PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku anak
pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas atau pada saat anak bermain.
Berbagai faktor yang menyebabkan permasalahan perkembangan anak tidak
hanya menghambat perkembangan emosi dan sosialnya, akan tetapi juga
menghambat perkembangan fisik, intelektual, kognitif dan bahasa. Oleh karena
itu, dalam menangani permasalahan anak tidak bisa hanya menyelesaikan satu
aspek saja. Akan tetapi, setiap permasalahan anak harus di analisis latar belakang
atau penyebabnyadan ditangani secara menyeluruh yang mempertimbangkan
aspek biologis, sosio emosional serta aspek kognitifnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja rencana pembelajaran, metode pembelajaran kurikulum?
2. Bagaimana lingkungan belajar anak usia dini?
3. Apa saja model pembelajaran anak usia dini?
4. Apa saja prinsip-prinsip teoritis dalam pembelajaran PAUD?
5. Bagaimana pengelolaan PAUD?
6. Apa saja problem pemgembangan dalam Paud?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Merupakan model pembelajaran sudut-sudut kegiatan sebagai pusat
pembelajaran yang disesuaikan dengan tema yang digunakan pada saat belajar.
3. Model Pembelajaran Area
Model pembelajaran area hampir sama dengan model pembelajaran sudut,
hanya saja model pembelajaran ini lebih menyediakan kesempatan kepada anak
untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya dan mengutamakan
pengalaman belajar secara bermakna Model pembelajaran ini bertumpu pada
asumsi bahwa setiap anak dilahirkan tidak sama, mereka memiliki keunikan
sendiri.
Oleh karena itu, model pembelajaran harus mengakomodasi keunikan
setiap anak. Model pembelajaran area mungcul sebagai antisipasi perbedaan cara
belajar, kempuan, motivasi, dan minat anak Anak diposisikan sebagai pembelajar
aktif, di mana siswa aktif dalam membuat kesimpulan sendiri mengenai setiap hal
yang dipelajarinya. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas sebagai
memotivasi anak agar terpacu untuk lebih giat belajar
4. Model Pembelajaran Sentra
Model pembelajaran sentra, atau yang leih dikenal dengan Beyond Centers
and Circle Time (BCCT) merupakan model pembelajaran yang berpusat di sentra
bermain dan ketika anak berada dalam lingkaran Model pembelajaran ini, guru
menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong anak untuk
mengorelasikan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari
D. Metoder Pembelajaran Anak Usia Dini
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi
tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna
dan menyenangkan bagi anak Beberapa metode pembelajaran yang dianggap
sesuai untuk PAUD, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bercerita
b. Demonstrasi
c. Bercakap-cakap
3
d. Pemberian tugas
e. Sosio-drama/bermain peran
f. Karyawisata
g. Projek
h.Eksperimen
Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal, diperlukan
dukungan di antaranya:
1. Media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan
2. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang relevan;
3. Keterlibatan orang tua; dan
4. Keterlibatan instansi terkait (misalnva Puskesmas, pemadam kehakaran,
kepolisian, dll) dalam kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan
E. Kurikulum Anak Usia DIni
(Berdasar K-13 PAUD) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, 1si, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyclenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang diberikan sejak usia dini. Upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka pengembangan potensi tersebut melalui program pendidikan yang
terstruktur. Komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruharea belajar yang digunakan
anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat, strategi penataan
lingkungan yang sesuai untuk mendukung berkembangnya kualitas kemampuan
anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Guru harus memiliki visi yang kuat
tentang apa yang ingin dikembangkan pada anak, pengetahuan dan keterampilan
yang dapat dipelajari anak, dan sikap yang akan ditanamkan pada anak.
F. Tujuan Kurikulum PAUD
4
Kurikulum PAUD memual tujuan, hasil belajar, proses, konten yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak untuk membangun pengetahuan
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar
di jenjang pendidikan yang lebih lanjut Kurikulum PAUD memberi arah pada
proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-hati, sesuai dengan
karakteristik anak dan dinilai secar komprehensif dari data yang otentik Proses
stimulasi vang tidak direncanakan tidak akan mampu mencapai tuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini
memiliki dan mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP).
5
Perencanaan harian perlu dibuat oleh guru karena mempengaruhi
pengaturan lingkkungan belajar. Setiap rencana harian membutuhkan
peralatan dan pengaturan lingkungan belajar yang sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
6
11. membaca, menulis, dan menggambar, serta merawat tanama; dan
12. Ruangan diatur sedemikian rupa sehingga guru dapat memantau secara
maksimal dari setiap lokasi untuk memastikan keamanan yang berarti memastikan
setiap anak selalu dalam pengawasan.
