Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dhiza Alfindra

NIM : 22112019
Mata Kuliah : Manajemen Penyelenggaraan PAUD
Perencanaan Manajemen di Lembaga PAUD
Resume 4

A. Pendidikan Berbasis Perkembangan


Menurut Jackaman, 2009 bahwa Perkembangan dalam pendidikan anak usia dini
dapat didefiniskan sebagai perubahan yang sistematis dan adaptif dalam tubuh dan
pikiran berdasarkan urutan dan pola pertumbuhan dan kematangan. Pendidikan anak usia
dini melayani pendidikan anak yang berada pada rentang usia lahir sampai usia delapan
tahun. Pertumbuhan dan perkembangan anak antara usia lahir sampai delapan tahun
merupakan masa yang menentukan. Karena pada saat ini terjadi perkembangan yang
penting seperti pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan perkembangan sosial harus
dimulai stimulasinya di rumah, tempat pengasuhan anak, pelayanan pendidikan lainnya.
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional No. 58 tahun 2009, bahwa anak usia
dini adalah melayani anak usia lahir sampai delapan tahun. Tahap dan karakteristik
perkembangana anak usia dini sebagai berikut:
1. Usia Lahir sampai Satu Tahun
Bulan-bulan pertama kehidupan bagi bayi adalah masa yang krusial dalam
membentuk landasan untuk setiap area perkembangan. Perkembangan mereka sangat
ditentukan oleh alat panca indera (penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman.
dan perabaan) dan juga terstimulasi dengan lingkungan sekitar.
2. Usia Satu sampai Dua Tahun
Pada usia tahun kedua perkembangan dan kemampuan belajar akan berkembang
dengan cepat. Aktivitas fisik anak usia satu sampai dua tahun memiliki antusiame,
dan rasa ingin tahu yang tinggi.
3. Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun
Usia tiga tahun berada pada periode perkembangan melalui tantangan yang dihadapi
oleh anak. Mereka merasa cemas saat menghadapi sesuatu yang baru dan akan
frustasi saat gagal dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan perkembangan yang
cepat mereka akan lebih banyak bertanya pada orang sekitar, dan juga mereka mulai
berkembang kemampuan sosial. Usia empat tahun penuh dengan ketertarikan
terhadap dunia dan berenergi tinggi. Anak memiliki kemampuan mengerjakan
sesuatu tanpa memerlukan bantuan orang lain.
Usia lima tahun berkembang kemampuan sosiatnya, mereka akan mulai mencari
teman dekat dan suka bermain dalam kelompok yang lebih kecil dari teman-
temannya.
4. Usia Enam, Tujuh dan Delapan Tahun
Pertumbuhan fisik lambat namun tetap bertambah. kekuatan dan kernampuan otot
mulai tumbuh dan berkembang dengan baik. Koordinasi motorik mengalami
perkembangan yang luar biasa khusus saat bermain. Anak usia ini memiliki
kemampuan berpikir dan belajar lebih baik, baik secara logic dan nalar sistematis.
Pembelajaran berbasis anak adalah pembelajaran yang diterapkan disekolah
berdasarkan kebutuhan anak, berorientasi pada perkembangan anak, bermain sambil
belajar, pengajaran berpusat pada anak, PAKEM (Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan). Pembelajaran berbasis perkembangan mengacu pada tiga hal penting,
yaitu usia, karakteristik anak secara individual, dan konteks sosial-budaya anak. Dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis pembangunan menekankan pada hal-hal berikut:
1. Perkembangan anak secara holistic
2. Program individual
3. Pentingnya inisiatif anak
4. Fleksibel, ketika lingkungan kelas menstimulasi anak
5. Bermain sebagai wahana belajar
6. Kurikulum terpadu
7. Penilaian berkesinambungan, dan
8. Bermitra dengan orang tua serta masyarakat untuk mendukung perkembangan anak
usia dini.

B. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan
proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi
dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak.
Adapun komponen model pembelajaran meliputi: konsep, tujuan pembelajaran,
materi/tema, langkah- langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Penyusunan model pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang dikembangkan
menjadi perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan (SKM), dan satuan kegiatan
harian (SKH).

Sedangkan kurikulum sebagai kerangka terorganisir yang menggambarkan isi,


proses pembelajaran untuk membantu anak-anak mencapai tujuan kurikulum, apa yang
guru lakukan untuk membantu anak-anak mencapai tujuan, dan 8 konteks di mana
pengajaran dan pembelajaran terjadi. Proses pengembangan kurikulum harus
berkelanjutan, dapat dilakukan karena direncanakan atau insidental, tertulis atau tidak
tertulis.

Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan


untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti dilakukan melalui proses
eksplorasi, eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa
menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut.

Model pembelajaran PAUD bisa dilihat pada uraian berikut ini:


1. Model Kelompok
Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman,
adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok,
biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok
melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus
menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian.
2. Model Sudut
Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut
kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model
pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering
diganti, disesuaikan dengan tema dan sub tema yang dibahas.
3. Model Area
Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada
anak didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
4. Model Sentra
Perkembangan terakhir tentang model pembelajaran di PAUD adalah model
pembelajaran berdasarkan sentra yang mempunyai ciri utama yaitu pemberian pijakan
(scaffolding) untuk membangun konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak serta
konsep densitas dan intensitas bermain.

