Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II

Anggota Kelompok III :

1. ANNISA BERLIANA RIZKYA (NIM PO.62.20.1.20.114)


2. GLORIA NATALINA KORNEDI (NIM PO.62.20.1.20.123)
3. HILDA JULIYANTI UMANAILO (NIM PO.62.20.1.20.124)
4. JULIANA DWI PUTRI (NIM PO.62.20.1.20.125)
5. PUTRI LESTARI (NIM PO.62.20.1.20.136)
6. RIKA PEBRIANI SRINATA (NIM PO.62.20.1.20.137)
7. YOLA AMELIA PUTRI (NIM PO.62.20.1.20.147)

Dosen Pendamping :

Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep, Sp.Kep.Mat


NIP 19790406 200112 2 003

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER ANGKATAN VI SEMESTER II
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia II tepat waktu. Penulisan makalah berjudul Asuhan Klien
Dengan Penyakit Terminal dapat diselesaikan. Kami berharap makalah tentang Asuhan
Klien Dengan Penyakit Terminal dapat menjadi referensi bagi pembaca. Selain itu, kami
juga berharap agar pembaca mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Serta isi makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf
apabila ada kesalahan penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan.
Terima kasih atas semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca makalah ini .

Palangka Raya, 23 Februari 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................................


1.2 Batasan Masalah............................................................................................
1.3 Masalah..........................................................................................................
1.4 Tujuan.............................................................................................................
1.5 Manfaat...........................................................................................................
1.6 Metode Penyusunan.......................................................................................

BAB II ISI.....................................................................................................................

2.1 Kajian Teoritis.................................................................................................


2.2 Pembahasan...................................................................................................
A. .................................................................................................................
B. .................................................................................................................
C. .................................................................................................................
D. .................................................................................................................
E. .................................................................................................................
F. .................................................................................................................
G. .................................................................................................................
H. .................................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasien terminal adalah pasien yang dalam keadaan menderita penyakit
dengan stadium lanjut yang penyakit utamanya tidak bisa diobati kembali dan
bersifat progresif (meningkat). Pengobatan yang diberikan hanya bersifat
menghilangkan gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup, dan pengobatan
penunjang lainnya (Ali Yafie, 1996 : 34 ).
Bagi pasien terminal yang menghadapi penyakit kronis beranggapan
bahwa maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh
berbagai macam faktor, seperti ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya,
adanya rasa sakit, kecemasan, dan kegelisahan tidak akan berkumpul lagi dengan
keluarga dan lingkungan sekitarnya. Maka kebutuhan pasien pada stadium
terminal suatu penyakit tidak hanya pemenuhan atau pengobatan gejala fisik,
namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan
spiritual yang dilakukan.
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan,
atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai
mati. Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani pasien karena peran
perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari
bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-
psikologis-sosiologis-spritual (APA, 1992 ), karena pada dasarnya setiap diri
manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang
Hawari, 1999 ). Oleh karena itu penulis membuat makalah asuhan keperawatan
asuhan klien dengan penyakit terminal, agar nantinya perawat juga memberikan
perhatian khusus untuk masalah ini, dan permasalahan tidak memjadi suatu aspek
yang terabaikan seperti saat ini.
1.2 Batasan Masalah
Dalam makalah ini, penulis hanya membahas mengenai Asuhan Klien
Dengan Penyakit Terminal.

1.3 Masalah
Adapun batasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa defenisi dari penyakit terminal
2. Apa saja tahap- tahap berduka
3. Bagaimana pengkajian keperawatan mengenai penyakit terminal
4. Bagaimana Diagnosa keperawatan pada pasien terminal.
5. Bagaimana Intervensi masalah.
6. Bagaimana Evaluasi masalah.
1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Menjelaskan definisi penyakit terminal


2) Menjelaskan apa saja tahap-tahap berduka
3) Menjelaskan bagaimana pengkajian penyakit terminal
4) Menjelaskan bagaimana diagnosa keperawatan pada pasien terminal
5) Menjelaskan bagaimana intervensi masalah
6) Menjelaskan bagaimana evaluasi masalah

1.5 Manfaat

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II.


2. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Asuhan Klien Dengan Penyakit
Terminal.

1.6 Metode Penyusunan


Metode penyusunan dalam makalah ini menggunakan metode sumber dan jenis
data, jenis referensi utama yang digunakan adalah artikel ilmiah yang bersumber dari
internet.
BAB II

ISI

2.1 Kajian Teoritis

I. Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak
ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan
oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses
yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan
fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa, 1969).Kondisi terminal
adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu
tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Carpenito,
1999).

II. Manifestasi Klinik Fisik


1. Gerakan pengindaran menghilang secara berangsur-angsur dimulai dari ujung
kaki dan ujung jari.
2. Aktivitas dari GI berkurang.
3. Reflek mulai menghilang.
4. Suhu klien biasanya tinggi tapi merasa dingin dan lembab terutama pada kaki dan
tangan dan ujung-ujung ekstremitas.
5. Kulit kelihatan kebiruan dan pucat.
6. Denyut nadi tidak teratur dan lemah.
7. Nafas berbunyi, keras dan cepat ngorok.
8. Penglihatan mulai kabur.
9. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri.
10. Klien dapat tidak sadarkan diri.

