Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1

METODE PENGEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL (PAUD4103)


PROGRAM STUDI PAUD
Sumiati Niluh_859640938

1. Buatlah sebuah contoh penerapan pembelajaran untuk menstimulasi


kemampuan sosial emosional anak yang menerapkan beberapa prinsip-prinsip
DAP yaitu perkembangan anak dipengaruhi oleh konteks sosial budaya, anak-
anak adalah pebelajar yang aktif, perkembangan anak adalah hasil dari
interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial tempat anak tersebut tinggal, dan bermain adalah suatu
wahana yang penting bagi perkembangan sosial, emosi, dan kognitif anak.
jawaban
Contoh pengembangan pembelajaran yang disesuaikan dengan DAP, yang terkait
dengan pengembangan sosial emosional yang sudah dijabarkan secara lebih
spesifik.
Skenario Umum
Anak diajak untuk melihat diri sendiri dan mengendalikannya, kemudian diajak untuk
mengenali orang lain. Anak pula yang menemukan pepungan bawien dengan orang
lain Sehingga akhirnya membangun kesadaran bahwa anak bagian dari kelompok
orang, baik kelompok orang-orang yang dekat, maupun yang j dan belum
dikenalnya.
Hal-hal khusus mengenai pengenalan terhadap orang lain, pengendalian diri dan
Kerja sama dalam kelompok, dapat diperhatikan melalui Tabel berikut ;

Dimensi Khusus Deskripsi Kemampuan Kegiatan


Pengembangan

Mengenal Nama Anak-anak belajar untuk mengenal dan menggunakan


nama temannya sekaligus mengetahui minat dan
perasaan orang lain

Bergiliran Anak-anak belajar bagaimana memberi kesempatan


kepada orang lain. Begitu mereka dewasa, pemberian
kesempatan kepada orang lain terjadi tanpa harus ada
perselisihan

Berbagi Anak-anak belajar untuk berbagi perhatian, waktu


khusus bersama dengan gurunya, ruangan di kotak
pasir makanan kecil, dan krayon

Menyediakan tempat Anak-anak belajar untuk menyisihkan tempat bagi


dalam lingkaran mereka yang Lingkaran datang terlambat dalam suatu
lingkaran dan duduk bersama anakanak yang bukan
teman baiknya
Bergabung dalam Anak belajar bagaimana bergabung dalam suatu
berbagai kegiatan kelompok kecil dengan sikap positif

Mengundang orang lain Anak-anak belajar bagaimana memperluas ajakan yang


untuk bergabung akan Bergabung membuat teman-teman yang lain mau
bergabung

Ramah terhadap orang Anak-anak belajar bagaimana menyapa dan


lain menunjukkan ketertarikan kepada orang lain

Bekerja sama Anak-anak bekerja sama dalam suatu proyek,


menyelesaikan masalah-masalah bersama-sama, dan
memainkan permainan sebagai satu tim atau dalam
suatu kelompok

Menyelesaikan Anak-anak belajar bahwa dengan membicarakan


perselisihan masalah dan membagi perasaan dan pandangan,
perselisihan dapat diatasi

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa persyaratan yang harus dipahami oleh guru
dalam mengimplementasikan program pengembangan atau pembelajaran
berbasis DAP agar tepat sasaran!
jawaban
Agar dalam mengimplementasikan program pengembangan atau pembelajaran
berbasis DAP tepat sasaran maka para guru harus memahami beberapa
persyaratan berikut ini :
a. Pilihan pendekatan/kurikulum.
Kurikulum diarahkan pada perkembangan semua aspek kehidupan anak.
Kurikulum yang dianggap cocok adalah kurikulum yang koheren/terpadu karena
dapat mengakomodasi minat, usia, dan konteks pengalaman anak. Kurikulum
terpadu dapat responsif terhadap keberadaan anak karena dapat mengatasi
perbedaan kultural, dan memperkaya pengalaman anak. Keunggulan
pendekatan ini adalah dapat mengapresiasi perbedaan dan kesamaan yang
berada dan terjadi di sekitar anak.

b. b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan program.