C. Perencanaan Pembelajaran PAUD

Perencanaan Pembelajaran PAUD adalah rencana atau rancangan mengenahi proses


pembelajaran PAUD yaitu,

1. Proses pembelajaran pada PAUD


Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan
kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman
belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan
tugas perkembangan yang harus di kuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi
yang di miliki oleh anak.

Adapun proses pembelajaran terdiri atas beberapa hal diantaranya:

a. Merancang suasana pembelajaran


b. Menjalankan atau melaksanakan pembelajaran
c. Pengaturan
2. Tujuan dan fungsi program pembelajaran
Menurut catron dan allen (1999:23) tujuan program pembelajaran adalah
untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta
terjadinyakomunikasi interaktif.

Menurut pendapat lain Tujuan program pembelajaran adalah membantu


meletakkan dasar ke arah perkembanganan sikap pengetahuan, ketrampilan dan
kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya.

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAUD


Berikut ini prinsip-prinsip pengembangan rencana pembelajaran yang harus
dipahami oleh tenaga pendidik PAUD :
a. Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Anak
b. Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak
c. Menyeluruh (meliputi semua aspek perkembangan)
d. Operasional
e. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan

D. Keberhasilan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan inti dan muara segenap proses pengelolaan pendidikan.
Kualitas sebuah lembaga pendidikan hakikatnya diukur dari kualitas proses
pembelajarannya, disamping output dan outcome yang dihasilkan. Oleh karena itu kriteria
mutu dan keberhasilan pembelajaran seharusnya di-buat secara rinci, sehingga benar-
benar measurable and observable (dapat diukur dan diamati).

Pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada


lingkungan atau kondisi belajar,tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar
melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,dan
dengar. Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah keberhasilan
guru juga. Yang mana itu menandakan bahwa guru berhasil memberikan materi pelajaran
dan pengetahuan baru pada siswa.
Ada beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu:
1. Siswa memiliki pengetahuan dan wawasan baru yang lebih luas.
2. Siswa menemukan keterampilan dan minat dalam belajar serta mampu
meningkatkannya lebih baik dan profesional.
3. Siswa memperoleh sikap dan karakter yang lebih baik.
4. Siswa mendapatkan prestasi belajar di sekolah.
5. Siswa memiliki kreativitas dan inovasi tinggi sehingga dapat menciptakan karya baru
yang bermanfaat.
Keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Keberhasilan siswa setelah
mengikuti satuan pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan hasil belajar.
Setelah proses pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui, apakah siswa telah
memahami konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa
memiliki keterampilan atau kemahiran tertentu.
Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:
1. Domain kognitif (pengetahuan atau mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan
logika-matematika),
2. Domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan
kecerdasan intra pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional)
3. Domain psikomotor (keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik,
kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal).

E. Organisasi dan manajemen pembelejaran


1. Menuju Keunggulan
Itu adalah fakta yang mapan bahwa dunia mengalami transisi dari basis produksi
menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Hasilnya. organisasi makin tergantung pada
inovasi pengetahuan untuk menciptakan nilai.
2. Deskripsi Organisasi Pembelajar
Dalam sebuah lingkungan yang stabil, perubahan lambat dan incremental, dan
organisasi memiliki waktu untuk bereaksi dan masih menahan posisi kompetitif
mereka.
3. Pengetahuan Organisasi
adalah pengetahuan eksplisit dandiam-diam yang individu miliki tentang produk,
layanan, system, dan proses. Pengetahuan formal atau eksplisit diekspresikan dalam
system aturan dan dengan mudah dikomunikasi dan dibagikan. Itu sering
dikodifikasikan dalam manual, database, dan system informasi.
4. Budaya Organisasi Tradisional
F. Organisasi dan Manajemen Pembelajaran PAUD
Organisasi pembelajaran PAUD mencakup berbagai aspek, seperti pengelolaan keuangan,
pengadaan fasilitas belajar, pemberian pelatihan dan bimbingan bagi guru dan tenaga
pendidik, serta penilaian dan evaluasi pembelajaran. Semua aspek tersebut harus
terintegrasi dengan baik agar tujuan pembelajaran PAUD dapat tercapai dengan optimal.

Manajemen pembelajaran PAUD meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan


pembelajaran di kelas, serta penilaian dan evaluasi hasil belajar anak. Guru dan tenaga
pendidik tidak hanya bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran, namun juga
harus memperhatikan perkembangan sosial, emosional, dan kesehatan anak dalam
lingkungan belajar.

Dalam mengefektifkan organisasi dan manajemen pembelajaran PAUD, pendekatan


partisipatif dapat menjadi cara terbaik. Guru dan tenaga pendidik harus melibatkan orang
tua dan masyarakat sekitar dalam proses pembelajaran anak. Hal ini akan memperkuat
komunikasi antar pihak, menjalin kerjasama yang baik dan menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif bagi anak.
Pembelajaran PAUD hendaknya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik anak, serta kompetensi dasar pada umumnya. Sehubungan dengan hal itu,
pembelajaran PAUD perlu mempertimbangkan Pendayagunaan Lingkungan sebagai
Sumber Belajar dan Pengembangan Kebijakan Sekolah

Anda mungkin juga menyukai