didik
Interaksi pedagogis merupakan suatu pergaulan antara anak dengan
orang dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu manusia mandiri,
manusia dewasa.
Jadi interaksi pedagogis merupakan pergaulan pendidikan, yang
mengarah kepada tujuan pendidikan. Kalau suatu pergaulan tidak
mengarah kepada tujuan, hal tersebut hanya merupakan hal biasa.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
Interaksi pedagogis akan terjadi apabila dari pihak pendidik ada kesediaan
untuk mendidik peserta didik. Syarat ini mutlak di penuhi oleh pendidik
agar terciptanya situasi interaksi pedagogis.
d. Perhatikan Minat Anak
Pendidik harus memperhatikan minat anak didik, karena dalam diri anak
didik akan muncul perasaan bahwa interaksi dengan pendidik yang
sedang di jalani akan berguna bagi dirinya. Hal itu akan terjadi apabila
yang menjadi pokok kegiatan dapat menjawab keperluan anak didik
dalam perkembangannya.
3. Interaksi Pedagogis dalam Pembelajaran di Sekolah
a. Karakteristik interaksi pedagogis di sekolah
1. Interaksi atas dasar tugas dan peran masing-masing
2. Ada tujuan
3. Kemauan guru untuk membantu
4. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang sengaja di rencanakan
untuk mencapai suatu tujuan
5. Di tandai dengan garapan materi
6. Interaksi pembelajaran di tandai dengan aktivitas anak
7. Guru mengambil peranan membimbing
8. Di dalam interaksi pembelajaran ada suatu disiplin
9. Ada batas waktu
10. Interaksi belajar mengajar individual
11. Interaksi belajar mengajar berkerkelompok
12. Interaksi belajar mengajar dengan tim guru
b. Aspek-aspek pendidikan
1. Pendidikan budi pekerti
Budi pekerti berkaitan dengan watak, akhlak manusia, merupakan aspek
yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Baik sebagai
individu ata masyarakat.
Pendidikan ini bertujuan agar anak dapat membedakan antara baik dan
buruk.
2. Pendidikan kecerdasan
Untuk melatih anak berpikir, ada beberapa hal yang harus di perhatikan
oleh guru, yaitu:
Hindari sifat verbalitas dalam pengajaran
Sajikan pengajaran dalam bentuk pemecahan masalah
Dlam pembelajaran hendaknya siswa di hadapkan kepada situasi nyata
yang harus di pecahkan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.