1) Perencanaan berdasarkan pada pemahaman bagaimana anak berkembang
dan belajar.
2) Rancangan program didasarkan pada pemahaman tentang hubungan
antara pengalaman awal dan perkembangan anak berikutnya.
3) 3)Guru harus memahami karakteristik perkembangan yang khas, dan variasi
perkembangan yang mungkin terjadi, serta bagaimana sebaiknya
mendukung anak belajar pada periode tersebut.
4) Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan belajar yang menimbulkan
inisiatif anak untuk melakukan eksplorasi aktif terhadap benda-benda yang
ada di sekitarnya, memelihara lingkungan yang aman, sehat, dan
melakukan supervisi yang tepat, serta mencegah dan mengantisipasi
kecelakaan pada anak. Juga memberikan kesempatan pada anak untuk
dapat memilih dan merencanakan kegiatan yang sesuai dengan minat,
perkembangan, dan kemampuannya.
5) Menyediakan berbagai pengalaman belajar yang konkret melalui
penyediaan bahan-bahan dan lingkungan sosial yang relevan dengan
pengalaman hidup anak, dan membangkitkan minat anak, serta
mengaitkannya dengan belajar dan perkembangan konseptual anak.
6) Menyediakan sejumlah alternatif kegiatan inti yang dapat dipilih,
direncanakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk pengembangan sosial
emosional anak TK.

c. Hal-hal yang harus diperhatikan saat pelaksanaan kegiatan.


1) |Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan semua
tugastugas yang bermakna untuk berpartisipasi aktif schingga dapat
membangun rasa percaya diri dan perasaan positif pada anak.
2) Membantu keeratan kelompok anak dan memenuhi kebutuhan anak secara
individual. Guru dengan berbagai strategi (secara khusus dibahas dalam
Modul 7) membantu pemahaman anak sebagai anggota masyarakat,
memperhatikan, dan membawa budaya dan bahasa keluarga ke dalam
kelas sehingga anak merasa diterima, merasa memiliki, dan dapat
menghargai orang lain, serta dapat mengapresiasi perbedaan dan
persamaan dengan orang lain.
3) Guru mendorong anak-anak mengembangkan keterampilan berbahasa dan
berkomunikasi melalui kegiatan berbicara, mendengarkan, dan
bercakapcakap dengan anak lainnya.
4) Guru mendorong anak untuk dapat bekerja secara kolaboratif,
mengembangkan keterampilan sosial emosional, self-control, dan disiplin
diri, misalnya melalui kegiatan kerja sama, gotong-royong, dan berbicara
dengan anak lain dalam memecahkan masalah, dan kegiatan lainnya yang
dapat mengarahkan anak pada kegiatan yang lebih diterima kelompoknya,
dengan tanpa mengorbankan perkembangan lainnya, misalnya
kreativitasnya.

3. Refleksikanlah pengalaman mengajar Saudara dalam menstimulasi


kemampuan sosial emosional anak melalui kegiatan keteladanan untuk anak
didik Saudara !
jawaban
Dengan mempelajari Kompetensi Sosial Emosional ini saya jadi mengerti cara
menentukan strategi dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional pada
peserta didik yang meliputi 5 kompetensi yaitu: manajemen diri, kesadaran diri,
kesadaran social, keterampilan berelasi, dan membuat keputusan yang bertanggung
jawab. Disisi lain juga dapat memberikan penguatan KSE pada pendidik dan tenaga
kependidikan dengan memulai dari diri sendiri sebagai bentuk keteladanan serta
dengan kolaborasi. Dari materi yang luar biasa hebat ini ada umpan balik yang saya
dapatkan yaitu;

Adanya motivasi diri (motivasi intrinsic) untuk terus belajar menata hati dan perasaan
(management diri)
Selalu berusaha mengembangkan diri meningkatkan KSE
Selalu mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dalam praktek
mengajar dengan pembukaan hangat, kegiatan inti yang melibatkan murid,
penutupan kegiatan yang optimistik
Mengimplementasikan pembelajaran eksplisit di kelas dan sekolah, kepada peserta
didik maupun kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
Berusaha menjadi teladan yang baik dan juga mengajak rekan sejawat untuk
memberikan panutan yang positif bagi anak didik.
1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?
Anak sangat antusias dengan pengembangan yang saya lakukan. Perhatian
anak menjadi terpusat pada saya karena metode yang saya aplikasikan
memberikan daya tarik pada anak didik.
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan
yang saya lakukan?
Kelemahan saya adalah dalam pengelolaan kelas, masih sulit dan kewalahan
menertibkan anak. Dikarenakan saya kurang menarik minat anak. Namun saya
berusaha mengenal lebih dekat anak didik saya dan akan lebih bersemangat.
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Kelebihan saya dalam pengembangan yang saya lakukan adalah saya
merancang pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan kurikulum dan program yang telah saya buat dan
melaksanakannya sesuai dengan RPPH yang telah dibuat dan dikembangkan
pada kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan tingkat perkembangan
anak.
4) Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Hal-hal unik yang saya temui adalah saat anak mulai merespon dengan baik,
anak memperlihatkan ekspresi bahagianya ketika bisa mengikuti pembelajaran
dari saya dan memahami pembelajaran yang saya sajikan.
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, langkah selanjutnya yang
saya lakukan adalah saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan
motivasi kepada setiap anak didik, saya akan melakukan pendekatan dengan
anak didik agar bisa lebih mengenal karakteristik anak didik. Untuk selanjutnya
saya akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan program semester, RPPM
dan RPPH.