Kajian teoritis menurut ahli

 Kubler-Ross menggambarkan tahapan berduka terdiri dari lima tahap diantaranya


menolak (denial), marah (anger), tawar-menawar (bargaining), tertekan (depresi),
dan menerima (acceptance).

Berikut Tabel Tahapan Berduka Kubler Ross

Tahap Respons perilaku


Denial  Menolak untuk percaya bahwa kehilangan terjadi.
(menolak)  Tidak siap menerima kenyataan, misal: menggunakan prostesis setelah
kehilangan kaki
Anger  Klien atau keluarga bisa langsung marah kepada perawat atau staf
(marah) rumah sakit, tentang kejadian yang normalnya tidak akan
mengganggunya.
Bargaining  Mencari cara untuk menawar kehilangan.
(tawar menawar)  Mengekspresikan perasaan bersalah atau takut akan hukuman
terhadap dosa yang lalu, nyata atau imaginasinya
Depresi  Berduka cita apa yang telah terjadi dan apa yang tidak dapat terjadi
(tertekan)
 Bisa berbicara dengan bebas (misal, tentang kehilangan yang lalu:
kehilangan pekerjaan), atau bisa juga menarik diri
Acceptance  Bisa menurunnya ketertarikan pada sekitarnya dan support seseorang
(menerima)
 Mempunyai keinginan untuk memulai membuat rencana, misal:
akan, prostesis, merencanakan kehidupan selanjutnya

 Menurut Clark, 1995 dalam oleh Satino, 2005.

beberapa faktor yang memengaruhi respons seseorang dalam berduka,


yaituPerkembangan psikologis dan emosional merupakan dasar dari
perkembangan kehidupan mulai dari masa anak-anak . Bayi tidak bisa
bertahan hidup tanpa bantuan orang lain dan keluarganya, tidak tau apa-apa,
rawan penyakit. Semakin besar anak, maka ia akan belajar untuk bisa eksis
dan diterima oleh lingkungannya. Hal ini disebut sosialisasi.

Untuk bertahan tetap hidup, seseorang perlu membuat hubungan yang baik
antara dirinya dengan masyarakat sekitarnya. Sosialisasi penting
terjadi selama masa bayi dan anak. Pada phase ini, nilai, keyakinan,
sikap, bahasa, keterampilan dan pola berpikir dan tindakan penting
untuk kehidupan sosial. Pengalaman individu juga merupakan
komponen penting dalam perkembangan manusia. Itu penting untuk
mempertajam sikap individu, perilaku dan hal utama yang relevan
dengan pengalaman seseorang tentang kematian, sekarat, berduka,
bereavement

2.2 Pembahasan

A. Definisi Penyakit Terminal


Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada
harapan lagi bagi Si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh
suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses yang
progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa,1969). Kondisi terminal adalah
suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses
penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1999). Kematian
adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau
mengikuti priode sakit yang panjang. Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi
selalu menunggu yang tua. Beberapa jenis penyakit terminal :
1. Penyakit-penyakit kanker.
2. Penyakit-penyakit infeksi
3. Congestif Renal Falure (CRF)
4. Stroke Multiple Sklerosis.
5. Akibat kecelakaan fatal.
6. AIDS

B. Tahap-Tahap Berduka
Dr. Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat
terjadi pada pasien menjelang ajal :
1. Denial (pengingkaran)
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat
menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya.

2. Anger (Marah)
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan
meninggal.

3. Bergaining (tawar-menawar)
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu
untuk hidup.

4. Depetion (depresi)
Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera
amati. Ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersama
keluarga dan teman-teman.

5. Acceptance (penerimaan)
Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia
akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang
belum terselesaikan.

C. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan
penyakit yang sama.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien.

2. Pemeriksaan Head To Toe Perubahan fisik saat kematian mendekat


a. Pasien kurang rensponsif
b. Fungsi tubuh melambat
c. Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
d. Rahang cenderung jatuh
e. Pernafasan tidak teratur dan dangkal
f. Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah
g. Kulit pucat
h. Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

D. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas (ketakutan individu dan keluarga) yang berhubungan diperkirakan dengan
situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan
kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.
b. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang dihadapi,
penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain.
c. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga, takut akan hasil (kematian) dengan lingkungannya penuh dengan stress
(tempat perawatan).
d. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari sistem
pendukung keagamaan, kurang privasi atau ketidakmampuan diri dalam
menghadapi ancaman kematian.

E. Intervensi Keperawatan
 DIAGNOSA I
Ansietas (ketakutan individu dan keluarga) yang berhubungan diperkirakan
dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut
akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.

