ َ‫)البخارى رواه( ْالغ‬
َ ‫ضبُ ع ْن ُدَ نَ ْس‬

4
Artinyaُ:ُ“Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang
kuat ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah.” (H.R. Bukhari).

2. SIKAP MENGHINDARI SIFAT NIFAQ DAN GHADAB


 Cara menghindari sifat Nifaq

(1).. Berdoa kepada Allah untuk terhindar dari perbuatan nifak.

(2). Menyadari bahwa nifak merupakan akhlak tercela dan dilarang oleh agama

yang harus dijauhi dalam kehidupan sehari hari.

(3). Menyadari bahwa nifak dapat merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga

dibenci dalam kehidupan masyarakat.

(4). Menyadari bahwa nifak tidak sesuai dengan hati nurani manusia.

(5). Yakin bahwa kejujuran dapat menenteramkan hati dan senantiasa disukai

dalam pergaulan.

 cara menghindarkan diri dari perilaku ghadab adalah dengan

(1)mudah memaafkan kesalahan orang lain.

(2)berusaha berfikir positif terhadap segala permasalahan.

(3)mengakui bahwa kita juga sering berbuat kesalahan.

3. BERBOHONG DALAM KEBAIKAN

. Menurut pendapat kami berbohong adalah suatu perbuatan yang merujuk kepada
perkataan yang dalam aplikasinya perkataan tersebut tidak sesuai dengan perbuatan atau
melenceng dari hal yang nyata. Memang semua orang berpandangan bahwa berbohong itu
merupakan perbuatan yang tidak baik, tetapi di balik itu semua makna berbohong bisa
dijadikan sebagai senjata untuk menghargai perasaan orang lain diantaranya berbohong demi
kebaikan.

Banyak orang juga mengatakan bahwa berbohong demi kebaikan itu tidak apa-apa,
karena dengan tujuan untuk menghindari dari suatu kesinggungan perasaan orang

5
lain, ketika dia berbicara dengan fakta yang sebenarnya yang kemudian akan
menimbulkan suatu kekecawaan yang sangat menyakitkan perasaan orang lain, maka
dari itu ada statement untuk menjauhi dari kejadian semacam itu yaitu dengan berkata
bohong dengan tujuan untuk kebaikan bersama.

Contohnya : Berbohong kepada istri misalnya masakannya tidak enak tapi kamu
bilang enak. Itu berbohong demi menjaga keharmonisan rumah tangga n menjaga hati
istri.

4. MENYIKAPI KEDUA ORANG TUA YANG SELALU BERSIKAP MARAH


DAN EGOIS

(1).selalu menuruti apa yg d perintahkanya

(2) tidak berbicara yg jelek" terhadapnya dan

(3)selalu mendo'akanya. .

5. MAKNA DAN DALIL-DALIL AKIBAT PERBUATAN INKAR JANJI,


KHIANAT DAN LEKAS MARAH

 Ingkar janji

Ingkar janji ini adalah sifat yang tercela dan mendatangkan sejumlah bahaya atau
kerugian antara lain adalah sebagai berikut:

1.Mendapatkan dosa dari Allah SWT

2.Tidak lagi dipercaya oleh sesama manusia

3.Mereka yang gemar ingkar janji dekat dengan kemunafikan

4.Merusak hubungan persaudaraan atau pertemanan dengan sesama manusia

5.Hati tidak tenang dan hidup tidak tentram sebab dikejar dosa dan rasa bersalah

6.Tabiat ingkar janji merupakan bukti keimanan seseorang yang lemah

7.Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim & Bukhari disebutkan
bahwa mereka yang ingkar janji akan dil@knat Allah SWT juga oleh malaikat dan
sesama manusia. Selain itu taubat dan tebusan mereka yang gemar ingkar janji ini
juga tak akan diterima.

6
Dalam Islam juga ,janji adalah sesuatu yang sangat di jaga, selama janji tersebut tidak
bertujuan untuk berbuat dosa dan ingkar kepada Allah. Bahkan janji akan dimintai
pertanggung jawabannya.

َُّ ‫َمسْئولُ كَانَُ ْالعَ ْه ُدَ إ‬


Sebagaimana firman Allah Swt, ‫ن‬

“Sesungguhnyaُjanjiُituُpastiُdimintaُpertanggunganُjawabnya”ُ(QS.ُAlُIsra’ُ34).

 Khianat

Khianat adalah sifat terlaknat penghancur seluruh umat. Sebuah sifat yang
menjadikan kaum-kaum terdahulu mendapatkan adzab yang amat berat. Dialah sifat
tercela bagi hamba yang senantiasa berbuat maksiat. Islam sangat mencela sifat
khianat karena ia termasuk perbuatan tercela sekaligus maksiat.