7
Alat-alat yang dapat digunakan disentra perpustakaan antara lain: rak
buku, meja, kursi, karpet, banta-bantal kecil, poster, lukisan, dan gambar-gambar
lain yang memberikan informasi.
8
a. Area memanjat Alat-alat yang dapat digunakan di area ini antara lain bak air,
bak pasir, botol, cangkir, mobil-mobilan dll.
b. Area melempar dan menangkap Alat-alat yang dapat digunakan di area ini
antara lain bola kaki, bola basket, bola kasti, dll.
c. Area olah raga atau jasmani Alat-alat yang dapat digunakan di area ini antara
lain simpai, papan titian, karet, kardus bekas, tali, lantai dll.
9
Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di pendidikan anak
usia dini yakni, Model Pembelajara Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok,
Model Pembelajaran Area dan Model Pembelajaran BCCT.
1.Model Pembelajaran Klasikal
2. Model Pembelajaran Kelompok(Cooperative Learning)
3. Model Pembelajaran Area (Minat)
4. Model Pembelajaran BCCT (Beyond Centre and Circle Time) Model
Para pakar pendidikan anak usia dini terutama Wilhem (1782-1852), Maria
Montessori (1869-1952) dan Steiner (1861-1925) mengembangkan teori dan
praktisinya di zamannya masing-masing,yang kemudian oleh Tina Bruce (1987)1
[1] dirangkum dalam sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini sebagai berikut:
1. Usia anak adalah sebagian dari kehidupan secara keseluruhan, merupakan masa
persiapan untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
2. Fisik, mental dan kesehatan sama pentingnya dengan berfikir maupun aspek
psikis (spiritual). Oleh karena itu keseluruhan (holistis) aspek perkembangan anak
merupakan pertimbangan yang sama pentingnya.
3. Pembelajaran pada usia dini saling terkait, tidak dapat dipisahkan.
4. Motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan menghasilkan inisiatif
sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai.
5. Program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan pada pentingnya
sikap disiplin karena sikap tersebut dapat membentuk watak dan kepribadiannya.
6. Masa peka (0-3 tahun) untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan
tertentu, perlu diobservasi lebih detail.
10
7. Tolak ukur pembelajaran hendaknya bertumpu pada hal-hal atau kegiatan yang
telah mampu dikerjakan anak, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan anak.
8. Suatu kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife) khususnya pada kondisi yang
menunjang.
9. Orang-orang sekitar dalam berinteraksi pada anak merupakan hal yang penting
karena mereka secara otomatis menjadi guru yang terbaik.
10. Pada hakikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak,
lingkungan, orang dewasa dan pengetahuan.
11
4. Belajar Melalui Bermain
Dengan menggunakan setrategi, metode, bahan dan media yang menarik,
permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan. Melalui permainan anak
dapat diajak bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan benda-benda
disekitarnya.
12
10. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Berbagai kecakapan dilatih agar kelak anak berkembang menjadi manusia
yang utuh dan memiliki kepribadian atau akhlak mulia, cerda, terampil, mampu
bekerja sama dengan orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
13
emosional, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan
fisik dan motorik, dan perkembangan seni.
prinsip berkesinambungan, bahwa penilaian dilakukan secara terus
menerus dengan teknik dan instrumen yang tepat.
Prinsip Objektif, penilaian sesuai dengan kondisi yang nyata.
Prinsip penilaian Autentik, yaitu jenis penilaian yang berhubungan
dengan kondisi nyata dan dalam konteks yang bermakna. Penilaian
dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dalam artian bahwa anak
yang dinilai tidak merasa bahwa dirinya sedang diamati.
Prinsip mendidik bagi siswa, guru dan orang tua, hasil penilaian
diharapkan dapat memberikan feedback bagi anak untuk meningkatkan ke
arah yang lebih baik, bagi guru dapat digunakan untuk mengkaji ulang
yang berkaitan dengan metode, strategi pembelajaran, rencana
pembelajaran, perilaku dan pola interaksi dengan siswa.
Prinsip kebermakna, bahwa nilai tidak hanya sekedar dokumen tetapi
berbagai teknik yang digunakan harus memberikan makna mengenai
kondisi siswa yang sebenarnya.