4. Strategi apa yang sebaiknya dilakukan pendidik Anak Usia Dini di sekolah
sehingga pendidik dapat membantu anak dalam mengembangkan emosi yang
sehat?
jawaban
Strategi yang di gunakan untuk pengembangan emosi yang sehat adalah sebagai
berikut ;
1) Kemampuan untuk Mengenal Emosi Diri
Untuk membantu anak mengenali emosinya, dapat dilakukan dengan cara
membelajarkan anak untuk memahami perasan-perasaan yang dialaminya.
Orang tua gtaupun guru, dapat mengajak anak untuk mendiskusikan mengenai
berbagai emosi yang dirasakan berdasarkan pengalamannya. Misalnya,
mengarahkan rasa marah anak dengan suatu kegiatan bermain.
2) Kemampuan untuk Mengelola dan Mengekspresikan Emosi secara Tepat
Anak dapat dibiasakan untuk berpikir realistis sehingga anak dapat menanggapi
suatu kejadian dengan perilaku yang tepat. Selain itu, pendidik juga dapat
melatih anak untuk mengelola emosi, misalnya anak diajak untuk meredakan
emosi marah atau kecewa dengan cara mengalihkan emosi itu pada kegiatan
lain yang berarti, misalnya dengan menggambar.
Kemampuan untuk Memotivasi Diri. Pengembangan kemampuan untuk
memotivasi diri didorong oleh kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah.
Oleh sebab itu, pendidik diharapkan tidak mengabaikan kemampuan anak untuk
memecahkan masalah. Karena dengan penyelesaian masalah ini anak dapat
belajar banyak. Selain itu, pendidik perlu menanamkan optimisme pada anak.
Optimisme menjadikan anak tidak mudah putus asa, terbiasa untuk berpikir
positif, dan memiliki kecenderungan melihat sisi cerah terhadap suatu situasi.
Misalnya, saat anak kecewa karena tidak dapat mengerjakan sesuatu, ajak anak
untuk bermain dengan menyusun balok-balok yang lebih mudah dan dapat
dilakukan anak.
3) Kemampuan untuk Memahami Perasaan Orang Lain.
Untuk mengembangkan keterampilan anak dalam memahami perasaan orang
jain maka upaya pengembangan empati dan kepedulian terhadap orang lain
menjadi Sangat penting. Anak sebaiknya mendapatkan pengalaman langsung
dalam kehidupan nyata untuk merasakan perasaan tersebut.
4) Kemampuan untuk Membina Hubungan dengan Orang Lain.
Latihlah anak untuk bergabung dengan anak yang lain, bermain kelompok, dan
melakukan kerja sama. Pengalaman ini akan sangat berarti bagi anak untuk
kehidupannya di kemudian hari. Contohnya, biarkan anak bermain dengan anak
sebayanya dan perhatikanlah serta arahkan cara bermain anak sehingga ia tidak
mendominasi atau dikuasai anak lainnya.

5. Menurut Anda metode pembelajaran apa yang dianggap paling tepat untuk
menanamkan dan mengembangkan kemampuan sosial dan emosi anak usia
dini?
jawaban
Menurut pendapat saya metode pembelajaran yang paling tepat untuk menanamkan
dan mengembangkan kemampuan sosial dan emosi anak usia dini metode bercerita
karena
Metode bercerita merupakan proses kreatif anak-anak. Dalam proses
perkembangannya, cerita tidak hanya mengaktifkan aspek-aspek intelektual tetapi
juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, fantasi, dan imajinasi, yang tidak
hanya mengutamakan otak kiri saja. Cerita menawarkan kesempatan kepada anak
untuk menginterprestasikan pengalaman langsung yang dialami anak.
Metode bercerita adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan
belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan yaitu pengembangan sosial emosional anak. Pengetahuan tentang
metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh pendidik, sebab berhasil atau
tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar
yang digunakan oleh guru.Dengan metode bercerita peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan sosial emosional anak. Pendidikan di taman kanak-
kanak perlu
dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan di segala
bidang, baik dari segi sarana dan prasaranan pendidikan maupun kemampuan
professional guna melaksanakan tugas mendidik dan mengajar.Metode bercerita
merupakan salah satu pemberian pengalaman yang tepat untuk mengembangkan
sosial emosional anak.

Anda mungkin juga menyukai