Adapun firman allah swt :

‫ل آ َمنوا الَّذينَُ أَيُّ َها يَا‬


ُ َ ‫ّللاَ تَخونوا‬
َُّ ‫ل‬ َّ ‫تَ ْعلَمونَُ َوأَ ْنت ُْم أَ َمانَاتك ُْم َوتَخونوا َو‬
َُ ‫الرسو‬

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Alloh dan Rosul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakanُkepadaُkalian,ُsedangُkalianُmengetahui.”ُ(QS.ُal-Anfal [8]: 27).

 Lekas Marah

Pemarah adalah sifat yang setiap menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan
dirinya dihadapi dengan marah. Marah dalam bahasa arab disebut dengan ghodob.
Marah merupakan sifat yang muncul dari nafsu sang tidak bisa dikendalikan.
Biasanya orang yang sedang marah akan menampakkan wajah yang tidak enak
dipandang. Bahkan dengan ulah orang yang sedang marah akan menimbulkan
kerugian, entah itu untuk dirinya atau orang disekitarnya dan juga benda-benda
disekitarnya. Sifat pemarah merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh kita
semua. Hal ini sesuai dengan dengan sabda Rasulullah Saw.

ُ‫ل َرجلُ اَ َّن‬ ُِّ ‫صُلَّى للنَّب‬


َُ ‫ي قَا‬ َ ‫سلَّ َُم‬
َ ُ‫علَيْهُ للا‬ َ ‫ل م َرارا فَ َردَّ ُدَ تَ ْغ‬
َ ‫ َو‬:ُ‫قَا َل‬،‫ اَ ْوصن ْي‬:ُ‫ضبُْ َل‬ َُ ‫ قَا‬: ‫ل‬ َ ‫تَ ْغ‬
ُ َ ُْ‫ضب‬

Artinyaُ:ُ“DariُAbuُHurairahُraُ:ُBahwaُseorangُlaki-laki telah berkata berkata kepada Nabi


Sawُ:ُ“Berilahُakuُnasihat”.ُMakaُNabiُmenjawab,”Janganlahُengkauُjadiُpemarah”,ُLaki
lakiُituُbertanyaُlagiُbeberapaُkali,ُdanُNabiُbersabda:ُ“janganlahُengkauُjadiُpemarah”.ُ
(HR Bukhari)

7
BAB 4

PENUTUP

SIMPULAN

1. Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempatُ keluarnyaُ yarbu’ُ
(hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia
akan keluar dari lobang yang lain. Sedangkan menurutُ syara’ُ (terminologi)ُ berartiُ
menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Dan Ghadab yaitu sifat seseorang yang mudah marah.

2. Cara mengindari Nifaq yaitu dengan Berdoa kepada Allah untuk terhindar dari
perbuatan nifak,Menyadari bahwa nifak merupakan akhlak tercela dan dilarang oleh
agama yang harus dijauhi dalam kehidupan sehari hari, Menyadari bahwa nifak dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga dibenci dalam kehidupan masyarakat,
Menyadari bahwa nifak tidak sesuai dengan hati nurani manusia, Yakin bahwa
kejujuran dapat menenteramkan hati dan senantiasa disukai dalam pergaulan. Dan
untuk menghindari Ghadab yaitu dengan mudah memaafkan kesalahan orang
lain,berusaha berfikir positif terhadap segala permasalahan,mengakui bahwa kita juga
sering berbuat kesalahan.

3. Berbohong adalah suatu perbuatan yang merujuk kepada perkataan yang dalam
aplikasinya perkataan tersebut tidak sesuai dengan perbuatan atau melenceng dari hal
yang nyata.

4. Menyikapi kedua orang tua ketika marah yaitu dengan selalu menuruti apa yg d
perintahkanya, tidak berbicara yg jelek" terhadapnya dan selalu mendo'akanya.

5. Ingkar janji ini adalah sifat yang tercela dan mendatangkan sejumlah bahaya atau
kerugian,Kemudian Khianat adalah sifat terlaknat penghancur seluruh umat, Dan
Pemarah adalah sifat yang setiap menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan
dirinya dihadapi dengan marah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasani, Aceng. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Mulyati, Yeti. 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Nurdin, Ade, dkk. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia: Ringkasan Materi Lengkap,
Contoh, Soal-Jawab, dan Soal-Soal Latihan UNAS (untuk SMA kelas X, XI, dan XII).
Bandung: Pustaka Setia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
http://erinamelita.blogspot.com/2012/09/makalah-fiksi-dan-non-fiksi.html?m=1 (diakses pada 10
Sep 2019)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/perbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-
ilmiah-2/ (diakses pada 10 Sep 2019)

Anda mungkin juga menyukai