D. Proses Penilaian Pada Anak Usia Dini
Dalam Kurikulum 2013 PAUD, penilaian yang dilakukan oleh pendidik
yaitu dengan pendekatan autentik (Authentic Assessment). Menurut Morrison, ciri-
ciri penilaian autentik adalah:
1. Berdasarkan kurikulum; anak dinilai berdasarkan apa yang mereka pelajari
dan kerjakan.
2. Merupakan proses kerja sama dalam melibatkan anak, guru dan orang tua
yakni dalam proses penilaian yang kooperatif dan kolaboratif; tujuannya
adalah membuat penilaian yang berpusat pada anak.
3. Merupakan bagian dari proses belajar.
4. Menilai anak secara menyeluruh, bukan hanya dari penguasaan
keterampilan.
5. Penilaian yang berkelanjutan sepanjang tahun ajaran
14
6. Menilai anak dan karya mereka yang sebenarnya dengan menggunakan
contoh karya, portofolio, performa, jurnal, proyek, dan observasi guru.
7. Mempertimbangkan kebutuhan khusus menyangkut bahasa, budaya dan
kebutuhan khusus lainnya.
8. Menggunakan sejumlah cara yang berbeda untuk menentukan prestasi
anak dan apa yang mereka ketahui dan mampu lakukan.
Penilaian pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui
penilaian otentik dilakukan melalui beberapa tahap, berikut bagan tahap penilaian:
15
berupa urutan atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Adapun pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berakhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari uraian yang sudah dijelaskan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa pengelolaan program pendidikan adalah pembuatan ataupun proses
untuk melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain
dalam merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi dalam usahanya
mencerdaskan dan mengembangkan potensi serta kemampuan peserta
didik yang dimiliki masingmasing supaya berguna bagi dirinya maupun
bagi masyarakat sekitar.
16
.2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan pengelompokkan kegiatan, penugasan suatu
pekerjaan dan penyediaan keperluan wewenang untuk melaksanakan kegiatannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu memilih orang yang memiliki
kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu perlu
memilih pemilihan yang selektif guna menetukan orang yang dapat dipercaya dan
diposisiskan dalam posisi tersebut. Sehubungan dengan hal yang tersebut maka
perlu diadakan dalam hal proses perekrutan, penempatan posisi, pemberian latian
dan pengembangan anggota organisasi.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar semua
perencanan yang telah dibuat bisa di wujudkan dengan baik seperti yang
diharapkan. Dengan demikian pelaksanaan merupakan suatu upaya yang
menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sendirinya dan dengan
kesadaran yang besar demi terwujudnya cita-cita oraganisasi dengan secara
efektif. Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika tidak
disertai dengan pelaksanaan, oleh sebab itu dibutuhkan sekali kerja keras yang
nyata, kerja sama dengan sesama anggota, untuk mengoptimalkan seluruh sumber
daya yang ada terutama ditujukan untk mencapai sebuah visi dan misi. Dalam
halini tugas dari sumberdaya manusia adalah mengerjakan tugas yang telah
dibebankan untuk mencapai tujuan dari organisasi.
4. Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang
atau yang sudah dilaksanakan dengan kriterian dan nila-nilai, serta rencana yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan merupakan bagian terakhir dalam
fungsi manajemen, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang
berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya, adanya hambatan, kerugian, dan
penyalahgunaan wewenang serta penyimpangan, mencegah terjadinya kegagalan
serta meningkatkan efektifitas dalam organisasi. Sedangkan tujuan dari
pengawasan adalah menghilangkan sebab-sebab kesulitan sebelum kesulitan itu
17
timbul ataupun terjadi, mengadakan pencegahan serta perbaikan terhadap
kesalahan yang terjadi.
18
usia selanjutnya. Berbagai karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan
diantaranya. Mempelajari keterampilan motorik seperti berguling,merangkak,
duduk, berdiri dan berjalan. Mempelajari keterampilan menggunakan pancaindra
seperti melihat, mengamati, meraba mendengar mencium dan memasukkan benda
ke mulutnya.