NO INTERVENSI RASIONAL
1 Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya Ansietas cenderung untuk
memperburuk masalah. Menjebak
klien pada lingkaran peningkatan
ansietas tegang, emosional dan nyeri
fisik
2 Kaji tingkat ansietas klien  Beberapa rasa takut didasari oleh
informasi yang tidak akurat dan dapat
dihilangkan dengan memberikan
informasi akurat
3 Dorong keluarga dan teman untuk Pengungkapan memungkinkan untuk
mengungkapkan ketakutan-ketakutan saling berbagi dan memberikan
mereka kesempatan untuk memperbaiki
konsep yang tidak benar
4 Berikan klien dan keluarga kesempatan dan Menghargai klien untuk koping efektif
penguatan koping positif dapat menguatkan respon koping
positif yang akan datang

KRITERIA HASIL
1. Mengungkapkan ketakutannya yang berhubungan dengan gangguan
2. Menceritakan tentang efek gangguan pada fungsi normal, tanggung jawab, peran
dan gaya hidup

 DIAGNOSA II
Berduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan dihadapi
penurunan fungsi, perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Berikan kesempatan pada klien dan Diskusi terbuka dan jujur dapat
keluarga untuk mengungkapkan perasaan, membantu klien dan anggota keluarga
diskusikan kehilangan secara terbuka, dan menerima dan mengatasi situasi dan
gali makna pribadi dari kehilangan respon mereka terhdap situasi
tersebut
2 Berikan dorongan penggunaan strategi Stategi koping positif membantu
koping positif penerimaan dan pemecahan masalah
3 Berikan dorongan pada klien untuk Memfokuskan pada atribut yang positif
mengekpresikan atribut diri yang positif meningkatkan penerimaan diri dan
penerimaan kematian yang terjadi
4 Tingkatkan harapan dengan perawatan Penelitian menunjukkan bahwa klien
penuh perhatian sakit terminal paling menghargai
tindakan keperawatan berikut :
a. Membantu berdandan
b. Mendukung fungsi kemandirian
c. Memberikan obat nyeri saat
diperlukan
d. Meningkatkan kenyamanan fisik
(skoruka dan bonet 1982)

KRITERIA HASIL
1. Mengungkapakan kehilangan dan perubahan
2. Mengungkapakan perasaan yang berkaitan kehilangan dan perubahan
3. Menyatakan kematian akan terjadi
 DIAGNOSA III
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
takutakan hasil (kematian) dan lingkungannya penuh stres (tempat perawatan)
NO INTERVENSI RASIONAL
 1 Luangkan waktu bersama keluarga Mengurangi kecemasan dan meningkatkan
atau orang terdekat klien dan pembelajaran
tunjukkan pengertian yang empati
2 Izinkan keluarga klien atau orang Mengidentifikasi ketakutan dan
terdekat untuk mengekspresikan kekhawatiran
perasaan, ketakutan dan kekawatiran
3 Jelaskan tindakan keperawatan Memberikan informasi spesifik tentang
kemajuan klien
4 Konsul dengan atau berikan rujukan Konsul dengan atau berikan rujukan ke
ke sumber komunitas sumber komunitas sumber-sumber
tambahan untuk membantu
mempertahankan fungsi keluarga

KRITERIA HASIL
1. Mengungkapkan akan kekhawatirannya mengenai prognosis klien
2. Mengungkapkan kekhawtirannnya mengenai lingkungan tempat perawatan
3. Melaporkan fungsi keluarga yang adekuat dan kontinyu selama perawatan klien

 DIAGNOSA IV
Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari sistem
pendukung keagamaan, kurang privasi atau ketidakmampuan diri dalam
menghadapi ancaman kematian.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Gali apakah klien menginginkan untuk Memberikan arti dan tujuan dan dapat
melaksanakan praktek atau ritual menjadi sumber kenyamanan dan
keagamaan atau spiritual kekuatan
2 Ekspesikan pengertian dan penerimaan Menunjukkan sikap tak menilai dapat
anda tentang pentingnya keyakinan dan membantu mengurangi kesulitan klien
praktik religius atau spiritual klien dalam mengekspresikan keyakinan dan
prakteknya
3 Berikan privasi dan ketenangan untuk Privasi dan ketenangan memberikan
ritual spiritual lingkungan yang memudahkan refresi
dan perenungan
4 Menawarkan untuk menghubungi religius Mengatur kunjungan menjelaskan
atau kerohanian ketersediaan pelayanan misalnya :
alqur’an dan ulama bagi yang beragama
islam

KRITERIA HASIL
1. Klien akan mempertahankan praktik spritualnya yang akan mempengaruhi
penerimaan terhadap ancaman kematian

F. Evaluasi
1. Klien merasa nyaman dan mengekpresikan perasaannya pada perawat
2. Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan
3. Klien selalu ingat kepada Tuhan dan selalu bertawakal
4. Klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Tuhan akan kembali kepada-Nya

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
KOSONG
B. Saran
KOSONG
DAFTAR PUSTAKA

TAMBAHI BILA ADA SANAK

Anda mungkin juga menyukai