KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perencanaan Pembelajaran Kelompok Bermain
tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sebagai
seorang maha pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Kelompok Bermain. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pembelajaran Kelompok
Bermain bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis.Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Nama Penulis
ESTER KRISTIANI
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum
secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui
bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan
yang harus di kuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang di miliki oleh anak.
a) Proses pembelajaran tidak perlu diatur dalam tata urutan yang ketat. Anak hendaknya di
beri kesempatan untuk memilih acara kegiatan pembelajarannya
c) Kegiatan yang dijalankan anak dalam satu hari hendaknya bervariasai anatara kegiatan
yang bersifat ramai dan kegiatan yang melatih konsentrasi anak
2
3.Pengaturan
Pengaturan proses pembelajaran lebih lanjut di atur dalam pedoman pengelolaan proses
pembelajaran.
Menurut catron dan allen (1999:23) tujuan program pembelajaran adalah untuk
mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinyakomunikasi
interaktif.
Untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak sesuai dengan tahap
perkembangannya
Berikut ini prinsip-prinsip pengembangan rencana pembelajaran yang harus dipahami oleh
tenaga pendidik PAUD :
3
pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Rencana pembelajaran
yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi
pengembangan kemampuan anak.
Sebagai contoh untuk kelompok anak usia 2 tahun yang sudah dapat berjalan dengan lancar,
rencana pembelajaran yang berisi latihan berdiri tentunya tidak menantang anak untuk
berkembang lebih lanjut. Sebaliknya untuk kelompok anak tersebut yang belum mengenal
warna, kegiatan untuk membuat pola warna tidak akan dapat dicapai anak.
Mengetahui tahap perkembangan kelompok usia anak dapat merujuk pada Standar
Perkembangan.
Selain memperhatikan tahap perkembangan anak, rencana pembelajaran juga harus dapat
memenuhi kebutuhan belajar anak secara individu karena setiap anak memiliki gaya belajar
yang berbeda. Meskipun pada umumnya anak pada kelompok usia tertentu ada dalam tahap
perkembangan yang sama, tetapi pada kenyataannya setiap anak memiliki kekhasan masing-
masing. Oleh karena itu dalam menyusun rencana pembelajaran perlu juga memperhatikan
kekhasan anak secara individu.
4
nilai agama (mengenal aku sebagai ciptaan Tuhan), bahasa (menambah kosa kata tentang
aku, menceritakan keluargaku, dll), kognitif (menghitung jumlah anggota tubuh), sosial
emosional (mengenal kesukaan dan ketidaksukaanku), dan seterusnya.
4. Operasional
Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas dan ingin dicapai dalam
pembelajaran. Seperti yang dipaparkan di depan, tujuan yang ingin dicapai mencakup
pengembangan semua kemampuan anak. Penetapan indikator yang ingin dicapai dalam
rencana pembelajaran harus bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari indikator paling
sederhana, konkrit ke yang lebih rumit. Jumlah indikator yang ditetapkan dalam tujuan pun
harus dibatasi sesuai dengan kemampuan.
Tujuan yang dituangkan dalam rencana pembelajaran pun harus dapat terukur, konkrit, dan
dapat diamati.
b. Dapat Dilaksanakan:
Salah satu tujuan PAUD adalah mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal
lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain anak diharapkan peka terhadap lingkungan tempat
tinggalnya. Anak dapat melihat lingkungan sebagai pusat sumber belajar, sebagai potensi
yang harus dioptimalkan dan sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu
pengembangan rencana belajar untuk PAUD harus berakar pada lingkungan yang ada di
sekitar anak.
5
Lingkungan yang dimaksud disini meliputi, lingkungan fisik yakni orang-orang yang
ada di sekitar anak (guru, pengelola, orang tua, masyarakat), benda-benda, tumbuhan,
binatang, dan bangunan sekitarnya, cuaca, alam sekitar. Selain lingkungan fisk juga perlu
memperhatikan lingkungan non fisik, yakni adat, budaya, nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa,
dan lainnya.
Lingkungan fisik maupun non fisik tersebut diatas menjadi sumber belajar yang tidak ada
habisnya untuk diolah menjadi bagian dari perencanaan pembelajaran bagi anak usia dini.
Contoh:
· Mengajak anak langsung mengunjungi masjid untuk mengamati seluruh bagian bangunan
masjid.
1.Program Tahunan
6
perkembangan anak dalam satu tahun ajarandan tema yang dikembangkan untuk satu tahun
ajaran.
2.Program semester
2)Tema yang dihubungkan dengan minat anak, contoh : binatang,dinosaurus, tata surya,
mobil, dsb
3)Tema yang dihubungkan dengan hari-hari besar atau spesial, seperti :hari kemerdekaan,
hari besar keagamaan, hari ibu, anak, dsb.
4)Tema yang dihubungkan dengan konsep pengetahuan, contoh :konsep sains : berhubungan
dengan tanaman, binatang konsep pengetahuan sosial : yang berhubungan dengan konsep
diri, teman,keluarga, rumah. konsep matematika : berhubungan dengan berhitung dan angka,
pasar, toko, dll. Konsep bahasa dan seni : yang berhubungan dengan tema bercerita, menulis,
musik.