2. Usia 2-3 tahun
Pada usia ini terdapat beberapa kesamaan dengan masa sebelumnya, yang
secara fisik masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada usia ini anak juga
memiliki karakteristik khusus diantaranya. Sangat aktif mengeksplorasi benda-
benda yang ada disekitarnya, ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan
keinginan belajar yang luar biasa. Eksprlorasi yang dilakukan oleh anak terhadap
benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Mulai
mengembangkan kemampuan berbahasa diawali dengan berceloteh,
mengeluarkan kata atau kalimat yang belum jelas. Mulai belajar mengembangkan
emosi, perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan
memperlakukan dia, sebab emosi bukan ditentukan oleh bawaan melainkan lebih
banyak pada lingkungan.
3. Usia 4-6 tahun
Pada usia ini anak memilili beberapa karakteristik diantaranya adalah
perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat ditunjukan dengan rasa ingin
tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dengan
seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat. Perkembngan bahasa
juga semakin baik , anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan
mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu, seperti meniru,
mengulang pembicaraan. Anak juga sangat aktif melakukan berbagai kegiatan, hal
itu bermanfaat untuk perkembangan otot-otot kecil maupun besar seperti,
memanjat, melompat dan berlari.
19
dengan lingkungan. Selain itu tujuan pendidikan anak usia dini adalah
mempersiapkan anak untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, mengurangi angka
pengulangan kelas, mengurangi angka putus sekolah, meningkatkan mutu
pendidikan, mengurangi angka buta huruf muda, dan meningkatkan indeks
pembangunan manusia.
Menurut Depdiknas pendidikan anak usia dini memiliki dua tujuan, yaitu
tujuan umum dan khusus sebagai berikut:
Tujuan Umum
Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu mengembangkan seluruh
potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan moral serta agama
secara optimal dalam pendidikan yang kondusif, demokratif dan kompetitif.
Tujuan Khusus
Pendidikan anak usia dini secara khusus bertujuan agar anak :
Mampu mengelola gerakan dan keterampilan tubuh, termasuk gerakangerakan
yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar
Memperoleh pengetahuan tentang pemeliharaan tubuh, kesehatan dan kebugaran
tubuh
Mampu berfikir secara kritis, memberi alasan, memecahkan masalah, dan
menemukan hubungan antara sebab dan akibat
20
Proses pendidikan anak usia dini dikondisikan dalam suasana belajar aktif,
kreatif, dan menyenangkan lewat berbagai macam permainan. Dalam
pelaksanaannya pendidikan anak usia dini menggnakan prisip-prinsip sebagai
berikut:
1.Berorintesi pada kebutuhan anak
kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus senantiasa berorientasi
pada kebutuhan anak, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan dan kebutuhan
rasa dimiliki serta di saying
2.Sesuai dengan perekembangan anak
anak mempunyai pola tertentu dengan garis waktu perkembangannya.
Oleh karena itu harus disesuaikan dengan lingkup dan tingkat kesulitannya dalam
kelompok usia anak.
3.Mengembangkan kecerdasan
anak usia dini hendaknya tidak dijejali dengan hafalan-hafalan, tetapi
dengan cara mengembangkan kecerdasan menggunakan teknik-teknik stimulasi
otak yang tepat.
21
Menurut Asmawati menyebutkan manfaat dari pendidikan anak usia dini
adalah menyediakan wahana yang dapat memfasilitasi hak-hak anak untuk
bermain dan melakukan kegiatan yang menantang dan menyenangkan sesuai
dengan tahap perkembangan anak.63 Banyak sekali manfaat bagi anak yang
masuk PAUD terlebih dahulu sebelum mereka melanjutkan kejenjang sekolah
selanjutnya. Manfaatnya diantaranya sebagai berikut:
Hampir selurus aspek perkembangan anak tumbuh dan berkembang lebih
badibandingkan dengan anak yang tidak memasuki PAUD. Anak yang menempuh
PAUD terlebih dahulu menunjukan daya imajinasi, kreativitas, inovatif, dan
produktivitasnya lebih unggul dibandingkan dengan anak yang tidak menempuh
jalur PAUD terlebih dahulu.
22
3. Permasalahan dalam perkembangan Bahasa dan Bicara
Kemampuan perkembangan bahas merupakan aspek penting yang perlu
dikuasai anak, tetapi tidak semua anak mampu menguasai kemampuan ini. Selain
itu masalah perkembangan Bahasa terkait dengan terbatasanya pembendaharaan
kata anak atau adanya gangguan artikulasi seperti sulit mengucap huruf r, s, y, l, f
z, atau c.
4. Permasalahan dalam perkembangan sosial
Beberapa masalah sosial yang sering dialami anak adalah ingin menang
sendiri, dan tidak bisa menyesuakaikan diri dengan lingkungan baru.