Setelah menentukan tema dan sub tema, tetapkan alokasi waktuuntuk setiap tema
yang dipilih dengan memperhatikan minggu efektif dalamsatu tahun, maka tema disusun
dengan menggunakan 4 prinsip(Depdiknas,2006:4), yaitu :
7
Kemenarikan, pilihalah tema yang menarik bagi anak
Keinsidentalan, peristiwa disekitar anak yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung
hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih
pada hari itu.
2.KELOMPOK BERMAIN
1. Peran lembaga, lembaga pendidikan nonformal memiliki peran yang sangat penting bagi
perkembangan sosialisasi anak usia dini yaitu,sebagai penggalang bantuan serta dukungan
masyarakat agar memberikan donatur tetap
2. Peran Pengelola Kelompok Bermain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepala
sekolah. Pengelola Kelompok Bermain ini bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pendidikan serta meningkatkan mutu pendidikan
B. Manfaat Bermain
8
a) Bermain dan perkembangan moral Menurut Santrock (2012:282) perkembangan moral
mencakup perkembanganpikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan dan kebiasaan
mengenai hal-halyang seharusnya dilakukan seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain.
Padaanak usia dini, moralitas bagi mereka merupakan hal abstrak dan sulit
untukdidefinisikan, sehingga perlu cara lain untuk mengenalkan moral pada anak, salahsatu
cara yaitu melalui kegiatan bermain. Anak usia dini yang memilikilatar tidak bisa lepas dari
kegiatan bermain,seharusnya dijadikan celah dalam mengembangkan berbagai aspek
perkembangan.Misal dalam bermain diberikan tata cara atau aturan yang harus ditaati dan
tidakboleh dilanggar. Disinilah peran bermain dalam mengembangkan moral, ketika
anaksudah mau mengikuti aturan yang berlaku, maka tidak akan sulit memberikankonsep-
konsep yang berlaku juga dalam masyarakat, misalnya anak kecil harussalimdan berpamitan
kepada orang tua sebelum sekolah atau bepergian.Agama, yang menjadi aspek terdekat dalam
moral juga dapat distimulasikepada anak-anak melalui kegiatan bermain. Bisa dicontohkan
ketika bermainrumah-rumahan, melaksanakan sholat, berdo’a sebelum makan, mengucap
salamsaat masuk dan keluar rumah. Mengajak anak bermainpuzzlehijaiyah,mazemasjid, dan
mengurutkan tata cara wudlu bisa menjadi opsi dalam mengenalkankepada anak. Walaupun
terlihat biasa saja, namun pengenalan-pengenalan tersebutdapat berdampak pada
perkembangan moral dan agama anak usia dini.
b) Bermain dan perkembangan motorik Aspek motorik sarat dengan kegiatan yang dilakukan
dengan gerak, baik gerak kasar atau halus. Pada anak usia dini, aktivitas yang dikerjakan
selaludiwarnai dengan gerak. Gerak dapat menyebabkan anak bermain dan bermain.
membuatanak menggerakkan anggota tubuhnya. Anak yang mendapatkankesempatan untuk
bermain, maka ia akan melatih kemampuan otot-otot yang menjadikan anak kuat dan bugar.
c) Bermain dan perkembangan kognitif Arti dari kognitif merupakan pengetahuan, ingatan,
kreativitas, daya pikir,serta daya nalar. Anak usia dini dapat mengenal konsep hanya dengan
bermain.Dengan bermain anak akan lebih mudah menerima konsep-konsep tersebutdaripada
diajarkan seperti orang dewasa yang sedang belajar. Contoh sederhanasemisal ia sedang
bermain bola, ia dapat mengenal bentuk bola yang ia mainkan bagaimana, warna bolanya
apa, lebih besar atau lebih kecilkah dengan bola milikteman lainnya.
d) Bermain dan perkembangan bahasa Sejak lama telah diketahui bahwa bahasa memegang
peranan penting dalamkehidupan. Tanpa adanya bahasa, maka tidak akan pernah terjadi
interaksi antaraindividu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok
9
dengankelompok. Bahasa juga menjadipembeda antara manusia dengan makhluk
ciptaanTuhan lainnya.Dalam setiap kesempatan bermain anak selalu berkomunikasi dengan
lawanmainnya, baik berkomunikasi secara verbal maupun non verbal.
e) Bermain dan perkembangan sosial Tidak ada anak yang tidak suka bermain. Sekumpulan
anak-anak akan salingbersosialisasi dalam kegiatan bermain. Dari kegiatan bermain bersama
teman-teman, anak akan belajar memahami diri dan orang lain.Anak yang mulanya
egosentris, setelahbermain dengan anak-anak lain bisadimungkinkan ia akan mulai sosialis.
C.Tahapan Bermaian
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
3.Pengaturan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com//perencanaan-pembelajaran-paud
https://media.neliti.com/media/publications/22935-ID-menyusun-perencanaan-pembelajaran-
anak-usia-dini.pdf
11
https://journal.unnes.ac.id
https://journal.unisnu.ac.id
12