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Perencanaan selalu
dilakukan terlebih dahulu dalam membuat suatu kegiatan dan program yang ada di
PAUD dan selalu melibatkan anggota PAUD yaitu dalam penyelenggaraan
kegiatan tersebut, baik kepala PAUD dan guru selalu terjalin kerjasama dan
komunikasi. Berbagai rencana telah dilakukan dengan keterbukaan agar dalam
proses pelaksanaan dan penyelenggaraannya berjalan dengan lancar.
Pengorganisasian dalam hal program pendidikan anak usia dini juga telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan visi dan misi baik dalam program
mendidik anak melalui pembiasaan melakukan berbagai aktivitas ibadah dan
program pendidikan anak yang berbasis mengembangkan potensi kemampuan
serta tingkat pengembangan kecerdasan anak baik dari segi akademik maupun non
akademik yang telah terbukti mengikuti dan mendapatkan berbagai macam
perlombaab yang ada di kota Palembang.
Selain itu juga terdapat programbagi anak-anak yang usia diatas empat
tahun ditekankan untuk mengenal huruf maupun angka, yang diharapkan ketika
memasuki kejenjang pendidikan selanjutnya yaitu sekolah tingkat dasar atau di
sebut SD maka anak didik mampu untuk bersaing dengan peserta didik yang
lainnya. Dalam pelaksanaannya selalu menyisipkan materi tentang keagamaan
seperti melakukan shalat dhuha, menghafal doa-doa, menghafal suratsurat pendek
dan menghafal asmaul husna, dengan alat serta metode yang bervariatif seperti,
bernyayi, bercerita, karya wisata dan sebagainya yang dilakukan oleh guru untuk
menarik perhatian peserta didik dan mudah dalam memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
24
Susilo, Setiadi. 2016. Pedoman Akreditasi PAUD. Jakarta. Bee Media Pustaka
Yahya Kusbudiah, “Pengelolaan Pembelajaran di RA/TK/PAUD Sebagai Upaya
Mengoptimalkan Pencapaian Perkembangan Anak Usia
Dini”http://bdkbandung.kemenag.go.id./jurnal/276 (21 oktober 2019)
Mursid. (2015). Pengembangan Pembelajaran Paud. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Anita Yus. (2015). MoDel Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP
Halida. (2014). Metode Bermain Peran Dalam Mengoptimalkan Kemampuan
Berbicara Anak Usia Dini (4-5 Tahun). Pontianak: Universitas Tanjung Pura.
25
1. Yang bukan merupakan Permasalahan dalam perkembangan kognitif
adalah....
a. Kesulitan belajar
b. Giftedness (Keberbakatan)
c. Autisme
d. Gangguan motorik
e. Sulit konsentrasi
a. puzzle
b. panggung boneka
c. boneka tangan
d. buku cerita
e. alat musik
3. Hal apa saja yang diperlukan anak anak saat menjalankan suasana
pembelajaran dengan kecuali ...
a. Permainan
b. Suasana riang
c. Menari
d. Marah marah
e. Bernyanyi
4. Apa saja yang di sampaikan oleh guru dalam kegiatan inti di dalam
model pembelajaran area (minat)....
26
a. Salam pembuka
c. Berdoa
d. Bercerita
e. Bernyanyi
a. 2 area
b. 3 area
c. 4 area
d. 5 area
e. 1 area
a. Lingkungan Bermain
b. Lingkungan Keluarga
c. Lingkungan Masyarakat
d. Lingkungan Sekolah
e. Lingkungan bebas
a. 1-3 tahun
27
b. 2-4 tahun
c. 3-5 tahun
d. 4-6 tahun
e. 5-7 tahun
a. Suyanto
b. Docket
c. Rousseau
d. Plato
e. Darwin
9. Anak belajar tentang bentuk segi tiga melalui potongan kertas yang disiapkan
guru, kemudian guru mengajak siswa untuk menemukan benda-benda yang ada di
sekitarnya yang berbentuk segitiga. Kegiatan tersebut merupakan salah satu
pelaksanaan penerapan proses saintifik yang tepat adalah ….
A. mengamati
B. mengasosiasi
C. mengumpulkan informasi
D. mengkomunikasikan
E. memahami
10. Berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk area bahasa, kecuali…
A. Poster alphabet
B. Buku cerita
C. Kartu bergambar
28
D. Sempoa
E.Gambardomino
Esay
B). Autisme
D). Giftedness
29